Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PATOFISIOLOGI

( NSTEMI )

Dosen Pengampu : Bpk. Dwi Agus Yulianto, S.kep.,Ns.M.Tr.Kep

Disusun oleh kelompok 3

Ida Bagus Rahmanuta (220106105)


Kinanty Dwi Royani (220106129)

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Patofisiologi”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan


di program studi D4 Anestesiologi Fakultas Kesehatan Universitas Harapan
Bangsa. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Dwi Agus Yulianto, S.kep.,Ns.M.Tr.Kep selaku dosen
pengampu mata kuliah Patofisiologi dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan


kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Purwokerto, 21 November 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sindroma koroner akut (SKA) merupakan kumpulan gejala klinis yang


menggambarkan kondisi iskemik miokard akut. Nyeri dada adalah gejala utama
yang dijumpai serta dijadikan dasar diagnostik dan terapeutik awal, namun
klasifikasi selanjutnya didasarkan pada gambaran elektrokardiografi (EKG).
Terdapat dua klasifikasi pasien SKA berdasarkan gambaran EKG yaitu infark
miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) dan infark miokard tanpa elevasi
segmen ST (NSTEMI).
NSTEMI biasanya disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang
berat, sumbatan arteri koroner sementara, atau mikroemboli dari trombus dan
atau materi-materi atheromatous. Dikatakan NSTEMI bila dijumpai peningkatan
NSTEMI biasanya disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang berat,
sumbatan arteri koroner sementara, atau mikroemboli dari trombus dan atau
materi-materi atheromatous. Dikatakan NSTEMI bila dijumpai peningkatan
Setiap tahunnya di Amerika Serikat 1.360.000 pasien datang dengan
SKA, 810.000 diantaranya mengalami infark miokard dan sisanya dengan UA.
Sekitar dua per tiga pasien dengan infark miokard merupakan NSTEMI dan
sisanya merupakan STEMI. Didunia sendiri, lebih dari 3 juta orang pertahun
diperkirakan mendapatkan STEMI dan lebih dari 4 juta orang mengalami
NSTEMI. Di Eropa diperkirakan insidensi tahunan NSTEMI adalah 3 dari 1000
penduduk, namun angka ini cukup bervariasi di negara-negara lain. 3 Angka
mortalitas di rumah sakit lebih tinggi pada STEMI namun mortalitas jangka
panjang didapati dua kali lebih tinggi pada pasienpasien dengan NSTEMI dalam
rentang 4 tahun.
B. TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH

 Mengetahui definisi NSTEMI


 Mengetahui etiologi NSTEMI
 Mengetahui tanda gejala NSTEMI
 Mengetahui Patofisiologi NSTEMI
 Mengetahui Pathway NSTEMI
 Mengetahui pemeriksaan Penunjang NSTEMI
 Mengetahui Penatalaksanaan pengobatan NSTEMI
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI NSTEMI

Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah suatu istilah atau terminologi yang
digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit
yang meliputi angina pektoris tidak stabil/APTS (unstable angina/UA),infark miokard
gelombang non-Q atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST(Non-ST elevation
myocardial infarction/ NSTEMI), dan infark miokardgelombang Q atau infark miokard
dengan elevasi segmen ST (ST elevationmyocardial infarction/STEMI) (Morton, 2012).

Infark miokard akut didefenisikan sebagai nekrosis miokardium yang


disebabkan oleh tidak adequatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada
arterikoroner. Sumbatan ini sebagian besar di sebabkan oleh terjadinya thrombosis
vasokontriksi reaksi inflamasi, dan microembolisasi distal. (Muttaqin,A, 2013).

Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahuimerupakan


suatu kesinambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga
pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda.Diagnosis NSTEMI
ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UAmenunjukkan bukti adanya
nekrosis miokard berupa peningkatan biomarker jantung (Ilmu penyakit dalam, jilid II).

Non ST Elevasi Infark Miokard merupakan adanya ketidak seimbangan


permintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan oleh arteri
koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara
akan menyebabkan perubahan reversible pada tingkat sel dan jaringan(Sylvia, 2009).
B. ETIOLOGI NSTEMI

NSTEMI disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan peningkatan kebutuhan


oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi Koroner. NSTEMIterjadi karena
thrombosis akut atau prosesvasokonstrikai koroner, sehingga terjadiiskemia miokard
dan dapat menyebabkan nekrosis jaringan miokard dengan derajatlebih kecil, biasanya
terbatas pada sub endokardium.

Keadaan ini tidak dapat menyebabkan elevasi segmen ST, namun menyebabkan
pelepasan penanda nekrosis. Penyebab paling umum adalah penurunan perfusi miokard
yang dihasilkan dari penyempitan arteri coroner.

disebabkan oleh thrombusnonocclusive yang telah dikembangkan pada


plakaterosklerotik terganggu.

1. Faktor resiko yg tidak dapat diubah :


a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Riwayat penyakit jantung coroner
d. Hereditas
e. Ras
2. Faktor resiko yg dapat di ubah :
a. Mayor : hyperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes,obesitas, diet
tinggi lemak jenuh, kalori
b. Minor : inaktifitas fisik, emosional, agresif, ambisius, stress psikologis
berlebihan
3. Faktor penyebab
a. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada

Penyebab paling sering SKA adalah penurunan perfusi miokard


olehkarena penyempitan arteri koroner sebagai akibat dari trombus yang ada
pada plak aterosklerosis yang robek/pecah dan biasanya tidak
sampaimenyumbat. Mikroemboli (emboli kecil) dari agregasi trombosit
besertakomponennya dari plak yang ruptur, yang mengakibatkan infark kecil
didistal, merupakan penyebab keluarnya petanda kerusakan miokard pada
banyak pasien.

b. Obstruksi dinamik

Penyebab yang agak jarang adalah obstruksi dinamik, yang


mungkindiakibatkan oleh spasme fokal yang terus menerus pada segmen
arteri koroner epikardium (angina prinzmetal). Spasme ini disebabkan oleh
hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah dan/atau akibat
disfungsiendotel. Obstruksi dinamik koroner dapat juga diakibatkan oleh
konstriksi abnormal pada pembuluh darah yang lebih kecil.

c. Obstruksi mekanik yang progresif

Penyebab ke tiga SKA adalah penyempitan yang hebat namun bukan


karena spasme atau trombus. Hal ini terjadi pada sejumlah pasien
denganaterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah
intervensikoroner perkutan (PCI).

d. Inflamasi dan/atau infeksi

Penyebab ke empat adalah inflamasi, disebabkan oleh yang


berhubungandengan infeksi, yang mungkin menyebabkan penyempitan
arteri,destabilisasi plak, ruptur dan trombogenesis. Makrofag dan limfosit-T
didinding plak meningkatkan ekspresi enzim seperti metaloproteinase,
yangdapat mengakibatkan penipisan dan ruptur plak, sehingga selanjutnya
dapatmengakibatkan SKA.
e. Faktor atau keadaan pencetus

Penyebab ke lima adalah SKA yang merupakan akibat sekunder


darikondisi pencetus diluar arteri koroner. Pada pasien ini ada penyebab
berupa penyempitan arteri koroner yang mengakibatkan terbatasnya
perfusimiokard, dan mereka biasanya menderita angina stabil yang kronik.
SKA jenis ini antara lain karena:

1) Peningkatan kebutuhan oksigen miokard, seperti demam,


takikardi dan tirotoksikosis
2) Berkurangnya aliran darah coroner
3) Berkurangnya pasokan oksigen miokard, seperti pada anemia dan
hipoksemia.

Kelima penyebab SKA di atas tidak sepenuhnya berdiri sendiri dan


banyak terjadi tumpang tindih. Dengan kata lain tiap penderita
mempunyai lebih dari satu penyebab dan saling terkait.

C. TANDA GEJALA NSTEMI

a. Nyeri dada, berlangsung minimal 30 menit sedangkan serangan angina


kurangdari itu.Selain itu pada angina,nyeri akan hilang dengan beristirahat
namun lainhalnya dengan NSTEMI.
b. Sesak Nafas, disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir
diastolikventrikel kiri, disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan
hipervenntilasi.Pada infark yang tanpa gejala nyeri, sesak nafas merupakan
tanda adanyadisfungsi ventrikel kiri yang bermakna.
c. Gejala gastrointestinal, peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual
danmuntah, dan biasanya lebih sering pada infark inferior,dan stimulasi
diafragma pada infak inferior juga bisa menyebabkan cegukan.
d. Gejala lain termasuk palpitasi, rasa pusing, atau sinkop dari aritmia
ventrikel,gelisah.
D. PATOFISIOLOGI NSTEMI

NSTEMI dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau


peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner.
NSTEMI dapat terjadi karena trombosis akut atau proses vasokontriksi koroner.
Trombosis akut pada arteri koroner diawali dengan adanya ruptur plak
yang tidak stabil. Plak yang tidak stabil ini biasanya mempunyai inti lipid yang
besar, densitasotot polos yang rendah, fibrous cap yang tipis dan
konsentrasifaktor jaringan yang tinggi. Inti lemak yang cenderung ruptur
mempunyai konsentrasi ester kolesterol dengan proporsi asam lemak tak jenuh
yang tinggi.
Pada lokasi ruptur plak dapatdijumpai selmakrofag dan limfosit T yang
menunjukkan adanya proses inflamasi. Sel-sel ini akan mengeluarkan sitokin
proinflamasi seperti TNF α,dan IL-6. Selanjutnya IL-6 merangsang pengeluaran
hsCRP di hati.(Sudoyono Aru W,2010).
E. PATHWAY NSTEMI
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/12772/50.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai