Anda di halaman 1dari 3

BAB X

PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH

9.1. Pengertian Pertanggungjawaban.


▪ Pertanggungjawaban berasal dari kata tanggung jawab yang berarti
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada sesuatu hal,
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkirakan, dan sebagainya).
▪ 2 istilah yang menunjuk pertanggungjawaban, yakni liability (the state of
being liable); dan responsibility (the state or fact being responsible). Istilah
liabibility menunjuk pada pertanggungjawaban hukum, yaitu tanggung gugat
akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum. Sedangkan istilah
responsibility menunjuk pada pertanggungjawaban politik, yaitu keharusan
seseorang untuk melaksanakan secara selayaknya apa yang telah
diwajibkan kepadanya.
▪ Dalam perspektif ilmu hukum dan pergaulan hukum, telah diakui dan
diterima prinsip bahwa setiap tindakan onregmatig subjek hukum yang
menimbulkan kerugian bagi pihak lain mengharuskan adanya
pertanggungjawaban bagi subjek hukum yang bersangkutan. Ketika ada
subjek hukum yang melalaikan kewajiban hukum atau melanggar hak
subjek hukum lain, maka akan dibebani tanggung jawab dan dituntut
memulihkan atau mengembalikan hak yang sudah dilanggar tersebut.
Beban tanggung jawab dan tuntutan ganti rugi atau hak itu ditujukan kepada
setiap subjek hukum yang melangar hukum, tidak peduli apakah subjek
hukum itu seseorang, badan hukum, ataupun pemerintah. Di samping itu,
juga tidak peduli apakah perbuatan itu di bidang perdata ataupun publik,
dan juga apakah yang dilanggar itu hukum tertulis ataupun hukum tidak
tertulis.

9.2. Pertanggungjawaban Pemerintah Dalam Hukum Administrasi.


▪ Pemerintah adalah subjek hukum, sebagai pendukung hak dan kewajiban
hukum, dengan dua kedudukan hukum, yaitu sebagai wakil dari badan
hukum dan wakil dari jabatan pemerintahan.
▪ Dua kedudukan hukum  muncul dua perbuatan hukum: perbuatan hukum
perdata dan perbuatan hukum publik  pertanggungjawaban perdata dan
publik. Dalam pertanggungjawaban perdata diterapkan ketentuan hukum
perdata, sedangkan dalam pertanggungjawaban publik diterapkan
ketentuan hukum publik.
▪ Dalam perspektif hukum publik, adanya kewenangan akan memunculkan
adanya pertanggungjawaban. Dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan, pertanggungjawaban itu melekat pada jabatan yang secara
yuridis dilekati dengan kewenangan.
▪ Pengertian tanggung jawab mengandung dua aspek  aspek internal dan
aspek eksternal. Pertanggungjawaban dengan aspek internal diwujudkan
dalam bentuk laporan pelaksanaan kekuasaan. Pertanggungjawaban
dengan aspek eksternal merupakan pertanggungjawaban terhadap pihak
ketiga apabila dalam melaksanakan kekuasaan itu menimbulkan suatu
derita atau kerugian  ditempuh melalui peradilan.
▪ Timbulnya kerugian yang diderita warga negara disebabkan dua
kemungkinan:
1. Sikap tindak administrasi negara yang melanggar hukum yaitu
pelaksanaan yang salah, padahal hukumnya benar dan berharga 
tanggung jawab administrasi;
2. Sikap tindak administrasi negara yang menurut hukum, bukan
pelaksanaannya yang salah melainkan hukum itu sendiri yang secara
materiil tidak benar dan tidak berharga  tanggung jawab pembuat
hukum.
▪ Secara umum, ukuran untuk menuntut pemerintah bukan dari ada tidaknya
kerugian, tetapi apakah pemerintah itu dalam melaksanakan kegiatannya
berdasarkan hukum (rechtmatig) atau melanggar hukum (onrechtmatig) dan
apakah perbuatan itu dilakukan untuk kepentingan umum atau bukan.
Pengecualian dari ketentuan tersebut, yaitu : teori ”responsibility sans faute”
(pertanggungjawaban tanpa adanya kesalahan) yang diterapkan di
Perancis. Menurut teori ini, meskipun pemerintah atau negara tidak
melakukan pelanggaran hukum atau melakukan kesalahan dapat dibebani
tanggung jawab untuk membayar ganti rugi kepada seseorang atau warga
negara yang menjadi korban pelaksanaan tugas administratif, antara lain
dalam hal: a) kecelakaan dalam pelaksanaan tugas pekerjaan umum; b)
kecelakaan akibat ledakan, tembakan polisi, atau tugas-tugas administratif
yang mengandung bahaya jiwa; c) kerugian yang diakibatkan pelaksanaan
undang-undang atau peraturan umum lainnya yang sah, misalnya
pembayaran ganti rugi akibat pencabutan hak milik perseorangan untuk
kepentingan umum.

Anda mungkin juga menyukai