0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan1 halaman
Tabel menganalisis tiga model bisnis untuk Waroeng SS dengan mempertimbangkan tujuh faktor kunci. Model pertama adalah bisnis sendiri tanpa waralaba, model kedua adalah waralaba dengan modal bersama, dan model ketiga adalah bisnis tanpa waralaba dengan modal bersama. Berdasarkan penilaian faktor, model ketiga mendapat skor tertinggi karena menggabungkan kelebihan modal bersama dari model waralaba dengan sistem manajemen mutu tinggi
Tabel menganalisis tiga model bisnis untuk Waroeng SS dengan mempertimbangkan tujuh faktor kunci. Model pertama adalah bisnis sendiri tanpa waralaba, model kedua adalah waralaba dengan modal bersama, dan model ketiga adalah bisnis tanpa waralaba dengan modal bersama. Berdasarkan penilaian faktor, model ketiga mendapat skor tertinggi karena menggabungkan kelebihan modal bersama dari model waralaba dengan sistem manajemen mutu tinggi
Tabel menganalisis tiga model bisnis untuk Waroeng SS dengan mempertimbangkan tujuh faktor kunci. Model pertama adalah bisnis sendiri tanpa waralaba, model kedua adalah waralaba dengan modal bersama, dan model ketiga adalah bisnis tanpa waralaba dengan modal bersama. Berdasarkan penilaian faktor, model ketiga mendapat skor tertinggi karena menggabungkan kelebihan modal bersama dari model waralaba dengan sistem manajemen mutu tinggi
Critical Success Self-Capital Shared Capital Shared Capital
No. Weight Factor Rat Weighted Rat Weighted Rati Weighted ing Score ing Score ng Score Kecepatan 1 dalam 0,15 3 0,45 2 0,3 3 0,45 Pelayanan Lokasi yang 2 mudah 0,1 2 0,2 4 0,3 3 0,3 ditemukan Harga produk 3 makanan dan 0,15 4 0,6 3 0,45 4 0,6 minuman Kualitas Bahan 4 Makanan dan 0,2 4 0,8 2 0,4 4 0,8 Minuman Lingkungan, 5 Infrasturktur, 0,1 3 0,3 2 0,2 4 0,4 dan Teknologi Kebersihan dan 6 0,15 3 0,45 2 0,3 3 0,45 Kehigienisan Kesejahteraan 7 0,45 0,3 0,6 Karyawan 0,15 3 2 4 TOTAL 1 3,25 2,25 3,6
Tabel diatas membandingkan dengan kuantitatif antara 3 opsi dalam mengembangkan
model bisnis dari Waroeng SS. Model bisnis pertama merupakan model bisnis awal yang tidak menggunakan sistem waralaba dan menggunakan permodalan sendiri saja. Model bisnis kedua menawarkan model bisnis waralaba dan juga menawarkan penanaman modal dari pihak eksternal. Sedangkan, model bisnis yang ketiga merupakan model bisnis tanpa waralaba dengan sistem permodalan dari pihak manapun. Performa dari opsi tersebut didasari dari hasil studi literatur sebelumnya mengenai restauran yang baik ditambah dengan visi dari Waroeng SS. Kemudian kami membobotkan faktor tersebut berdasarkan skala kepentingannya. Setelah itu, kami memberi penilaian 1-4 dari ketiga opsi tersebut terhadap semua faktor. Semua penilaian didasari daripada brainstorming kami dengan melihat keadaan yang dirasakan dalam opsi tersebut. Beberapa komoponen dalam faktor merupakan hal yang sangat berkaitan erat dengan manajemen mutu dari perusahaan. Waroeng SS memiliki historikal yang baik dalam urusan kualitas sebelumnya. Sehingga, kami berasumsi bahwa sistem tanpa franchised akan memiliki faktor yang berkaitan dengan mutu produk dan pelayanan yang baik. Berdasarkan skor diatas, dapat disimpulkan bahwa opsi menggunakan penanaman modal gabungan namun tanpa franchised memberikan nilai yang tinggi. Hal ini disebabkan, opsi ini menggabungkan antara kemampuan penanaman modal secara franchised dengan sistem manajemen mutu tanpa franchised. Sehingga akan menutupi kelemahan yang dimiliki kedua opsi tersebut dengan kelebihan yang dimiliki.