Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

Perlindungan hukum, penegakan


hukum, dan pertanggung jawaban
hukum pemerintah dalam han
NAMA KELOMPOK :

01 02 03
AISYAH PUTRI FANY MELLIA FERI AULIA UR
INDRA ASNITA RAHMAN
12120724973 12120720078 12120713160

04 05 06
MUHAMMAD NELPAWITA TEGARITA MUSLIANI
FITRA RIZKI 12120720058 SURBAKTI
12120711096 12120721465
1. Perlindungan Hukum dibidang perdata dan
bidang publik

Penguasa dapat dianggap melakukan perbuatan melawan hukum


karena melanggar hak subjektif orang lain, apabila:
• Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hubungan
hukum perdata serta melanggar ketentuan dalam hukum tersebut.
• Penguasa melakukan perbuatan yang bersumber pada hukum publik
serta melanggar ketentuan kaidah hukum tersebut
DASAR HUKUM PRIVATE

Pasal 1365 KUHPerdata, yang


berbunyi: “tiap perbuatan melanggar
hukum, yang membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang
yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut.”
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara perlindungan
hukum akibat dikeluarkannya keputusan dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu melalui
upaya administratif dan melalui PTUN.

Dalam Pasal 48 di tegaskan sebagai berikut:

• Dalam hal suatu Badan atau Pejabat TUN diberi wewenang oleh atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa tata usaha Negara
tertentu, maka sengketa tata usaha Negara tersebut harus diselesaikan melalui upaya
administratif yang tersedia.
• Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha
Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang bersangkutan
telah digunakan.
2. Penegakan Hukum
Dalam Hukum
Administrasi Negara
dan Macam-macam
sanksi dalam hukum
administrasi negara
Sarana penegakan hukum selain pengawasan adalah sanksi. Sanksi merupakan
bagian penting dalam setiap peraturan perundang-undangan, bahkan ten Berge
menyebutkan bahwa sanksi merupakan inti dari penegakan
Hukum Administrasi Negara. Sanksi diperlukan untuk menjamin penegakan Hukum
Administrasi Negara. Menurut Philipus Hadjon, pada umumnya tidak ada
gunanya memasukan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan bagi para
warga di dalam peraturan perundang-undangan tata usaha negara, manakala
aturan-atauran tingkah laku itu tidak dapat dipaksakan oleh tata usaha negara.
Salah satu instrumen untuk memaksakan tingkah laku masyarakat ini adalah
dengan sanksi. Oleh karena itu, sanksi sering merupakan bagian yang melekat
pada norma hukum tertentu. Dalam Hukum Administrasi Negara,
penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan
pemerintahan, dimana kewenangan ini berasal dari aturan Hukum
Administrasi Negara tertulis dan tidak tertulis
MACAM-MACAM SANKSI

1. Paksaan pemerintah 2. Penarikan kembali


(Bestuursdwang) KTUN yang
Menguntungkan.

3. Pengenaan Uang 4. Pengenaan Denda


Paksa (dwangsom) Administratif
3. Aspek teoritas
Pertanggung
jawaban hukum
Pemerintah
Pertanggung jawaban berasal dari kata tanggung jawab, yang
berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam
kamus hukum ada dua istilah yang menunjuk pada
pertanggungjawaban yaitu liability (the state of being liable)
dan responbility (the state of fact being responsible). Liability
menunjuk pada makna yang paling komprehensif, meliputi
hampir setiap karakter risiko dan tanggung jawab, yang pasti,
yang bergantung, atau yang mungkin. Liability didefinisikan
untuk menunjuk semua karakter hak dan kewajiban. Sementara
responsibility berarti hal dapat dipertanggungjawabkan atas
suatu kewajiban, dan termasuk putusan, keterampilan,
kemampuan dan kecakapan. Pertanggungjawaban menurut
undang-undang yaitu kewajiban mengganti kerugian yang
timbul karena perbuatan melanggar hukum.
Pertanggung jawaban pemerintah

1. 2. 3.
pertanggungjawaban politik pertanggungjawaban hukum pertanggungjawaban
(political accountability) (legal accountability) ekonomi (economic
accountability).
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai