Menurut pendapat saya pendekatan Mekanis bisa menimbulkan masalah baru dalam
Manajemen SDM suatu Perusahaan /Organisasi
Mekanisasi sebuah nilai terhadap pergantian peran tenaga kerja manusia dengan adanya
tenaga mesin bertujuan agar mampu memberikan pekerjaan.Adapun penggantian ini sendiri di
dasarkan dalam suatu pertimbangan ekonomi,aktifitas serta kemampuan yang jauh lebih besar
di banding kan hal lainnya.
Nilai pendekatan medis sendiri sudah di ibaratkan sebagai nilai analisis terhadap spesifikasi
dalam memperlakukan karyawan nya sama dengan memperhatikan nya kepada mesin.Adapun
spesifikasi dalam pembagian kedja akan menjadi sebuah alat detail terhadap perkembangan
perusahaan serta kemajuan teknologi yang sangat canggih.Pekerja mengerjakan tugas nya
dalam satu jenis pekerjaan saja.
A.Pengangguran teknologis.
Mekanisasi berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor
intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive).Penggantian metode kerja ini akan
mengakibatkan banyak pekerja yangkehilangan pekerjaannya, sebab tenaga satu mesin dapat
mengganti pekerjaandari banyak orang.
B.Keamanan Ekonomis
C.Organisasi Buruh
Organinisasi buruh ini berkembang dan semakin kuat dengan tujuan utamamelindungi
kepentingan buruh dari perlakuan yang sewenang-wenang olehmajikan atau manajer serta
ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan tertentu.
Reaksi manajer atau majikan untuk menghadapi organisasi buruh, antara lain
Dengan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi secara mendetailmaka setiap buruh
hanya mengerjakan semacam pekerjaan saja. Hal ini akanmeningkatkan keterampilannya,
tetapi di sisi lain pekerjaan menjadimembosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan
semakin rendah, sebabhasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.
Evolusi MSDM:
Tahap-tahap pemeliharaan
*Administrasi Manajemen
* Sumberdaya Manusia
Perencanaan terhadap sumber daya manusia dengan sebuah jaminan di peruntukkan kepada
kebutuhan organisasi atau pun terhadap perusahaan dari hal yang akan menjadikan nya
sebagai pegawai yang akan mempengaruhi nilai secara tepat dan efektif.Perencanaan sumber
daya manusia memiliki fungsi yang harus di laksanakan dalam suatu organisasi agar mampu
mencapai tujuan serta hasil yang di inginkan.
Salah satu yang lharusdiperhatikan dalam mengelola sumber daya manusia adalah
rekrutmen.Dalam proses rekrutmen diperlukanadanya proses seleksi yang efektif, hal ini
dilakukan untuk melakukan pemerataan karyawan sehingga kekuatan sumber daya manusia
yang dimiliki menjadi lebih seimbang.Proses rekrtumen menjadi aspek penting bagi suatu
perusahaan.
Bagi perusahaan kecil biasanya rekrtumen dilakukan oleh seorang HR secara generalis, namun
bagi perusahaan yang tidak memiliki manajer HR, maka seorang manager umum atau pun
supervisor dapat melakukan proses rekrutmen sendiri.Hal lain yang perlu diperhatikan
perusahaan dalam mempengaruhi kinerja karyawan adalah penempatan kerja
karyawan.Penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat,
seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan
kualitas pekerjaan. Penempatan sumber daya manusia yang tepat merupakan cara
mengoptimalkan pengetahuan, keterampilan dan sikap menuju kinerja bagi sumber daya
manusia itu sendiri, hal ini sangat penting karena bagi suatu perusahaan penempatan pegawai
pada posisi yang tepat merupakan suatu hal yang erat hubungannya dengan kinerja pegawai
dalam memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Perusahaan sangat membutuhkan
sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutamamemelihara kualitas kehidupan
kerja dan membina tenaga kerja agar bersediamemberikan kontribusinya secara optimal untuk
mencapai tujuan perusahaan. Penempatan karyawan dalam posisi jabatan yang tepat akan
membantu perusahaan untuk mendapatkan hasil kerja yangoptimal dan mencapai tujuan yang
diharapkan.Penempatan harus didasarkan pada deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
yang telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat
dan orang yang tepat di belakang pekerjan.
Analisis jabatan adalah fungsi manajemen sumber daya manusia. Hasil jabatan berpengaruh
terhadap fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya yaitu perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi, penempatan, pendidikan dan pelatihan, kinerja, pemberian kompensasi/remunerasi,
pengembangan karir, dan hubungan antara pegawai dan rumah sakit. Bahan Ajar Analisis
Jabatan dalam persiapan remunerasi.
Dalam analisis jabatan ada enam langkah yang harus dilakukan, yaitu 1) membuat keputusan
tentang jabatan/pekerjaan yang akan dianalisis, 2) mereview informasi yang melatar belakangi
jabatan/pekerjaan, 3) memilih posisi yang mewakili, 4) menganalisis pekerjaan yang
sebenarnya, 5) menferivikasi informasi pekerjaan pada orang yang memegang pekerjaan itu
dan supervisornya, 6) mengembangkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
5.Menurut pendapat saya Rekrutmen merupakan salah satu aktivitas penting dalam
pengelolaan SDM
Kunci utama di dalam menciptakan sebuah Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan nilai
profesional dalam menciptakan rekrutmen,seleksi atau pun training yang di lakukan.Tenaga
kerja yang sudah profesional serta memiliki kualitas akan gampang untuk di rekrut karena
pengalaman nya membantu ia memahami dalam banyak bidang.
Penempatan merupakan penugasan kembali dari seorang karyawan pada sebuah pekerjaan
baru. Kebanyakan keputusan penempatan dibuat oelh manajer lini. Biasanya penyedia
karyawan dalam konsultasi dengan tingkat manajer lini yang lebih tinggi memustuskan
penempatan masa depan untuk setiap karyawan Peranan Departemen SDM adalah member
pendapat pada manajer lini tentang kebijakan perusahaan dan menyediakan bimbingan
kepada para karyawan. Yang selalu menjadi perhatian adalah kesiapan mereka yang akan
ditempatkan baik dari sisi kemampuan beradaptasi maupun mengetahui apa yang harus
dilakukan dengan jenis pekerjaan yang baru diterimanya. Selain itu kesiapan unit yang akan
menerima karyawan baru dari unit lainya juga dinilai penting. Karena itu sebaiknya setiap
karyawan unit harus siap untuk merima karyawan baru tanpa harus apriori terhadap masalah
personality karyawan baru bersangkutan.