Anda di halaman 1dari 3

TUGAS.

1
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI - SKOM4313.22
AGUN NAFARI - NIM : 031138584

Jawaban :
1. Konsep Dasar alam Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka
antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang
(Wiryanto, 2004).
Komunikasi antarpribadi merupakan action oriented, ialah suatu tindakan yang
berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi antarpribadi itu bermcam- macam,
beberapa di antaranya dipaparkan berikut ini.
- Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
- Menemukan diri sendiri.
- Menemukan dunia luar.
- Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis.
- Mempengaruhi sikap dan tingkah laku.
- Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.
- Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi.
- Memberikan bantuan (konseling). (Suranto Aw, 2011:19)
Komunikasi antar pribadi dapat dijabarkan ke dalam dua definisi, yakni definisi situasional
(situational definition) dan definisi kualitatif (qualitatife definition). Jika menggunakan
pendekatan situasional, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang
melibatkan sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan dekat dengan satu sama lain.
Sedangkan komunikasi definisi kualitatif, pendekatan tidak difokuskan kepada jumlah
orang yang berkomunikasi melainkan kualitas interaksi di antara individu yang telibat,
bagaimana cara mereka menghadapi satu sama yang lain.
Gambar. Skema Komunikasi

2. Metode HURIER dikembangkan awalnya oleh Judi Brownell, Guru Besar Komunikasi
Organisasi dan Dekan pada Universitas Cornell, Amerika Serikat. Pentingnya metode
HURIER dalam proses mendengarkan keterangan guna bahan berita bagi profesi jurnalis
juga memiliki ciri khas lain yang tidak dimiliki oleh bagian lain dalam sebuah organisasi.

Metode HURIER sangat penting untuk digunakan karena mencakup :


- Hearing, dalam proses Hearing jurnalis harus bisa memperoleh semua info yang
diperlukan dalam sebuah peristiwa dari siapa saja juga tentang apa saja yang menjadi
inti permasalahan yang ingin di publikasikan atau agar diketahui oleh publik. Dalam
proses Hearing, jurnalis harus mampu membuat kesimpulan, menyusun bagan kerja
(alur kerja), serta menyederhanakan persoalan yang kompleks di mata publik.
- Understanding (pemahaman), tahap berikutnya setelah Hearing adalah understanding,
dalam tahap perencanaan kerja seorang Jurnalis juga diharapkan paham apa saja
tupoksi atau tugas pokok dan fungsinya. Serta sejauh mana dirinya selaku jurnalis dapat
melangkah pada wilayah-wilayah yang diperlukan inputnya oleh humas, demi tujuan
publikasi.
- Remembering (mengingat), setelah memahami maka jurnalis wajib mengingat secara
detail, point-point apa saja yang bisa menjadi pijakan atau point dalam membuat berita.
- Interpreting (penafsiran), tingkat interpretasi dari masing-masing individu tidaklah
sama. Namun seorang Jurnalis harus mampu menginterpretasikan peristiwa dengan
kemampuan di atas rata- rata. Untuk itu, dalam tahap awal, tingkat interpretasi antara
redaktur dan reporter harus disamakan oleh setiap anggota tim liputan, dengan sikap
yang positif.
- Responding, jurnalis harus mampu merespon dan melogikakan menggunakan akal
sehat terhadap sebuah peristiwa, biarpun peristiwa itu ganjil sekalipun

Seperti contohnya, dengan metode HURIER ini seseorang jurnalis menjadi paham akan
informasi awal dari tangan pertama. Alat yang kedua adalah bekal data yang cukup lengkap
tentang persoalan yang akan ditelusuri, terutama pada pemberitaan yang sifatnya laporan
mendalam.

Anda mungkin juga menyukai