Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

MATA KULIAH : Askeb IV

SEMESTER : V / 5 SKS (T:2,P:3)

TOPIK : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada

Sistem Reproduksi

SUB TOPIK : 1. Pengertian

2. Tujuan

3. Jenis, penyebab, patofisiologis dan gambaran

klinis pada ibu

4. Mastitis

5. Fibrio adenoma

6. Kista sarcoma filodes

7. Sarcoma

8. Kanker payudara

9. Tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina, tuba,

uterus, duarium

10. Prosedur pemeriksaan

11. Deteksi dini

WAKTU : 120 menit

DOSEN :

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah membaca Hand Out ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan

menjelaskan :

1. Menjelaskan Pengertian

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

2. Menjelaskan Tujuan

3. Menjelaskan Jenis, penyebab, patofisiologis dan gambaran klinis pada ibu

4. Menjelaskan Mastitis

5. Menjelaskan fibrio adenoma

6. Menjelaskan kista sarcoma filodes

7. Menjelaskan sarcoma

8. Menjelaskan kanker payudara

9. Menjelaskan tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina, tuba, uterus,

duarium

10. Menjelaskan Prosedur

pemeriksaan

11. Menjelaskan Deteksi dini

REFERENSI

1. Cuningham, F Gary.et al, 2005, Williams Obstetrics 22tnd Edition.

Chapter 39:911, United States of America:The McGraw-Hill Companies,

Inc.

2. Hacker, Neville, 2001, Esensial Obstetri dan Ginekologi, Bab 22:275,

jakarta, Hipokrates.

3. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin

Obstetri Ginekologi dan KB, Jakarta, EGC, Bab II,J: 232.

4. Prawirohardjo, sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Tridasa

printer, bagian keenam.

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

URAIAN MATERI

A. Mastitis
1. Pengertian

• Peradangan glandula mammae atau payudara (kamus Kedokteran

Dorland)

• Suatu infeksi pada payudara yang dapat menimbulkan reaksi sistematik

ibu atau peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai

infeksi (Sarwono)

2. EPIDEMIOLOGI

a. Insiden

- Terjadi pada semua populasi dengan atau tanpa kebiasaan menyusui.

- Insiden terjadi sampai 33% pada wanita menyusui,tapi biasanya

dibawah 10%

b. Mula timbul

- Terjadi mgg ke-2 dan ke-3 post partum.

- Laporan menjukkan 74% - 95% kasus terjadi pada 12 mgg.

- Mastitis juga dapat terjadi pada tiap tahap laktasi termasuk pada tahun

ke-2.

3. JENIS-JENIS MASTITIS

Berdasarkan tempatnya mastitis terbagi 3 :

1. Mastitis yang menyebabkan abses di bawah areola mammae

2. Mastitis ditengah-tengah mammae yg menyebabkan abses ditmp itu

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

3. Mastitis pd jaringan di bawah dorsal dr kelenjar2 yg menyebabkan

abses antara mammae dan otot2 dibawahnya

4. PENYEBAB MASTITIS

 Stasis ASI dan Infeksi

Adalah terhentinya aliran ASI dari mammae. Hal ini dapat berkmbng

menuju infeksi.

Gunther 1958, menyimpulkan dari hasil pengamatan mastitis

disebabkan oleh stagnasi ASI di dalam payudara.

5. FAKTOR PREDISPOSISI

a. Umur

Wanita usia 21 – 35 th lbh sering menderita mastitis dibanding

wanita dibawah 21 dan diatas 35 th. Studi lain wanita usia 30 – 34 th

insiden mastitis tertinggi

b. Paritas (primipara)

c. Serangan sebelumnya

40 – 45% wanita terbukti pernah menderita 1 / lbh serangan

mastitis sebelumnya

d. Melahirkan

Komplikasi melahirkan dapat meningkatkan resiko mastitis

e. Gizi

- Asupan garam dan lemak yg tinggi dan anemia sering diduga sbg

penyebab mastitis tapi buktinya bersifat inkonklusif

- Gizi buruk juga di duga sebagai penyebab khususnya status

mikronutrien yg buruk

f. Faktor kekebalan dalam ASI

Kekebalan dalam ASI dapat memberikan mekanisme pertahanan

dalam payudara. Studi di Gambia : kadar faktor ini rendah

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

pertahanan efektif dapat berkurang, resiko mastitis berulang

meningkat.

g. Stress dan kelelahan

Bukti yg ada sedikit / krng kuat

h. Pekerjaan diluar rumah

Studi 1991 oleh Kaufmann dan Foxman menemukan : bekerja purna

waktu diluar rumah meningkatkan resiko mastitis. Dijelaskan akibat dari

stasis ASI.

i. Faktor lokal dalam payudara

Misalnya jenis kulit, rx kulit terhadap matahari, alergi, ruam dan

pemanasan terhadap suhu dingin tidak tampak mempengaruhi mastitis.

j. Trauma

Dapat merusak kelenjar dan saluran susu, termasuk kekerasan dalam

rumah tangga.

6. GEJALA

- Panas, dingin, suhu naik cepat smp 39,5° C sampai 40° C

- Lesu, anoreksia

- Mammae membesar, nyeri pd 1 tempat, kulit merah bengkak dan

benjolan keras serta nyeri pd perabaan

- Gejala mirip flu

- Denyut nadi meningkat

- Mengigil, malaise / perasaan yg tdk enak smp sakit kepala

7. PENANGANAN

Prinsip2 utama penanganan mastitis adalah

1. Konseling suportif

- Wanita membutuhkan dukungan emosional.

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

- Yakinkan ibu tentang nilai menyusui, bahwa hal tsb aman utk

diteruskan dan payudara yang sakit tdk membahayakan bayinya.

- Meyakinkan bahwa payudaranya akan pulih, baik bentuk maupun

fungsinya

2. Pengeluaran ASI dg efektif

- Bantu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudara

- Dorong untuk sering menyusui, sesering bayi menghendaki tanpa

Batas

- Bila perlu peras ASI dg tangan / dg pompa / botol panas

sampai menyusui dapat dimulai lagi

3. Terapi antibiotik

Diidentifikasi pd :

- Hitung sel dan koloni bakteri dan biakan serta menunjukan infeksi

- Gejala berat sejak awal

- Terlihat puting pecah2, atau

- Gejala tdk membaik stlh 12 – 24 jam setelah pengeluaran ASI

diperbaiki. Antibiotik yg tepat : sefateksin / amoksilin

4. Terapi Simptomatik

- Nyeri diterapi dg analgetik (ibuprofen / parasetamol)

- Istirahat

- Kompres hangat payudara

B. FIBROADENOMA

1. Pengertian

• Tumor jinak yg berasal dari kelenjar yg berisi banyak jaringan ikat.

• Adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi yang paling tinggi pada

wanita yang berumur 20-25 tahun.Tumor ini dapat timbul soliter atau

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

multipel,gampang di gerakkan,berbentuk licin atau lobulated,sama sekali

bebas dari jaringan payudara sekitarnya.

2. Gambaran Klinis

Puting susu tidak memperlihatkan ada perubahan dan sama sekali tidak

nyeri spontan atau nyeri

• Tidak ada tanda-tanda metastasis seperti pembesaran kelenjar getah

bening aksila.

• Kelainan Fibrokistik

Biasanya multipel dan dapat bilateral.rasa nyeri dan ukuran dapat

berubah-ubah sesuai dengan siklus haid.menjelang menstruasi,ukuran

lebih besar dan rasa sakit bertambah ,dan setelah menstruasi,rasa sakit

menghilang atau berkurang,juga ukurannya mengecil. Konsistensi dapat

kistik dan dapat pula padat.yang padat tidak berbatas tegas dan ini

sukar dibedakan dengan kanker payudara dini.

• Konsistensi dapat kistik dan dapat pula padat.yang padat tidak berbatas

tegas dan ini sukar dibedakan dengan kanker payudara dini.

• Faktor predisposisi

– Herediter

– Tanpa memberi asi

– Rangsangan hormon

3. Prosedur Pemeriksaan

a. inspeksi:

 luka-ulkus

 Pembengkakan

 Perubahan warna

 Kulit keriput

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

 Retraksi putting susu

 Pembuluh darah prominen

b. Perabaan tumor payudara

- Teraba tumor

- Mobilisasinya

- Terasa nyeri

- Putting susu keluar cairan/darah

- Putting susu tertarik

- Teraba tumor pada ketiak

c. Diagnosis

 Penyakit kulit

 Abses mamae

 Tumor jinak

 Tumor ganas mamae

4. Tugas Bidan Dalam Tumor Jinak Mamae

 Menemukan tumor sedini mungkin

 KIE motivasi keganasan mamae

 Melakukan rujukan penderita sehingga dapat penanganan lebih lanjut

 Melakukan pemeriksaan ikutan setelah pengobatan RS

5. Deteksi Dini

Kepada wanita dapat di ajarkan bagaimana melakukan sendiri

pemeriksaan payudara dengan cara yang mudah

1. Pedoman“WASPADA“

W  aktu buang air besar/kecil

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

terjadi perubahan/gangguan

A  lat pencernaan terganggu/sulit

menelan

S  uara serak/batuk yang sulit

sembuh

P  ayudara/tempat lain ada

benjolan

Andeng-andeng yang berubah

sifat,cepat besar dan gatal

D arah/lender abnormal keluar dari

tubuh

Ada koreng yang sulit sembuh

Pedoman “WASPADA “berlaku untuk semua kemungkinan tumor jinak

2. Melihat sendiri perubahan payudara

a. terjadi pigmentasi kulit payudara(perubahan warna hitam

menjadi putih)

b. perubahan letak putting payudara (retraksi putting susu)

c. Perubahan kulit payudara menjadi keriput

d. Puting payudara mengeluarkan cairan darah

e. Pergerakan payudara terbatas, artinya saat menggerakkan

tangan payudara tidak ikut bergerak.

f. Terdapat luka, ulkus pada payudara

Pada waktu melihat payudara dapat menggunakan cermin (di depan

cermin) sehingga mudah terlihat perubahan

3. Meraba sendiri payudara

Meraba payudara untuk mencari benjolan dapat di ajarkan kepada

wanita/suaminya sebagai berikut:

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

a. menemukan benjolan pd payudara

 Di bagian mana terdapat benjolan

 Bagaimana pergerakan benjolan dengan sekitarnya

 Saat meraba apakah terasa nyeri

b. Memijat putting payudara

 Apakah terdapat pengeluaran cairan

 Apakah di bawah puting payudara terdapat tumor

 Bagaimana pergerakan putting payudara

c. Pemeriksaan ketiak

◦ Apakah terdapat benjolan pada ketiak

◦ Bagaimana pergerakan tumor tersebut

◦ Bagaimana permukaannya

C. KISTA SARKOMA FILODES

1. Pengertian

Penyakit ini adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi seluruh

mamae.Ada kalanya demikian besar,nyaris tidak tergendong oleh

penderita.

2. Penyebab

Tumor ini biasanya jinak,tetapi beberapa diantaranya mempunyai potensi

untuk menjadi fibrosarkoma.Tumor ini timbul biasanya pada umur 35-40

tahun .Kulit diatas tumor mengkilap,regang,tipis,merah,dengan

pembuluh-pembuluh balik yang melebar dan panas

3. Gambaran klinis

Dapat seperti fibroadenoma mamma yang besar,karena itu disebut pula

giant fibroadenoma.Tumor dengan ukuran besar,konsistensi padat

kenyal dengan ada bagian yang kistik,tidak nyeri,batas tegas,permukaan

berbenjol-benjol seakan berlobus, tidak terfiksasi bai8ik kedasar

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

maupun kekulit;kulit biasanya normal,tapi kadang-kadang berkilat karena

regangan akibat besar tumor,tidak ada tanda metastasis.

D. SARKOMA

1. Pengertian

• Kanker ganas pada payudara.

• Penyakit ini sangat jarang ditemukan, pernah ada satu pengalaman pada

wanita peranakan Arab dr Cirebon dgn tumor yg sebesar kepala bayi di

mamae kanan.Dikerjakan simpel mastektomi krn disangka Kista Sarkoma.

• Pada dasarnya baik jinak maupun ganas harus di rujuk.

E. KANKER PAYUDARA

1. Pengertian

Merupakan keganasan yang sering dijumpai dalam masyarakat indonesia

setelah kanker leher rahim atau kadang menduduki tingkat I.

2. Gambaran klinis

Keluhan utama penderita dapat berupa:massa tumor di payudara;rasa

sakit;cairan dari puting susu;retraksi puting susu;adanya ekzema sekitar

areola;keluhan kulit berupa dimpling

Kemerahan,ulserasi atau keluhan berupa pembesaran kelenjar getah

bening aksila atau tanda metastasis jauh .

3. Prosedur Pemeriksaan Payudara

• Mencari benjolan / kelainan lainnya.

• Penderita diperiksa dgn badan bag. Atas terbuka

• Posisi tegak/duduk

• Penderita duduk dgn tangan jatuh bebas kesamping & pemeriksa berdiri

didepan dlm posisi yg lbh kurang sama tinggi

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

Inspeksi/pandangan

• Membandingkan ukuran (simetris) / antara payudara Ka/Ki

• Ada / tidak kelainan pd putting payudara (Papilla Mamae), letak &

bentuk, adakah penarikan / retraksi putting susu, kelainan kulit, tanda2

peradangan, kelainan warna, dimpling (lekukan), ulserasi.

Palpasi/Perabaan

• Penderita dibaringkan & diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata

diatas lapangan dada,jika perlu bahu/punggung diganjal dgn bantal kecil

pd penderita yg payudaranya besar.

• SADARI/ memeriksa payudara sendiri.

Penderita diajarkan memeriksa payudaranya sendiri misalnya

dikala mandi melakukan perabaan pd payudaranya. Kalau ditemukan

benjolan yg mencurugakan segera memeriksakan ke dokter.

F. TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA,

UTERUS & OVARIUM

Pengertian Tumor

Ada tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya

Jinak dan ganas

Ada yang bisa diangkat dan tidak bisa

Belum di ketahui penyebab

• Penyebab

• Hubungan sex bebas pranikah

• Pernah hubungan sex lebih dari 1 orang

• Aborsi

• Anamnesis

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

• Bagaimana perawatan vulva hygiene

• Tanda-tanda awal yang dirasakan

• Bagaimana siklus haid

• Apakah dalam keadaan haid suka melakukan hubungan sex

• Apakah merokok dan minum alkohol

• Apakah pernah kuret bidan/Dr/tradisional

Tanda dan gejala tumor vulva dan vagina

• Pembengkakan seperti varises di sekitar labia

• Jika berhubungan sex suami merasa seperti ada yang mengganjal dan

tidak nyaman

• Di rasakan sakit,panas,bengkak pada vulva dan vagina

Tanda dan gejala tumor tuba,uterus dan ovarium

a. Sakit diatas simfisis pubis

b. Nyeri tekan

Penanganan

a. Support mental

b. Vulva hygiene

c. Rujuk

Tumor jinak rahim adalah mioma uteriadenomiosis dan endometriosis

1. Mioma uteri

Pengertian  merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan

ikatnya, sehingga dapat dalam bentuk padat konsistensi keras dengan

batas kapsul yang jelas sehingga dapat dilepaskan dari sekitarnya.

Etiologi  belum jelas disangka sebagai rangsangan dari H. Estrogen

yang terus menerus setiap bulan.

Jenis – jenis myoma uteri :

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

Sesuai dengan lokasinya ditemukan pada serviks 1-3% dan selebihnya di

korpus, yaitu :

a. Myoma submukosa

b. Myoma intramural

c. Myoma subserosum

Adalah : a. Myoma submukosa

- tumbuhnya tepat dibawah endometrium

- memperluas ruangan rahim

- bertangkai dan dapat dikeluarkan mell. Kanalis

servikalis

b. Myoma intramural

- Didalam otot rahim / myometrium

- Dapat menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-

benjol

c. Myoma subserosum

- didalam lap. Peritoneum

- Dapat bertangkai dan melayang dalam karum abdomen

Tanda dan gejala :

1. Teraba tumor / massa diperut bawah

2. Perdarahan

3. Penekanan rahim yang membesar

4. Nyeri

Gejala sekunder

- Amenia, lemah, pusing-pusing & sesak nafas

PENATALAKSANAAN

1. Tanpa pengobatan :

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

Pada menopouse pertumbuhan myoma dapat terhenti / kisut, tapi

dapat memperlambat menopause. Bila masih ada pertumbuhan saat

menopause  dicurigai adanya keganasan.

2. Operatif ( Myomektomi & histerektomi)

3. Radio terapi  dikerjakan bila tidak ada keganasan pada uterus

2. Adenomiosis

Pengertian  implantasi jaringan endometrium didalam cavum

uteri/otot rahim

Penyebab dari endometriosis

Gelala klinis adenomiosis

- Menoragia : pendarahan banyak saat menstruasi

- Dismenorea sekunder : rasa sakit saat menst

- Dispareunia : rasa sakit saat hubungan seksual

Gejala klinis yang jelas dapat berupa pembesaran rahim asimetris dan

konsitensi rahim padat.

Penyebab :

- Biasanya adeomiosis terdapat pada multipara umur 40 tahun.

- Invasi/penempelan endometrium saat kontraksi persalinan

- Invasi/penempelan endometrium saat kuretage

Penanganan

Bila seseorang bidan menemukan gejala-gejala klinis pada pasien yng

kemungkinan terdiagnosa mempunyai adenomiosis agar segera melakukan

konsultasi dengan dokter Obgyn/merujuk ke RS.

3. Endometrosis

Pengertian  implantasi jaringan endometrium diluar uterus.

Dapat terjadi dalam : ovarium dalam bentuk kista coklat,

peritoneum, septum rektovaginalis ependiks, bekas luka episiotomi, SC.

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

PENYEBAB :

Diduga karena pengaruh rangsangan estrogen dan progesteron maka dita

implantasi endometrium terjadi timbunan darah sehingga menyebabkan

rasa nyeri pada menst

Gejala klinis endometriosis :

- Dismenorea

- Dispareunia

- Nyeri saat defekasi : terutama pada endometriosis dengan

rektosigmoid.

- Polimenorea atau hiper menorea

- Infertil

PENATLAKSANAAN

Bila seorang bidan menemukan tanda dan gejala endometriosis seperti

terdapat pemeriksaan tumor dengan batas tidak jelas, sulit

membedakan uterus dengan jaringan sekitarnya dan keluhan infertilitas.

Maka sebaiknya merujuk pasien ke dokter obgyn/RS.

Tumor jinak ovarium

1. Kistik (linak biasanya berisi cairan)

- Kistoma ovarii simplek

- Kistoma ovarii serosum

- Kistoma ovarii Musinosum

- Kistoma dermord

2. Solrd (padat)

- Fibroma ovarii

- Tumor brener

- Tumor sisa adrenal

GEJALA :

1. Gejala akibat pertumbuhan

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

Menimbulkan rasa berat dibdomen bawah, mengganggu miksi dan

defekasi.

2. Gejala akibat pertumbuhan hormonal

Dapat mengganggu menstruasi (hipermenorea/amenorea)

3. Gejala akibat komplikasi yang terjadi pada tumor

- Perdarahan intra tumor  menimbulkan nyeri abdomen

- Perputaran tangkai  menyebabkan nyeri abdomen

- Terjadi infeksi

- Robekan dengan kista

- Degenerasi ganas kista ovarium

Namun biasanya gejalanya dapat berupa pembesaran pada abdomen

bagian bawah.

Diagnosis Banding :

1. Kehamilan (terlambat bulan, gejala hamil muda, terasa balotement, hasil

lab yang mendukung kehamilan.

2. Subserosa mioma uteri bertangkai

untuk membedakannya dengan kista ovarium, segera melakukan

konsultasi dengan dr. Obgyn dan memberikan KIE pada pasien tentang

pengobatan tumor ovarium.

 Keganasan pada ovarium/kanker ovarium

Jika ada tumor / masa didaerah pelvis wanita, mungkin akan berkembang

menjadi keganasan.

Perkiraan penyebab Ca ovarium :

- Ovulasi terus-menerus : akibat seringnya trauma pada ovarium pada

setiap ovulasi

- Benda asing : kontaminasi ovarium oleh bahan-bahan yang mengalir dari

tuba mis : darah menst/obat-obatan.

Gejala Ca ovarium stadium lanjut :

Tegar Merin Putranti


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Pada Sistem Reproduksi

1. Terba tumor diabdomen kistik atau padat

2. Pergerakan abdomen terbatas

3. Terdapat asites

4. Pada pemeriksaan dalam (terasa-terba tumor abdomen, padat kenyal,

ovarium masih teraba setelah menopause)

PENATALAKSANAAN

Biasanya bidaan akan melakukan kolaborasi dengan dr. Agar penanganan

Ca ovarium dapat secara adekuat yaitu biasanya dengan :

- Operasi  pengangkata tumor

- kemoterapi  taxol (tamoxifen), cis-platin

- Anjuran laparoskopi minimal satu kali setiap tahun

Tegar Merin Putranti

Anda mungkin juga menyukai