Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

LAPORAN PENDAHULUAN
ACUTE MYOCARDIAL INFRACTION (AMI)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gawat Darurat
Dosen Pembimbing : Ns.Ainnur Rahmanti M.Kep

Disusun Oleh :

Totok Margiyanto (20101440119100)


Maya Oktaviani (20101440119069)
Puspa Rahma (20101440119082)
Lisa Nahdalia Pradani (20101440119063)
Calvina Novelisa Sembiring (20101440119025)
Figo Hendra Nugraha (20101440119047)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

2021
I. DEFINISI
Manifestasi Akut Miokard Infark (AMI) samadengan sindrom koroner akut
(SKA) berasal dari kerusakan miokard (infark miokard) yang menyebabkan gejala
klinis nyeri dada disebabkan (WHO, 2012). Sindrom koroner akut adalah suatu
kondisi dimana terjadi imbalans dari suplly dan demand oksigen otot jantung yang
paling sering disebabkan oleh plak aterosklerosis yang menyebabkan
penyempitan arteri-arteri koroner. Selain itu sindrom koroner akut. dapat pula
terjadi akibat spasme arteri yang disebut dengan angina varian. Presentasi klinis
yang dapat ditimbulkan dapat bermacam-macam dan membentuk spektrum
sindrom koroner akut, namun manifestasi yang paling sering adalah angina
pectoris. SKA menjadi salah satu gangguan pada system kardiovaskuler
yangmenyebabkan angka hospitalisasi serta angka mortalitastinggidengan
komplikasi berupa cardiac arrestakibat fibrilasi ventrikel (VF) ataupun ventrikel
takikardi (VT) tanpa nadi (PERKI, 2012).
Hasil penelitian WHO tahun 2014 pada “Global Status Report on
Noncommunicable Diseases 2014” AMI merupakan penyebab mortalitas pertama
di dunia dengan insiden mortalitas 17,5 juta jiwa (17,5%). Hasil penelitian di
Indonesia tahun 2012 angka prevalansi gangguan jantung yaitu AMI sebanyak7,2%
dimana setiap 10.000 orang terdapat 720 pasien AMI(Depkes, 2012). Resiko
kematian pasien AMI dapat ditentukan dengan melakukanpemantauan
hemodinamiksecara ketatdan perawatan selama 24 jam dari awal pasien mengalami
onset gejala 3 –12 jam hingga kembali stabil dalam waktu 48jam, namun
jikakondisi hemodinamikpasien menurunterus menerus maka pasien beresiko
tinggi mengalamikematian(Muhamarian, 2013).
SKA merupakan suatu penyakit yang dinamis, dimana ada suatu proses
transisi dari spektrum penyakit akibat perubahan intralumen mulai dari oklusi
parsial sampai dengan total ataupun reperfusi.Adapun spektrum klinis dari
SKAadalah sebagai berikut:
1. Penyakit jantung koroner : kondisi imbalans dari suplai dan kebutuhan
oksigen miokardium yang berakibat hipoksia dan akumulasi
metabolitberbahaya, paling sering disebabkan aterosklerosis.
2. Angina pectoris :sensasi tidak nyaman di daerah dada dan sekitar, akibat
proses iskemia otot jatung.
3. Angina stabil : bentukkronik dari angina yang hilang timbul, timbul saat
aktivitas dan emosi, dan hilang saat istirahat dan pemberian nitrat. Tidak
ada kerusakan permanenotot jantung.
4. Angina varian : klinis seperti angina, timbul saat istirahat, terjadi akibat
spasme pembuluh darah koroneer.
5. Angina tidak stabil : bentuk dariangina dengan peningkatan frekuensi dan
durasi, muncul saat aktivitas yang lebih ringan. Dapat menjadi imfark
miokard akut jika tidak segera ditangani.
6. Silent Ischemia : bentuk asimptomatis dari proses iskemia miokardium.
Dapat dideteksi melalui EKG dan pemeriksaaan laboratorium.
7. Infark Miokard Akut : proses nekrosi miokardium yang disebabkan
penurunan aliran darah berkepanjangan. Paling seering disebabkan oleh
thrombus, dapat bermanifestasi pertama kali ataupun muncul kesekian kali
dngan riwayat angina pektoris.

II. ETIOLOGI
Ganguan pada arteri koronaria berkaitan dengan atherosclerosis, kekakuan,atau
penyumbatan total pada arteri oleh emboli atau trombos. Menurunnya suplai
oksigen disebabkan oleh tiga faktor:
A. Faktor pembuluh darah
Hal ini berkitan dengan kepatenan pembulu darah sebagai jalan darah mencapai
sel-sel jatung.beberapa beberapa hal yang bisa mengganggu kepatenan
pembuluh darah diantaranya;
1) Atherosclerosis (arteroma mengandung kolestrol)
2) Spasme (kontraksi otot secara mendadak/penyempitan saluran)
3) Arteritis (peradangan arteritis)
Sepesma pembuluh darah bisa terjadi dan biasanya dihubungakan dengan
beberapa hal antara lain:
1) Mengkosumsi obat-obatan tertentu
2) Stres emosian atau nyeri
3) Terpapar suhu dingin yang ekstrim
4) Merokok
B. Faktor sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung ke saluran
tubuh sampai lagi ke jantung.kondisi yang menyebabkan gangguan pada
sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi.stenosis (penyempitan aorta dekat
katup)mapuan insufisiensi yang terjadi padakutup-kutup jantung(aorta,mapun
trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardiak out put (COP)
C. Faktor darah
Darah merupakan pengantar oksigen menuju seluruh bagian tubuh,hal-hal yang
menyebabkan tergangguanya daya angkut darah antara
lain:anemia,hipoksemia,dan polisitemia.

Penurunan aliran darah system koronoria menyebabkan ketidak seimbangan


antara myocardial O2 supply dan kebutuhan jaringan terhadap O2. Pada
penderita penyakit jantung,meningkatnya kebutuhan oksigen tidak mampu
dikompensasi.diantaranya dengan meningkatkannya denyut jatung untuk
meningkatkan COP.oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan
meningkatkannya kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya
infrak,misalnya:aktifitas berlebihan,emos,makan terlalu banyak dan
lain;lain.hiprtropi miokard bisa memicu terjadinya infeksi karena terlalu banyak sel
yang harus di suplai oksigen,sedangkan asupan oksigen menurunka akibat dari
pemompaan yang tidak efektif.
III. PATOFISIOLOGI
Penyebab sumbatan tidak diketahui,diperkirakan adanya penyempitan
arteri koronaria yang disebapkan karena penebalan dari dinding pembulu
darah.vasospasme,emboli atau trombus.karena penyempitan dinding pembuluh
darah pada arteri koronaria menyebabkan suplay oksigen yang menuju ke jantung
berkurang.jantung yang kekurangan oksigen akan mengubah metabolisme yang
bersifat aerob menjadi anaerob.perubahan ini menyebabkan penurunan
pembentukan fosfat yang berenergi tinggi dimana hasil akhir dari metabolisme
anaerob ini berupa asam laktat,apabila berlangsung dari 20 menit akan terjadi
ischemia jantung yang meningkat,sehingga akan menyebabkan nyeri dada yang
hebat bahkan karena nyeri dada yang hebat tersebut terjadi shock kardiogenik.
Hemodinamik mengalami perubahan yang menyebabkan berkurangnya
curah jatung.meningkatkan tekanan ventrikel kiri,retensi air dan garam sehingga
dapat menimbulkan kelebihan cairan dalam tubuh,perubahan hemodinamik ini bila
berlangsung lama akan menyebabakan jaringan rusak bahkan kematian pada otot
jantung.

IV. MANIFASTASI KLINIS


Berikut gejala yang muncul pada AMI:
1. Nyeri dada menetap, nyeri dada bagian tengah dan epigastrium tidak hilang
dengan istirahat atau nitrat,nyeri menyebar secara luas,dapat menyebabkan
arrhythmias,hypotension,shock,gagal jantung.
2. Banyak keringat,kulit lengas lembab
3. Tekanan darah menurun
4. Dypnea,kelemahan dan membuat pinsan
5. Nausea dan vomiting
6. Cemas dan gelisah
7. Tachycardia dan bradycardia
8. Gejala yang jarang di keluhkan berat,abdominal distres atau epigastric
distres,nafas pendek
Banyak pasien banyak tidak memiliki tanda dan gejala di atas yang di sebut dengan
silent myocardial infarctios,meskipun terjadi kerusakan myocardium.

Gejala klinis menurut buku ilmu penyakit dalam:


1. STEMA
Gejala yang di tibulkan yaitu:
- Plak arteriosklerosis mengalami fisur
- Rupture atau ulserasi
- Jika kondisi local atau sistemik akan memicu
trombogenesis,sehingga terjadi thrombus mural pada lokasi rupture
yang mengakibatakan oklusi arteri koroner.
2. NSTEMI
Gejala yang di timbulkan yaitu:
- Nyeri dada dengan lokasi khas atau kadang kala diepigastrium
dengan ciri seperti depresi, perasaan seperti di ikat, perasaan
terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan.

V. KOMPLIKASI
1. Gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa darah yang
adekuat.
2. Hati jantung adalah bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut,akibatnya terjadi
penghentian serkulasi yang efektif.
3. Efusi prekardial adalah mengacu pada masuknya cairan ke dalam kantung
pericardium.
4. Syok kardiogenik adalah terjadi ketika jatung tidak mampu mempertahankan
kadiak output yang cukup untuk perfusi jaringan.hal ini biasanya muncul
setelah adanya penyakit infrak miokardial.
5. Rupture miokard adalah sangat jantung terjadi tetapi,dapat terajdi bila terdapat
infrak miokardium,proses infeksi,penyakit infeksi,penyakit pericardium atau
disfungsi miokardium lain yang membuat otot jantung menjadi lemah.
6. Oedema paruakut adalah timbunan cairan abnormal dalam paru,baik di rongga
interstisal maupun dalam alveolus.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Interview untuk mengetahui riwayat penyakit
2. Gambaran ECG berubah (di dalam 2-12 jam,tetapi ada juga sampai 72-96 jam)
3. Peningkatan kadar serum isoenzium darah:CPK,SGOT,LDH,CK-MB.
4. Radionuclide imaging-mengetahui area yang terjadi penurunan perfusi sebagai
cold spot yang terlihat di area ischemia dan infrak.
DAFTAR PUSTAKA

Widiyaningsih & Eni Kusyati. 2019. Journal Of Holistic Nursing Science:


Hemodinamik Pasien Akut Miokard Infark (AMI) Di Ruang Perawatan Kritis. STIKes
Karya Husada Semarang.

Toh, Aserias Joksan Eryon. 2019. Karya Tulis Ilmiah: Asuhan Keperawatan gawat
Darurat Kebutuhan Dasar Aman Nyamanpada Tn.G.F Dengansindrom Koroner Akut Di
Ruangan Iccu RSUD. Prof. Dr.W. Z. Johannes. Politeknik Kesehatan Kemenkes: Kupang.

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: ECG.

Anda mungkin juga menyukai