NIM : 856969737
NOMOR HP : 083171824808
MODUL 3
Dasar-dasar Atletik
Drs. Ade Mardiana, M.Pd.
KEGIATAN BELAJAR 1
Berdiri adalah pengembangan dari gerak dasar berjalan, pada dasarnya kedua gerakan ini memiliki
gerak dasar yang tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa hal yang membedakan antara jalan dan lari.
Pengertian lari juga sama dengan jalan, yaitu geraka berpindah tempat atau memindahakan tubuh dari
satu titik ke titik lainya dengan cara melangakah menggunakan kaki secara bergantian. Berikut adalah
hal-hal yang dapat kita analiasa dalam gerakan berlari.
1. Posisi tungaki: posisi tungkai panajang serta kecepatan langkahnya maksimal, dalam berlari ada fase
melayang, betis ayun sejajar dengan tanah.
2. Posisi lengan: posisi lengan menekuk membentuk sudut 90 derajat, serta ayunan tangan secara
vertikal berlawanan dengan posisi tungkai.
Atletik adalah cabang olahraga yang wajib diberikan disemua jenjang pendidikan( SK. Mendikbud
No. 041/U/1987). SK Mendikbud turun karena atletik adalah “mother of sport” atau ibu dari semua
cabang olahraga. Tujuan utama dari pembelajaran penjas, seperti meningkatkan kesegaran jasamani,
meningkatkan pengalaman dan pengayaan gerak-gerak dasar umum maupun kemampuan motorik siswa
sebagai dasar-dasar gerak cabang olahraga lainya. Kemampuan guru penjas dalam menyajikan Proses
Belajar Mengajar (PBM) atletik yang lebih banyak menekankan pada penguasaan teknik dan berorientasi
kepada hasil atau prestasi siswa pada setiap nomor atletiK..
Berbagai gerakan lari yang dapat dilakukan, misalnya lari maju, mundur, dan kesamping, pada
lintasan lurus dan litasan berkelok-kelok, cepat dan lambat, menanjak atau menurun, menaiki atau
menuruni tangga, dengan irama, sendirian, berpasangan, di bukit, di jalan, dalam bentuk estafet,dan lain-
lain. Berikut adalah beberapa contoh pembelajaran jalan dan lari yang biasa diaplikasikan di sekolah.
1. Berbagai Bentuk Gerakan Lari/Jalan
a. Lari/jalan ke depan.
b. Lari/jalan ke belakang.
c. Lari angakat paha.
d. Lari/jalan silang kesamping.
e. Lari langkah kuda.
f. Lari/jalan membawa benda.
g. Lari/jalan lintasan berkelok-kelok.
h. Lari/jalan naik/turun tangga.
A. LOMPAT JAUH
c. Melayang di udara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan blok tumpuan dan diupayakan keseimbangan
tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua ta meninggalkan blok tumpuan dan diupayakan keseimbangan
tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerakan
ini terdapat beberapa teknik. Yang pertama, melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu
menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan di susul oleh kaki tumpu dan kemudian
sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang kedua, melayang dengan sikap bergantung.
Cara melakukanya, yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan bergantung lurus, badan tegak kemudian
di susul oleh kaki tumpu dengan siskap lutut ditekuk sambil pinggul didorong kedepan yang kemudian
kedua lengan direntangkan ke atas.
d. Mendarat
Yang perlu diperhatiakan saat mendarat kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan
dorongan pinggul kedepan sehingga badan tidak cenderung jatuh kebelakang yang berakibat merugikan
si pelompat itu sendiri. Untuk menghodari pendaratan pada panatat, kepala ditundukan dengan lengan
diayunkan kedepan sewaktu kaki menyentuh pasir. Kaki tidak tegang melainkan lemas dan lentur.
B. LOMPAT JANGKIT
Lompat jangkit yang disebut juga lompat tiga adalah nomor lompat yang melibatkan tiga gerakan
yang dilakukan secra berurutan dan menjadi satu kesatuan. Ketiga gerakan tersebut, yaitu jingkat (hop),
langkah (step), dan lompat (jump). Akhir gerakan adalah mendarat dikotak berisi pasir seperti pada
lompat jauh.
Hendrayana & Rahmat (2013) berpendapat bahwa lompat jangkit atau sering juga disebut lompat
tiga, dalam bahasa inggrisnya di sebut “triple jump”. Secara garis besar ada tiga fase gerakan dalam
lompat jangkit , yaitu awalan, tolakan dan pendaratan. Tolakan ini meliputi tiga hal, yaitu tolakan untuk
berjingkat,tolakan untuk melangkah, dan tolakan untuk melompat. Berikut ini diuraikan langkah-langkah
sebagai oaduan untuk anda dalam melakukan lompat jangkit.
1. Awalan
Jarak lintasan untuk melaksanakan awalan tidak kurang dari 45 meter. Berikut ini cara untuk
melakuakan awalan pada lompat jangkit.
a. Lari awalan bervariasi, bergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
b. Percepatan lari awalan sedikit demi sedikit sebelum bertolak.
c. Turunkan pinggang sedikit pada satu langkah akhir awalan.
2. Tolakan
Tiga teknik tolakan berikut ini harus kalian pelajarai sehingga kalian dapat menguasai gerakan lompat
jangkit secara keseluruhan.
a. Tolakan sebelum berjingkat
1) Pilihlah kaki terkuat untuk bertolak, lalu mendarat dengan aktif dan siap melakukan dorongan
kaki kedepan.
2) Lakukan tolakan kedepan dan keatas.
3) Tariklah kaki yang bertolak kearah depan atas,sedangakn kakai satunya ditarik kearah bawah
belakang (gerakan jingakt).
b. Tolakan sebelum melangakah
1) Lakukan tolakan dengan cepat dengan salah satu kaki, dimana posisi mata kaki, sendilutut dan
pinggang diluruskan.
2) Gerak langkah akan didikuti oleh gerak lompat. Posisi bertolak ketika geraka langkah di
pertahankan untuk selanjutnya melakuakn lompat.
c. Tolakan sebelum melompat
1) Lakukan tolakan dengan cepat, paha kaki yang tidak untuk bertolak diayunkan ke posisi
horizontal.
2) Ketika fase melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik melangkah.
3) Tariklah posisi badan kearah depan bawah sebagai persiapan mendarat, tariklah lengan kedepan.
3. Pendaratan
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mendarat pada lompat jangkit:
a. Mengangkat kedua kaki lurus ke depan.
b. Membungkukan badan ke depan dan memindahkan kedua lengan dari atas kedepan.
c. Ketika medarat, kedua kaki mengeper, yaiti kedua kaki agak ditekuk.
d. Memindahkan badan kedepan, kepala ditundukan, dan kedua lengan di bawa kedepan.
C. LOMPAT TINGGI
Lempar lembing bertujuan melempar lembing sejuh-jauhnya. Pada lempar lembing terdapat 3 bagian
lembing yang disebut mata lembing, badan lembing, dan titik pusat gravitasi lembing.Panjang lembing
yang digunakan putra dan putri berbeda. Panjang lembing untuk putra adalah 2,6-2,7 meter, sedangakan
panjang lembing untuk putri adalah 2,2-2,3 meter. Terdapat 3 cara memegang lembing, yaitu cara
Amerika, cara Finlandia, dan cara menjepit. Berikut kita bahas bagaimana teknik dasar dan cara
memegang lembing yang benar.
a. Gaya Amerika
a. Tombak atau lembing diletakan tepat di telapak tangan dimna bagian ujung atau mata lembing
tersebut menyerong hingga mendekati badan.
b. Jari telunjuk mengenggam erat bagian tepi atau pangkal belakang lembing, dan di control oleh ibu jari
dan kemudian diletakan di bagian tepi belakang pegangan.
b. Gaya Finlandia
a. Lembing di tempatakan di telapak tangan dimna bagian ujung lembing tersebut menyerong hingga
hampir menyentuh badan.
b. Jari tengah akan memegang bagaian tepi dari tali pada belakang dan dibuat melingkar dengan bagian
jempol atau ibu jari.
c. Gaya Menjepit
Gaya yang menjepit satu ini cukup sesderhana, intinya hanya dengan menjepit lembing dengan
meletakan lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah. Ada empat teknik dasar yang perlu di pelajari
dalam keterampilan melempar lembing, yaitu:
a. Awalan
Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. Awalan dilakukan dua tahap, yaiatu
tujuh langakah pertama dengan kecepatan rendah dan enam langkah berikutnya dengan langkah lebih
cepat dan di akhiri tiga langkah dengan langkah silang.
b. Sikap lempar
Sikap lempar dalam teknik dasar lempar lembing dimulai dari tangan kanan yang membawa lembing
dijulurkan langsung dari atas pundak di belakang badan. Kaki kiri di langkahkan jauh ke depan
dengan badan di putar ke kanan. Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkah untuk
melempar lembing ke atas seorang ke depan. Sudut lemparan sekitar 40 derajat.
c. Lepas lembing
Teknik dasar melempar lembing khususnya saat lepasnya lembing dimulai kaki kiri mendarat dengan
ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kaki kanan di putar dengan digerakan ke atas muka.
d. Sikap akhir
Sikap akhir adalah menjaga keseimbangan badan agar tidak terbawa ke depan yang dapat
mengakibatkan diskuilifikasi.Hal yang dilakukan adalah mengeram lajunya badan menggunakan kaki
kanan membuat gerakan lanjutan putar basan ke kiri dan kekiri ditarik ke belakang atau kesamping.
B. LEMPAR CAKRAM
Lempar cakram (discus throw) adalah salah satu bagian dari cabang atletik nomor lempar. Lempar
cakram bertujuan melemparkan benda berbentuk bulat pipih (cakram) sejauh-jauhnya menggunakan
teknik lempar cakram yang benar. Teknik lempar cakram terdiri dari tiga bagian, yaitu awalan, gerakan
lempar, dan sikap gerakan akhir lempar cakram.
1. Awalan
Teknik memegang cakram yang benar adalah cakram diletakan pada telapak tangan kiri menghadap
ke atas, kemudian tangan kanan menutup dari atas, jari-jari tangan kanan membuka dengan mengikat jari-
jari pada cakram menggunakan ruas jari yang pertama.