Anda di halaman 1dari 19

KATARAK

PEMBIMBING: DR. LLILIANI WAHYU, SP.M


ANGGI OSVIANTY RICARD - 112021173

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA FK UKRIDA


RS HUSADA, JAKARTA
PERIODE 14 MARET – 16 APRIL 2022
DEFINISI
Katarak : Kekeruhan lensa akibat sebab apapun, di mana
kondisi ini akan menimbulkan gejala penurunan kualitas
fungsi penglihatan berupa penurunan sensitivitas kontras
serta tajam penglihatan.

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.195


1
Penurunan ketajaman pengelihatan terjadi karena lensa merupakan organ
transparan yang memiliki fungsi optik untuk memfokuskan sinar masuk ke
dalam mata agar jatuh tepat pada retina, baik dari jarak jauh ataupun
dekat.
Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.195-6 2
EPIDEMIOLOGI
Survei Depkes RI tahun 1993-1996
Angka kebutaan Indonesia 1,5% dengan penyebab utama katarak (0,78%)
Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan prevalensi buta katarak
tertinggi di dunia; sementara 80% kasus buta katarak merupakan kasus
yang dapat dicegah

WHO : katarak merupakan kebutaan yang dapat dipulihkan (reversible


blindness
> 17 juta penduduk dunia (47,8%)
37 juta penderita kebutaan di seluruh dunia

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.195-6


Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.85 3
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi usia 65-74 tahun -> 50%
>75 tahun -> 70%

Katarak akibat proses penuaan/ age-related catarac/ katarak senilis -> katarak
yang paling sering terjadi

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.195-6


Vaughan & Asbury - Ophtalmologi umum h.169 4
ETIOLOGI
Penyebab utama -> proses penuaan
Penyebab lain:
Trauma -> peradangan intraokular
Toksin
Kerusakan oksidatif (proses radikal bebas)
Penyakit sistemik seperti DM
Pemakaian obat-obatan khususnya yg mengandung steroid
Herediter
Malnutrisi
Faktor lingkungan -> kebiasaan merokok dan pajanan UV

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.195-6 5


Vaughan & Asbury - Ophtalmologi umum h.169
PATOFISIOLOGI
Kelainan bawaan : gangguan proses perkembangan embriologi saat
dalam kandungan & kelainan kromosom
Proses penuaan : bertambahnya usia menyebabkan lensa mata
mengalami pertambahan berat dan ketebalan -> nukleus lensa alami
pengerasan
Penyakit sistemik (DM) : akumulasi sorbitol yg terbentuk dari aktivasi alur
polyol pada keadaan hiperglikemia -> akan menarik air ke dalam mensa ->
terjadi hidrasi lensa -> katarak
Trauma : menganggu struktur lensa mata baik makro/mikroskopis ->
perubahan struktur lensa & gangguan keseimbangan metabolisme lensa
Penyakit mata lainnya : glaukoma & uveitis -> ganggu keseimbangan
elektrolit
6
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.86-7
PATOGENESIS
Perubahan komposisi protein yang beragregasi ->
menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya
-> membentuk kekeruhan perubahan lensa menjadi kuning atau
coklat
Bertambahnya lapisan-lapisan serat lensa -> membuat lensa
mengeras, padat, berpigmen dan mengeruh

Kekeruhan dapat terjadi pada nukleus, korteks dan atau daerah


subkapsular.

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.196


Vaughan & Asbury - Ophtalmologi umum h.169 7
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab:
1. Katarak kongenital
2. Katarak senilis (terkait usia): nuklear, kortikal, dan subkapsular
posterior
3. Katarak traumatika
4. Katarak sekunder/komplikata

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.87


8
STADIUM
1. Katarak Insipien : kekeruhan lensa tahap awal dengan visus yg
relatif masih baik
2. Katara Imatur : kekeruhan lensa mulai terjadi, dapat terlihat oleh
bantuan senter, terlihat iris shadow, visus > 1/60
3. Katarak matur : kekeruhan lensa terjadi menyeluruh, dapat
terlihat dengan bantuan senter, tidak terlihat iris shadow, visus >
1/300 atau light perception (+)
4. Katarak hipermatur : terjadi ketika massa lensa mengalami
kebocoran melalui kapsul lensa, sehingga kapsul menjadi
berkerut dan menyusut

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.88


9
STADIUM

Katarak imatur Katarak matur

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.88-9


10
STADIUM

Katarak hipermatur
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.90
11
MANIFESTASI
KLINIS
ANAMNESIS
Penglihatan buram berkabut
Gejala khas : second sight
Katarak senilis : kesan melihat lebih jelas pada malam hari
dibanding siang
Diplopia monokular
Pendar/silau (glare)
Gangguan penglihatan warna : terutama spektrum cahaya biru

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.197 12


Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR h.91
MANIFESTASI
KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Visus turun
Kekeruhan lensa
Warna putih pada pupil
Shadow test
Katarak matur Katarak imatur kortikal
Oftalmoskop direk

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.197-9 13


MANIFESTASI
KLINIS
Shadow test
Merupakan pemeriksaan kekeruhan lensa
menggunakan senter yang disorotkan oblik dari
temporal ke arah pupil
Kurang dapat diterapkan pada katarak kortikal,
subskapular dan katarak dini

Pada katarak nuklear -> sebagian lensa yg keruh akan


menjadi alas (opak) -> memantulkan kembali sinar
senter yg jatuh melalui pupil -> membentuk bayangan
iris berbentuk bulan sabit

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.198 14


Katarak morgagnian terjadi ketika
pencairan korteks lensa berlanjut dan
memungkinkan nukleus bergerak bebas
dalam kantung kapsuler.

Katarak morgagnian
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata UNAIR
15
TATALAKSANA
Pemberian obat-obatan belum dapat memberikan hasil yang
memuaskan untuk pengobatan katarak
Beberapa antioksidan : vit. E dan vit. C -> mengurangi angka
kejadian katarak secara signifikan
Obat mata berisi N-asetylcarnosine -> kekeruhan lensa berkurang
setelah 6 bulan
Pemberian kacamata pada katarak dini -> hanya meningkatkan
tajam penglihatan tidak memperbaiki sensitivitas kontras dan
keluhan lain seperti rasa silau
Pengobatan definitif -> operasi katarak

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.199 16


Vaughan & Asbury - Ophtalmologi umum h.169
TATALAKSANA
Prinsip operasi katarak -> mengeluarkan lensa yang keruh dan
menggantinya dengan implan yang disebut lensa tanam
intraokular atau intraocular lens (IOL) untuk mencapai tajam
pengelihatan maksimal

Sumber: Buku Ajar Oftalmologi UI h.199 17


Vaughan & Asbury - Ophtalmologi umum h.169
END

TERIMA KASIH

Anggi Osvianty Ricard


anggiosviantyr@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai