Anda di halaman 1dari 2

BUNGA BANGKAI

Bunga bangkai atau suweg adalah sekelompok tumbuhan dari genusAmorphophallus yang


merupakan anggota dari famili dari Araceae (talas-talasan). Jenis yang paling dikenal dari
bunga bangkai (Amorphophallus) adalah bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau
titan arum yang mempunyai nama latin Amorphophallus titanum dan Amorphophallus
gigas atau Sumatera Giant Amorphophallus.Amorphophallus titanum memegang rekor
sebagai bunga dengan struktur perbungaan tertinggi di dunia di susul Amorphophallus
gigas diurutan kedua.
Karena keawaman kita sering kali menganggap bunga bangkai sebagai satu spesies (jenis)
saja padahal bunga raksasa dan tertinggi ini terdiri atas sekitar 170 spesies di seluruh dunia.
Yang lenbih parah, tidak sedikit yang menyamakan bunga bangkai dengan bungaRafflesia.
Padahal antara Amorphophallus dan Rafflesia adalah dua bunga yang berbeda meskipun
sama-sama berukuran raksasa dan mengeluarkan bau busuk. Perbedaan bunga bangkai
dengan rafflesia dapat dibaca di artikel saya tentang Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan
Bunga Bangkai.
Mengenal Ciri Bunga Bangkai (Amorphophallus). Bunga bangkai dalam bahasa latin
disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “Amorphos” yang berarti
“cacat, tanpa bentuk” dan “phallos” yang berarti “penis”.

Bunga bangkai (Amorphophallus) merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh
di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan
Pasifik termasuk di Indonesia. Sebagian besar, bunga bangkai merupakan spesies endemik.
Bunga bangkai yang merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar dan tertinggi di
dunia ini termasuk tanaman dari suku talas-talasan (araceae) dengan bentuk dan ukuran
umbi yang bervariasi pada setiap jenisnya.
Bunga bangkai (Amorphophallus) mengalami dua fase dalam hidupnya yang berlangsung
secara bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase
vegetatif di atas umbi bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun yang mirip daun
pepaya. Hingga kemudian batang dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam tanah.
Apabila kondisi memungkinkan, fase vegetatif akan disusul dengan fase generatif yakni
munculnya bunga majemuk yang menggantikan batang dan daun yang layu tadi. Kedua fase
ini kan terjadi berulang dan terus menerus.

Saat bunga bangkai mengalami fase generatif (mekarnya bunga), bunga tertinggi ini
mengeluarkan bau menyengat seperti bau bangkai. Bau busuk ini berfungsi sebagai pemikat
bagi lalat dan kumbang yang mana serangga-serangga tersebut akan berkontribusi dalam
proses penyerbukan. Apabila selama masa mekarnya terjadi pembuahan, maka akan
terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Dan
bunga bangkai kemudian kembali memasuki fase vegetatif.
PERBAIKAN KALIMAT DAN KATA DEMGAN PANDUAN EYD

1. GenusAmorphophallus
Pada kamus EYD mengatakan setiap kata harus terpisah. Kalimat ini
terdapat pada paragraf pertama kalimat pertama, dan kalimat yga benar
adalah
Genus Amorphophallus
2. Araceae
Pada kamus EYD mengatakan bahwasanya menulis kata nama-nama ilmiah,
atau ungkapan asing kecuali sudah disesuaikan ejaannya maka harus
bercetak miring. Terdapat pada paragraf pertama kalimat pertama, dan
kata yang benarnya adalah Araceae
3. Sumatera Giant Amorphophallus
Pada kamus EYD mengatakan bahwasanya menulis kata nama-nama ilmiah,
atau ungkapan asing kecuali sudah disesuaikan ejaannya maka harus
bercetak miring. Terdapat pada paragraf pertama kalimat kedua, dan yang
benarnya adalah Sumatera Giant Amorphophallus
4. bungaRafflesia
Pada kamus EYD mengatakan setiap kata harus terpisah. Kalimat ini
terdapat pada paragraf kedua kalimat kedua, dan kalimat yga benar adalah
Bunga Rafflesia
5. “cacat, tanpa bentuk”
Pada kamus EYD mengatakan bahwasanya huruf kapital dipakai pada awal
kalimat dalam petikan langsung. Terdapat pada paragraf ketiga kalimat kedua,
dan yang benarnya adalah “Cacat, tanpa bentuk”
6. “phallos” 
Pada kamus EYD mengatakan bahwasanya huruf kapital dipakai pada awal
kalimat dalam petikan langsung. Terdapat pada paragraf ketiga kalimat kedua,
dan yang benarnya adalah “Phallos”
7. “penis”
Pada kamus EYD mengatakan bahwasanya huruf kapital dipakai pada awal
kalimat dalam petikan langsung. Terdapat pada paragraf ketiga kalimat kedua,
dan yang benarnya adalah “Penis”

Anda mungkin juga menyukai