Identifikasi
Anak dengan
Gangguan
Pervasif
Amelia Rizky Idhartono, S.Pd., M.Pd.
Definisi Identifikasi
Langkah awal untuk mengetahui, mendeteksi, menemukenali dan menandai
kondisi yang abnormal pada diri anak, meliputi penyimpangan pada pertumbuhan
dan perkembangan fisik, intelektual atau kognitif, sosial, emosional dan atau
sensoris neurologis jika dibandingkan dengan anak-anak normal seusianya
(Lerner, 1988)
Perlu informasi akurat walaupun belum dapat dijadikan acuan yang kuat untuk
menentukan program pelayanan khusus.
Aspek-aspek yang Diidentifikasi
Aspek-aspek telah disusun dalam program identifikasi untuk menghimpun data anak yang mengalami kelainan atau
hambatan sebagai landasan asesmen.
SOSIAL
FISIK Aktivitas sosial yang dilakukan seorang anak dalam
Kondisi fisik secara umum (anggota kegiatan interaksinya dengan teman-teman ataupun
Contents dengan gurunya serta perilaku yang ditampilkan dalam
tubuh) dan kondisi indera seorang anak,
Contents pergaulan kesehariannya, baik di lingkungan sekolah
baik secara organic maupun fungsional,
dalam artian apakah kondisi yang ada maupun di lingkungan lainnya.
mempengaruhi fungsinya.
EMOSI
KOGNITIF Reaksi/gambaran perasaan terhadap
Contents situasi tertentu oleh tubuh yang
Kemampuan anak untuk melaksanakan Contents melibatkan aktivitas kognitif dan
tugas-tugas akademik di sekolah. psikomotorik.
Kesanggupan mengikuti berbagai pelajaran
akademik yang diberikan guru.
KEPRIBADIAN
Keseluruhan pikiran, perasaan, perilaku,
KOMUNIKASI kesadaran & ketidaksadaran yang sejak awal
kehidupan dimaknai sbg kesatuan yang
Kesanggupan seorang anak dalam Contents berpotensi membentuk kesatuan.
memahami dan mengekspresikan
gagasannya dalam berinteraksi terhadap
lingkungan sekitarnya, baik secara lisan
atau ucapan maupun tulisan.
Klasifikasi Kepribadian
Kepribadian Berjangka Panjang/Lama
Sifat individu yang tahan lama & tidak mudah berubah
sepanjang hidup walau terjadi perubahan. Biasanya bertahap
& terjadi akibat merespon suatu kejadian yang sangat
Kepribadian Bersifat Umum bermakna & berdampak.
Sifat umum seseorang, pikiran, kegiatan &
perasaan yg berpengaruh secara
sistematik terhadap keseluruhan tingkah Kepribadian Bersifat Kesatuan
lakunya (identitas diri/jati diri). Memandang diri sendiri sebagai unit tunggal, struktur
organisasi internal hipotetik yang membentuk
kesatuan & konsisten.
PENGALIHTANGANAN/
REFERAL
E
SCREENING
D
C
PEMANTAUAN
B KEMAJUAN BELAJAR
A
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
KLASIFIKASI
Penjaringan/Screening
Untuk mengetahui dan Diterapkan pada semua anak Hasil digunakan sebagai bahan
menemukenali jenis dan tingkat atau siswa di kelas pada awal penanganan lanjutan.
hambatan yang dialami anak masuk sekolah.
berdasarkan gejala.
Pengalihtanganan/Referal
Mengambil kesimpulan tentang pengelompokan anak-anak berkebutuhan khusus. Tahap ini dibagi
menjadi dua, yaitu:
KLASIFIKASI
Menentukan apakah anak yang telah Jika anak tidak mengalami gejala-gejala
dirujuk ke tenaga ahli tertentu benar-benar yang mengharuskannya ditangani lebih
membutuhkan penanganan lebih lanjut atau lanjut oleh para ahli yang lain, maka anak
dapat diberikan pelayanan pendidikan yang bersangkutan dapat dikembalikan ke
khusus oleh guru secara langsung. kelas semula untuk memperoleh pelayanan
pendidikan khusus di kelas reguler.
Perencanaan Pembelajaran
Perlu dilakukan terlebih
dahulu kelanjutan program
PPI belum dapat disusun yang disebut dengan
hanya dengan asesmen.
mengandalkan hasil dari
Untuk keperluan proses identifikasi.
penyusunan Program
Pembelajaran Individual
(PPI).
Keberhasilan dapat diukur melalui progress yang Jika intervensi yang diberikan menunjukkan
dimunculkan oleh anak yang bersangkutan. kemajuan signifikan pada ABK, maka pemberian
layanan atau intervensi tersebut dapat diteruskan dan
dikembangkan.
Jika ABK tidak mengalami kemajuan yang signifikan Kegiatan indentifikasi perlu dilakukan secara
dalam kurun waktu tertentu, maka perlu diadakan berkelanjutan oleh guru.
evaluasi atau peninjauan ulang.
Sasaran Identi-
fikasi ABK
UMUM
Seluruh anak dengan kebutuhan khusus yang berada di usia
pra-seolah dan sekolah dasar.
KHUSUS
Guru kelas dan atau tim khusus yang Anak-anak yang terdeteksi memiliki kebutuhan
mendapatkan tugas dari sekolah khusus segera diberikan pelayanan khusus .
melakukan penjaringan terhadap seluruh
siswa baru
Dilakukan oleh guru kelas/tim khusus Mendata anak berkebutuhan khusus usia
guru mata pelajaran, guru BK, guru PKh, sekolah di lingkungan setempat yang
orang tua/keluarga anak dan tenaga ahli belum bersekolah.
terkait.
Dapat berkolaborasi Pengurus Desa/Kelurahan, Jika ABK telah diperoleh, maka dilakukan
Ketua RW dan RT di lingkungan setempat. langkah-langkah pemberian intervensi.
Terima Kasih