Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

HUBUNGAN PANDEMI COVID-19 DENGAN KONDISI KESEHATAN MENTAL


PSIKIS ANAK DI LINGKUNGAN MAHAD NURUL QUR’AN

PENELITIAN CROSS-SECTIONAL

Oleh :

Anin Imana

131911133033

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2022
BAB 4

METODE PENELTIAN

4.1.Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif korelasional.
Rancangan pada penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan oleh
peneliti untuk mengukur / mengobservasi data variable independen dan dependen
hanya sekali pada satu waktu (Nursalam,2020). Penelitian korelasional adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui eratnya hubungan antar variabel yang
bersangkutan. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan
antara pandemi Covid-19 dengan kondisi kesehatan mental psikis anak.
4.2.Populasi , sampel, besar sampel dan sampling
4.2.1 Populasi
Populasi adalah subjek yang memenuuhi kritaria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak-anak yang
berada dalam lingkungan Ma’had Nurul Qur’an.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan


sebagai subjek penelitian melalui sampling. Pada dasarnya ada dua syarat yang harus
dipenuhi saat menetapkan sampel, yaitu (1) Representative (mewakili) dan (2)
Sampel harus cukup banyak (Nursalam, 2015).

Sampel dalam penelitian ini adalah semua anak-anak yang berada dalam
lingkungan Ma’had Nurul Qur’an dan memenuhi kriteria berikut ini :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2020). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah:
a. Merupakan anak-anak yang berada dalam lingkungan Ma’had Nurul Qur’an
b. Bersedia menjadi responden dengan cara menyetujui lembar persetujuan
setelah membaca dan dijelaskan mengenai tujuan penelitian oleh peneliti.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2020).
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:
a. Bukan merupakan anak-anak yang berada dalam lingkungan Ma’had Nurul
Qur’an
b. Tidak ersedia menjadi responden dengan cara tidak menyetujui lembar
persetujuan setelah membaca dan dijelaskan mengenai tujuan penelitian
oleh peneliti.

4.2.3 Sampling

Teknik sampling merupakan proses menyeleksi sampel dari populasi untuk


dapat mewakili populasi.. Ada beberapa teknik sampling yang digunakan yaitu
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling (Sugiyono, 2019). Penelitian ini
menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yang
bertujuan agar data yang diperoleh nanti dapat lebih representatif (Sugiyono, 2010).

4.3.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1Variabel Penelitian

4.3.1.1 Variabel Independen


Variabel independen (bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lain (Nursalam, 2020). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Dampak teerjadinya pandemi COVID-19 .
4.3.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam,
2020). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kondisi kesehatan mental psikis
anak-anak yang berada di lingkungan Ma’had Nurul Qur’an

4.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah deskripsi berdasarkan karakterisktik yang diamati dari


sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2015). Pada penelitian ini definisi
operasional adalah sebagai berikut:
Variabel Definisi & Parameter Alat Ukur Skala Skor
Variable Independen (Y)
Jenis Karakteristik reproduksi anak- Kuisioner Nominal Diukur menggunakan
Kelamin anak yang dibuktikan dengan Skala Likert
mengisi kuesioner terkait jenis Kategori:
kelamin yang sesuai. 1 = Laki-laki
2= Perempuan
Usia Lama hidup responden dari lahir Kuisioner Rasio Diukur menggunakan
sampai saat penelitian dibuktikan Skala Likert
dengan mengisi kuesioner terkait Kategori:
usia responden yang sesuai. 1 = 17-20 tahun
2 = 21-24 tahun
Pola Pikir Perbedaan jenis pola pikir dapat Kuisioner Ordinal Diukur menggunakan
memberikan pemahaman tentang Skala Likert
perbedaan kendali individu Kategori:
dalam menghadapi ganngguan Favorable
kesehatan mental . Semakin 1 = Sangat tidak setuju
tinggi tingkat pola pikir yang 2 = Tidak setuju
positif pada individu, maka 3 = Setuju
kendali individu dalam 4 = Sangat setuju
menghadapi ganngguan
kesehatan mental yang dirasakan Unfavorable
akan semakin rendah (Barseli, 1 = Sangat setuju
2017). Pola pikir ini mencakup 2 = Setuju
harapan yang positif, afirmasi 3 = Tidak setuju
diri, dan pernyataan yang tidak 4 = Sangat tidak setuju
menilai, dan penyesuaian diri
yang realistis.
Dukungan Dukungan sosial yang dimiliki Kuisioner Ordinal Diukur menggunakan
Sosial individu dapat menjadi prediktor Skala Likert
penting bagi gangguan kesehatan Kategori:
mental psikis yang dialami anak- 1 = Sangat tidak setuju
anak, hal tersebut membantu 2 = Tidak setuju
individu untuk mengurangi 3 = Setuju
gangguan kesehatan mental 4 = Sangat setuju
psikis yang dialami (Oktavia, et
al., 2019). Dukungan sosial ini
mencakup dukungan emosional,
dukungan penghargaan,
dukungan instrumental, dan
dukungan informasional yang
diperoleh dari keluarga, teman,
dan significant other.

Variabel Definisi & Parameter Alat Ukur Skala Skor


Variable Dependen (Y)
Kondisi Gangguan mental psikis anak Patient Health Nominal Diukur
Mental merupakan kondisi Questionnaire- menggunakan Skala
Psikis terganggunya kesehatan mental 9 (PHQ-9) Likert
Anak pada anak, sehingga Kategori:
mengasilkan respon baik Favorable
berupa fisik, pikiran, tindakan, 1 = Sangat tidak
maupun emosi. setuju
2 = Tidak setuju
3 = Setuju
4 = Sangat setuju

Unfavorable
1 = Sangat setuju
2 = Setuju
3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak
setuju
4.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2019).
Kuesioner dapat disebarkan kepada responden dengan cara: 1) Langsung oleh
peneliti (mandiri); 2) Dikirim melalui pos (mail questionnaire); dan 3) Dikirim melalui
komputer misalnya surat elektronik (e-mail) atau google form (Pujihastuti, 2010).
Kuesioner penelitian ini disebarkan langsung oleh peneliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kuesioner Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ)
SDQ merupakan suatu alat ukur atau skala psikologi yang
dikembangkan oleh Robert Goodman pada tahun 1997 untuk mendeteksi
dini kesehatan mental emosional anak usia 4-17 tahun. Alat skrining
tersebut sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia termasuk
dalam Bahasa Indonesia.
SDQ terdiri dari dua range usia, yaitu 4-10 tahun dan 11-17
tahun. SDQ berisi 25 item pernyataan yang dapat dikelompokkan menjadi
lima kategori atau aspek perilaku yang diukur yaitu, (1) gejala emosional
(5 pernyataan), (2) masalah conduct (5 pernyataan), (3) hiperaktivitas (5
pernyataan), (4) masalah hubungan dengan teman sebaya (5 pernyataan),
dan (5) perilaku prososial (5 pernyataan).
2. Kuisioner Self Reporting Questionaire (SRQ)
Instrumen SRQ ini terdiri dari 20 peranyanyaan. Intrumen ini
hanya menggunakan jawaban ya atau tidak.Sampel padapenelitian ini
dikatakanbermasalah kesehatan mental nya jika sampel menjawab “ya”
sebanyak lebih dari6pertanyaan.
3. Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9)
PHQ-9 adalah instrumen psikometri yang awalnya merupakan
bagian dari Primary Care Evaluation of Mental Disorders (PRIME-MD)
yang ditujukan untuk penapisan gangguan mental secara umum.
PHQ-9 terdiri dari sembilan pertanyaan pendek yang dibuat berdasarkan
pedoman kriteria diagnosis depresi dalam Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders, 4th edition (DSM-IV) sehingga sesuai
dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-
III) yang digunakan di Indonesia.
4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.5.1 Lokasi Peneltian
Lokasi penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian
berada di lingkungan Ma’had Nurul Qur’an. Peneliti memilih lokasi tersebut untuk
dilakukan penelitian dikarenakan lokasi tersebut belum pernah dilakukan penelitian
mengenai kondisi kesehatan mental psikis anak-anak yang berada di lingkungan
Ma’had Nurul Qur’an.
4.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian


yang berjudul “Hubungan Pandemi Covid-19 Dengan Kondisi Kesehatan Mental Psikis
Anak Di Lingkungan Mahad Nurul Qur’an” terhitung dalam pembuatan proposal
penelitian hingga pengambilan data selesai dilaksanakan.

4.6. Prosedur Pengumpulan Data


Dalam rangka melakukan pengambilan data, peneliti menerapkan prosedur
pengambilan data sebagai berikut:
1 Peneliti menentukan responden penelitian dengan menggunakan nonpropability
sampling teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
yang telah ditentukan pada anak-anak yang berada di lingkungan Ma’had Nurul Qu’an
yang selanjutnya dibuat daftar responden.
2 Peneliti menyebarkan kuesioner melalui form dengan mengirimkan langsung kepada
responden yang telah dipilih sesuai dengan kriteria, kuesioner berisi perkenalan
peneliti, tujuan penelitian, jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh
responden, lembar persetujuan untuk menjadi responden (informed consent), petunjuk
pengisian kuesioner, dan poin-poin pertanyaan sesuai dengan topik yang akan diteliti.
3 Pada halaman akhir kuesioner, peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden
karena telah bersedia mengisi kuesioner.
4 Peneliti merekap jawaban dari responden dalam kurun waktu 4 minggu setelah formulir
disebarkan untuk selanjutnya dilakukan analisis data.
DAFTAR PUSTAKA

Bedewy, D., & Gabriel, A. (2015). Examining perceptions of academic stress and its sources
among university students: The Perception of Academic Stress Scale. Health psychology open,
2(2), 2055102915596714.

Hardini, A. N. (2012). HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN


MENGHADAPI PENSIUN. (Doctoral dissertation, Prodi Psikologi Unika Soegijapranata).

Majrika, R. Y. (2018). Hubungan antara dukungan sosial dengan stres akademik pada remaja sma
di sma yogyakarta.universitas islam indonesia yogyakarta.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam. (2015). Populasi, Sampel, Sampling, dan Besar Sampel, Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan.

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Medika.

Oktavia, W. K., Fitroh, R., Wulandari, H., & Feliana, F. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi
stres akademik. In Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
(pp. 142–149).

Pujihastuti, I. (2010). Prinsip penulisan kuesioner penelitian. CEFARS: Jurnal Agribisnis dan
Pengembangan Wilayah, 2(1), 43–56.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale
of perceived social support. Journal of personality assessment, 52(1), 30–41.

Anda mungkin juga menyukai