DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH:
BASTIAN HP HARAHAP
KELAS VIII D
2022
1. Gempa Bumi
Gempa Hari Ini Minggu 23 Januari 2022 Getarkan Maumere NTT Liputan6.com,
Jakarta - Gempa hari ini, Minggu (23/1/2022) kembali menggetarkan Indonesia.
Hingga pukul 19.00, hanya satu kali lindu yang terjadi di Nusantara. Informasi gempa
ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui
laman resminya www.bmkg.go.id. Lindu tersebut terjadi siang tadi pukul 12:20:13
WIB di Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa
dilaporkan bermagnitudo 3,8 dengan kedalaman 9 kilometer. "Pusat gempa berada di
laut 139 kilometer barat laut Maumere," tulis BMKG. BMKG menyatakan, lindu
dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Pulau Kalaotoa. Episenter gempa
berada pada koordinat 7.41 Lintang Selatan (LS) - 121.87 Bujur Timur (BT).
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin
perumahan yang terdampak banjir, yakni Puri Nirwana Residence yang terletak di Desa
Sukaraya, serta Perumahan Sakura di Desa Karangrahayu. Suasana banjir akibat
tanggul jebol di Desa Sumberurip Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin
(22/2/2021). Banjir akibat luapan sungai Citarum mengakibatkan 5 Desa terisolir
selama tiga hari akibat tanggul sungai Citarum jebol. (Liputan6.com/Herman
Zakharia).
Dua Perumahan di Bekasi Terendam Banjir 80 Sentimeter.Warga berdiri di dekat
banjir akibat tanggul jebol di Desa Sumberurip Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat, Senin (22/2/2021). Banjir akibat luapan sungai Citarum mengakibatkan 5 Desa
terisolir selama tiga hari akibat tanggul sungai Citarum jebol. (Liputan6.com/Herman
Zakharia).
Liputan6.com, Bekasi - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Karangbahagia,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa 18 Januari 2022, merendam sedikitnya dua
perumahan. Ketinggian air banjir itu disebutkan mencapai 80sentimeter.
Dua perumahan yang terdampak banjir, yakni Puri Nirwana Residence yang terletak di
Desa Sukaraya, serta Perumahan Sakura di Desa Karangrahayu. Saat ini banjir masih
mengepung dua perumahan tersebut. "Laporannya dari kemarin malam. Ketinggian air
mencapai 80 sentimeter waktu pertama terima laporan," kata Camat Karangbahagia,
Karnadi, Rabu (19/1/2022).
Karnadi berujar, banjir di wilayahnya terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan intens.
Sehingga menyebabkan air sungai yang berada dekat permukiman warga, meluap.
"Wilayah kita kan ada yang dilalui anak sungai, jadi penyebabnya ada dari luapan
sungai juga," ungkapnya. Lanjut Karnadi, banyak dari warga terdampak yang memilih
mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti musala dan bangunan lainnya. Terlebih
mengingat banjir yang sulit surut lantaran hujan yang masih intens mengguyur wilayah
tersebut.
Evakuasi Warga
Proses evakuasi warga terdampak dilakukan pihak kecamatan yang dibantu aparat TNI
dan Polri, dengan menggunakan peralatan seadanya. Petugas juga mendirikan satu posko
utama dan dua posko pembantu di lokasi banjir. "Pihak swasta juga alhamdulillah ikut
membantu. Mudah-mudahan banjir cepat surut," imbuh Karnadi.
3. Gunung Meletus
Gunung Gamalama Meletus, Warga Berlindung di Rumah. Liputan6.com, Ternate -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut)
membagikan masker kepada warga di Kecamatan Ternate Barat, yang terkena abu
vulkanik erupsi Gunung Gamalama. "Sesaat setelah Gunung Gamalama erupsi pada
Kamis siang, tim dari BPBD datang ke Kecamatan Ternate Barat untuk membagikan
masker kepada warga," kata Camat Ternate Barat, Ishak ketika dihubungi di Ternate,
Kamis (4/10/2018), dilansir Antara.Namun, masker yang dibagikan BPBD itu masih
kurang, karena warga di tiga kelurahan di Kecamatan Ternate Barat yang terkena abu
vulkanik erupsi Gunung Gamalama, yakni Kelurahan Takome, Kelurahan Loto dan
Kelurahan Togafo jumlah 3.000 lebih.
Sementara yang dibagikan BPBD hanya satu dos berisi 1000 masker. Menurut dia,
pihaknya telah meminta tambahan masker ke BPBD, untuk mengantisipasi adanya lagi
abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama yang jatuh ke Kecamatan Ternate Barat dan
meluas di lima kelurahan lainnya di kecamatan itu. Warga di Kecamatan Ternate Barat,
khususnya di tiga kelurahan yang terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalam sejauh
ini tetap tenang, tetapi umumnya memilih bertahan dalam rumah untuk menghindari abu
vulkanik.
Sebelumnya Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamani
mengatakan gunung api setinggi 1700 meter dari permukaan laut itu, erupsi pada Kamis
pukul 11.52 WIT dengan menyemburkan asap putih kelabu setinggi 250 meter dari
puncak kawah mengarah ke sebelah Barat atau wilayah Kecamatan Ternate Barat.
Walaupun gunung yang terakhir erupsi pada Agustus 2016 itu terus menunjukkan
peningkatan aktivitas vulkanik, ditandai adanya intensitas gempa embusan terus
menerus yang tinggi, statusnya tetap masih waspada level II. Ia mengimbau kepada
masyarakat di Ternate untuk tetap tenang, tidak mudah terpengaruh dengan informasi
dari sumber yang tidak jelas terkait kondisi Gunung Gamalama, tetapi diharapkan pula
tetap meningkatkan kewaspadaan.
Korban Tewas Akibat Topan Rai di Filipina Bertambah Jadi 389 Orang
Seorang warga membawa sepeda melewati tiang listrik dan pohon yang tumbang akibat
Topan Rai di kota Cebu, Filipina tengah, Jumat (17/12/2021). Lebih dari 300.000
penduduk desa telah melarikan diri ke tempat yang aman sebelum terjangan Topan Rai.
(AP Photo/Jay Labra)
Liputan6.com, Manila - Korban tewas akibat Topan Rai di Filipina melonjak menjadi
389, dengan 64 lainnya hilang, kata badan penanggulangan bencana pemerintah, pada
Senin (27/12).
Badan tersebut mengatakan, topan telah mempengaruhi lebih dari 4,2 juta orang di 11
wilayah di bagian tengah dan selatan Filipina, serta bagian utama Pulau Luzon.
Topan, yang ke-15 dan paling kuat yang melanda negara itu tahun ini, memaksa
penduduk desa untuk menghabiskan hari-hari musim liburan mereka di pusat evakuasi
karena rumah-rumah yang rusak, demikian dikutip dari
laman Xinhua, Selasa (28/12/2021).
Kerusakan akibat topan pada pertanian dan infrastruktur telah mencapai lebih dari 22
miliar peso (sekitar 440 juta dolar AS).
Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengatakan pada briefing online
bahwa topan itu merusak 141 fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, di lima daerah
yang dilanda badai.
Departemen Kesehatan Filipina (DOH) telah memantau makanan dan penyakit yang
ditularkan melalui air seperti diare dan gastroenteritis akut di daerah yang dilanda topan.
5. Perubahan Iklim Ekstrim Atau Gurun Pasir
Sebagian negara pernah mengalami musim salju akibat perubahan suhu ekstrem yang
terjadi. Namun, siapa sangka jika ternyata gurun pasir yang terkenal gersang dan panas
bisa juga tertutup oleh salju.
Nah, belum lama ini, dunia dikejutkan oleh fenomena langka terkait Gurun Sahara.
Gurun Sahara, gurun panas terbesar di dunia, yang menutupi sebagian besar Afrika
Utara, telah tertutup oleh salju setelah suhunya yang turun hingga minus 2 derajat
Celsius.
Melansir laman News18, fenomena langka itu direkam oleh fotografer lokal Karim
Bouchetata, yang menunjukkan selimut salju telah menutupi area dekat kota gurun Ain
Sefra di Aljazair pada 13 Januari lalu, hingga viral di media sosial. Suhu di sana turun
menjadi minus 2 derajat Celsius, di mana suhu ini merupakan penAin Sefra, juga
dikenal sebagai 'pintu gerbang ke gurun', terletak
1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikelilingi Pegunungan Atlas. Meski
jarang terjadi, namun ini bukan pertama kalinya salju turun di Gurun Sahara. Sudah
menjadi fakta umum bahwa gurun memiliki kondisi cuaca ekstrem. Pada malam hari,
udara kering kehilangan panasnya dengan lebih cepat daripada udara lembab. urunan
suhu yang sangat langka pada sebuah gurun.