0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut berisi jawaban soal ujian akhir semester mata kuliah Hukum Administrasi Negara oleh Dimas Putra Awaludin (NPM 1907350325) yang membahas tentang sanksi dalam hukum administrasi negara, konsep onrechtmatige daad, konsepsi negara hukum, ajaran pemisahan kekuasaan, nachtwatchterstaat, pejabat negara dan larangan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintahan.
Dokumen tersebut berisi jawaban soal ujian akhir semester mata kuliah Hukum Administrasi Negara oleh Dimas Putra Awaludin (NPM 1907350325) yang membahas tentang sanksi dalam hukum administrasi negara, konsep onrechtmatige daad, konsepsi negara hukum, ajaran pemisahan kekuasaan, nachtwatchterstaat, pejabat negara dan larangan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintahan.
Dokumen tersebut berisi jawaban soal ujian akhir semester mata kuliah Hukum Administrasi Negara oleh Dimas Putra Awaludin (NPM 1907350325) yang membahas tentang sanksi dalam hukum administrasi negara, konsep onrechtmatige daad, konsepsi negara hukum, ajaran pemisahan kekuasaan, nachtwatchterstaat, pejabat negara dan larangan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintahan.
1. A. Sanksi dalam Hukum Administrasi Negara merupakan bentuk dari penegakan
hukum yang dilaksanakan. Jenis-jenis dari sanksinya ada dua, yaitu: 1) Sanksi repartoir, sanksi ini diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma untuk mengembalikan pada posisi semula 2) Sanksi punitif, sanksi ini semata-mata diberikan sebagai hukuman pada seseorang 3) Sanksi regresif, sanksi ini diterapkan sebagai reaksi ketikpatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang terdapat pada ketetapan yang diterbitkan.
B. Konsep ONRECHTMATIGE DAAD merupakan perbuatan melawan
hukumyang dilakukan oleh penguasa. Yang diatur sebagaimana Pasal 1365 KUHPer berbunyi, ‘Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. ada lima unsur yang harus dipenuhi;
1) adanya perbuatan;
2) perbuatan itu melawan hukum;
3) adanya kerugian; 4) adanya kesalahan; dan
5) adanya hubungan sebab akibat (kausalitas) antara perbuatan melawan
hukum dengan akibat yang ditimbulkan
2. A. Konsepsi negara hukum (rule of the law) merupakan sebuah konsep
penyelenggaraan negara yang berdasarkan hukum. Artinya, setiap tindakan harus didasarkan pada hukum yang berlaku (hukum Positif). Negara harus dijalankan dengan hukum yang baik dan adil bagi masyarakatnya. Adil yang dimaksud adalah dengan melindungi tiap hak masing-masing individu supaya tidak ada ketimpangan antara penguasa dengan masyarakatnya. B. Suatu norma yang tidak tertulis tidak dapat diberlakukan oleh pemerintah karena tidak mendapatkan kepastian hukum. Norma yang tidak tertulis dapat juga disebut dengan hukum adat atau hukum kebiasaan. Untuk dapat diberlakukan suatu norma harus dijadikan tertulis yang kemudian disebut dengan hukum tertulis. hukum dibuat tertulis untuk mendapatkan suatu kepastian hukum, bilamana tidak dipatuhi hukum yang sudah diberlakukan dapat dikenakan sanksi yang mengaturnya.
3. A. Ajaran tentang pemisah kekuasaan merupakan ajaran montesqieu hal ini
dilakukan untuk mencegah suatu kelompok mendapat kekuasaan lebih. (trias politika) memisahkan negara dalam 3 bagian kekuasaan, yaitu: - Ekesekutif (pelaksana undang-undang) - Legislatif (pembuat undang-undang) - Yudikatif (pengawas pelaksana undang-undang)
B. Nachtwacchterstaat atau dikenal dengan negara penjaga malam merupakan
keadaan pemerintah hanya sebatas yang mengawasi, dalam hal ini
masyarakat di bebaskan. Pemerintah dinilai bersifat pasif, hanya sebagai penjaga ketertiban dan keamanan masyarakat bila terjadi suatu permasalahan. 4. A. Pejabat adalah seseorang yang memiliki peranan atau pengaruh penting dalam suatu kekuasaan. pejabat negara adalah pejabat yang lingkungan kerjanya berada pada lembaga negara yang merupakan alat kelengkapan negara beserta derivatifnya berupa lembaga negara pendukung. Sebagai contoh pejabat Negara adalah anggota DPR, Presiden, dan Hakim. Pejabat- pejabat tersebut menjalankan fungsinya untuk dan atas nama negara. Sedangkan pejabat pemerintahan adalah pejabat yang lingkungan kerjanya berada pada lembaga yang menjalankan fungsi administratif belaka atau lazim disebut sebagai pejabat administrasi negara seperti menteri-menteri sebagai pembantu Presiden, beserta aparatur pemerintahan lainnya di lingkungan eksekutif. B. Menurut ketentuan Pasal 17 UU Nomor 30 Tahun 2014, badan dan/atau pejabat pemerintahan dilarang menyalahgunakan wewenang, larangan itu meliputi larangan melampaui wewenang, larangan mencampuradukkan wewenang, dan/atau larangan bertindak sewenang-wenang. Pakar Hukum Administrasi Negara Hukum dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa dengan terbitnya UU Nomor 30 Tahun 2014, maka terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan seharusnya dapat diselesaikan terlebih dahulu secara administrasi, kemudian, apabila berdasarkan putusan pengadilan telah terbukti bahwa penyalahgunaan wewenang tersebut mengandung 3 (tiga) unsur yang termasuk dalam ranah pidana yaitu ancaman, suap, dan tipu muslihat untuk memperoleh keuntungan yang tidak sah, maka atas dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut diselesaikan melalui proses pidana.