Anda di halaman 1dari 2

Resume PKR

Susanto

857818752

2.35-2.38

Dilihat dari kegiatannya, terdapat beberapa jenis yang dapat dilakukan di kelas anda, antara
lain:

1. Membaca
2. Menggunakan lembar kerja
3. Bercerita
4. Berdialog/berdiskusi
5. Mengadakan percobaan
6. Mendengarkan kaset/radio
7. Bernyanyi
8. Mengamati lingkungan

Hal tersebut diatas adalah gambaran tentag cara mendorong siswa –siswa belajar dengan aktif
dan membiasakan belajar mandiri. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
mengajar kelompok kecil dan perorangan, dan mengadakan variasi, akan benar-benar
membantu siswa dalam belajar dengan guru lebih betah dan menyenangkan.

3. Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan baik

Perlu disadari bahwa kelas PKR memerlukan perhatian yang lebih dari kelas biasa karena
karakteristik pembelajaran dalam PKR juah lebih beragam dari pada dikelas biasa. Tetapi
tuntutan pedagogisnya sama, yakni iklim kelas yang perlu diciptakan harus memungkinkan
siswa dapat memanfaatkan waktu belajar secara efektif. Waktu belajar efektif, seperti
dirumuskan oleh Karweitb (1987) adalah :

Waktu Belajar × Kualitas Pembelajaran × Keterlibatan Siswa = Waktu Belajar Efektif

Contoh :

45 menit IPA × 90 % waktu kegiatan belajar × 90 % waktu siswa aktif = 36 menit memadai
belajar.

Rumus tersebut menunjukan bahwa waktu belajar efekti (WBE) dipengaruhi oleh besar
kecilnya persentase waktu kegiatan belajar yang memadai dan waktu keterlibatan aktif
belajar. Artiya, makin memadai kualitas pembelajaran dan keterlibatan siswa maka waktu
belajar semakin efektif.

Keterampilan mengelola kelas yang baik mencangkup kemampuan guru untuk :


a. Menciptkan dan memelihara situasi kelas yang optimal;
Situasi kelas yang optimal ditandai oleh tingginya persentase waktu yang digunakan
untuk mendorong siswa melakukan tugas-tugas, dan tingginya persentase yang
digunakan oleh siswa untuk melibatkan diri dalam interaksi kelas.
Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru seyoyanya terampil dalam hal-hal
sebagai berikut.
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun
verbal. Berikan tatapan wajah anda kepada seluruh kelas dan berbicaralah dengan
jelas sehingga semua siswa dapat menangkap pembicaraan dengan baik. Jangan
sekali-kali hanya memandang ke salah satu sudut dan hanya berbicara kepada
siswa atau kelompok tertentu.
3) Memberikan penugasan kelompok dengan jelas sehingga siswa-siswa memahami
tugas dan peranan serta tanggung jawabnya dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku
menyimpang dari siswa. Jangan takut menegur siswa yang berperilaku
menyimpang bila guru membiarkan sama saja dengan menguatkan penyimpangan
tersebut.
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan token, sesuai
dengan keperluan dan situasi secara wajar. dengan memberikan pujian terhadap
perilaku yang baik untuk mendorong munculnya perilaku baik itu lebih sering.
b. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal
Apabila ada siswa dalam kelas yang berperilaku menyimpang janganlah dibiarkan
tetapi harus dikendalikann. Ingatlah hakikat belajar adalah berubah. Jadi bila terlihat
siswa yang berperilaku menyimpang harus segera diubah kearah perilaku yang baik.
Untuk mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengajar dan memberi contoh perilaku yang diinginkan;
2) Menguatkan perilaku yang baik dengan pujian yang wajar;
3) Memberi hukuman yang benar dan wajr terhadap perilaku meyimpang.

Guru harus senantiasa berusaha memberi kemudahan belajar kepada siswa baik secara
individual maupun kelompok.

Anda mungkin juga menyukai