PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah pokok pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) saat
ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak rerata hasil
belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan. Prestasi ini tentunya
tidak menyentuh dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya
belajar itu (Trianto, 2007: 1). Konsep Teacher Centered ternyata masih sangat
desain belajar harus membuat siswa aktif karena keingintahuan dari proses
belajar, dan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memudahkan proses
Tahun 2003. Standar nasional yang dimaksud dalam PP tersebut meliputi delapan
aspek (Bab II, Pasal 2, ayat 1) yang salah satunya adalah standar proses.
1
Standar proses berisi tentang bagaimana seharusnya proses pendidikan
berlangsung. Standar proses ini diharapkan menjadi pedoman bagi para guru
Definisi standar proses menurut PP No. 19 tahun 2005 Bab pasal 20 sebagai
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
lengkap serta penilaian pada upaya pembudayaan membaca dan menulis yang
(UN) di Kota Metro termasuk di SMK Negeri 1 Metro, khususnya pada pelajaran
kesenjangan antara hasil UN dan nilai latihannya serta kesenjangan antara nilai
UN dengan nilai tes ulang. Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi belajar para
2
rendahnya kinerja guru tersebut berdasarkan pengamatan awal di SMK Negeri 1
Metro.
60
S k o r K in e r ja
50 1
2
40
3
30 4
5
20
6
10 7
0
a b c d
Re s ponde n
Keterangan:
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka, luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran Matematika
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
berada diantara rentang nilai 25 s.d 50. Dengan kategorisasi nilai ≤ 25 = rendah,
26 s.d 50 = sedang, 51 s.d 75 = baik dan 76 s.d 100 = istimewa, maka dapat
dinyatakan bahwa kinerja guru Matematika hanya berada kategori rendah dan
sedang.
anak hafal perkalian dan pembagian, tetapi mereka bingung berapa harus
membayar dalam manakala ia disuruh membeli 3,5 kg telur, harga satu kilo Rp
11.500,00. Gejala ini merupakan gejala umum dari proses pendidikan kita.
3
Pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar
yang harus dihapal; pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan
mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses
pendidikan kita tidak pernah diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas,
hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif
memang merupakan tujuan belajar dalam tiga ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik, yang dalam hal ini juga terkandung dalam empat pilar pendidikan
dalam proses pendidikan adalah agar siswa selalu menjadi sumber perhatian,
siswa tersebut menjadi aktif. Peranan guru sebagai fasilitator, salah satu sumber
belajar, agen peubah bermuara pada kemampuan para guru dalam merancang
4
Guru perlu menerapkan, melatih dan mengembangkan berbagai macam
pendekatan, strategi, metode dan teknis pembelajaran. Untuk keperluan ini guru
dipengaruhi oleh banyak elemen. Salah satu elemen yang mempengaruhi adalah
Rendahnya prestasi belajar dan kinerja para guru dalam proses pembelajaran
para guru sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan oleh
belajar dan kinerja guru Matematika SMK Negeri 1 Metro. Terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi, namun dua masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
5
1. Rumusan Masalah
karena beberapa hal: a) apapun keadaan anak didik, menurut teori belajar dan
pembelajaran mereka tetap mempunyai potensi yang baik, anak didik adalah
meja tabula rasa, apalagi mereka adalah siswa-siswa sekolah negeri yang
notabene pada saat proses penerimaan siswa baru (PSB) mereka telah
memang tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja guru saja, namun juga
6
Peranan pengawas pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut: a)
sebagai mitra guru dan kepala sekolah, b) pelapor dan inovator, c) kolaborator
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah pada SMK Negeri 1
Metro adalah dengan melakukan konsep supervisi klinis, khusus pada guru
Matematika.
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat dapat berupa manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tindakan ini adalah
sebagai berikut:
7
b) Memberikan wawasan dalam penerapan tindakan supervisi klinis pada semua
c) Memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan kinerja para guru yang pada
meningkatkan kinerjanya
E. Hipotesis Tindakan
pembelajaran
4. Meningkatkan kinerjanya
8
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Supervisi
Istilah supervisi klinis baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa terakhir ini.
Istilah yang dahulu banyak digunakan untuk kegiatan serupa adalah inspeksi,
Istilah yang dahulu digunakan untuk kegiatan pengawasan yang paling sering
yang terjadi dalam kegiatan, belum tampak adanya menilai. Kemudian istilah
hal yang sudah baik sesuai dengan yang diharapkan dan hal-hal yang belum
9
semata-mata kesalahannya untuk dapat dicari cara memperbaiki bagian
10
melalui supervisi klinis maka model supervisi yang akan dibahas adalah
2. Supervisi Klinis
siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis
penilaian yang diisi oleh peserta didik mengenai cara mengajar guru. Hasil
guru hanya pada sampai pada level itu. Cara ini menyebabkan kepuasan guru
11
aspek-aspek yang diukur terlalu umum. Sangat sukar untuk mendeskripsikan
tingkah laku guru yang paling mendasar seperti yang mereka rasakan, karena
umpan balik yang diperolah dari hasil pendekatan sifatnya memberi arahan,
konsep dirinya (self concept, self idea, dan self reality), f) melalui diagnosis
supervisi klinis.
Beberapa ciri yang terdapat pada supervisi klinis adalah sebagai berikut:
perbaikan.
b) Apa yang disupervisi itu berasal dari harapan dan dorongan dari para guru
12
c) Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan yang
e) Supervisi yang diberikan tidak saja pada keterampilan mengajar tapi juga
gairah belajar
apa yang dialami. Supervisor berusaha untuk apa yang diharapkan guru
13
d) Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang senyatanya mereka
alami
diperbaiki
klinis menurut Yoes (2007:1-2) dan Sahertian (2000: 40) adalah sebagai
berikut:
a) Pertemuan awal. Pada tahap awal ini, seorang guru barangkali mengeluh,
bahwa pada saat mengajar ada tiga orang siswa yang selalu mengganggu
agar supervisor sendiri melihat situasi pada saat ia mengajar, dan guru
mengajar
14
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dianalisis dan
interprestasikan.
para guru. Dalam percakapan itu bisa terungkap bahwa para siswa tidak
6. Kinerja Guru
Kinerja memiliki pengertian sebagai berikut: (1) sesuatu yang dicapai, (2)
kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku.
Kinerja akan semakin baik dengan adanya pembinaan dari pengawas. Kinerja
Temuan hasil penelitian yang pertama diperoleh dari penelitian kaji tindak yang
15
Yogyakarta, oleh Suharsimi Arikunto, Slamet Suyanto, Setya Raharja”. Hasil
pengawasan sekolah dan pola pengawasan yang berjalan sampai saat ini belum
terpisah antara unsur pengawas yang satu dengan lainnya, dan belum
dapat dilihat dari enam komponen obyek pengawasan, yaitu komponen siswa,
Temuan hasil penelitian yang kedua diperoleh dari penelitian kaji tindak yang
Berprestasi dan Prestasi Akademik Siswa. Oleh : Jumadi. Temuan yang relevan
dari penelitian ini adalah Karena kultur akademik sekolah berperan terhadap
kinerja guru, motivasi berprestasi siswa, dan secara tidak langsung terhadap
C. Kerangka Pikir
Dua masalah utama yang disoroti adalah rendahnya prestasi belajar dan
16
tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja guru Matematika SMK
dengan tiga pendekatan: direktif; non direktif; kolaboratif yang terbagi dalam tiga
Adanya perlakuan tindakan berupa supervisi klinis maka patut diduga tindakan
meningkatkan kinerjanya
17
III. METODE PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Perencanaan ketiga siklus
siklus I adalah pendekatan direktif, siklus II adalah pendekatan non direktif, dan
Selama pelaksanaan tindakan peneliti diamati oleh rekan sejawat. Pengamatan ini
telah sesuai dengan konsep supervisi klinis. Proses pengamatan tindakan peneliti
ini menggunakan instrumen pengamatan tindakan baik dari siklus I, II, dan III.
Kemudian untuk memantau sejauh mana kinerja guru setelah tindakan diberikan
oleh peneliti, diberdayakan pengamat dari para rekan guru itu sendiri. Dengan
demikian data mengenai kinerja guru setelah diberi perlakuan diperoleh dari
instrumen pengamatan kinerja guru yang telah diisi dari para pengamat rekan
sejawat guru masing-masing. Cara ini dilakukan mengingat akan sulit sekali jika
18
pengawas. Lagipula pemberdayaan pengamat rekan sejawat guru ini memberikan
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah para guru Matematika SMK Negeri 1
semua guru pada semua tingkatan dan semua jurusan. Terdapat sebanyak 4
Pembina/IVa.
2. Obyek Penelitian
mencapai 75% dari keseluruhan skor dari instrumen penilaian kinerja guru
yang digunakan.
1. Lokasi
19
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan September s/d November 2011. Hal ini
D. Prosedur
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
20
segala perbuatan tergantung dari refleks, yaitu respon terhadap
1) Menjelaskan
2) Menyajikan
3) Mengarahkan
4) Memberi contoh
6) Menguatkan
21
b. Pelaksanaan
kedua.
22
3) Melaksanakan pengamatan pasca tindakan siklus I pada pertemuan
ketiga
c. Observasi
lampiran 1 dan 2.
d. Refleksi
23
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
menjadi bagian dari supervisi klinis tidak terlaksana dengan baik. Pada
b. Pelaksanaan Tindakan
24
1) Pada pertemuan keempat seperti yang direncanakan masing, masing-
dan kendala yang dihadapi terkait dengan hasil kinerja pada siklus I.
Pada fase ini peneliti hanya sama sekali mendengarkan dan mencatat
respon. Pada fase ini respon yang diberikan guru adalah penguatan
menginventarisasikanya
25
c. Observasi
kelima.
d. Refleksi
3. Siklus III
a. Perencanaan Tindakan
bahan perencanaan tindakan siklus III. Pada siklus III rencana tindakan
26
b. Pelaksanaan
c. Observasi
ketujuh.
27
d. Refleksi
dikumpulkan pada siklus III kemudian dianalisis oleh peneliti. Data pada
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil pada Siklus I
70
1
60
S k o r K in e rja
2
50
3
40
4
30
5
20
6
10
7
0
a b c d
Re sponde n
Data tersebut berasal dari data mentah skor tiap unsur penilaian kinerja
digunakan pada saat pengamatan awal. Data merupakan skor kinerja yang
29
Kenaikan nilai rata-rata skor unsur kinerja memang belum signifikan hal
peneliti sendiri memiliki skor rendah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan
80
Skor Proses
60 1
40 2
20 3
0
Peneliti Guru
Subyek Penelitian
Keterangan:
2. Pertemuan Awal
3. Observasi
4. Pertemuan Akhir
Diagram 3. Skor Presentase Proses Supervisi Klinis Siklus I
konsep supervisi klinis, sebaliknya respon dari para guru pada saat diberi
tindakan juga tidak optimal, hanya berada pada rentang skor 20% s.d 45%
30
Kinerja Guru Matematika Setelah Siklus II
80
70 1
R esp o n d en
60 2
50 3
40 4
30 5
20 6
10 7
0
a b c d
Sk or Kine rja
Berikut data yang diperoleh mengenai proses supervisi klinis siklus II.
80
Skor Proses
60 1
40 2
20 3
0
Peneliti Guru
Subyek Penelitian
31
KInerja Guru Matematika Setelah Siklus III
100
1
Sko r K in erja 80 2
60 3
4
40
5
20 6
7
0
a b c d
Re sponde n
100
Skor Proses
80 1
60
2
40
20 3
0
Peneliti Guru
Subyek Penelitian
pemberian tindakan dan pada tiap siklus dapat ditampilkan pada Diagram 8
32
Peningkatan Masing-masing Unsur Sebelum
Perlakuan dan Tiap Siklus
No. Unsur
90
80
S k o r U n s u r K in e rja
Skor Pengamatan Awal
70 a
Skor Sik. I b
60
50
Skor Peningkatan a ke b
40
30 Skor Sik. II c
20
Skor Peningkatan b ke c
10
0 Skor Sik. III d
1 2 3 4 5 6 7
Unsur Kinerja Skor Peningkatan c ke d
18
Skor Presentase Kinerja
16
14
12
10 No. Unsur
8 Rata-rata Peningkatan
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7
Unsur
B. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil pada Siklus I
33
dengan skor kinerja yang diperoleh pada saat pengamatan awal. Untuk
Std.
Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair Skor Unsur Kinerja
1 Guru Pengamatan 41,6343 7 6,66000 2,51725
Awal
Skor Unsur Kinerja
47,8429 7 6,03210 2,27992
Guru Siklus I
kinerja (N), Simpangan baku (Std. Deviation) dan Standar kesalahan rata-
oleh Skor Unsur Kinerja Guru Siklus I sebesar 47, 84. Dengan demikian
ada perbedaan sebesar 6,21 sebagai bentuk peningkatan nilai rata-rata dari
34
kurang sesuai diterapkan bagi para guru yang merupakan pembelajar
Std.
Deviati Std. Error
Mean N on Mean
Pair Skor Responden
1 Kinerja Guru 41,6350 4 2,02255 1,01127
Pengamatan Awal
Skor Responden Unsur
47,8425 4 2,53155 1,26578
Kinerja Guru Siklus I
Perbedaan nilai rata-rata sebesar 6,20 juga tidak jauh berbeda dengan
mempunyai korelasi positif, artinya rata-rata skor unsur kinerja begitu juga
dari sebelum perlakuan dan siklus I. Hal juga membuktikan bahwa kualitas
35
perlakuan supervisi klinis semakin baik. Guru selama diberi perlakukan
persentase kinerja.
semakin baik.
36
Peningkatan nilai ini merupakan akumulasi dari peningkatan kinerja guru,
pendekatan non direktif potensi para guru merasa lebih dihargai sehingga
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 Skor Unsur Kinerja
Guru Siklus II 58,3771 7 5,16599 1,95256
13,40. Peningkatan ini lebih besar lagi dibandingkan dengan siklus II. Hal
ini sejalan dengan peningkatan skor responden sebesar 13,48 pada Tabel
6.
37
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Skor Responden
Unsur Kinerja Guru 58,3350 4 3,56995 1,78498
Siklus II
Skor Responden
Unsur Kinerja Guru 71,8150 4 1,78756 ,89378
Siklus III
dasi segenap potensi para guru Matematika itu, sehingga kinerja mereka
75% dari tujuan penilitian tindakan ini, namun dari siklus ke siklus telah
bukan milik pengawas atau sekolah. Respon yang ditunjukkan oleh para
ini:
38
Tabel 7. Persentase Kumulatif Peningkatan Unsur Kinerja Guru
Matematika
Pada Tabel 7 ini, jelaslah bahwa peningkatan terjadi secara variatif baik
III. Hal ini menunjukkan bahwa pada akhirnya supervisi klinis dengan
39
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
tindakan sampai dengan tahapan siklus I sebesar 6,21, dari siklus I ke siklus
II sebesar 10,53 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 13,40. Peningkatan
kinerja guru terjadi secara signifikan dari siklus I ke siklus II, dan sangat
siklus I, siklus I ke II, dan siklus II ke III. Hal ini menunjukkan bahwa pada
akhirnya supervisi klinis dengan ketiag pendekatan: direktif, non direktif dan
40
keduanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan tertinggi pada
B. Saran
Melihat simpulan dari penelitian tindakan sekolah ini, maka layak disarankan
pendekatan non direktif dan kolaboratif pada guru dengan masa kerja
2. Bagi Sekolah
di sekolahnya
41
3. Bagi Institusi Dinas Pendidikan
sekolah
42
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian, A. Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. P.T. Rineka Cipta. Jakarta
Slamet. 2007. Kesahihan Nilai UN. Cerdik, Cerdas dan Terdidik. Majalah Ilmiah
Tengah Tahun Dewan Pendidikan Kota Metro.
Yoes Kahar. 2007. Tahap-Tahap Kegiatan Supervisi Klinis. Materi Bimtek Supervisi
Klinis Pengawas Sekolah P4TK Bidang Bisnis dan Pariwisata, Tgl 19 s.d
Juni 2007. Sawangan, Jakarta. Tidak dipublikasikan
43
Lampiran 1
Petunjuk
1. Bacalah pernyataan dengan teliti
2. Berikan skor dengan cara memberikan tanda √ pada pilihan skor tersebut
3. Berikan penjumlah pada kolom jumlah dari semua skor yang anda peroleh
Skoring
No Pernyataan
SJ J S SS
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1.1 Menata fasilitas sumber belajar
1.2 Melaksanakan tugas rutin guru
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2.1 Membuka pembelajaran
2.2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode yang dipilih
2.4 Menggunakan media, alat pembelajaran sesuai
dengan indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.5 Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang
logis
2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
3. Mengelola interaksi kelas
Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat dan
gerakan badan
44
Memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Memantapkan penguasaaan materi pembelajaran
4. Bersikap terbuka, luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
4.1 Ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian kepada
siswa dan sabar
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang
sehat dan serasi
4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
kekurangannya
4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika melalui metode
5.2 Bervariasi yang sesuai dengan karakteristik materi
5.3 Menguasai simbol-simbol matematika
5.4 Memberikan matematika dalam kehidupan sehari-
hari
5.6 Menguasai materi matematika
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
6.2 Melaksanakan penilaian akhir pembelajaran
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1 Kefektifan proses pembelajaran
7.2 Penggunaan Bahasa Indonesia lisan
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran
Jumlah skor
Skor total
45
Nilai Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Jumlah = 1+2+3+4+5+6+7, Skor kemudian dipersentasekan
Kriteria Kinerja:
≤ 25 = rendah,
26 s.d 50 = sedang,
46
Lampiran 2
Petunjuk
1. Bacalah pernyataan dengan teliti
2. Berikan skor dengan cara memberikan tanda √ pada pilihan skor tersebut
3. Berikan penjumlah pada kolom jumlah dari semua skor yang anda peroleh
No Pernyataan Skoring
SJ J S SS
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1.1 Menata fasilitas sumber belajar
1.2 Melaksanakan tugas rutin guru
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2.1 Memulain pembelajaran
2.2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
metode yang dipilih
3.4 Menggunakan media, alat pembelajaran sesuai
dengan indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.5 Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang
logis
2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
3. Mengelola interaksi kelas
Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
47
Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat dan
gerakan badan
Memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Memantapkan penguasaaan materi pembelajaran
4. Bersikap terbuka, luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap
belajar
4.1 Ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian
kepada siswa dan sabar
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang
sehat dan serasi
4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan
kekurangannya
4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan
diri
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika melalui
metode
5.2 Bervariasi yang sesuai dengan karakteristik
materi
5.3 Menguasai simbol-simbol matematika
5.4 Memberikan matematika dalam kehidupan
sehari-hari
5.5 Menguasai materi matematika
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
6.2 Melaksanakan penilaian akhir pembelajaran
7. 7.1 Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
48
7.2 Keefektifan proses pembelajaran
7.3 Penggunaan Bahasa Indonesia lisan
7.4 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa
7.5 Penampilan guru dalam pembelajaran
Jumlah skor
Skor total
Kriteria Kinerja:
≤ 25 = rendah,
26 s.d 50 = sedang,
49
Lampiran 3
Pendekatan Direktif
50
Lampiran 4
Pendekatan Direktif
No Pernyataan Skor
Pengawas Guru 1 2 3 4
51
3.3 Merumuskan langkah- 3.3 Mendengarkan langkah-
langkah perbaikan kinerja langkah perbaikan kinerja
bersama guru (pendekatan bersama pengawas
direktif)
a. Menjelaskan a. Mendengarkan
b. Menyajikan b. Memahami
c. Mengarahkan c. Memberi umpan balik
d. Memberi contoh d. Menanyakan kejelasan
contoh
e. Menetapkan tolok ukur e. Menetapkan tolok ukur
f. Menguatkan f. Menyanggupi untuk
melaksanakan
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah-
langkah perbaikan kinerja langkah perbaikan kinerja
bersama guru bersama guru
Jumlah Sel
Jumlah total
52
Lampiran 6
53
c. Menjelaskan 3.4 Menyepakati langkah-langkah
d. Menyajikan perbaikan kinerja bersama guru
e. Memecahkan
masalah
3.4 Menyepakati
langkah-langkah
perbaikan kinerja
bersama guru
* LO2. Menggunakan pengamat dari teman sejawat guru atau teman pengawas
54
Lampiran 7
N Pernyataan Skor
o
Pengawas Guru 1 2 3 4
55
3.3 Merumuskan langkah- 3.3 Mendengarkan langkah-langkah
langkah perbaikan perbaikan kinerja bersama
kinerja bersama guru pengawas
(pendekatan non-
direktif)
a. Mendengarkan a. Menceritakan masalah yang
dihadapi
b. Memberi penguatan b. Mendengarkan motivasi dan
penguatan yang diberikan
pengawas
c. Menjelaskan c. Mendengarkan Memahami
d. Menyajikan e. penyajian pengawas
e..Memecahkan e. Memahami kemungkinan
masalah pemecahan masalah
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah-langkah
langkah perbaikan perbaikan kinerja bersama guru
kinerja bersama guru
Jumlah Sel
Jumlah total
56
Lampiran 8
Pendekatan Kolaboratif
* LO2. Menggunakan pengamat dari teman sejawat guru atau teman pengawas
57
Lampiran 9
Pendekatan Kolaboratif
N Pernyataan Skor
o
Pengawas Guru 1 2 3 4
58
3.3 Merumuskan langkah- 3.3 Mendengarkan langkah-langkah
langkah perbaikan perbaikan kinerja bersama
kinerja bersama guru pengawas
(pendekatan kolaboratif)
a. Menyajikan
b. Menjelaskan
c. Mendengarkan
d. Memecahkan
Masalah
e. Negoisasi
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah-langkah
langkah perbaikan perbaikan kinerja bersama guru
kinerja bersama guru
Jumlah Sel
Jumlah total
Kriteria Kualitas Supervisi Klinis dengan pendekatan kolaboratif:
59
Lampiran 10
Skor Mentah
Skor Unsur
Responden
1 2 3 4 5 6 7
a 4 12 6 10 8 2 4
b 2 8 8 10 10 2 3
c 4 10 6 8 10 2 4
d 3 8 8 8 10 3 4
Skor Presentase
Skor Unsur Rerata
Rsponden 1 2 3 4 5 6 7
a 50 50 37,5 50 40 25 50 43,21
b 25 33,33 50 50 50 25 37,5 38,69
c 50 41,67 37,5 40 50 25 50 42,02
d 37,5 33,33 50 40 50 37,5 50 42,62
Rerata Unsur 40,63 39,58 43,75 45 47,5 28,1 46,88
Kategori
≤ 25 Rendah
26 s.d 50 Cukup
51 s.d 75 Baik
76 s.d 100 Istimewa
60
Skor Mentah
Skor Unsur
Responden
1 2 3 4 5 6 7
a 6 16 10 11 12 4 6
b 4 13 11 12 13 4 4
c 5 14 11 11 12 3 5
d 4 13 10 9 10 5 5
Skor Presentase
Skor Unsur Rerata
Responden 1 2 3 4 5 6 7
a 75 66,67 62,5 55 60 50 75 63,45
b 50 54,17 68,75 60 65 50 50 56,85
c 62,5 58,33 68,75 55 60 37,5 62,5 57,80
d 50 54,17 62,5 45 50 62,5 62,5 55,24
Rerata Unsur 59,38 58,33 65,63 54 58,8 50 62,5
Skor Presentase
Skor Unsur Rerata
Responden 1 2 3 4 5 6 7
a 75 66,67 81,25 70 75 75 75 73,99
b 87,5 62,5 75 75 70 75 62,5 72,50
c 75 62,5 75 75 65 75 62,5 70,00
d 75 66,67 68,75 65 70 75 75 70,77
Rerata Unsur 78,13 64,58 75 71 70 75 68,75
61
Lampiran 11
Skor Presentase
Skor Unsur Supervisi Klinis
1 2 3
Peneliti 37,5 50 62,5
Guru 18,75 25 50
1. Pertemuan Awal
2. Tahap Observasi
3. Pertemuan Akhir
Skor Presentase
Skor Unsur Supervisi Klinis
1 2 3
Peneliti 62,5 75 75
Guru 56,25 50 62,5
Proses Supervisi Klinis Siklus III
Skor Mentah
Subjek Skor Unsur Supervisi Klinis
1 2 3
Peneliti 12 6 35
Guru 10 6 30
Jumlah 16 8 40
Skor Presentase
Skor Unsur Supervisi Klinis
1 2 3
Peneliti 75 75 87,5
Guru 62,5 75 75
62
63
Lampiran 12
Petunjuk
3 Bacalah pernyataan dengan teliti
4 Berikan skor dengan cara memberikan tanda √ pada pilihan skor tersebut
5 Berikan penjumlah pada kolom jumlah dari semua skor yang anda peroleh
No Pernyataan Skoring
SJ J S SS
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1.1 Menata fasilitas sumber belajar v
1.2 Melaksanakan tugas rutin guru v
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2.1 Membuka pembelajaran v
2.2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator, v
siswa, situasi dan lingkungan
2.3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode yang v
dipilih
2.4 Menggunakan media, alat pembelajaran sesuai dengan v
indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.5 Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis v
2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien v
3. Mengelola interaksi kelas
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan v
isi pembelajaran
3.2 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat dan gerakan v
badan
64
3.3 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa v
3.4 Memantapkan penguasaaan materi pembelajaran v
4. Bersikap terbuka, luwes serta membantu mengembangkan
sikap positif siswa terhadap belajar
4.1 Ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian kepada siswa v
dan sabar
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar v
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan v
serasi
4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya v
4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri v
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran
Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika melalui metode v
5.2 Bervariasi yang sesuai dengan karakteristik materi v
5.3 Menguasai simbol-simbol matematika v
5.4 Memberikan matematika dalam kehidupan sehari-hari v
5.5 Menguasai materi matematika v
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran v
6.2 Melaksanakan penilaian akhir pembelajaran v
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1 Kefektifan proses pembelajaran v
7.2 Penggunaan Bahasa Indonesia lisan v
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa v
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran v
Jumlah skor
Skor total
65
Nilai Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Jumlah = 1+2+3+4+5+6+7, Skor kemudian dipersentasekan
Kriteria Kinerja:
≤ 25 = rendah,
26 s.d 50 = sedang,
66
Lampiran 13
Petunjuk
1. Bacalah pernyataan dengan teliti
2. Berikan skor dengan cara memberikan tanda √ pada pilihan skor tersebut
3. Berikan penjumlah pada kolom jumlah dari semua skor yang anda peroleh
No Pernyataan Skoring
SJ J S SS
1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1.1 Menata fasilitas sumber belajar v
1.2 Melaksanakan tugas rutin guru v
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2.1 Membuka pembelajaran v
2.2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan indikator, v
siswa, situasi dan lingkungan
2.3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode yang v
dipilih
2.4 Menggunakan media, alat pembelajaran sesuai dengan v
indikator, siswa, situasi dan lingkungan
2.5 Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang logis v
2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien v
3. Mengelola interaksi kelas
Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi v
pembelajaran
Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat dan gerakan v
badan
67
Memicu dan memelihara keterlibatan siswa v
Memantapkan penguasaaan materi pembelajaran
4. Bersikap terbuka, luwes serta membantu mengembangkan
sikap positif siswa terhadap belajar
4.1 Ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian kepada siswa v
dan sabar
4.2 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar v
4.3 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan v
serasi
4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya v
4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri v
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran
Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika melalui metode v
5.2 Bervariasi yang sesuai dengan karakteristik materi v
5.3 Menguasai simbol-simbol matematika v
5.4 Memberikan matematika dalam kehidupan sehari-hari v
5.5 Menguasai materi matematika v
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
6.2 Melaksanakan penilaian akhir pembelajaran
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
7.1 Kefektifan proses pembelajaran v
7.2 Penggunaan Bahasa Indonesia lisan v
7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa v
7.4 Penampilan guru dalam pembelajaran v
Jumlah skor
Skor total
68
Nilai Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Jumlah = 1+2+3+4+5+6+7, Skor kemudian dipersentasekan
Kriteria Kinerja:
≤ 25 = rendah,
26 s.d 50 = sedang,
69
Lampiran 14
Pendekatan Direktif
No Pernyataan Skor
Pengawas Guru 1 2 3 4
70
3.3 Merumuskan langkah- 3.3 Mendengarkan langkah- vv
langkah perbaikan kinerja langkah perbaikan kinerja
bersama guru (pendekatan bersama pengawas
direktif)
a. Menjelaskan a. Mendengarkan v v
b. Menyajikan b. Memahami v v
c. Mengarahkan c. Memberi umpan balik v v
d. Memberi contoh d. Menanyakan kejelasan v v
contoh
e. Menetapkan tolok e. Menetapkan tolok ukur vv
ukur
f. Menguatkan f. Menyanggupi untuk vv
melaksanakan
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah- v v
langkah perbaikan kinerja langkah perbaikan kinerja
bersama guru bersama guru
Jumlah Sel
Jumlah total
Kriteria Kualitas Supervisi Klinis dengan pendekatan direktif:
71
Lampiran 15
No Pernyataan Skor
Pengawas Guru 1 2 3 4
72
bersama guru (pendekatan pengawas
non- direktif)
a Mendengarkan a. Menceritakan masalah yang vv
dihadapi
b. Memberi penguatan b. Mendengarkan motivasi dan v v
penguatan yang diberikan
pengawas
c. Menjelaskan c. Mendengarkan Memahami vv
d Menyajikan d Penyajian pengawas vv
e..Memecahkan masalah e. Memahami kemungkinan vv
pemecahan masalah
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah-langkah vv
langkah perbaikan kinerja perbaikan kinerja bersama guru
bersama guru
Jumlah Sel
Jumlah total
73
Lampiran 16
Pendekatan Kolaboratif
N Pernyataan Skor
o
Pengawas Guru 1 2 3 4
74
3.2 Membicarakan hasil 3.2 Membicarakan hasil analisis v v
analisis dengan guru dengan guru
3.3 Merumuskan langkah- 3.3 Mendengarkan langkah- v v
langkah perbaikan langkah perbaikan kinerja
kinerja bersama guru bersama pengawas
(pendekatan
kolaboratif)
a. Menyajikan v v
b. Menjelaskan v v
c. Mendengarkan v
v
d. Memecahkan v v
masalah
e. Negoisasi v
v
3.4 Menyepakati langkah- 3.4 Menyepakati langkah-langkah v
langkah perbaikan perbaikan kinerja bersama v
kinerja bersama guru guru
Jumlah Sel
Jumlah total
Kriteria Kualitas Supervisi Klinis dengan pendekatan kolaboratif:
75