Anda di halaman 1dari 14

Religio Education

Journal homepage: https://ejournal.upi.edu/index.php/religio/index


e-mail: religio.education_journal@upi.edu
R
PERTUNJUKAN MUSIK REGGAE TENTANG AJARAN ISLAM
SEBAGAI MEDIA BERDAKWAH
E
Asep Zaki Awal Mubarok
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, West Java, Indonesia
asepzaki@upi.edu

Geofany Dirgantara Malik


Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, West Java, Indonesia
shinratensei@upi.edu

Lukman Nur Hakim


Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, West Java, Indonesia
Jangman04@gmail.com

Neni Nuraeni
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, West Java, Indonesia
neninura8@gmail.com

Pancha Kaprila Dilamha


Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, West Java, Indonesia
dilamhapancha@upi.edu

*Correspondence: asepzaki@upi.edu
Abstracts ArticleInfo

Dakwah melalu media musik reggae dakwah dapat dilakukan secara Article History:
fleksibel melalui media apapun seperti dakwah melalui tulisan, buku, film, Received 09 Maret 2022
Received 14 Maret 2022
dll. Salah satu Pilihan lain untuk berdakwah adalah dengan mempopulerkan
Accepted 16 Mar 2022
musik yang liriknya memiliki makna kebajikan . Komunitas musik favorit Available online
dari dulu hingga masa kini sudah dibuktikan dengan banyak acara dari
berbagai media yang memiliki berbagai genre musik yang berbeda,Internet Keyword:
bisa memudahkan semua orang di era digital untuk mengakses musik. Analisis isi, pesan dakwah
Musisi berdakwah melalui lagu-lagu mereka, salah satu musisi yang dan lirik lagu
karyanya atau lagu-lagunya Sebagian besar menyampaikan tentang politik,
lelucon dan keagamaan yang bergenre reggae yaitu Alpha Blondy. Sesuai
dengan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini untuk menemukan
unsur pesan dakwah dan makna pesan dakwah dalam lirik lagu reggae
Alpha Blondy.

Penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu penelitian untuk


mendapatkan wawasan tentang isi pesan yang disampaikan lirik Lagu,
Metode analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu isi atau makna
dakwah dan unsur-unsur informasi dakwah. Apa saja yang terdapat dalam
lirik lagu Reggae oleh Alpha Blondy dengan menggunakan teori Harold D.
Lasswell yang sesuai dengan ungkapannya “who says what in wich channel
to whom with wath effect” yang tujuannya untuk memahami kesimpulan
dan mengklarifikasi teks sesuai dengan prinsip analisis isi serta sistematis,
objektif dan generalis. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif dengan metode coding sheet. Berdasarkan hasil penelitian,dapat
disimpulkan bahwa lagu-lagu genre ciptaan Alpha Blondy banyak isi atau
makna pesan dakwah lagu Reggae ciptaan Alpha Blondy banyak muatan isi
atau makna pesan dakwah Islam dalam pembawaanya. Terutama pada
aspek aqidah, akhlak dan syariah dalam makna pesan dakwah serta aspek
perdamaian, kemanusian dan kritik dalam kategorisasi pesan dakwah dan
juga terdapat aspek intro, reff, dan ending dalam unsur-unsur lagu reggae
yang tidak sedikit suatu hubungannya dengan Tuhannya.

Da'wah through reggae music media Da'wah can be done flexibly through
any media such as da'wah through writings, books, films, etc. One other
option for da'wah is to popularize music whose lyrics have a benevolent
meaning. The favorite music community from the past to the present has
been proven by many events from various media that have a variety of
different music genres, the Internet can make it easier for everyone in the
digital era to access music. Musicians preach through their songs, one of
the musicians whose works or songs mostly convey about politics, jokes
and religion in the reggae genre, namely Alpha Blondy. In accordance with
this background, the purpose of this research is to find the elements of the
da'wah message and the meaning of the da'wah message in the lyrics of the
reggae song Alpha Blondy.
This study uses an analytical method, namely research to gain insight into
the content of the message conveyed by the lyrics of the song, this method
of analysis aims to describe a content or meaning of da'wah and elements
of da'wah information. What is contained in the lyrics of the Reggae song
by Alpha Blondy using the theory of Harold D. Lasswell which is in
accordance with his expression "who says what in wich channel to whom
with wath effect" which aims to understand conclusions and clarify the text
in accordance with the principles of content analysis and systematic ,
objective and generalist. This research was conducted with a quantitative
approach with the coding sheet method. Based on the results of the study, it
can be concluded that the genre songs created by Alpha Blondy have a lot
of content or meaning of the message of preaching the Reggae song created
by Alpha Blondy, which contains a lot of content or meaning of the
message of Islamic da'wah in its rendition. Especially on aspects of aqidah,
morality and sharia in the meaning of da'wah messages as well as aspects
of peace, humanity
and criticism in the categorization of da'wah messages and there are also
intro, chorus, and ending aspects in the elements of reggae songs which
have little to do with God.
PERTUNJUKAN MUSIK REGGAE TENTANG AJARAN ISLAM SEBAGAI MEDIA BERDAKWAH
|2

Pendahuluan

“ Sejarah Dakwah “ berasal dari kata “ Sejarah “ dan “ Dakwah “. Sejarah berasal dari kata arab yaitu
“Syajarah” yang berarti pohon. Dalam bahasa arab “Sejarah” disebut “Taraikh” yang berarti
penanggalan atau kejadian berdasarkan urutan tanggal dan waktu. Dakwah merupakan kegiatan yang
abadi dilakukan sejalan dengan dinamika kehidupan manusia itu sendiri. Meski dakwah sudah dimulai
sejak Nabi Adam, dakwah tetap tidak mengenal kata berakhir; bahkan ia akan selalu bergerak maju
mengiringi langkah kehidupan manusia setiap zaman hingga zaman sekarang. Ada juga seorang musisi
asal Pantai Gading yang mempopulerkan Dakwahnya dengan musik bergenre Reggae yang liriknya
bernuansa Religius, Musisi itu Bernama Alpha Blondy. Saat Alpha Blondy berada di New York ia
merekam musik Kristen tetapi tidak pernah berhenti menulis lagu sendiri. Akhirnya ia masuk ke
berbagai goresan di New York dan kembali ke Pantai Gading. di mana ia masuk ke kampungnya lebih
kesulitan bahkan sampai ia bertemu dengan salah satu teman masa kecilnya yaitu Fulgence Kassi, yang
telah menjadi seorang produser televisi. Ini adalah awal karir yang sebenarnya sebagai penyanyi, dan ia
mulai menggunakan nama 'Alpha Blondy'. Setelah sukses dan tampil berbagai acara di TV Kassi,
Blondy merekam album solo pertamanya pada tahun 1982, berjudul 'Jah Glory'. Album ini adalah
sukses besar dan kemudian akan menjadi simbol perlawanan karena lagu 'Brigadir Sabari', di mana
Alpha mengkritik pelecehan oleh polisi. Beberapa ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi, Alpha
Blondy ini sendiri telah melihat kekerasan polisi.

Alpha Blondy menjadi bintang besar di Abidjan dengan anti-an (melawan) Afrika sendiri tentang musik
Reggae, Alpha Blondy dijuluki ‘Bob Marley Afrika’ di mata para penggemarnya. Dan ada salah satu
single lagunya yang berjudul ‘SEBE ALLAH’, beliau mengatakan bahwa lagu ini adalah salah satu
bentuk untuk berdakwah tapi dikemas dengan lagu yang bergenre Reggae.

Metode Penelitian

Metode yang akan dipakai untuk penelitian ini yakni menggunakan metode konten analisis isi, Analisis
isi adalah sebuah analisa yang menjelaskan semua isi dari sebuah informasi atau inti dari pesan yang
tertulis maupun terpublikasi pada media massa serta dapat diperoleh berbagai dokumen yang berisi teks,
makalah atau surat kabar, tanda, potret atau gambar, dan sebagainya (Kusnawan, 2011: 248).

Permasalahan penelitian ini berfokus pada Pesan Dakwah Pada Lagu Reggae Allah (Analisis Isi Pesan
Dakwah Pada Lirik Lagu Sebe Allah Ciptaan Alpha Blondy). Tujuannya Untuk mengetahui makna
pesan dakwah dalam lirik-lirik lagu reggae ciptaan Alpha Blondy.

Pembahasan

Dalam bukunya “Ideologisasi Gerakan Dakwah” bahwa dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat manusia dalam hal konsepsi Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma‟ruf nahi munkar dengan
berbagai macam cara dan media yang di perbolehkan akhlaq dan membimbing pengalamanya dalam
perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara ( Mulkhan, A.Munir, 1996).

Menurut Shihab sebagaimana dikutip Abzar (2016:41), dakwah merupakan istilah teknis dibandingkan
dengan ajaran Islam. Sedangkan makna dakwah adalah berteriak, menekankan, atau membela sesuatu,
perilaku atau perkataan dimaksudkan agar menarik orang untuk sesuatu yang mulia, memohon dan
meminta (Subandi dkk, 2015:15).

Berdasarkan makna yang telah dijelaskan, dakwah memiliki makna sebagai upaya untuk menyeru,
menyeru dan mengajak umat manusia untuk berjalan di jalan Allah SWT agar terhindar dari kejahatan
agar manusia senantiasa menjadi orang yang bertaqwa dan beriman. Musik memang sudah dianggap
familiar diberbagai kalangan dari muda sampai tua dalam peranannya sebagai sarana berdakwah Di
zaman milenial seperti sekarang hampir setiap pencipta lagu ataupun musisi biasanya mengusung lirik
lagu yang bertemakan percintaan, yang memiliki kecenderungan untuk membebaskan hubungan antara
lawan jenis sebagai kekasih tanpa mempunyai hubungan pernikahan seperti lagu Melinda “ cinta satu
malam “ yang sangat tidak pantas untuk didengar remaja dan anak-anak yang liriknya berisi seperti ini :

Sentuhanmu membuatku terlena


Aku telah terbuai mesra
Yang ku rasa hangat indahnya cinta
Hasratku kian membara
Cinta satu malam
Oh indahnya
Cinta satu malam
Buatku melayang

Selain contoh diatas masih banyak lagi lagu-lagu yang tidak pantas untuk di dengar bagi anak-anak dan
remaja muslim di Indonesia. Remaja di Indonesia yang bermayoritas muslim masih membutuhkan
bimbingan moral untuk memfilter seseuatu hal yang hendak diterimanya terutama dalam memilah
musik yang bagus di dengar untuk seumurannya. Keadaan yang disampaikan diatas merupakan
gambaran yang tidak cukup baik untuk para remaja muslim Indonesia yang lebih suka dengan lagu-lagu
penuh makna dewasa. Untuk mengatasi lirik lagu yang memiliki makna dewasa diperlukan lirik-lirik
yang penuh dengan makna religius agar bisa menggiring para pendengarnya untuk berbuat kebaikan
dan semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
Lirik lagu yang bernuasa religi saat ini sudah mulai banyak diciptakan oleh para musisi yang peduli
pada industri musik, seperti lirik lagu yang diciptakan Alpha Blondy yang merupakan musisi raggae
yang sudah terkenal di dunia salah satu lagunya yaitu :

Sebe Allah Y' E


Mahamadou rassoulilaï
Sébé Alla yé, sélé Allah yé... sé
Sébé Alla yé, sélé Allah yé sé
Sébé Alla yé, sélé Allah yé sé, yé sé
Sébé Alla yé, n'ko sébé Allah yé sé
Sé mibi néyé
Sé mibi iléyé
Allah kodi iléda
Ni mi-bi iléla
Ni mi-bé néla
Allah kohodo anougou la
Sé mibi iléyé
N'ko sé mibé n'néyé
Massa ko oni annougoula
Lailaha Ilallah Muhammad Rasulillah
Muhammad Rasulillah

Artinya :
Allah memiliki kekuatan
Allah memiliki kekuatan segalanya
Allah memiliki kekuatan segala-galanya
Allah memiliki kekuatan segalanya
Raga yang kumiliki,
Raga yang kau miliki,
Allah yang menciptakan
Jiwa yang didalam dirimu,
Jiwa yang didalam diriku,
Allah juga yang menciptakan

Maksud dari lirik “Sebe Allah”, Kita mesti bersyukur atas penciptaan alam semesta beserta isinya
termasuk penciptaan makhluknya yang diberi jiwa dan raga serta diberi kesempurnaan dengan kuasanya
yang telah memberi kehidupan secara lengkap. Alpha Blody Ia dianggap berhasil membawa lagu
tersebut ke tempat yang indah. Lagu Sébé Allah Y'e memiliki makna yang dalam, khususnya bagi umat
Islam. Dengan menyanyikan lagu tersebut, secara tidak langsung Blondie turut menyebarkan nilai-nilai
damai Islam.

Dilihat dari video yang diunggah festival musik Afrika Hertme di Youtube pada 20 November 2018,
banyak netizen yang memuji penampilannya. Mereka pikir suara Blondy bagus. "Senang
mendengarnya, yang terbaik," tulis Rudy Casper. "Dunia dan simbol Islam modern," tulis Redyanto
Primayuda.

"Saya suka penyanyi ini, bukan karena dia menyanyikan lagu-lagu Islami seperti itu, tetapi karena dia
bermaksud menyebarkan rasa damai dan harmoni untuk semua, termasuk semua orang, tanpa kecuali,"
tulis Farul.

Alpha Blondy lahir pada tanggal 1 Januari 1953 dengan nama kecil Seydou Kone di Dimbokro, Pantai
Gading. Alpha adalah seorang penyanyi Reggae yang cukup terkenal di dunia music Reggae. Dia sering
bernyanyi terutama dalam bahasa aslinya Dioula , dan juga Prancis dan Inggris, dan kadang-kadang
dalam bahasa Arab atau Ibrani . Kebanyakan liriknya menyampaikan sikap politik yang serius dan juga
disisipi humor. Secara khusus, ia menciptakan istilah democrature Perancis (yang setara bahasa Inggris
adalah "democratatorship") untuk mengkritisi beberapa pemimpin Negara di Afrika.
Seydou Kone anak pertama dari 9 bersaudara, dia besarkan oleh neneknya, dibesarkan dalam apa yang
dia digambarkan sebagai "di antara tua-tua", yang kemudian memiliki dampak besar pada karirnya.
Pada tahun 1962, Alpha Blondy pergi untuk bergabung dengan ayahnya di Odienné , Liberia. di mana
dia menghabiskan sepuluh tahun, menghadiri sekolah Sainte Elisabeth tinggi, dan terlibat dalam
gerakan mahasiswa Pantai Gading. Di sini ia membentuk band. Tapi, hobi ini mempengaruhi sekolah
dan Alpha Blondy diusir karena kehadiran yang buruk. kemudian orang tuanya mengirim dia untuk
belajar bahasa Inggris di Monrovia di negara tetangga Liberia pada tahun 1973. Dia menghabiskan tiga
belas bulan di sana dan kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk meningkatkan bahasa Inggris-nya.

Pada tahun 1973 Seydou pindah ke New York (dan sekitar 6 bulan di Texas ), di mana ia menghadiri
kuliah dan mengambil jurusan dalam bahasa Inggris, karena dia ingin menjadi guru bahasa Inggris. Dia
harus bekerja paruh-waktu, dan kadang-kadang pada malam hari, dank arena itu sering sakit. Di New
York, ia bertemu Rastafarian untuk pertama kalinya, dan juga dapat melihat konser oleh Jamaika
seniman seperti Burning Spear.

Pada saat awal ke New York ia merekam musik Kristen tetapi tidak pernah berhenti menulis lagu
sendiri. Akhirnya ia masuk ke berbagai goresan di New York dan kembali ke Pantai Gading , di mana ia
masuk ke kampungnya lebih kesulitan bahkan sampai ia bertemu dengan salah satu teman masa
kecilnya, Fulgence Kassi, yang telah menjadi seorang produser televisi dicatat. Ini adalah awal karir
yang sebenarnya sebagai penyanyi, dan ia mulai menggunakan nama 'Alpha Blondy'.

Setelah sukses dan tampil berbagai acara di TV Kassi, Blondy merekam album solo pertamanya pada
tahun 1982, berjudul 'Jah Glory'. Album ini adalah sukses besar dan kemudian akan menjadi simbol
perlawanan karena lagu 'Brigadir Sabari', di mana Alpha mengkritik pelecehan oleh polisi. Beberapa ini
adalah berdasarkan pengalaman pribadi, seperti Alpha sendiri telah melihat kekerasan polisi.

Alpha Blondy menjadi bintang besar di Abidjan dengan anti-an Afrika sendiri tentang musik Reggae,
menjadi di mata para penggemarnya 'Bob Marley Afrika'. Alpha Blondy adalah rohani, politik dan
positif seperti Marley dirinya sendiri, dan bahkan merekam cover lagu Bob Marley 'Perang'.

Dan dia tidak berhenti berkembang, dalam rangka untuk menjangkau lebih banyak orang dengan pesan,
ia memilih untuk menyanyi dalam banyak bahasa: Inggris, Perancis, Baoule, dan bahasa sendiri asalnya
- Dioula. Kemudian ia juga membawa instrumentasi baru untuk merek seperti reggae seperti biola dan
cello

Dengan cepat ketenaran Alpha Blondy menyebar ke Eropa. Menyusul keberhasilan sebuah EP berjudul
"Rasta Poué" dia pergi ke Paris pada tahun 1984 untuk membuat album keduanya, 'Cocody Rock'
dengan label Pathe Marconi. Bob Marleynya Afrika ini melakukan perjalanan ke Pulau Jamaika dan
menghasilkan sebuah sebuah lagu untuk kelompok Marley: The Wailers.

Pada tahun 1985 kembali ke rumah, Alpha merekam ' Apartheid adalah Nazisme '. Album ini lebih
politis dari sebelumnya. Menurut Aplha ini sebagai adalah panggilan untuk berjuang menghakhiri
Apartheid di Afrika dan kebebasan untuk semua.

Pada tahun 1986 Blondy menghasilkan lagu dengan judul "Yerusalem" di studio legendaris Tuf Gong di
Jamaika, bersama dengan The Wailers menampilkan legendaris Bob Marley, Bass Aston "Family Man"
Barrett .

Blondy mencoba untuk mempromosikan kesatuan antara agama Islam , Yudaisme dan Kristen . Dia
menarik argumen dan inspirasi dari beragam pengetahuan sendiri tentang Alkitab , yang Quran dan
Taurat .

Pada tahun yang sama 1986, Blondy bernyanyi dalam bahasa Ibrani selama konser di Maroko . Pada
titik ini ia tur terus menerus. album barunya 'Revolusi' memiliki lembut, suara ringan, ini adalah album
dengan cello di instrumentasi, dan line-up termasuk veteran Pantai Gading penyanyi Aicha Kone .
Album ini diberi judul "Jah Houphouët Parle".

Blondy menghabiskan tahun-tahun 1987-1989 dengan melakukan konser dan merekam 'SOS Guerre
Tribale' di Abidjan . Pada tahun 1991 ia kembali ke Eropa untuk tur konser dan untuk merekam album
terkenal: 'Masada' dengan bantuan legenda musik seperti Bocana Maïga dan produser musik reggae
yang terkenal, Denis Bovell.

Album, dengan hit single nya 'Rendez Vous' sukses besar, dan kemudian, Blondy adalah untuk
menerima pertamanya Gold Disc di Paris.

Pada awal 1993, Alpha melakukan tur dunia, akrhinya pada tahun itu juga Aplha Blondy sempat
depresi dan dibawa ke sebuah lembaga untuk bantuan memulihkan kondisi kejiwaannya. Setelah agak
pulih ia merekam album 'Dieu' ('Allah'), di mana ia muncul lebih spiritual dan agama, pada trek seperti
'Heal Me', tentang penyakitnya dan pemulihan.

Pada tanggal 10 Desember 1994, Blondy kembali tampil dalam festival Houphouet Presiden , dan
kemudian ia membuat tur ke Eropa, dan diakhiri di sebuah konser storming di Le Zenith di Paris.

Pada tahun 1996, Blondy merilis kompilasi hits dan kembali ke studio untuk merekam album 'Grand
Bassam Sion', bernyanyi dalam enam bahasa; Malinke, Arab, Perancis, Inggris, Ashanti dan Wolof .

Setelah dua tahun lebih di Paris, Blondy kembali ke tanah airnya pada tahun 1998, dengan album baru
'Nabi'. Yakin labelnya terlalu banyak terfokus pada pasar internasional, dia memutuskan untuk
membuat label sendiri. Sejak itu Alpha telah mencatat album dan single, seperti: ' Yitzhak Rabin 'dalam
memori rakyat Israel, yaitu perdana menteri yang dibunuh pada tahun 1995 (ini disertai lagi tur
melelahkan di Eropa), single 'Journaliste en Bahaya' dari nya album 'Elohim' pada tahun 2000.

Dua lagu Ophelie Winter dan Saian Supa Crew masuk nominasi kategori Best Reggae Album pada
penghargaan musik tertinggi pada Grammy Awards, Tahun 2003.

Namun karena situasi politik di negara asalnya dari Pantai Gading (Pantai Gading), ia tidak dapat secara
pribadi menghadiri upacara penghargaan bergengsi di New York City. Grammy Awards
mengizinkannya untuk mengirimkan perwakilan di tempat kehormatan.

Pada tahun 2005 'Akwaba' telah dirilis. CD terakhirnya berjudul "Jah Kemenangan" dan dirilis Juli
2007. Hal ini didukung Sly Dunbar dan Robbie Shakespeare serta Tyrone Downie mantan pemain
musik untuk Bob Marley dan The Wailers. "Kemenangan" adalah untuk menghormati kesepakatan
damai yang dicapai dan dilaksanakan di negaranya pada Maret 2007. Salah satu yang paling populer
dan sukses lagu-lagunya adalah Allah ratanya sebe Y'é .

Alpha Blondy lahir dari seorang ibu Muslim dan seorang ayah Kristen, dan diasuh oleh seorang nenek
yang mengajarkan dia untuk mengasihi semua orang. Alpha Blondy hormat untuk semua agama dan
spiritualitas ia berasal dari mereka dapat didengar pada lagu "Tuhan adalah Satu" atau "Yerusalem"
dimana dia menyanyi untuk persatuan antara semua agama pada tahun 1986.

Alpha Blondy (Seydou Kone) Pernah menjadi Duta Besar Perdamaian PBB untuk Pantai Gading pada
tahun 2005. Dia membuat usaha besar untuk membawa solusi damai untuk negaranya divisi politik dan
fisik yang merupakan hasil dari Kudeta mencoba pada tahun 2001.

Pada Maret 2007 perjanjian damai ditandatangani dan dilaksanakan, karena kerja keras dari banyak
orang, termasuk Alpha Blondy. Alpha sekarang mencapai lebih jauh dengan tidak mencari keuntungan,
berfokus kepada urus Non Pemerintah dan Non Politik, Yayasan Amal milik Alpha Blondy adalah Jah
Glory Foundation , yang bekerja fokus untuk mengakhiri ketidakadilan sosial dan kemiskinan. Dengan
memberikan alat-alat yang mereka butuhkan untuk membantu diri mereka sendiri. Dia sangat percaya
dalam membantu orang miskin (Jah Glory), dan juga bahwa seharusnya tidak ada salahnya dan ini
adalah tujuan hidupnya.

Yayasan dibuat Aplha Blondy berusaha untuk membuat dan menerapkan program akar rumput di
tingkat desa, untuk mengajar perempuan yang merawat anak yatim beberapa bagaimana memulai dan
mengelola bisnis mereka sendiri, untuk lebih memberikan bagi keluarga mereka, serta proyek-proyek
berkelanjutan lainnya.

Misi Aplha ini terutama harapan untuk membawa sukacita dan harapan kepada anak-anak yang telah
terpengaruh oleh perang sipil, Karena banyak mantan tentara anak dan juga untuk mereka yang
menderita penyakit kronis yang mengancam nyawany, seperti anemia, malaria, asma, dll.

Berbicara tentang Alpha Blondy, biasanya orang berpikir musik dan memang sejak 1980 ia telah
menulis sedikitnya 17 album dan 194 judul. Hal ini sendiri menunjukkan nilai yang besar ia mewakili
untuk para penggemarnya.

Alpha tidak hanya sebagai bintang di Pantai Gading tetapi sebuah Mega Bintang Reggae Dunia karena
perjuangannya untuk perdamaian dan persatuan di seluruh dunia.
Salah satu contoh adalah single "Who Are You" dengan Ophelie Winter yang mengkritik perang. Dia
juga berpartisipasi di banyak konser amal untuk kemanusiaan, seperti konser di Senegal Maret 2006
untuk pemberantasan Malaria di Afrika (di mana ia muncul bersama dengan selebriti lainnya). Dia telah
melakukan banyak hal yang positif di Pantai Gading sendiri, Hingga kini Alpha masih sering tampil
terutama di konser tahunan gratis di pantai Bassam yang disebut "festa".
Agama Alpha Blondy tidak disebutkan dengan terang benderang (sebagaimana public figure lainnya di
luar negeri).

Kesimpulan

Apa saja yang terdapat dalam lirik lagu Reggae oleh Alpha Blondy dengan menggunakan teori Harold
D. Lasswell yang sesuai dengan ungkapannya “who says what in wich channel to whom with wath
effect” yang tujuannya untuk memahami kesimpulan dan mengklarifikasi teks sesuai dengan prinsip
analisis isi serta sistematis, objektif dan generalis.

Terutama pada aspek aqidah, akhlak dan syariah dalam makna pesan dakwah serta aspek perdamaian,
kemanusian dan kritik dalam kategorisasi pesan dakwah dan juga terdapat aspek intro, reff, dan ending
dalam unsur-unsur lagu reggae yang tidak sedikit suatu hubungannya dengan Tuhannya.

Dan ada salah satu single lagunya yang berjudul ‘SEBE ALLAH’, beliau mengatakan bahwa lagu ini
adalah salah satu bentuk untuk berdakwah tapi dikemas dengan lagu yang bergenre Reggae.

Metode yang akan dipakai untuk penelitian ini yakni menggunakan metode konten analisis isi, Analisis
isi adalah sebuah analisa yang menjelaskan semua isi dari sebuah informasi atau inti dari pesan yang
tertulis maupun terpublikasi pada media massa serta dapat diperoleh berbagai dokumen yang berisi teks,
makalah atau surat kabar, tanda, potret atau gambar, dan sebagainya (Kusnawan, 2011: 248).

Dalam bukunya “Ideologisasi Gerakan Dakwah” bahwa dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat manusia dalam hal konsepsi Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma‟ruf nahi munkar dengan
berbagai macam cara dan media yang di perbolehkan akhlaq dan membimbing pengalamanya dalam
perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara ( Mulkhan, A.Munir, 1996).

Berdasarkan makna yang telah dijelaskan, dakwah memiliki makna sebagai upaya untuk menyeru,
menyeru dan mengajak umat manusia untuk berjalan di jalan Allah SWT agar terhindar dari kejahatan
agar manusia senantiasa menjadi orang yang bertaqwa dan beriman.

Musik memang sudah dianggap familiar diberbagai kalangan dari muda sampai tua dalam peranannya
sebagai sarana berdakwah Di zaman milenial seperti sekarang hampir setiap pencipta lagu ataupun
musisi biasanya mengusung lirik lagu yang bertemakan percintaan, yang memiliki kecenderungan untuk
membebaskan hubungan antara lawan jenis sebagai kekasih tanpa mempunyai hubungan pernikahan
seperti lagu Melinda “ cinta satu malam “ yang sangat tidak pantas untuk didengar remaja dan anak-
anak yang liriknya berisi seperti ini : Sentuhanmu membuatku terlena Aku telah terbuai mesra Yang ku
rasa hangat indahnya cinta Hasratku kian membara Cinta satu malam Oh indahnya Cinta satu malam
Buatku melayang Selain contoh diatas masih banyak lagi lagu-lagu yang tidak pantas untuk di dengar
bagi anak-anak dan remaja muslim di Indonesia.
Remaja di Indonesia yang bermayoritas muslim masih membutuhkan bimbingan moral untuk memfilter
seseuatu hal yang hendak diterimanya terutama dalam memilah musik yang bagus di dengar untuk
seumurannya.

Lirik lagu yang bernuasa religi saat ini sudah mulai banyak diciptakan oleh para musisi yang peduli
pada industri musik, seperti lirik lagu yang diciptakan Alpha Blondy yang merupakan musisi raggae
yang sudah terkenal di dunia salah satu lagunya yaitu : Sebe Allah Y' E Mahamadou rassoulilaï Sébé
Alla yé, sélé Allah yé... sé Sébé Alla yé, sélé Allah yé sé Sébé Alla yé, sélé Allah yé sé, yé sé Sébé Alla
yé, n'ko sébé Allah yé sé Sé mibi néyé Sé mibi iléyé Allah kodi iléda Ni mi-bi iléla Ni mi-bé néla Allah
kohodo anougou la Sé mibi iléyé N'ko sé mibé n'néyé Massa ko oni annougoula Lailaha Ilallah
Muhammad Rasulillah Muhammad Rasulillah Artinya : Allah memiliki kekuatan Allah memiliki
kekuatan segalanya Allah memiliki kekuatan segala-galanya Allah memiliki kekuatan segalanya Raga
yang kumiliki, Raga yang kau miliki, Allah yang menciptakan Jiwa yang didalam dirimu, Jiwa yang
didalam diriku, Allah juga yang menciptakan Maksud dari lirik “Sebe Allah”, Kita mesti bersyukur atas
penciptaan alam semesta beserta isinya termasuk penciptaan makhluknya yang diberi jiwa dan raga
serta diberi kesempurnaan dengan kuasanya yang telah memberi kehidupan secara lengkap. Akhirnya ia
masuk ke berbagai goresan di New York dan kembali ke Pantai Gading , di mana ia masuk ke
kampungnya lebih kesulitan bahkan sampai ia bertemu dengan salah satu teman masa kecilnya,
Fulgence Kassi, yang telah menjadi seorang produser televisi dicatat.

Pada tahun 1991 ia kembali ke Eropa untuk tur konser dan untuk merekam album terkenal: 'Masada'
dengan bantuan legenda musik seperti Bocana Maïga dan produser musik reggae yang terkenal, Denis
Bovell.

Pada tanggal 10 Desember 1994, Blondy kembali tampil dalam festival Houphouet Presiden , dan
kemudian ia membuat tur ke Eropa, dan diakhiri di sebuah konser storming di Le Zenith di Paris.

Yayasan dibuat Aplha Blondy berusaha untuk membuat dan menerapkan program akar rumput di
tingkat desa, untuk mengajar perempuan yang merawat anak yatim beberapa bagaimana memulai dan
mengelola bisnis mereka sendiri, untuk lebih memberikan bagi keluarga mereka, serta proyek-proyek
berkelanjutan lainnya.

Misi Aplha ini terutama harapan untuk membawa sukacita dan harapan kepada anak-anak yang telah
terpengaruh oleh perang sipil, Karena banyak mantan tentara anak dan juga untuk mereka yang
menderita penyakit kronis yang mengancam nyawany, seperti anemia, malaria, asma, dll.

Saran

Artikel ini dibuat berdasarkan metode analisis isi dan observasi lirik Akan lebih baik apabila penulisan
dibuat dengan metode kuantiatif menggunakan observasi atau mini riset. Diharapkan, kedepannya dapat
membuat media observasi menggunakan google form ataupun selebaran lain yang disebarkan kepada
beberapa objek penelitian sehingga dapat melihat data angka secara langsung.

References

Muhammad Bagja Aditya. (2021). Pesan Dakwah Pada Lagu Raggae (Analisis Isi Pesan
Dakwah Pada Lirik Lagu Raggae Ciptaan Alpha Blondy) Jurnal Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati
Bernard Agapa . (2011). Biografi Alpha Blondy
https://rastamaniapapua.blogspot.com/2011/06/biografi-alpha-blondy.html

H. Syamsuddin. RS. (2016). sejarah dakwah


http://info.pikiran-rakyat.com/?q=info-kita/sejarah-dakwah-islam
Modul-Sejarah-Dakwah.pdf

Youtube
https://youtu.be/StfkcX2nUW8
Books
Al-Bar, Ibnu Abd. 2017. Al-Intiqāi Fī Fadhāil Al-Aimmah Ats-Tsalātsah Al-Fuqahā. Beirut: Dār
al- Kutub al Ilmiyyah.
Hasbullah, Abu Hasan. 2012. Teknologi Makin Maju, Pemikiran Makin Mundur. Selangor: Utusan
Karya.
Journal
López, Fernando Bravo. 2019. “Towards a Definition of Islamophobia: Approximations of
the Early Twentieth Century.” Ethnic and Racial Studies 34(4):556–573. doi:
10.1080/01419870.2010.528440
Marranci, Gabriele. 2018. “Multiculturalism, Islam and the Clash of Civilisations Theory:
Rethinking Islamophobia.” Culture and Religion 5(1):105–17. doi:
10.1080/0143830042000200373.
Parhan, Muhamad, Mohammad Rindu Fajar Islamy, Nurti Budiyanti, Risris Hari Nugraha,
and Pandu Hyangsewu. 2020. “Responding to Islamophobia by Internalizing the
Value of Islam Rahmatan Lil Alamin through Using the Media.” Islam Realitas: Journal
of Islamic and Social Studies 6(2):137–149. doi:
http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v6i2.3695.

DOI: http://dx.doi.org/10.17509/xxxx.v6ix
p- ISSN NomorISSN e- ISSN NomorISSN

Anda mungkin juga menyukai