DOSEN PEMBIMBING
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini dibuat dan disusun sebagai bukti
bahwa mahasiswa dibawah ini telah mengikuti Praktikum Diploma Keperawatan :
Nama Mahasiswa : Khasan Haqqul Amin
NIM : 1150019052
Kompetensi : Keperawatan Gerontik
Waktu Pelaksanaan : 4 April – 30 April
Tempat : Karangrejo Timur gang 04 No.15
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
kondisi tekanan darah seseorang yang berada di batas-batas tekanan darah normal.
Hipertensi juga sering disebut dengan pembunuh gelap atau Sillent killer. Hipertensi
dengan cara tiba-tiba dapat mematikan seseorang tanpa diketahui gejalanya terlebih
2. Klasifikasi Hipertensi
sebagai berikut:
3. Jenis Hipertensi
Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong hipertensi esensial sedangkan 10%
lainnya tergolng sesuai hipertensi sekunder. Kejadian paling sering pada hipertensi
primer terjadi pada usia 30-50 tahun. Pada hipertensi primer tidak ditemukan penyakit
gagal jantung ,renovaskuler,dan penyakit lainnya. Genetik dan ras merupakan bagian
yang menjadi penyebab timbulnya hipertensi primer, termasuk faktor lain yang
b. Hiperensi sekunder
4. Patofisiologi
memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan dari setiap detiknya
arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah setiap
denyut jantung dipaksa untuk melaui pembuluh yang sempit dari pada biasannya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang sering terjadi pada lanjut usia,dimana
Dengan cara yang sama,tekanan darah meningkat pada saat terjadi vasokontriksi,
yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena adanya
rangsangan saraf atau sementara waktu mengkerut karena adanya rangsangan syaraf
peningkatan tekanan darah. Hal ini terjadi jika kelainan ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air didalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
fungsi ginjal dan sistem syaraf otonom(bagian dari sistem syaraf yang mengatur
berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Perubahan fungsi ginjal yang mengendalikan
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,
sehingga volume darah bertmbah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal juga bisa
meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang
darah. Maka dari itu berbagai penyakit dan klamin pada ginjal menyebabkan tekanan
darah tinggi.Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal stenosis
arteri enalis bisa menyebabkan hipertensi.Peradangan dan cidera pada salah satu atau
Sistem syaraf simpatis merupakan bagian dari sistem syaraf otonom yang untuk
ancaman dari luar), meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung dan juga
mempersempit sebagian besar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka yang
memerlukan pasokan darah yang lebih banyak) mengurangi pembuangan air dan
garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh,
melepaskan hormon epineprin (adrenalin) dan nerophinefrin (nonadrenalin), yang
merangsang jantung dan pembuluh darah. Faktor stress merupakan salah satu pencetus
(Endang,2014).
5. Etiologi
Hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat mempengaruhi satu sama
lain. Kondisi masing-masing orang tidak sama sehingga penyebab hipertensi pada
a. Faktor genetic
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada individu
b. Umur
lebih besa atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerative
c. Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur organ dan hormon yang berbeda. Berkaitan
dengan hipertensi, laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi
lebih awal. Sedangkan pada wanita biasanya lebih rentan terhadap hipertensi ketika
Setiap etnis memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi pembeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Hipertensi lebih banyak yang terjadi pada orang berkulit
hitam dari pada orang berkulit putih. Masih belum diketahui secara pasti penyebabnya,
tetapi pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitivitas
e. Setres
Setres akan meningkatkan resistensi pembulu darah perifer dna curah jatuh
sehingga akan menstimulasi aktivitas syaraf simpatik. Adapun stress ini dapat
Stress merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntunan
beban atasnya. Terhadap beberapa jenis penyakit yang disebabkan yang disebabkan
karena stres, diataranya hipertensi sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90 mmHg.
f. Obesitas
g. Nutrisi
yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebian dari hormon natriuretik yang
h. Merokok
Penilitian terbaru menyatakan bahwa rokok menjadi salah satu faktor resiko
Penggunaan alkohol secara berlebihan juga akan memicu tekanan darah seseorang
j. Kafein
Menikmati kopi dan teh yang mengandung banyak kafein juga dapat
k. Kurangnya olahraga
l. Kolestrol tinggi
dinding pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit
6. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi menurut Nuraif dan Kusuma (2015) dibedakan
menjadi :
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
Sering bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
yang mencari pertolngan medis. Beberapa pasien yang menderita hipertensi akan
mengeluh:
1) Sakit kepala
2) Pusing
3) Lemas
4) Sesak nafas
5) Gelisah
6) Mual
7) Muntah
8) Penurunan kesadaran
9) Impotensi
7. Pemeriksaan penunjang
jantung.
1) Pengaturan diet
a) Rendah garam
Diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada pasien penderita
sodium yang dianjurkan 50–150 mmolatau setara dengan 3-6 gram perhari.
Dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanisme masih belum jelas. Pemberian
dengan mengurangi beban kerja jantung maka volueme juga bekurang sehingga tidak
3) Olahraga
teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan
jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke
b. Penatalaksnaan medis
1) Terapi oksigen
Beberapa penderita hipertensi ada yang mengeluh sesak nafas, maka diperlukan
2) Pemantauan hemodinamik
3) Pemantauan jantung
4) Obat-obatan
menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi
9. Komplikasi
sampai usia 50 tahun, tekanan darah sistolik kemudian menjadi faktor yang lebih
serebral. Ensefalopati hipertensi, suatu sindrom yang ditandai dengan tekanan darah
Proreinuria dan hematuria mikroskopik berkembang, serta tanda gagal ginjal kronik
(LeMone, 2016).
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Identitas klien yang biasa dikaji pada penyakit hipertensi adalah nama, usia, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan, suku atau bangsa, tempat tanggal lahir, dan
alamat rumah.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan hipertensi adalah
mengeluh nyeri pada dada bagian kiri, gangguan pola tidur, biasanya disertai
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang di derita oleh
klien dari mulai timbulnya keluhan yang disarankan sampai klien dibawa kerumah
sakit, dan apakah pernah memeriksakan diri ketempat lain selain rumah sakit umum
serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahanya dan data
sebelumnya, riwayat gangguan pola tidur sebelum sakit dengan saat sakit, riwayat
Yang perlu dikaji adalah aktivitas apa saja yang bisa dilakukan sehubungan
Yang perlu dikaji adalah aktivitas sapa aja yang biasa dilakukan sehubungan
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
Kaji adanya penyakit jantung, frekuensi nadi apikal, sirkulasi perifer, warna dan
Kaji adanya hilang grakan / sensasi, spasme otot, terihat atau hilangnya fungsi,
Output urin merupakan indikator fungsi jantung yang penting, penurunan haluan
urin merupakan temuan signifikan yang harus dikaji lebih lanjut untuk menumukan
apakah penurunan tersebut merupakan penurunan produksi urine ( yang terjdi bila
perfusi ginjal menurun) atau karena keridak mampuan klien untuk buang air kecil.
Kaji adanya pola berkemih seperti, ikontinensia urine, disuria, distensi kandung
Pengkajian harus meliputi perubahan nutrisi sebelum atau pada masuk rumah
sakit dan yang terpenting adalah perubahan pola makan setelah sakit. Kaji penurunan
turgor kulit, kulit kering, atau berkeringat, muntah dan perubahan berat badan,
adanya distensi abdomen, dn nyeri tekan pada abdomen. Reflek hepatojuguler yaitu
pembekakan hepar terjadi akibat penurunn aliran balik vena yang disebabkan karena
gagal ventrikel kanan. Hepar mrnjadi keras, besar, tidak nyeri tekan dan halus
pada imobilisasi, kontraktur atrofi otot, laserasi kulit dan perubahan warna. Kaji
aktivitas klien dirumah atau dirumah sakit. Apakah ada kesenjangan yang berarti
misalnya pembatasan aktivitas. Aktivitas klien biasanya berubah karena klien merasa
a) Status fungsional
1) Indeks KATS
2) Indeks Barthel
Indeks barthel untuk menilai perawatan diri, dan mengukur harian seseorang
berfungsi secara khusus aktivitas sehari-hari dan mobilitas Indeks barthel terdiri dari
10 item yaitu transfer (tidur ke duduk bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan
membersihkan diri, mengontrol BAK, BAB, Mandi, berpakaian, makan, naik turun
tangga. Penilaian ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat dasar fungsi dan
dapat digunakan untuk pemantauan perbaikan dalam aktivitas sehari-hari dari waktu
ke waktu.
Sullvian Indeks Katz untuk menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lansia
dan penyakit kronis. Lingkup pengkajian meliputi keadekuatan enam fungsi yaitu
pengujian sederhana yang telah dipergunakan secara luas untuk mengkaji status
mental. Pengujian ini terdiri dari 10 pertanyaan yang berkenaan dengan orientasi,
pemehaman, pengertian, perhatian dan lain-lain. Hal ini menyebabkan reaksi dan
perilaku lansia menjadi semakin lambat. Penilaian dalam pengkajian SMPSQ adalah
Status Mental Mini Foldstein (MMSE) terdiri dari dua bagian yaitu bagian
orientasi, ingatan serta perhatian. Bagian kedua adalah memeriksa kemampuan untuk
menuliskan suatu kalimat, menamai objek, mengikuti perintah verbal dan tertulis,
serta menyalin suatu desain polygon yang kompleks. Skor 1 untuk jawaban yang
benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Nilai maksimum untuk pemeriksaan
MMSE adalah
Selain itu juga berisikan 13 hal tentang gejala dan sikap yang berhubungan dengan
depresi.
berisikan 30 atau 15 pertanyaan dengan jawaban ”YA” atau “TIDAK”. GDS ini telah
beberapa nomor lainnya jawaban “TIDAK” dicetak tebal. Jawaban yang dicetak
ini disebut GDS Long Version, yang menggunakan 15 item pertanyaan biasa disebut
Dalam penelitian gangguan pola tidur quisioner yang digunakan adalah PSQI
(Pirtzburg Sleep Quality Index).Skala Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi
bahasa Indonesia ini terdiri dari 9 pertanyaan. Pada variabel ini menggunakan skala
ordinal dengan skor keseluruhan dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah 0
kualitas tidur secara subjektif (subjective sleep quality), waktu yang diperlukan untuk
memulai tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur (sleep duration), efisiensi tidur 25
(habitual sleep efficiency), gangguan tidur yang sering dialami pada malam hari
(sleep disturbance), penggunaan obat untuk membantu tidur (using medication), dan
gangguan tidur yang sering dialami pada siang hari (daytime disfunction). (Curcio et
al, 2012) Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka akan semakin buruk
kualitas tidur seseorang. Keuntungan dari PSQI ini adalah memiliki nilai validitas
dan reliabilitas tinggi.Namun ada juga kekurangan dari kuesioneir PSQI ini yaitu
dalam pengisian memerlukan pendampingan untuk mengurangi kesulitan respoden
seminggu dan 3 = lebih dari 3 kali seminggu. Skor dari ketujuh komponen tersebut
dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor global dengan kisaran nilai 0 – 21. Ada dua
interpretasi pada PSQI versi bahasa Indonesia ini adalah kualitas tidur baik jika skor
≤ 5 dan kualitas tidur buruk jika skor > 5. (Curcio, 2012; Contreras, 2014; Vicens,
2014)
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut SDKI (2017) diagnosa keperawatan pada pasien hipertensi yang dapat
dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh istirahat tidak
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan pasien
3. Intervensi
4. Implementasi
klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru (Rohmah
5. Evaluasi
( hasil yang diamati ) dengan tujuan kritesia hasil yang dibuat pada tahan perencanaan
(Rohman dan Wahid, 2014) untuk penilaian keberhasilan tindakan maka selanjutnya
dilakukan dalam satu kali kunjungan, untuk itu dilakukan secara bertahap. penilaiaan
Planing)
A : analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnose
tindakankeperawatan dilakukann
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. PENGKAJIAN
A. Data Biografis Klien
Nama : Ny.A
Alamat : Karangrejo RT 01 RW 02
Jenis kelamin : Perempuan
Kriteria umur : Elderly (Lanjut Usia)
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Sd
B. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit saat ini:
Ny.A mengatakan kurang tidur, selalu terbangun malam sampai menjelang
pagi, klien mengatakan sering tidur siang 4-5 jam. Klien mengeluh nyeri kepala
bagian pelipis seperti dipukul benda tumpul, dengan skala 4. Dirasakan terus
menerus saat berdiri setelah bangun tidur.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Ny.A mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan prostat
Penyakit saat ini:
Hipertensi
Kejadian penyakit tiga bulan terakhir:
Hipertensi
Keluhan utama :
Ny.A mengeluh sering terbangun saat malam hari dan sulit tidur kembali.
C. Status Fisiologis
Pemeriksaan tanda-tanda vital dan status gizi:
TD = 170/86 mmHg
N = 90 x/menit
Suhu = 36,8 °C
RR = 21 x/menit
TB = 162 cm
BB = 68 kg
IMT = 68 : (1,62)2 = 68 : 2,62 = 25,9
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : Bersih
Kerontokan rambut : Tidak
Keluhan : Tidak
2. Mata
Sklera : putih
Konjungtiva : merah muda
Pupil : isokor
Strabismus : Ya
Riwayat katarak : Tidak
Keluhan : Tidak
3. Hidung
Keluhan : Tidak
4. Mulut dan tenggorokan
Kesulitan mengunyah : Tidak
Kesulitan menelan : Tidak
Keluhan : Tidak
5. Telinga : Bersih
Keluhan : Tidak
6. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak
7. Thoraks
Bentuk dada : simetris
Suara napas tambahan: Tidak ada
Suara jantung : normal, S1 S2 tunggal
Keluhan : Tidak
8. Abdomen
BAB : frekuensi 1 x/sehari
Konsistensi : cair warna feses
9. Genitalia
Payudara : simetris bersih
Keluhan : Tidak
10. Integumen : bersih
Warna kulit : kemerahan
Akral : hangat
Turgor : Baik
Keluhan : Tidak
11. Ekstremitas
Kemampuan pergerakan sendi: bebas
Kekuatan otot : atas 4444 bawah 3333
Penggunaan obat-obatan (diminum ketika darah naik dan ketika pusing)
No Nama Obat Dosis Keterangan
1 Amlodipine 10 mg 1x1
2 Neurodex B1 100 mg, 1x1
B6 200 mg, dan
B12 200 mcg
D. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain di lingkungan warga :
Mampu bekerja sama dan bersosial
Kebiasaan lansia berinteraksi :
Selalu
Stabilitas emosi:
Stabil
E. Pengkajian Fungsional
1. Tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionnaire), ajukan
beberapa pertanyaan pada daftar di bawah ini!
Benar Salah No Pertanyaan Jawaban Jawaban
Ny.p Benar
√ 1 Tanggal berapa hari ini? 1-feb-2021 1-feb-
2021
√ 2 Hari apa sekarang? Senin Senin
√ 3 Apa nama desa ini? Kupang Kupang
√ 4 Dimana alamat ini? Rt.3 Rw.2 Rt.3
Rw.2
√ 5 Berapa umur anda? 68 Tahun 68 Tahun
√ 6 Kapan anda lahir? Maret 1953 2 Maret
1953
√ 7 Siapa presiden Indonesia? Jokowi Jokowi
√ 8 Siapa presiden Indonesia sby sby
sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda? Ibu Sri Ibu Sri
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap tidak tau 17,14,11,
pengurangan 3 dari setiap angka 8,5,2
baru secara menurun
Jumlah kesalahan = 1
Interpretasi:
Salah 0-3 = fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 = fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 = fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 = fungsi intelektual kerusakan berat
2. Identifikasi aspek kognitif
Dengan mengunakan MMSE (Mini-Mental State Examination)
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
Menyebutkan dengan benar
Tahun : 2021
Musim : Hujan
1 Orientasi 5 5
Tanggal : 1
Hari : Senin
Bulan : februari
Dimana kita sekarang kita berada?
Negara : Indonesia
Provinsi : Jatim
2 Orientasi 5 5
Kabupaten/kota : Sidoarjo
Kecamata : Jabon
Desa : Kupang
Sebutkan 3 nama objek (misal: kursi, meja,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab:
3 Registrasi 3 3
Kursi : √
Meja : √
Kertas : √
Meminta klien berhitung mulai dari 100
kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
Perhatian 1. 93 √
4 5
dan kalkulasi 3 2. 86 √
3. 79 √
4. 72 x
5. 65 x
Minta klien untuk mengulang ketiga objek
5 Mengingat 3 3
pada poin ke-2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukkan benda tersebut)
1. Gorden √
2. Pintu √
Minta klien untuk mengulang kata berikut:
9 “ tidak ada, dan, jika atau tetapi)
Klien menjawab:
1. Tidak Ada √
2. Dan √
3. Tetapi √
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
Ambil kertas ditangan anda, lipat dulu dan
taruh dilaci.
1. Mengambil Kertas √
2. Melipat kertas √
3. Menaruh kertas √
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai satu
poin.
“tutup mata anda”
1. Kooperatif √
Total Nilai 30 27
Interpretasi:
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Ruang pertemuan
Ada
Sarana hiburan
Ada
Saran ibadah
Ada
4. transportasi
Kondisi jalan
Rata
Transportasi yang dimiliki
Tidak ada
5. Komunikasi
Sarana komunikasi
Ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti:
Telepon
Cara penyebaran informasi
Langsung
Kesimpulan : Ny.A termasuk dalam kategori score A yaitu Usia lanjut Mandiri
2. Depresi Beck, berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala dan sikap yang
berhubungan dengan depresi.
Inventaris Depresi Beck
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia, di mana saya tidak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau. √
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu dapat
membaik tidak
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan. √
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua, suami,
istri).
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan.
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya tidak merasa gagal. √
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya.
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya merasa tidak puas. √
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik.
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri √
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri √
sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli
pada mereka semuanya.
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain √
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha membuat keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik √
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent dalam
penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya √
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya √
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √
1 TOTAL
Intepretasi:
0-4 = depresi tidak ada atau minimal
5-7 = depresi ringan
8-15 = depresi sedang
>16 = depresi berat
6. Apakah anda diganggu oleh pikiran -pikiran yang tidak dapat anda 0
keluarkan ?
7. Apakah anda memiliki semangat yang baik sepanjang waktu ? 0
8. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? 1
12. Apakah anda lebih senang tinggal dirumah dari pada pergi keluar dan 0
mnegerjakan sesuatu hal yang baru ?
13. Apakah anda sering khawatir akan masa depan anda ? 0
14. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat 1
anda dibandingkan kebanyakan orang ?
17. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ? 0
22. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? 0
23. Apakah anda pikir orang lain lebih baik keadaannya daripada anda? 0
Total 8
Interpretasi :
Skor 0 – 9 : Not Depressed (tidak depresi / normal)
Skor 10 – 19 : Mild Depressed (depresi ringan)
Skor 20 – 30 : Severe Depressed (depresi sedang / berat)
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur ditandai
dengan klien mengeluh sulit tidur, mengeluh pola tidur berubah, dan
mengeluh istirahat tidak cukup.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria
No Diagnosa Intervensi
Hasil
Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Gangguan pola
keperawatan selama 3x24 1. identifikasi pola aktivitas
tidur berhubungan
jam, diharapkan pola tidur dan tidur
dengan kurang
membaik dengan kriteria 2. identifikasi faktor
kontrol tidur
hasil : pengganggu tidur (fisik
ditandai dengan
1. keluhan sulit tidur dari atau psikologis)
klien sulit tidur
skala 1(menurun) Terapeutik :
,istirahat tidak
menjadi skala 5 1. lakukan prosedur untuk
cukup.
(meningkat) meningkatkan
Gejala dan Tanda
2. keluhan pola tidur kenyamanan
Mayor:
1 berubah dari skala 1 (mengurangi paparan
Subjektif :
(menurun) menjadi cahaya di malam hari)
1. mengeluh sulit
skala aku 5 2. batasi waktu tidur siang,
tidur,
(meningkat) Jika perlu
2. mengeluh pola
3. keluhan istirahat tidak Edukasi :
tidur berubah,
cukup dari skala 1 1. anjurkan menepati
3. mengeluh
( menurun) menjadi kebiasaan waktu tidur
istirahat tidak
skala 5 (meningkat) 2. anjurkan menghindari
cukup.
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Umur :
Tanggal/ No. Dx. T i n d a k a n Keperawatan
Jam
18 April 1 1. Monitor ttv
2022 R/
TD = 170/86 mmhg
N = 90 x/menit
Suhu = 36,8 °C
RR = 21 x/menit
1. Monitor ttv
R/
TD = 150/90 mmhg
N = 89 x/menit
Suhu = 37,0 °C
RR = 22 x/menit
2. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
R/ klien mengatkan sudah tidak terbangun di malam hari
3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
(mengurangi paparan cahaya di malam hari)
R/ klien sudah merasa nyaman dan terbiasa tidur dengan
cahaya yang minim di malam hari
4. Membatasi waktu tidur siang, Jika perlu
R/ klien mengatakan tidu siang 1-2 jam saja
5. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
R/ klien sudah konsisten dengan yang dianjurkan.
18 April 2 1. Monitor ttv
2022 R/
TD = 170/86 mmhg
N = 90 x/menit
Suhu = 36,8 °C
RR = 21 x/menit
P : nyeri dirasakan terus menerus saat berdiri setelah bangun
tidur.
Q : seperti dipukul benda tumpul
R : kepala bagian pelipis
S:4
T : terus menerus selama 10 menit
1. Monitor ttv
20 April R/
2022 TD = 130/90 mmhg
N = 88 x/menit
Suhu = 36,0 °C
RR = 22 x/menit
P : nyeri yang dirasakan sudah berkurang
Q : seperti dipukul benda tumpul
R : kepala bagian pelipis
S:1
T : hilang timbul selama 3-5 menit
2. mengidentifikasi skala nyeri
R/ 1
3. memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mandi dengan air hangat)
R/ klien erasa rileks setelah mandi dengan air hangat
4. mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (kompres hangat)
R/ klien kooperatif
5. mengkolaborasi pemberian analgetik jika perlu.
R/ klien mengkonsumsi obat pribadi asam mafenamat
500 gr
1. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien :
Umur :
Tanggal/ No. Dx. Per Evaluasi
Jam
18 April 1 S:
2022
klien mengatakan belum terbiasa engan saran yang
diberikan, masih terbangun malam hari.
O:
TD = 170/86 mmhg
N = 90 x/menit
Suhu = 36,8 °C
RR = 21 x/menit
A : gangguan pola tidur
P : intervensi dilanjutkan, point 1,2,4,5,6,7
20 April
2022 S : klien mengatakan sudah tidak nyeri
O:
TD = 130/90 mmhg
N = 88 x/menit
Suhu = 36,0 °C
RR = 22 x/menit
P : nyeri yang dirasakan sudah berkurang
Q : seperti dipukul benda tumpul
R : kepala bagian pelipis
S:1
T : hilang timbul selama 3-5 menit
A : nyeri akut
P : intervensi dihentikan, nyeri teratasi