Anda di halaman 1dari 12

Implikasi

Gangguan Penglihatan

Gerak dan OM
Akibat keterbatasan Orientasi dan mobilitas maka tunanetra memiliki
hambatan dalam 3 aspek kehidupan:

01 Hambatan dalam memperoleh pengalaman atau informasi baru

Hambatan dalam mengadakan hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan


02

03 Hambatan dalam membentuk kemandirian

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


• Mungkin kemampuan yang paling terpengaruh oleh
ketunanetraan untuk berhasilnya penyesuaian sosial
individu tunanetra adalah kemampuan mobilitas - yaitu
keterampilan untuk bergerak secara leluasa di dalam
lingkungannya.
• Keterampilan mobilitas ini sangat terkait dengan
kemampuan orientasi, yaitu kemampuan untuk
memahami hubungan lokasi antara diri dengan obyek-
obyek di lingkungan sekitar dan antara satu obyek
dengan obyek lainnya di dalam lingkungan.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


• Mobilitas juga berarti kemampuan bergerak dan
berpindah dalam suatu lingkungan
• Karena mobilitas merupakan gerak dan perpindahan
fisik, maka kesiapan fisik sangat menentukan
keterampilan orang tunanetra dalam mobilitas
(Djadja Rahardja dan Ahmad Nawawi, 2010).
• Kesiapan fisik yang meliputi keterampilan sensoris
(kesadaran, diskriminasi, persepsi), perkembangan
motorik, kekuatan anggota gerak (kaki dan tangan)

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Ketunanetraan akan berdampak terhadap kemampuan
mobilitas. Hal ini nampak dari gaya jalan yang kaku,
postur tubuh yang jelek, tidak luwes, tidak lentur, tidak
serasi, dan tidak harmonis. Tidak harmonis antara
langkah kaki dan ayunan tangan. Mobilitasnya nampak
kaku dan tidak bervariasi

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


• Gaya berjalan tunanetra, biasanya berjalan dengan kaki diseret karena ingin mendeteksi
jalan yang berlubang, tangan menjulur ke depan karena kalau menabrak sesuatu lebih baik
tangan dulu yang menabrak daripada kepala, perut ke depan agar dapat menopang tubuh
secara keseluruhan.
• Kondisi seperti ini akan membentuk Gaya jalan dan postur tubuh yang jelek, dada dan
bahu menyempit, postur tubuh bungkuk, kaki bengkok, dll.
• Kondisi ini tidak bias dibiarkan begitu saja. Perlu penanganan yang tepat dan profesional.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
tidak secara otomatis dikuasai oleh
tunanetra. Mereka memerlukan proses
latihan yang intensif. Tidak semua
tunanetra dapat melatih diri sendiri untuk
bergerak, sehingga dalam melatih
keterampilan ini dibutuhkan pelatih
profesional.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilitas
1. Postur tubuh yang baik
2. Kelenturan Tubuh.
3. Kekuatan Tubuh.

Mobilitas tunanetra juga akan sangat


dipengaruhi oleh sikap dan perlakuan orang tua
dan lingkungan terhadap tunanetra. Orang tua
yang terlalu melindungi juga akan berdampak
negatif terhadap perkembangan
mobilitas/gerak tunanetra.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Agar anak tunanetra memiliki rasa percaya
diri untuk bergerak secara leluasa di dalam
lingkungannya dalam bersosialisasi, mereka
harus memperoleh latihan Orientasi dan
Mobilitas yang mencakup sejumlah
komponen, termasuk kebugaran fisik,
koordinasi motor, postur, keleluasaan gerak
dan latihan untuk mengembangkan fungsi
indera indera lain.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan kegiatan:
1. Kegiatan dapat dimulai dari yang mudah ke yang lebih sulit. Kemajuan adalah dasar dari
keberhasilan.
2. Memperhatikan dan mengutamakan keselamatan.
3. Setiap latihan dimulai dengan pemanasan.
4. Menumbuh kembangkan kepercayaan diri dan semangat untuk berlatih.
5. Jangan tergesa-gesa dalam melakukan kegiatan tersebut, kembangkan kontrol diri dan
keseimbangan serta keserasian gerak.
6. Memerlukan layanan secara individual dalam kegiatan kelompok

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


• Masalah pembinaan mobilitas/gerak tunanetra
bukan hanya dilakukan oleh guru O&M saja
akan tetapi juga harus menjadi tanggung jawab
semua fihak termasuk guru pada umumnya dan
orang tua dan keluarga yang berhubungan dengan
pendidikan dan rehabilitasi bagi tunanetra.
• Demikian juga terhadap pengembangan daya
orientasi tunanetra dalam lingkungannya.

Implikasi Ketunanetraan terhadap Orientasi dan mobilitas


Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai