▪ Pertanggungjawaban berasal dari kata tanggung jawab yang berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkirakan, dan sebagainya). ▪ 2 istilah yang menunjuk pertanggungjawaban, yakni liability (the state of being liable); dan responsibility (the state or fact being responsible). Istilah liabibility menunjuk pada pertanggungjawaban hukum, yaitu tanggung gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum. Sedangkan istilah responsibility menunjuk pada pertanggungjawaban politik, yaitu keharusan seseorang untuk melaksanakan secara selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya. ▪ Dalam perspektif ilmu hukum dan pergaulan hukum, telah diakui dan diterima prinsip bahwa setiap tindakan onregmatig subjek hukum yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain mengharuskan adanya pertanggungjawaban bagi subjek hukum yang bersangkutan. Ketika ada subjek hukum yang melalaikan kewajiban hukum atau melanggar hak subjek hukum lain, maka akan dibebani tanggung jawab dan dituntut memulihkan atau mengembalikan hak yang sudah dilanggar tersebut. Beban tanggung jawab dan tuntutan ganti rugi atau hak itu ditujukan kepada setiap subjek hukum yang melangar hukum, tidak peduli apakah subjek hukum itu seseorang, badan hukum, ataupun pemerintah. Di samping itu, juga tidak peduli apakah perbuatan itu di bidang perdata ataupun publik, dan juga apakah yang dilanggar itu hukum tertulis ataupun hukum tidak tertulis.
9.2. Pertanggungjawaban Pemerintah Dalam Hukum Administrasi.
▪ Pemerintah adalah subjek hukum, sebagai pendukung hak dan kewajiban hukum, dengan dua kedudukan hukum, yaitu sebagai wakil dari badan hukum dan wakil dari jabatan pemerintahan. ▪ Dua kedudukan hukum muncul dua perbuatan hukum: perbuatan hukum perdata dan perbuatan hukum publik pertanggungjawaban perdata dan publik. Dalam pertanggungjawaban perdata diterapkan ketentuan hukum perdata, sedangkan dalam pertanggungjawaban publik diterapkan ketentuan hukum publik. ▪ Dalam perspektif hukum publik, adanya kewenangan akan memunculkan adanya pertanggungjawaban. Dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan, pertanggungjawaban itu melekat pada jabatan yang secara yuridis dilekati dengan kewenangan. ▪ Pengertian tanggung jawab mengandung dua aspek aspek internal dan aspek eksternal. Pertanggungjawaban dengan aspek internal diwujudkan dalam bentuk laporan pelaksanaan kekuasaan. Pertanggungjawaban dengan aspek eksternal merupakan pertanggungjawaban terhadap pihak ketiga apabila dalam melaksanakan kekuasaan itu menimbulkan suatu derita atau kerugian ditempuh melalui peradilan. ▪ Timbulnya kerugian yang diderita warga negara disebabkan dua kemungkinan: 1. Sikap tindak administrasi negara yang melanggar hukum yaitu pelaksanaan yang salah, padahal hukumnya benar dan berharga tanggung jawab administrasi; 2. Sikap tindak administrasi negara yang menurut hukum, bukan pelaksanaannya yang salah melainkan hukum itu sendiri yang secara materiil tidak benar dan tidak berharga tanggung jawab pembuat hukum. ▪ Secara umum, ukuran untuk menuntut pemerintah bukan dari ada tidaknya kerugian, tetapi apakah pemerintah itu dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan hukum (rechtmatig) atau melanggar hukum (onrechtmatig) dan apakah perbuatan itu dilakukan untuk kepentingan umum atau bukan. Pengecualian dari ketentuan tersebut, yaitu : teori ”responsibility sans faute” (pertanggungjawaban tanpa adanya kesalahan) yang diterapkan di Perancis. Menurut teori ini, meskipun pemerintah atau negara tidak melakukan pelanggaran hukum atau melakukan kesalahan dapat dibebani tanggung jawab untuk membayar ganti rugi kepada seseorang atau warga negara yang menjadi korban pelaksanaan tugas administratif, antara lain dalam hal: a) kecelakaan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan umum; b) kecelakaan akibat ledakan, tembakan polisi, atau tugas-tugas administratif yang mengandung bahaya jiwa; c) kerugian yang diakibatkan pelaksanaan undang-undang atau peraturan umum lainnya yang sah, misalnya pembayaran ganti rugi akibat pencabutan hak milik perseorangan untuk kepentingan umum.