Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PENYAKIT JANTUNG CORONER)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan dewasa sistem


kardiovaskuler,respiratori dan hematologi
Dosen pengampu :
Supriyadi , S.Kep., Ns., M.Kep.
Disusun Oleh :
Sonia Siquira (2020610014)
Kelas : B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan sehingga Saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam pendidikan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah saya masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Definisi.............................................................................................................................
1.2 Etiologi...............................................................................................................................
1.3 Patofisiologi........................................................................................................................
1.4 Klasifikasi...........................................................................................................................
1.5 Komplikasi.........................................................................................................................
1.6 Pemeriksaan Diagnosa.......................................................................................................
1.7 Penatalaksanaan..................................................................................................................
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS
2.1 Narasi kasus........................................................................................................................
2.2 Pengkajian..........................................................................................................................
2.3 Pemeriksaan fisik...............................................................................................................
2.4 Pemeriksaan diagnostic laboratrium..................................................................................
2.5 Analis data..........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Definisi
Sindrom koroner akut adalah suatu kondisi dimana terjadi imbalans dari
suplly dan demand oksigen otot jantung yang paling sering disebabkan oleh plak
aterosklerosis yang menyebabkan penyempitan arteri-arteri koroner. Selain itu
sindrom koroner akut. dapat pula terjadi akibat spasme arteri yang disebut dengan
angina varian. Presentasi klinis yang dapat ditimbulkan dapat bermacam-macam
dan membentuk spektrum sindrom koroner akut., namun manifestasi yang paling
sering adalah angina pectoris (Young dan lLibby, 2007).
SKA merupakan suatu penyakit yang dinamis, dimana ada suatu proses
transisi dari spektrum penyakit akibat perubahan intralumen mulai dari oklusi
parsial sampai dengan total ataupun reperfusi.
Adapun spektrum klinis dari SKA adalah sebagai berikut (Young dan Libby,
2007):
 Penyakit jantung koroner : kondisi imbalans darisuplai dan kebutuhan
oksigen miokardium yang berakibat hipoksia dan akumulasi
metabolitberbahaya, paling sering disebabkan aterosklerosis.
 Angina pectoris :sensasi tidak nyaman di daerah dada dan sekitar, akibat
proses iskemia otot jatung.
 Angina stabil : bentuk kronik dari angina yang hilang timbul, timbul saat
aktivitas dan emosi, dan hilang saat istirahat dan pemberian nitrat. Tidak
ada kerusakan permanen otot jantung.
 Angina varian : klinis seperti angina, timbul saat istirahat, terjadi akibat
spasme pembuluh darah koroneer.
 Angina tidak stabil : bentuk dari angina dengan peningkatan frekuensi dan
durasi, muncul saat aktivitas yang lebih ringan. Dapat menjadi imfark
miokard akut jika tidak segera ditangani.
 Silent Ischemia : bentuk asimptomatis dari proses iskemia miokardium.
Dapat dideteksi melalui EKG dan pemeriksaaan laboratorium.
 Infark Miokard Akut : proses nekrosi miokardium yang disebabkan
penurunan aliran darah berkepanjangan. Paling seering disebabkan oleh
thrombus, dapat bermanifestasi pertama kali ataupun muncul kesekian kali
dngan riwayat angina pektoris.

1.2 Etiologi
Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan, penyumbatan,
atau kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah tersebut dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung
yang sering ditandai dengan yeri. Dalam kondisi yang parah, kemampuan
jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem
pengontrol irama jantung dan berakhir dan berakhir dengan kematian
(Hermawatirisa, 2014).
Dari faktor risiko tersebut ada yang dikenal dengan faktor risiko mayor dan
minor. Faktor risiko mayor meliputi hipertensi, hiperlipidemia, merokok, dan
obesitas sedangkan faktor risko minor meliputi DM, stress, kurang olahraga,
riwayat keluarga, usia dan seks. Menurut D.wang (2005) faktor risiko SKA
pada wanita meliputi : Obesitas, riwayat keluarga, diabetes mellitus,
penggunaan kontrasepsi oral yang disertai dengan riwayat merokok,
kolesterol, merokok.

1.3Patofisiologi
Menurut saparina (2010), gambaran klinik adanya sindrom koroner akut
dapat berupa :
1. Angina pectoris
Merupakan gejala yang disertai kelainan morfologik yang permanen
pada miokardium. Gejala yang khas pada angina pectoris adalah
nyeri dada seperti tertekan benda berat atau terasa panas seperti
diremas. Nyeri biasa berlangsun 1-5 menit dan rasa nyeri hilang bila
penderita istirahat.
2. Infark miokardium akut
Merupakan SKA yang sudah masuk dalam kondisi gawat. Pada
kasus ini disertai dengan nekrosis miokardium (kematian otot
jantung) akibat gangguan suplai darah yang kurang.
3. Payah jantung
Disebabkan oleh adanya beban volume atau tekanan darah yang
berlebihan atau adanya abnormalitas dari sebagain struktur jantung.
Payah jantung kebanyakan didahului oleh kondisi penyakit lain dan
akibat yang ditimbulkan termasuk SKA Pada kondisi payah jantung
fungsi ventrikel kiri mundul secara drastic sehingga mengakibatkan
gagalnya sistem sirkulasi darah
Sebagian besar SKA manifestasi ajut dari plak ateroma pembuluh darah
koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan
komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi pak tersebut.
Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi trombosit dan aktivisi jalur
koagulasi. Terbentuklah trobus yang seperti trombosit (white thrombus).
Trombus ini akan menyumbat liang pembuluh darah koroner, baik secara
total maupun parsial, atau menjadi mikroemboli yang menyumbat
pembuluh koroner yang lebih distal. Selain itu terjadi pelepasan zat
vasoaktif yang menyebabkan vasokonstriksi sehingga memperberat
gangguan aliran darah koroner. Berkurangnya aliran darah karoner
menyebabkan iskemia miokardium. Infak miokard tidak selalu disebabkan
oleh oklusi total pembuluh darah koroner. Sebagian pasien SKA tidak
mengalami plak. Mengalami SKA karena obstruksi dinamis akibat spasme
lokal dari arteri koronaria epikardial (Angina Prinzmental). Penyempitan
arteri koronaria, tanpa spasme maupun trumbus, dapat disebabkan oleh
progresi plak atau restenoasi setelah intervensi koroner perkuat (IKP).
Beberapa daktor ekstrinsik, seperti demam, anemia, tirotoksikosis,
hipotensi, takikardia, dapat menjadi pencetus terjadinya SKA pada pasien
yang telah mempunyai plak ateroklorosis

1.4Klasifikasi
Klasifikasi dari penyakit jatung koroner yaitu sebagai berikut :
1. Angina Pektoris Stabil (APS)
Klasifikasi yang paling ringan ini disebut stabil karena penyempitan
masih sangat minimal, belum terjadikerusakan miokardium dan belum
terjadi obstruksi koroner. Nyeri yang ditimbulkan hanya berdurasi
singkat namun berlangsung berulang dalam pperiode yang lama dengan
intensitas dan durasi yang sama. Lokasi nyeri dada biasanya meluas
hingga kelengan dan sekitar dada leher. Nyeri hanya bila diprovokasi
oleh kelelahan, dan asupan serta dapat mereda dengan istirahat atau
pemberian nitrat.
2. Acutte Coronary Syndrome (ACS)
Acute coronary syndrome (ACS) atau sindrom koroner akut merupakan
kumpulan gejala yang berhubunggan dengan derajat penyempitan berat
dengan thrombosis hingga obstruksi arteri koroner. Nyeri dada adalah
gejala yang paling umum dan disertai mual, muntah dan diaphoresis.

1.5Komplikasi
Penyakit jantung koroner yang tidak tertangani dapat memicu sejumlah
komplikasi, seperti:

Angina. Angina atau nyeri dada disebabkan oleh menyempitnya arteri, sehingga jantung tidak
mendapatkan cukup darah.
Serangan jantung. Komplikasi ini terjadi bila arteri tersumbat sepenuhnya, akibat
penumpukan lemak atau gumpalan darah. Kondisi ini akan merusak otot jantung.
Gagal jantung. Gagal jantung terjadi bila jantung tidak cukup kuat memompa darah. Kondisi
ini disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan jantung.
Gangguan irama jantung (aritmia). Kurangnya suplai darah ke jantung atau kerusakan pada
jantung akan memengaruhi impuls listrik jantung, sehingga memicu aritmia.

1.6Pemeriksaan diagnostik
 Elektrokardiogram (EKG)
Befungsi untuk merekam sinyal-sinyal listrik yang bergerak melalui
jantung didalam tubuh. EKG seringkali dapat mendiagnosis bukti serangan
jantung sebelum kejadian atau yang sedan berlangsung
 Ekokardiogram
Tes untuk mendiagnosis kondisi penyakit jantung koroner. Alat ini
menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung anda.
 CT scan jantung
Dapat melihat deposit kalsium di arteri anda. Kelebihan kalsium dapat
mempersempit arteri sehingga ini dapat menjadi pertanda kemungkinan
penyakit arteri koroner. Selain itu melakukan X-ray dan ultrasound untuk
menyimpulkan kondisi anda.

1.7Penatalaksaana
Terapi Farmakologis
1). Terapi anti iskemik : untuk mengurangi iskemia dan mencegah
terjadinya kemungkinan yang lebih buruk seperti, infarkmiokard atau
kematian.
2). Nitrat : mengurangi kebutuhan oksigen dan meningkatkan suplai
oksigen.
3). Antagonis kalsium mengurangi influlks kalsium yang melalui
membrane sel. Obat ini menghambat kontraksi miokard dan otot polos
pembuluh darah.
2. Terapi Non Farmakologis
1). Istirahat yang teratur untuk mengurangi beban kerja jantung.
2). Oksigenasi
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS

2.1 Narasi Kasus


Seorang bapa berinisial Tn.K ,umur 65 tahun datang ke rumah sakit
dengan keluhan nyeri didaerah dada kiri menjalar ke bahu,
belakang dan lengan kiri dengan skala nyeri sedang (6) serta sifat
nyeri hilang timbul. Tanggal 16 oktober 2021 jam 08.00 pasien tiba
dari IGD ke ICCU. Hasil tanda-tanda vital: TD: 210/100 mmHg,
RR 24x/menit, Nadi: 100x/menit. konjungtiva merah muda,
tingkat kesadaran pasien composmentis dengan: E: 4, V: 5, M: 6,
GCS: 15, CRT < 3 detik. Pasien disarankan istirahat.
JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : SONIA SIQUIRA NIM :2020610008

A. Identitas Klien
Nama :Tn.K No. RM :23456

Usia :65 tahun Tgl. Masuk :17 oktober


2021

Jenis kelamin :Laki-laki Tgl. Pengkajian.................................:18 O


2021

Alamat :JL.Tlogo Warna Sumber informasi :klien sendiri

No. telepon :08114583375 Nama klg. dekat yg bisa


dihubungi:Ny.S

Status pernikahan :kawin

Agama :Islam Status :status kawin

Suku :Betawi Alamat :-

Pendidikan :SMA No. telepon :-

Pekerjaan :Wirausaha Pendidikan :SMA

Lama berkerja :- Pekerjaan :Kewirausaha

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri dada.
a. Saat MRS :
b. Saat Pengkajian : . Hasil tanda-tanda vital: TD: 210/100 mmHg,
RR 24x/menit, Nadi: 100x/menit. konjungtiva merah
muda,
tingkat kesadaran pasien composmentis dengan:
E: 4, V: 5, M: 6,
GCS: 15, CRT < 3 detik. Pasien disarankan istirahat.T
2. Riwayat Kesehatan Saat ini

Seorang bapa berinisial Tn.K ,umur 65 tahun datang ke rumah sakit

dengan keluhan nyeri didaerah dada kiri menjalar ke bahu,

belakang dan lengan kiri dengan skala nyeri sedang (6) serta sifat

nyeri hilang timbul.

C.Riwayat Kesehatan Terdahulu

Pasien mengatakan pernah mengalami oenyakit hipertensi sejak 5


tahun yang lalu dan berobat ke dokter dengan setiap serangan
pasien diberikan captopril 25 mg
1. Penyakit yg pernah dialami :tidak ada
a. Kecelakaan (jenis & waktu).......................................................................................:-
b. Operasi (jenis & waktu) :tidak ada
c. Penyakit:
 Kronis :-
 Akut :-
d. Terakhir masuki RS :2 Tahun lalu
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi
Tindakan

Tidak ada Tidak ada


Tidak Ada

3. Imunisasi:
() BCG ()Hepatitis
() Polio ()Campak

() DPT ()Tidak ada

4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya

- - -

5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis

D.Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga mempunyai penyakit seperti

Dirinya

GENOGRAM

E.Riwayat Lingkungan

Jenis Rumah Pekerjaan

 Kebersihan : bersih
menyapu
 Bahaya kecelakaan : tidak ada tidak
Ada
 Polusi : tidak ada tidak
ada
 Ventilasi : Ada ada
 Pencahayaan : Ada ada

F.Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit

 Makan/minum : 3x1( makan sesuai selera 2x1 (mkn


sesuai maunya)
 Mandi : 2x sehari 1x sehari
 Berpakaian/berdandan : berpakaian bebas ....................................
berpakaian rumah sakit...
 Toileting : BAB dan BAK lancar tidak normal
BAB dan BAK
 Mobilitas di tempat tidur : selalu ada selalu ada
 Berpindah : selalu berpindah jarang
bergerak
 Berjalan : bergerak bebas tidak bebas
 Naik tangga : jarang jarang
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu
orang lain, 4 = tidak mampu

G.Pola Nutrisi Metabolik


Rumah Rumah Sakit

 Jenis diit/makanan : Nasi,sayur,lauk,buah buahan


bubur,nasi,sayur,lauk
 Frekuensi/pola : 3x sehari 2x
sehari
 Porsi yg dihabiskan : 1x makan 1 piring kadang
di habiskan/tidak
 Komposisi menu : menu lengkap
nasi,sayur,lauk,susu.
 Pantangan : berminyak pedas mkn yg
berkolestrol
 Napsu makan : baik kurang
 Fluktuasi BB 6 bln. Terakhir : selalu ada selalu ada

 Jenis minuman : air putih,susu dan jus air putih


dan susu
 Frekuensi/pola minum : meningkat menurun
 Gelas yg dihabiskan : 2 gelas 1 gelas
 Sukar menelan (padat/cair) : tidak ada tidak ada
 Pemakaian gigi palsu (area) :- -
 Riw. masalah penyembuhan luka: kurang selalu ada

H.Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit

 BAB:
- Frekuensi/pola : 3x sehari (sering) 2x sehari
(jarang)
- Konsistensi : tidak ada tidak ada
- Warna & bau : putih/normal putih/normal
- Kesulitan : tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi : tidak ada tidak ada

 BAK:
- Frekuensi/pola : 2x sehari 1x sehari
- Warna & bau : tergantung makan tergantung
makan
- Kesulitan : tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi : tidak ada tidak ada

I.Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit

 Tidur siang:Lamanya : 3 jam 2 jam


- Jam …s/d… : 12:00-15:00 14:00-
16:00
- Kenyamanan stlh. tidur : nyaman tidak
nyaman
 Tidur malam: Lamanya : 10 jam 6 jam
- Jam …s/d… : 20:00-06:00 22:00-
04:00
- Kenyamanan stlh. tidur : nyaman tidak
nyaman
- Kebiasaan sblm. tidur : nonton tidak ada
- Kesulitan : tidak ada tidak
ada
- Upaya mengatasi : tidak ada tidak
ada

J.Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah Sakit

 Mandi:Frekuensi : 2x sehari 1x sehari


- Penggunaan sabun : selalu memakai sabun cair kadang
 Keramas: Frekuensi : 3x seminggu kadang
- Penggunaan shampoo : selalu memakai shampo jarang
 Gosok gigi: Frekuensi : 2x sehari 1x
sehari
- Penggunaan pasta gigi : selalu menggunakan pasta gigi
tidak/kurang
 Ganti baju:Frekuensi : 2x sehari 1x
sehari
 Memotong kuku: Frekuensi : 2x sebulan kadang
 Kesulitan : tidak ada tidak
ada
 Upaya yg dilakukan : tidak ada tidak
ada

K.Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri (√ ) dibantu orang lain, sebutkan,.................
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya,
perawatan diri, dll):..........................................................................................................
……………………………………………………………………………………………
………………

3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah:............................................


4. Harapan setelah menjalani perawatan:...........................................................................
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit:.............................................................................

L.Konsep Diri
1. Gambaran diri: Pasien
2. Ideal diri: Normal
3. Harga diri: Takut dan gelisah
4. Peran: Sebagai pasien
5. Identitas diri : seorang bapa berusia 62 tahun,alamat jl tlogowarna blok b no 36
beragama islam,berperan sebagai seorang suami,status seorang bapa
Mengalami penyakit jantung korones (PJK)

M.Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga : sebagai seorang bapa dan kepala rumah tangga
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain,
sebutkan:.........................................................................................................................
...............................................................................................................................
.......................

3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan


pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak

( ) Lain-lain sebutkan,..........................................................

4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS:


tidak ada
.........................................................................................................................................

5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi:.............................................................................


N.Pola Komunikasi
1. Bicara: ( √ ) Normal ( )Bahasa utama:........................
( √ ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah:.......................

( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian:..................

( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain(............................................ )


Afek:

2. Tempat tinggal: (√) Sendiri


() Kos/asrama

() Bersama orang lain, yaitu:..................................................................


3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: adat jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: islam
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta –
1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta

(√ ) Rp. 500.000 – 1 juta................(


) > 2 juta

O.Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, ...............................................

P.Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):
beribadah

3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: -


4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: perawat
memberikan arahan
Beribadah sesuai dengan kepercayaan masing masing
Q.Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: lemas dan nyeri dada

 Kesadaran: lemah
 Tanda-tanda vital:
-TD :210/10 mmHg - Suhu :36,6 oC
- Nadi :100 x/menit - RR : 24 x/menit
 Tinggi badan: 163cmBerat Badan:55kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Inspeksi : melihat bentuk kepalah pasien (bulat atau lonjong),apakah ada luka
pada
Kulit
Palpasi : meraba kepalah apakah ada massa pada kulit, berubah kontur
Tengkorak,apakah ada benjolan
Perkusi : merasa adanya bunyi nyeri

b. Hidung:
Inspeksi :memperhatikan bagian luar mermukan hidung, kesimetrisan hidung,
Kelengkapan lubang hidung,deformitas dan inflamasi

c. Mulut & tenggorokan:


a. bibir : melihat warnah bibir (pucat/terang),kelembaban oedema ulsari
b. mukosa oral : melihat warna mukosa, bercak pikmentasi
c. gigi dan gusi :menilai adakah odema,inflamasi,perdarahan,perubahan warna
gusi
d.lidah : menilai lidah dan dasar mulut termaksud warna papila, glositis,paralisis
syaraf krainal, dan warna langit- langit mulut
e.faring : melihat warnah faring,kesimetrisan langit langit

d. Telinga:
Inspeksi : melihat kelengkapan telingga, kesimetrisan telingga kiri kanan
apakah
Ada keluar cairan dari lubang telinga, dan kebersian lubang
telinga
Palpasi : meraba apakah ada benjolan
e. Leher:

3. Torak & Dada:


 Jantung
- Inspeksi: memperhatikan bentuk dan kondisi dada kiri kanan simetrik.
- Palpasi: apakah ada pembengkakan di tungkai atau organ tubuh
- Perkusi: mengetuk permukaan dada apakah kondisi jantung normal.
- Auskultasi :mendengar kondisi normal jantungnya
 Paru
- Inspeksi: melihat bentuk dan ukuran dada,warna kulit diare dada
- Palpasi: mengkaji kulit pada dinding dada,adanya nyeri
tekan,kesimetrisan ekspansiparu
- Perkusi :
- Auskultasi: mendengarkan suara pada dinding thorax, membandingkan
kiri maupun kanan suar
4. Payudara & Ketiak
Tidak ada pembengkakan di area payudara dan ketiak
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada pembengkakan pada punggung dan tulang belakang
Serta kesimetrisan merata
6. Abdomen
- Inspeksi: melihat kesimetrisan pada abdomen
- Palpasi: melihat ketegangan otot,nyeri tekanan keras atau tdak
- Perkusi: melihat area yg timpani maupun pekak
- Auskultasi: mendengar informasi bising usus pada abdomen

7. Genetalia & Anus


 Inspeksi:
 Palpasi:
8. Ekstermitas
- Atas : memeliki anatomi yang spesifik, yakni klavikula,scapula, tulang
lengan atas(humerus), dua tulang lengan bawah radius dan ulna ,
delapan tulang tergelangan lima ruas jari jari ( metacarpal) dan
empatbelas ruas jari
- Bawah :

9. Sistem Neorologi
- Tidak terkaji
10. Kulit & Kuku
- Kulit : merawat kuku agar selalu bersih serta tidak mengalami kering dan
kusam
- Kuku : merawat kuku agar bersih dan sehat serta tidak mengalami lesi
kulit akibat perawatan kuku yg tidak tepat

C. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Jenis Pemeriksaan
No. Hasil Nilai Normal

D. Terapi

E. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya


ANALISA DATA

Nama Klien :Tn.K


No. Reg :23456

MASALAH
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. Ds : pasien mengatakan Agen pencederaan fisiologis Nyeri akut
keluhan nyeri didaerah (mis.inflamasi,iskemia,neoplasma
.
dada kiri menjalar ke )
bahu, belakang dan
lengan kiri dengan skala
nyeri sedang (6)
Agen pencederaan kimiawi
(mis.terbakar,bahan kimia iritan
Do : Hasil tanda-tanda
vital:
- TD: 210/100
mmHg
- RR 24x/menit
Agen pencederaan fisik
- Nadi: 100x/menit (mis.abses,amputasi,terbakar,
- konjungtiva merah Mengangkat berat,prosedur
muda, oprasi, trauma,latuhan fisik
- tingkat kesadaran berlebihan).
pasien
composmentis
dengan: E: 4, V: 5,
M: 6,
- GCS: 15, CRT < 3
2. detik. Intoleransi
- Pasien disarankan aktivitas
istirahat. Ketidaksimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen

Ds : pasien mengatakan Tirah baring


nyeri hilang timbul

kelemahan

Do : Hasil tanda-tanda
vital:
- TD: 210/100 Imobilitas
mmHg
- RR 24x/menit
- Nadi: 100x/menit
- konjungtiva merah
muda,
-tingkat kesadaran pasien
composmentis dengan:
E: 4, V: 5, M: 6,
-GCS: 15, CRT < 3 detik.
-Pasien disarankan
istirahat.

PRIORITAS MASALAH
Nama Klien :Tn.K
No. Reg :23456

N TTD TTD
DIAGNOSA TGL MUNCUL TGL TERATASI
O
1. Nyeri akut 19/10/2021 Sonia 21/10/2021 Sonia
siquira siquira
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. Nyeri akut (D.0077)

Tujuan : Untuk meningkatkan nyeri akut pasien lebig baik

Kriteria Hasil: setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 1kali 24 jam


diharapkan pasien

Nyeri akut lebih baik.

SLKI : Tinkat Nyeri. (L.08066)

No Indikator 1 2 3 4 5
.

1. Keluhan nyeri

Kesulitan tidur

Pola napas

Tekanan darah
Keterangan Penilaian :

1 : sangat tidak sesuaiSangat tidak sesuai

2 : sering tidak sesuaiSering tidak sesuai

3 : kadang tidak sesuaiKadang tidak sesuai

4 : jarang tidak sesuaiJarang tidak sesuai

5 : sesuai Sesuai

Intervensi SIKI : Manajemen Nyeri

Observasi

- Identifikasi skala nyeri


- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik
- Fasilitas istrahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri

Edukasi

- Jelaskan strategi meredakan nyeri


- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

Kolaborasi

- kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu


IMPLEMENTASI

Nama Klien :Tn.K Tanggal Pengkajian :17 Oktober2021

No Reg :23456 Diagnosa Medis : Nyeri Akut


Tgl No. Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD &
Dx. Nama
Kep. Terang

22/10/2021 D.0077 19:00 Observasi Klien mengikuti semua arahan yang Sonia siquira
di berikan perawat
-Mengidentifikasi skala nyeri

-Mengidentifikasi faktor yang


memperberat dan memperingan nyeri

-Mengmonitor keberhasilan terapi


komplementer yang sudah diberikan

-Mengonitor efek samping penggunaan


analgetik

Terapeutik

-MengFasilitas istrahat dan tidur

-MengPertimbangkan jenis dan sumber


nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri

Edukasi

-MengJelaskan strategi meredakan nyeri

-MengAnjurkan menggunakan analgetik


secara tepat

Kolaborasi

-Mengkolaborasi pemberian analgetik,jika


perlu
EVALUASI

Hari/Tanggal No. Dx Evaluasi TTD


Kep
Jam

24/10/2021 D .0077 S : Setelah melakukan perawatan Sonia


pada siquira

klien tersebut

Klien merasa membaik terlihat dari

rawat muka klien

Dan tetap di anjurkan pasien untuk

sering melakun pengecekan

Dan meminum obat sesuai dengen

prosedur nya yang di anjurkan oleh

dokter atau pun perawat

O : Tanda tanda vital

- TD 130/80 mmhg

- S 36,8 ℃

- N 84x/menit

- RR 24x/menit
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung dimana terjadi


penyempitan. Penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner.pembuluh darah
koroner adalah pembuluh nadi yang mengantarkan darah ke aorta ke jaringan yang
melindungi rongga-rongga jantung.penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan
(plak) yang mengandung lipoprotein, kolesterol. Sisa-sisa jaringan dan terbentuknya
kalsium pada intima. Atau permukana bagian dalam pembuluh darah. Aterosklerosis
pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koronaria paling sering
ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa
dalam arteri koronaria. Sehingga mempersempit lumen pembuluh darah.

Daftar pustaka
Soeharto, Iman. 2001. Pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung koroner.
Jakarta Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai