Anda di halaman 1dari 8

3.

Hasil Wawancara
a. Ketua RW 015
Hasil wawancara dengan ketua Rukun Warga 015 didapatkan bahwa
wilayah RW 015 memiliki luas 42.515 m2 dengan jumlah KK sebanyak 217.
Organisasi masyarakat yang ada di RW 015 adalah wirid/pengajian, Yayasan
Madani Al-Kautsar, organisasi kepemudaan, dan bank sampah. Di wilayah
RW 015 terdapat posko siskamling yang terletak di dekat gerbang masuk
Perumahan Rajawali Sakti (wilayah RW 015) yang memiliki 3 orang penjaga
keamanan. Organisasi kepemudaan di wilayah RW 015 berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 015. Kegiatan bakti sosial atau
gotong royong di wilayah RW 015 jarang dilakukan, kecuali jika ada kegiatan
atau acara tertentu. ketua RW 015 mengatakan bahwa partisipasi masyarakat
terhadap permasalahan RW masih tergolong minim dan terhadap kebersihan
lingkungan seperti selokan masih ada sampah berserakan.
Masyarakat di RW 015 menggunakan mesjid Al-Kautsar atau MDA di
sebelah mesjid Al-Kautsar sebagai tempat pertemuan. Kegiatan di RW 015
selama pandemi ini masih berjalan, seperti wirid yang dilakukan setiap hari
sabtu.
b. Kader Posyandu

Hasil wawancara dengan ketua kader posyandu didapatkan bahwa kegiatan


posyandu yang dijalankan di RW 015 adalah posyandu bayi/balita dan ibu
hamil yang dinamakan Posyandu Apel, sedangkan untuk posyandu lansia belum
ada dibentuk. Terdapat 71 balita di RW 015 dengan 5 anak yang berada di garis
merah. Terdapat 5 kader yang berpartisipasi pada kegiatan posyandu. Kegiatan
posyandu dilakukan pada tanggal 20 setiap bulannya, namun semenjak pandemi
COVID-19, terhitung sejak Maret 2020 kegiatan posyandu dihentikan. Sebelum
pandemi, pelaksanaan sistem 5 meja berjalan baik dan setiap kader akan
bergiliran menjaga meja 1-4, dan meja 5 akan diisi oleh bidan/petugas
kesehatan dari Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap. Setelah pandemi, kegiatan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan tidak lagi terlaksana.
Kegiatan imunisasi dialihkan ke puskesmas, sedangkan kegiatan pemberian
vitamin A dilaksanakan dengan cara sweaping dari satu rumah ke rumah lain.
Sebelum pandemi partisipasi masyarakat cukup baik dalam kegiatan posyandu,
hanya saja ibu hamil jarang mengunjungi posyandu dan lebih memilih langsung
ke klinik atau rumah sakit. Hasil wawancara tentang sistem lima meja kepada
beberapa kader didapatkan bahwa terdapat kader yang lupa atau bingung
tentang tugas dan fungsi pada beberapa meja, dikarenakan kegiatan posyandu
yang lama terhenti. Kader-kader posyandu juga mengatakan bahwa masyarakat
sudah meminta untuk dilaksanakannya kembali kegiatan posyandu, namun izin
untuk melaksanakan kembali Posyandu belum ada. Kader juga mengatakan
bahwa belum ada mendapat sosialisasi tentang bagaimana pelaksanaan protokol
kesehatan dalam pelaksanaan posyandu selama COVID-19.
c. Wawacara Warga
1) PUS (Pasangan Usia Subur)
Hasil wawancara yang dilakukan Ners Muda kepada salah satu PUS
yang mengalamai masalah reproduksi mengatakan bahwa ia mengalami
haid yang panjang sampai satu bulan tidak berhenti. Namun tidak ada
rasa nyeri atau sakit yang dirasakan warga tersebut. Hal ini sudah
dialam sekitar dari bulan November 2020. Hasil wawancara anggota
keluarga yang mengalami mioma uteri mengatakan bahwa penderita
mengeluhkan nyeri haid dan mual selama dua minggu sehingga
diperiksakan ke salah satu rumah sakit dan sudah di operasi.
2) Bayi dan Balita
Hasil wawancara yang dilakukan Ners Muda pada salah satu
orang tua yang memiliki anak dengan autism mengatakan
bahwa anaknya mengalami autism ringan, warga tersebut sadar ketika
umurnya sudah dua tahun namun belum bisa berbicara. Anak pertama
dari warga tersebut juga memiliki keterlambatan namun dapat
berkembang normal saat ini. Anak yang mengalami autism tersebut
menunjukan perilaku seperti tidak bisa mengikuti arahan orang tua dan
keterlambatan berbicara. Saat ini anak tersebut sedang menjalani terapi
tumbuh kembang dan menurut orang tua sudah ada perkembangan dari
anak tersebut. Ibu dari anak tersebut mengatakan bahwa ia mengalami
hipertensi pada saat melahirkan anak tersebut.
3) Remaja
Hasil wawancara oleh salah satu remaja mengatakan bahwa selama
pembelajaran online ia mengalami kebingungan dan tidak mengerti
tentang pembelajaran yang dia lakukan dan juga sulit untuk bertanya
bila tidak tahu atau mengerti tentang pembelajaran. Remaja tersebut
berpendapat bahwa hal ini yang menyebabkan stres pada remaja.
4) Lansia
Hasil wawancara yang dilakukan Ners Muda pada beberapat lansia
mendapatkan bahwa beberapa lansia tidak mau pergi ke pelayanan
kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan rutin karena takut tertular
COVID-19. Sebagian besar lansia mengatakan tensinya diatas 140
mmhg, mereka akan mengkonsumsi ramuan tradisional seperti jus
timun, rebusan daun pandan dan lain-lain. Para lansia akan berobat ke
Puskesmas atau ke klinik jika merasa sudah tidak nyaman, seperti
merasakan sakit kepala dan tengkuk, jantung berdebar-debar karena
tidak ada posyandu lansia seperti posyandu balita setiap bulannya, dan
jika merasa sudah merasa enakkan mereka tidak akan melanjutkan
minum obat tensi rutinnya.
C. Analisa data

ANALISA DATA

No Analisa Data Masalah Keperawatan


1 Hasil angket Pemeliharaan kesehatan tidak
- Mayoritas masyarakat di RW 015 kondisi efektif: upaya pencegahan
jendela disetiap harinya tertutup (71%). penyakit

Hasil wawancara:
- Hasil wawancara dengan ketua RW 015
mengatakan bahwa partisipasi masyarakat
terhadap permasalahan RW masih
tergolong minim dan terhadap kebersihan
lingkungan seperti selokan masih ada
sampah berserakan.

Hasil windshield survey


- Beberapa rumah mengelola sampah
dengan menunggu diangkut dengan
petugas kebersihan, namun masih ada
beberapa titik tempat penduduk mengolah
sampah dengan di bakar dan dibuang
sembarangan.
- Jendela di wilayah RW 015 masih terlihat
tertutup sehingga sirkulasi udara tidak
efektif
-
Hasil observasi
- Kondisi saluran pembuangan air sebagian
besar lancar, namun tampak kotor.
- Tampak beberapa rumah dengan jendela
tertutup.
No. Agregat Analisis data Masal
ah
1. PUS (Pasangan Hasil Angket Keperawat
Perilaku kesehatan
usia subur) - PUS di RW 015 mayoritas tidak cenderung beresiko
menggunakan KB (71,1%) dan yang
menggunakan KB (28,9%).
- PUS yang menggunakan KB
mayoritas tidak memiliki keluhan
(80%) namun terdapat beberapa PUS
yang memiliki keluhan seperti haid
tidak teratur dan berat badan
meningkat
- Umumnya masyarakat memperoleh
layanan KB di Puskesmas dan Bidan
(8,9%).

Hasil Wawancara
- Hasil wawancara dari salah satu PUS
yang memiliki masalah reproduksi
mengatakan bahwa ia mengalami
menorrhagia (haid lama berhenti)
- Terdapat satu PUS yang mengalami
mioma uteri mengatakan bahwa ia
merasakan disminore (nyeri haid) dan
mual.

2. Bayi dan Balita Hasil Angket


- Pada umumnya anak bayi/balita tidak Perilaku kesehatan
memeriksakan tumbuh kembang cenderung beresiko
- Ada beberapa bayi/balita status
perkembangannya meragukan (20%).
Dan beberapa bayi/balita belum
mampu toilet training (20%).
- Beberapa orang tua tidak bisa
memahami grafik KMS (20%)

Hasil wawancara
- Ada satu orang anak yang autism
Ringan
- Beberapa kader didapatkan bahwa
terdapat kader yang lupa atau bingung
tentang tugas dan fungsi pada beberapa
meja
- Kader juga mengatakan bahwa belum
ada mendapat sosialisasi tentang
bagaimana pelaksanaan protokol
kesehatan dalam pelaksanaan
posyandu selama COVID-19
-
Hasil observasi
- Terdapat satu orang anak tidak bisa
berbicara sesuai dengan usianya
3. Remaja Hasil angket
- Sebagian remaja saat menstruasi Perilaku kesehatan
mengalami nyeri saat menstruasi cenderung beresiko
(27,3%)
- Sebagian remaja sudah menerima
pendidikan kesehatan mengenai
narkoba (50%), pendidikan seks
(63,6%), dan merokok (77,3%).
- Remaja mendapatkan informasi
tersebut dari guru (31,8%).
- Pada umunya sumber stress remaja
yaitu masalah dengan pelajaran
sekolah (77,3%). Dan cara remaja
tersebut mengatasi masalah dengan
curhat kepada orang lain seperti
teman, dan orangtua (45,5%).
- Remaja tidak mengetahui jikalau di
puskesmas terdapat tempat pelayanan
kesehatan reproduksi remaja
(59,10%).
Hasil wawancara
- Hasil wawancara oleh satu remaja
mengatakan bahwa sumber utama
stress saat masa pandemi ini yakni
strees dengan metode pembalajaran
online, tidak memahami pelajaran dan
tidak tau bertanya kepada siapa.
- Pada umumnya remaja mengalami
nyeri menstruasi, akan tetapi tidak
mengkonsumsi obat untuk mengurangi
nyerinya.
4. Lansia Hasil Angket
- Pada umumnya lansia di RW 015 Perilaku kesehatan
mengalami batuk (15,4%) dan pilek cenderung beresiko
(15,4%).
- Pada dimensi gaya hidup lansia
menunjukkan bahwa memiliki gaya
hidup yang positif tidak lebih besar
dari negatif (50%). Hal ini
mengakibatkan lansia banyak
mengalami masalah kesehatan.
Hasil Wawancara
- Hasil wawancara dengan kader
posyandu mengatakan tidak adanya
posyandu lansia di wilayah RW 015.
Sehingga lansia tidak dapat
memeriksakan kesehatan secara rutin
- Hasil wawancara dengan beberapa
lansia mengatakan bahwa lansia takut
memeriksakan kesehatannya karena
takut akan hasil yang kurang baik.
Hasil Obeservasi
- Tidak terdapat posyandu lansia di RW
015
D. Prioritas Masalah

PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

No Masalah Keperawatan 1 2 3 4 5 6 Total Prioritas


1. Pemeliharaan kesehatan tidak 2 4 7 6 7 5 31 2
efektif : upaya pencegahan
penyakit

2. Perilaku kesehatan cenderung 3 4 7 5 6 4 29 4


beresiko : peningkatan
kesehatan reproduksi

3. Perilaku kesehatan cenderung 3 5 6 7 6 3 30 3


beresiko : upaya pencegahan
gangguan tumbuh kembang

4. Perilaku kesehatan cenderung 5 5 5 5 3 5 28 5


beresiko : stress belajar

5. Pemeliharaan kesehatan tidak 5 5 7 6 8 7 38 1


efektif : upaya pencegahan
penyakit

Penilaian prioritas masalah


1 = Kesadaran masyarakat terhadap masalah
2 = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan
3 = Kemampuan perawat untuk mempengaruhi penyelesaian masalah
4 = Tersedianya ahli/pihak terkait terhadap pnyelesaikan masalah
5 = Keparahan atau keseriusan masalah yang dihasilkan jika tidak diselesaikan
6 = Kecepatan masalah untuk diselesaikan
Kriteria hasil
1-3 = Rendah
4-6 = Sedang
7-10 = Tinggi
E. Diagnosa Keperawatan
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : upaya pencegahan penyakit di RW 015
Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko : peningkatan kesehatan reproduksi, upaya
pencegahan gangguan tumbuh kembang, stress belajar di RW 015 Kelurahan Tobek
Godang, Kecamatan Binawidya.

Anda mungkin juga menyukai