Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ananda Locky S

NIM : 200621634895
KELAS : C
Metabolisme aerobik
Metabolisme aerobik terjadi saat oksigen ada. Itu terjadi di mitokondria sel dan bertanggung
jawab atas pasokan 90% dari kebutuhan energi tubuh. Selama metabolisme aerobik, semua
substrat dasar termasuk karbohidrat, lemak, dan protein dipecah dan digabungkan dengan
oksigen molekuler untuk menghasilkan energi sambil melepaskan karbon dioksida dan air
sebagai produk akhir. Secara umum, metabolisme oksidatif menghasilkan hampir 150 hingga
300 mL air dalam jangka waktu 24 jam. Ada dua jalur yang terlibat dalam metabolisme
aerobik; siklus asam sitrat; yang terjadi dalam matriks mitokondria, dan rantai transpor
elektron; yang terjadi pada sistem transpor elektron yang terletak di membran mitokondria
bagian dalam.
Metabolisme anaerob
Metabolisme anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk produksi ATP. Itu terjadi melalui
glikolisis, proses dimana energi dibebaskan dari glukosa. Efisiensi metabolisme anaerobik
rendah, dan menghasilkan jumlah ATP yang rendah jika dibandingkan dengan metabolisme
aerobik. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan organel apa pun. Oleh karena
itu, ini adalah proses penting di mana organisme kekurangan mitokondria seperti prokariota.
Produk akhir dari metabolisme aerobik adalah asam laktat, yang mungkin relatif berbahaya
bagi tubuh.
Proses Metabolisme
Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang lebih
cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-
gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat,
proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan cepat namun
hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Proses metabolisme energi
secara aerobik juga dikatakan merupakan proses yang bersih karena selain akan
menghasilkan energi, proses tersebut hanya akan menghasilkan produk samping berupa
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Hal ini berbeda dengan proses metabolisme secara
anaerobik yang juga akan menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang apabila
terakumulasi dapat menghambat kontraksi otot dan menyebabkan rasa nyeri pada otot. Hal
inilah yang menyebabkan mengapa gerakan-gerakan bertenaga saat berolahraga tidak dapat
dilakukan secara kontinu dalam waktu yang panjang dan harus diselingi dengan interval
istirahat.
Arti Kapasitas aerobik
Kapasitas aerobik adalah suatu kerja yang di laksanakan secara terus menerus selama
mungkin, suatu kerja otot yang agak bersifat umum, dalam kondisi aerobik

Tes Aerobik Lari 00 dan 00 m Kegunaan Untuk memperkirakan atau mengetahui


kemampuan aerobik. Hasil tes ini untuk memprediksi berapa lama seseorang mampu
beraktivitas dan bertahan dalam kondisi aerobik Pengukuran kapasitas aerobik dapat
dilakukan dengan lari menempuh jarak tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bagi atlet usia – tahun : 00 meter
b. Bagi atlet di atas tahun : 00 meter
Prosedur Pelaksanaan Tes: Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut.
a. Jumlah lintasan sesuai dengan jumlah alat pengukur waktu dan jumlah petugas
pengambil waktu.
b. Atlet berdiri di belakang garis start.
c. Dengan aba-aba siap, atlet siap dengan start berdiri
d. Dengan aba-aba ya, atlet segera berlari secepat-cepatnya dengan menempuh jarak yang
telah ditentukan
e. Alat pengukur waktu dimatikan pada saat tubuh atlet melewati garis akhir.

Daftar Pustaka
Elyamine, Ali Mohamed, et al. "Aerobic and Anaerobic Bacterial and Fungal Degradation of
Pyrene: Mechanism Pathway Including Biochemical Reaction and Catabolic
Genes." International journal of molecular sciences 22.15 (2021): 8202.
Stong, Luke E., et al. "Effect of Test Sequence on Maximal Anaerobic and Aerobic Power
Achievements in Adults." International Journal of Exercise Science 14.4 (2021): 657.
Foucher, Kharma C., et al. "Aerobic capacity and fatigability are associated with activity
levels in women with hip osteoarthritis." Journal of Orthopaedic Research® 39.6
(2021): 1236-1244.
Yalcin, Ebru, et al. "Effect of high-intensity interval training vs. moderate-intensity
continuous training in young trained cyclists." Journal of Physical Education and
Sport 22.1 (2022): 210-215.
Burns, S. 2000. Incidence of the Oxygen Plateauat VO2max during Exercise Testing to
Volitional Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologist.
Cooper, K.H. 1970. The New Aerobics. New York: Bantam Books Inc.

Fox, E.L., Kirby, T.E., & Fox, A.R. 1987. Bases of Fitness. New York: Macmillan
Publhising Company.

Anda mungkin juga menyukai