Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Acute Coronary Syndromy (ACS)”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai“Asuhan Keperawatan Acute Coronary
Syndromy (ACS)”Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
I. Konsep Teori ACS.............................................................................
A. Definisi...................................................................................
B. Etiologi...................................................................................
C. Klasifikasi...............................................................................
D. Tanda & Gejala......................................................................
E. Patofisiologi............................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang..........................................................
G. Penatalaksanaan......................................................................
H. Komplikasi.............................................................................
II. Konsep Asuhan Keperawatan............................................................
A. Pengkajian..............................................................................
B. Pemeriksaan Fisik...................................................................
C. Data Fokus..............................................................................
D. Diagnosa Keperawatan...........................................................
E. Intervensi................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sindrom koroner akut (acute coronary syndrome/ACS) meliputi
spektrum penyakit dari infark miokard akut (MI) sampai angina tak
stabil (unstable angina). Penyebab utama penyakit ini adalah
trombosis arteri koroner yang berakibat pada iskemi dan infark
miokard. Derajat iskemik dan ukuran infark ditentukan oleh derajat
dan lokasi trombosis.
Sejak 1960‐an, ketika terapi standard menjadi istirahat penuh
(bed rest) dan defibrilasi (jika diperlukan), angka kematian infark
miokard akut menurun terus. Sindrom koroner akut (SKA)
merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa
tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia
miokardium. SKA terdiri atas angina pektoris tidak stabil, infarct
myocard acute (IMA) yang disertai elevasi segmen ST. Penderita
dengan infark miokardium tanpa elevasi ST.3 SKA ditetapkan
sebagai manifestasi klinis penyakit arteri koroner. Penyakit
jantung koroner (PJK) merupakan manifestasi utama proses
aterosklerosis.
The American Heart Association memperkirakan bahwa lebih
dari 6 juta penduduk Amerika, menderita penyakit jantung koroner
(PJK) dan lebih dari 1 juta orang yang diperkirakan mengalami
serangan infark miokardium setiap tahun. Kejadiannya lebih sering
pada pria dengan umur antara 45 sampai 65 tahun, dan tidak ada
perbedaan dengan wanita setelah umur 65 tahun.4–6 Penyakit
jantung koroner juga merupakan penyebab kematian utama (20%)
penduduk Amerika.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah Untuk Mengetahui dan
Memahami Tentang Konsep Dasar Teori dan Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat pada Pasien dengan Sindrom Koroner Akut.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini antara lain adalah :
a. Untuk mengetahui konsep dasar teori dari Sindrom
Koroner Akut.
b. Untuk mengetahui konsep dasar Askep teoritis pada
pasien dengan Sindrom Koroner Akut dengan meliputi
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Etiologi
Menurut Wasid (2007) SKA dipengaruhi oleh beberapa keadaan,
yakni:
1. Aktivitas/latihan fisik yang berlebihan (tak terkondisikan).
2. Stress emosi, terkejut.
3. Udara dingin, keadaan-keadaan tersebut ada hubungannya dengan
peningkatan aktivitas simpatis sehingga tekanan darah meningkat,
frekuensi debar jantung meningkat, dan kontraktilitas jantung
meningkat.
Menurut (Trisnohadi, 2006) ACS dipengaruhi oleh :
1. Rupture plak
Rupture plak dapat menyebabkan terjadinya oklusi subtotal atau
total dari pembuluh coroner yang sebelumnya mempunyai
penyempitan yang minimal. Terjadinya rupture menyebabkan
aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan menyebabkan aktivasi
terbentuknya thrombus. Bila thrombus menutup pembuluh darah
100% akan terjadi infark sedangkan bila thrombus tidak
menyumbat 100% dan hanya menimbulkan stenosis berat akan
terjadi angina tak stabil.
2. Thrombosis dan agregasi trombosit
Terjadinya thrombosis setelah plak tergaggu disebabkan karena
interaksi yang terjadi antara lemak, sel otot polos dan sel busa yang
dalam plak berhubungan dengan ekspresi faktor jaringan dalam
plak tak stabil.
3. Vasospasme
Diperkirakan ada disfungsi endotel dan bahan vasoaktif yang
diproduksi oleh platelet berperan dalam perubahan dalam tonus
pembuluh darah dan menyebabkan spasme.Adanya spasme sering
kali terjadi pada plak yang tak stabil dan mempunyai peran dalam
pembentukan trombus.
4. Erosi pada plak tanpa rupture
Terjadi proliferasi dan migrasi dari otot polos sebagai reaksi
terhadap kerusakan endotel.Adanya perubahan bentuk dari lesi
karena bertambahnya sel otot polos dapat menimbulkan
penyempitan pembuluh darah.
C. Klasifikasi
Wasid (2007) mengatakan berat/ ringannya Sindrom Koroner Akut
menurut Braunwald (1993) adalah:
1. Kelas I: Serangan baru, yaitu kurang dari 2 bulan progresif, berat,
dengan nyeri pada waktu istirahat, atau aktivitas sangat ringan,
terjadi >2 kali per hari.
2. Kelas II: Sub akut, yakni sakit dada antara 48 jam sampai dengan 1
bulan pada waktu istirahat.
3. Kelas III: Akut, yakni kurang dari 48 jam.
Secara Klinis:
1. Klas A: Sekunder, dicetuskan oleh hal-hal di luar koroner, seperti
anemia, infeksi, demam, hipotensi, takiaritmi, tirotoksikosis, dan
hipoksia karena gagal napas.
2. Kelas B: Primer.
3. Klas C: Setelah infark (dalam 2 minggu IMA). Belum pernah
diobati. Dengan anti angina (penghambat beta adrenergik, nitrat,
dan antagonis kalsium ) Antiangina dan nitrogliserin intravena.
E. Patofisiologi
F. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
2. Ekokardiogram
3. Marker jantung (troponin I, CK, CKMB, Mioglobin, Protein
reaktif C)
G. Penatalaksanaan
1. Fokus pada penjalaran nyeri, sesak, dan diaphoresis
2. Pemeriksaan EKG 12 sadapan dan lab marker jantung
3. MONA: Morfin, O2, NTG, dan aspirin 160-325 mg, per oral. Jika
alergi aspirin, berikan ticlopidin (ticlid) atau clopidogrel (Plavix)
4. Berikan O2 tambahan untuk mempertahankan SpO2 > 90 %
5. Berikan tablet NTG SL atau bentuk semprot
6. Berikan morfin IV 2-4 mg setiap 15 menit sampai nyeri terkontrol
(pantau adanya hipotensi dan depresi pernapasan)
H. Komplikasi
1. Syok Kardiogenik
2. Aritmia Malignant
3. Gagal jantung
4. Mechanical rupture, VSD
5. Gangguan hantaran
B. Pemeriksaan Fisik
Meliputi keadaan umum klien, pemeriksaan fisik head to toe, pengkajian
data fokus, data penunjang.
C. Data fokus
Meliputi Data Subjektif (data yang didapatkan langsung dari klien), Data
Objektif ( data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indra).
D. Diagnosa Keperawatan
1. Dx1 : Nyeri b/d agen cidera injuri (biologis, kimia, psikologis,
fisik)
2. Dx2 : Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung
3. Dx3 : Pola nafas tidak efektif b/d kelelahan otot pernafasan
4. Dx4 : Kelebihan volume cairan b/d asupan cairan berlebih
5. Dx5 : Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
6. Dx6 : Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen
dengan kebutuhan
7. Dx7 : Kurang Pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
E. Intervensi
1. Dx1 : Nyeri akut b/d agen cidera injuri (biologis, kimia,
psikologis, fisik)
NOC : Pain level
Pain Control
Comfort Level
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24
jam. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri, mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e. Tanda vital dalam rentang normal
f. Tidak mengalami gangguan tidur
NIC :
a. Kaji skala nyeri klien.
b. berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur.
c. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
d. Kolaborasi: Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi klien yang mempunyai gejala-gejala yang tampak seperti
Nyeri yang memancar sampai ke bahu, leher, lengan, atau
rahang, atau nyeri di punggung diantara tulang belikat dan
gejala sebelumya maka perlu dilakukan diagnosis dini karena
dapat dicurigai mengalami penyakit sindrom koroner akut
terutama infark miokard akut. Dengan diagnosis yang tepat dan
dengan tindakan yang cermat dan tepat maka kita akan
menyelamtkan nyawa penderita.
Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan klien dengan
penyakit infark miokard akut, hendaknya :
1. Klien diberi support agar dapat mempercepat
penyembuhan
2. Memberi perawatan dan perhatian kepda klien dalam
proses perawatan
3. Penigkatan dan penyedian sarana dan prasarana serta
kerja sama antara pihak rumah sakit dengan keluarga
Diharapkan kepada keluarga kiranya dapat merawat klien
apabila dilakukan perawatan dirumah.
DAFTAR PUSTAKA