Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.

3 Desember 2017 | Page 4361

ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PRODUK FARIZ FASHION

SWOT ANALYSIS AS ASTRATEGY IMPROVING COMPETITIVENESS IN FARIZ FASHION


PRODUCT

1
Hafiz Abdul Azis, 2Budi Praptono, 3Wawan Tripiawan
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1
hafizabdulazis@gmail.com, 2bpt@ittelkom.ac.id, 3wawantripiawan@gmail.com,

Abstrak
Fariz Fashion sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Fashion dan juga sebagai konveksi
beberapa brand lokal yang berada di wilayah Jakarta. Perusahaan ini mengalami masa kejayaan di era tahun
2000an. Namun seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, berdampak dengan banyaknya
perusahaanfashion yang bermunculan, baik dengan skala besar maupun kecil. Tentu saja hal ini membawa
pengaruh tersendiri bagi perusahaan Fariz Fashion yaitu dengan adanya penurunan volume penjualan dari tahun
ke tahun. Dan hal ini harus segera diatasi apabila perusahaan Fariz Fashion ingin bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lainnya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengubah strategi
pemasaran perusahaan tersebut. Konsep strategi pemasaran yang digunakan adalah konsep lini produk dimana
konsep ini terdiri dari line dept (kedalaman lini).Line consistency (konsistensi lini), line vulnerability (tingkat
kekuatan lini), line extension (perluasan lini).
Keluaran dari analisis SWOT ini diharapkan sebagai usulan kepada pihak perusahaan Fariz Fashion yaitu
langkah apa yang harus dilakukan kedepan nya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan dapat
meningkatkan volume penjualan kembali.

Kata kunci : Fariz Fashion, Strategi Pemasaran, SWOT.

1. Pendahuluan
Fariz Fashion adalah salah satu konveksi yang ada
di kota Jakarta Pusat, yang bergerak dalam bidang
produksi pakaian bawahan wanita. Perusahaan ini
mengerjakan produk bawahan sesuai dengan
pesanan dengan model dan jumlah yang ditentukan
sendiri oleh pemesan nya. Perusahaan ini didirikan
pada tanggal 21 Desember 1987. Segmentasi dari
perusahaan ini adalah wanita yang berumur 15
sampai 30 tahun. Berikut adalah data penjualan Peningkatan jumlah UMKM di DKI Jakarta
Fariz Fashion dalam kurun waktu 2012-2015: berdampak kepada persaingan yang semakin ketat
antar UMKM hal ini mendorong kepada diperlukan
strategis dari masing-masing perusahaan agar
mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut (Kotler, 2008)
Gambar 1.1 Data penjualan Fariz Fashion 2012 -
2015 adalah suatu proses sosial dengan mana individu
(Sumber : Dokumen Fariz Fashion, 2015) dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
Penurunan jumlah volume penjualan, dipengaruhi butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan
oleh laju pertumbuhan UMKM di DKI Jakarta, mempertukarkan produk dan nilai dengan individu
yaitu : dan kelompok lainnya.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4362

2.2 Produk barang belanja, barang khusus dan barang yang tak
2.2.1 Pengertian Produk dicari.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat 2.2.5.2 Klasifikasi Barang Industri (Industrial
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi Goods)
kebutuhan konsumen.Kepuasan konsumen tidak Barang Industri (Industrial Goods) adalah barang
hanya mengacu pada bentuk fisik produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis.
pembelian produk.(Ujang Sumarwan, 2009). Oleh karena itu perbedaan antara barang konsumen
2.2.2 Keputusan Produk dan barang industri didasarkan pada tujuan untuk
Produk menurut pasar komiditas adalah bentuk apa barang itu dibeli.
fisik yang diproduksi oleh perusahaan. Pengertian 2.2.6 Siklus Hidup Produk
ini menjadi kurang berarti sekarang karena masing- Menurut Indriyo Gitosudarmo (2000:204) siklus
masing perusahaan telah berlomba membuat hidup produk mempunyai empat tahapan yaitu:
produknya menjadi augmented product atau produk 1. Tahap Perkenalan (Introduction)
yang dilengkapi jasa dan suplemen produk 2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
sehingga pasar sekarang menjadi lebih bersaing. 3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
2.2.3 Tingkatan Produk 4. Tahap Penurunan (Decline)
Menurut Saladin (2006), tingkatan produk bisa 2.2.7 Produk Terhadap Keputusan
dilakukan oleh pemasar yaitu: Pembeli
1. Manfaat Inti (Core Benefit) Aktivitas pemasaran dari suatu perusahaan
2. Produk Dasar (Basic Product) merupakan usaha yang secara langsung dilakukan
3. Produk yang diharapkan (Expected Product) untuk menginformasikan, dan membujuk
4. Produk yang ditingkatkan (Augmented konsumen supaya membeli dan menggunakan
Product) produk-produknya. Untuk maksud tersebut
5. Produk Potensial (Potential Product) perusahaan - perusahaan pada umumnya
melaksanakan suatu program pemasaran yang
tertuang dalam bauran pemasaran.Alma (2004:205)
Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga,
tempat, dan promosi.
2.3 Atribut Produk
2.3.1 Pengertian Atribut Produk
Gambar 2.2 Tingkatan (Level) Produk
Menurut Tjiptono (2008) atribut produk adalah
(Sumber : Saladin (2006))
unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
2.2.4 Hierarki Produk konsumen dan dijadikan pasar pengembalian
Kotler (2007) mengidentifikasi tujuh level hierarki keputusan pembelian.
produk, yaitu: 2.3.2 Jenis jenis Atribut Produk
1. Rumpun Kebutuhan (Need Family) Berikut merupakan contoh-contoh dari atribut
2. Rumpun Produk (Product Family) produk:
3. Kelas Produk (Product Class) 1. Merek
4. Lini Produk (Product Line) 2. Kemasan
5. Jenis Produk (Product Type) 3. Pemberian Label (Labelling)
6. Merek (Brand) 4. Pelengkap
7. Unit Produk (Item) 5. Jaminan
2.2.5 Klasifikasi Produk 2.4 Pemasaran Produk
2.2.5.1 Klasifikasi Barang Konsumen 2.4.1 Product Bundling
(Consumer Goods) Product Bundling adalah strategi untuk
Barang Konsumen adalah barang-barang yang menggabungkan beberapa produk menjadi satu
dibeli konsumen akhir untuk dikonsumsi pribadi. paket penjualan.
Pemasaran biasanya menggolongkan barang ini 2.4.2 Product Lining
lebih jauh berdasarkan bagaimana cara konsumen Product Lining adalah strategi pemasaran untuk
membelinya. Menutut Kotler (2008:451) Barang menjual beberapa jenis produk.Tidak seperti
konsumen meliputi barang kebutuhan sehari-hari,
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4363

product bundling, product lining menjual terpisah (O) SO WO


beberapa produk yang saling berkaitan. Tentukan 5-10 Ciptakan Ciptakan
2.5 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, faktor peluang strategi yang strategi yang
eksternal menggunakan meminimalka
Oppurtunities, Threats)
kekuatan n kelemahan
untuk untuk
memanfaatkan memanfaatka
peluang n peluang
THREATS (T) STRATEGI STRATEGI
Tentukan 5-10 ST WT
faktor eksternal Ciptakan Ciptakan
strategi yang strategi yang
menggunakan meminimalka
kekuatan n kelemahan
untuk dan
mengatasi menghindari
Gambar 2.3 Diagram Analasis SWOT ancaman ancaman
(Sumber : Suwarsono Muhammad (2002))
3. Metodologi Penilitian
KUADRAN I : Situasi yang
3.1 Model Konseptual
menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada.Strategi yang harus ditetapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.

KUADRAN II : Meskipun menghadapi


berbagai ancaman, perushanaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adala menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dnegan cara
strategi diversifikasi (produk/jasa).

KUADRAN III : Perusahaan menghadapi


peluang yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Gambar 3.4 Model Konseptual Fariz Fashion
KUADRAN IV : Ini merupakan situasi yang (Sumber : Hasil penelitian, diolah oleh penulis,
sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut 2017)
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal. Inti dari permasalahan dalam tugas akhir ini karena
merosotnya volume penjualan, tentu hal ini
2.6 Matriks SWOT menjadi perhatian yang sangat besar bagi pihak
Tabel 2.1 Matriks SWOT perusahaan karena berdampak kepada
(Sumber : Rangkuti (2006:35)) keberlangsungan hidup perusahaan. Dari
banyaknya faktor yang ada, salah satu faktor
IFAS STRENGTHS WEAKNESS pentingnya adalah dari segi pesaing.Hal ini
(S) (W)
didorong karena kemajuan teknologi yang
Tentukan 5-10 Tentukan 5-
faktor 10 faktor berkembang saat ini. Agar perusahaan mampu
kekuatan kelemahanint bertahan dan dapat bersaing dengan perusahaan
EFAS internal ernal lainnya.
OPPORTUNITIES STRATEGI STRATEGI 3.2 Sistematika Penelitian
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4364

Dalam penyelesaian permasalahan yang merupakan 4. Threats


tujuan dari tugas akhir ini terdapat tahap-tahap dari - Muncul nya pesaing baru
pemecahan masalah dalam penelitian ini, yaitu: - Meningkatnya peraturan pemerintah
- Kenaikan BBM yang cukup tinggi
1. Tahap Pendahuluan - Keadaan perekonomian yang belum stabil
2. Tahap Pengumpulan Data - Semakin langka persediaan bahan baku dengan
3. Tahap Pengolahan Data kualitas yang baik
4. Tahap Analisis Tabel 4.1 Perbandingan analisis SWOT Meiva
5. Tahap Kesimpulan dan Saran Fashion dan Viclous Fashion
(Sumber : Hasil Penelitian, diolah penulis, 2017)
4. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Meiva Fashion Viclous Fashion
4.1 Pengumpulan Data Fariz Fashion
Strength (kekuatan) Strength (kekuatan)
Fariz Fashion merupakan sebuah UKM konveksi
- Mempunyai sistem - Pelayanan
yang berada di wilayah Jakarta yang memproduksi
kekeluargaan - Fasilitas
celana wanita.Maraknya perkembangan celana
- Pelayanan - Letak lokasi
wanita menuntut suatu UKM konveksi melakukan
- Memiliki cabang
segala inovasi agar mampu bersaing dengan UKM
- Letak lokasi
lainnya.
Weakness (kelemahan) Weakness (kelemahan)
Visi: - Area parkir yang - Area parkir yang
1. Meningkatkan volume penjualan tidak memadai tidak memadai
2. Ingin dikenal banyak orang produk yang - Tidak memiliki - Baru berdiri kurang
ditawarkan oleh Fariz Fashion situs internet dari 5 tahun
3. Menghasilkan produk yang berkualitas - Belum dikenal
Misi: banyak orang
1. Dapat menciptakan produk yang berkualitas Oppurtunities Oppurtunities
2. Dapat meningkatkan volume penjualan (peluang) (peluang)
3. Dapat dikenal masyarakat luas produk tersebut - Mencari suntikan - Mencari suntikan
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data modal modal
yang diperlukan yaitu dengan cara wawancara, - Meningkatkan - Meningkatkan
observasi, dan pencatatan. promosi promosi
SWOT Fariz Fashion - Mencari hubungan - Mencari hubungan
1. Strength pelanggan pelanggan
- Harga yang terjangkau Threats (ancaman) Threats (ancaman)
- Memiliki Supplier yang banyak - Harga para pesaing - Harga para pesaing
- SDM yang banyak - Strategi pesaing - Strategi pesaing
- Terbukanya pihak perusahaan terhadap
mahasiswa untuk melakukan peramalan 4.2 Pengolahan Data Fariz Fashion
- Lokasi yang strategis 4.2.1 Matriks SWOT (Strength, Weakness,
2. Weakness Opportunity, Threats)
- Belum banyak diketahui orang Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk
- Model tidak mengikuti perkembangan jaman menyusun faktor-faktor strategi lingkungan
- Tidak dapat meramal sebuah permintaan eksternal konveksi dengan menghubungkan tujuan
(demand) dan sasaran.
- Peralatan yang digunakan semi tradisional Matriks SWOT menghasilkan empat alternatif
- Proses produksi sebagian manual strategis yang dapat diidentifikasi perkiraan
3. Oppurtunities kekuatan, kelemahan, peluang dan
- Kemajuan teknologi media sosial ancaman.Sehingga dapat diambil kesimpulan oleh
- Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pengelola Fariz Fashion bagaimana ketika
cepat menjalankan usaha dalam pengambilan keputusa
- Perubahan gaya hidup masyarakat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
- Adanya loyalitas konsumen a. Strategi Strength-Opportunities (SO)
- Hubungan yang baik dengan supplier
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4365

Strategi ini menggunakan kekuatan dan e. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk


kelemahan yang dimiliki perusahaan yang menentukan total rata-rata tertimbang
dipakai dalam memanfaatkan segala organisasi.
kesempatan yang ada sehingga perusahaan
Tabel 5.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE )
dapat memiliki keunggulan bersaing dengan
Fariz Fashion
usaha konveksi sejenis lainnya. (Sumber : Hasil Penelitian, diolah penulis, 2017)
b. Strategi Strength-Threats (ST)
FAKTOR BOBOT
Strategi ini menggunakan kekuatan yang STRATEGI X
dimiliki oleh Fariz Fashion untuk mengatasi INTERNAL BOBOT RATING RATING
ancaman yang ada. KEKUATAN
c. Strategi Weaknesses-Opportunities (WO) Harga yang
Strategi ini menggunakan suatu peluang yang terjangkau 0,12 4 0,48
ada dengan cara meminimalkan kelemahan Supplier yang
banyak 0,12 3 0,36
yang menjadi kendala Fariz Fashion.
SDM yang
d. Strategi Weakness-Threats (WT) banyak 0,09 4 0,36
Strategi menggunakan cara dengan Perusahaan
meminimalkan kelemahan, serta menghindari yang terbuka 0,06 3 0,18
ancaman yang ada. Dalam kondisi yang Lokasi yang
menjadi hambatan seperti ini perusahaan harus strategis 0,12 4 0,48
cepat dalam mengantisipasinya sehingga tujuan TOTAL SKOR
dapat tercapai. KEKUATAN 0,51 - 1,86
KELEMAHAN
5. Analisis Belum banyak
diketahui orang 0,12 2 0,24
5.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE-
Model tidak
MATRIKS) inovatif 0,09 1 0,09
Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks Internal Tidak
Evaluation-IFE Matriks) adalah formulasi strategi mengetahui
yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan demand per hari 0,12 2 0,24
kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan Peralatan semi
juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan tradisional 0,06 2 0,03
mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Produksi
sebagian
Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah
manual 0,09 1 0,09
tidak harus dimasukkan lebih daripada angka yang
TOTAL SKOR
sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan KELEMAHAN 0,49 - 0,69
dalam beberapa tahap (David, 2009:2006), antara
lain: SELISIH
a. Tuliskan faktor internal utama seperti KEKUATAN -
identifikasi, kemudian gunakan total KELEMAHAN 1,86 – 0,69 1,17
sepuluh hingga dua puluh faktor internal
mencakup kekuatan dan kelemahan. 5.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE-
b. Berikan bobot berkisar 0,0 (tidak penting) MATRIKS)
hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing- Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks
masing faktor. Eksternal Factors Evaluation-EFE Matriks)
c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk berguna untuk memungkinkan para penyusun
masing-masing faktor dalam mengindikasi strategi merangkum dan mengevaluasi informasi
apakah faktor tersebut menunjukan tidak ekonomi, sosial budaya, demografi, lingkungan,
penting (peringkat 1) atau agak penting politik, pemerintahan, hokum, dan persaingan.
(peringkat 2), penting (peringkat 3) dan Matriks EFE dapat dibuat dengan beberapa tahap
sangat penting(peringkat 4). (David, 2009:143), antara lain:
d. Kalikan masing-masing bobot faktor
a. Buat daftar lima faktor eksternal yang
dengan peringkat rata-rata tertimbang
diidentifikasi dalam proses eksternal,
untuk masing-masing variable.
kemudian masukkan dari total sepuluh
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4366

hingga dua puluh faktor termasuk peluang 5.3 Matriks Space Analisis
dan ancaman yang mempengaruhi Matriks Space analisis merupakan salah satu alat
perusahaan. pencocokan dalam kerangka analitis perumusan
b. Berikan bobot masing-masing faktor dari strategi. Matriks space analisis membentuk empat
0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling kuadran yang menunjukan strategi yang paling
penting). sesuai sampel, yaitu diantara nya:
c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk
masing-masing faktor eksternal kunci  Quadran I (Financial Stability and Indsutry
tentang seberapa efektif strategi Strenght) AGRESIVE
perusahaan saat ini dalam memproses  Qudran II (Financial Stability and Industry
faktortersebut, dimana perusahaan sangat Strenght) CONCERVATIVE
baik (4), perusahaan baik (3), perusahaan  Quadran III (Competitive Advantage and
rata-rata (2), dan perusahaan jelek (1). Enviromental Stability) DEFENSIVE
d. Kalikan masing-masing bobot faktor  Quadran IV (Industry Strenght and
dengan peringkatnya untuk memperoleh Enviromental Stability) COMPETITIVE
nilai terimbang.
Tabel 5.3 Hasil perhitungan Matriks Space Analisis
Tabel 5.2 Matriks Eksternal Factor (Sumber : Hasil Penelitian, diolah penulis, 2017)
Evaluation(EFE) Fariz Fashion
(Sumber : Hasil Penelitian, diolah penulis, 2017)
FAKTOR BOBOT
STRATEGI X
EKSTERNAL BOBOT RATING RATING
PELUANG
Kemajuan
teknologi 0,05 4 0,2
Pertumbuhan
jumlah
penduduk 0,02 3 0,06
Perubahan
gaya hidup 0,02 3 0,06
Adanya
loyalitas
konsumen 0,05 4 0,2
Hubungan baik
dengan
supplier 0,04 4 0,16
TOTAL SKOR
PELUANG 0,18 - 0,68
ANCAMAN
Kenaikan
BBM 0,04 2 0,08
Meningkatnya
peraturan
pemerintah 0,01 1 0,01
Muncul
pesaing baru 0,05 2 0,1
Inflasi 0,04 2 0,08
Kelangkaan
Dari hasil analisis data yang diperoleh, dapat dilihat
bahan baku 0,05 1 0,05
TOTAL bahwa posisi konveksi Fariz Fashion terletak pada
SKOR Kuadran I(Agresive).Posisi ini menandakan sebuah
ANCAMAN 0,19 - 0,32 organisasi dan berpeluang, artinya organisasi dalam
keadaan kondisi kuat sehingga sangat
SELISIH dimungkinkan untuk terus melakukan ekspensasi,
PELUANG – memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
ANCAMAN 0,68 – 0,32 0,36 secara maksimal.Dimana memiliki bobot nilai yang
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4367

baik dalam lingkungan internal pada posisi c. Konveksi Fariz Fashion sebaiknya harus
kekuatan (strength), dikuadran dalam lingkungan meningkatkan dalam memenuhi kebutuhan
eksternalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan, agar dapat menarik minat
posisi dalam persaingan Konveksi Fariz Fashion pelanggan untuk mengorder produk di
berdasarkan kuadran SWOT berada pada kuadran I konveksi Fariz Fashion.
atau kuadran pertama (Agresive), yang artinya d. Konveksi Fariz Fashion sebaiknya harus
menunjukan bahwa usaha konveksi memiliki meningkatkan strategi-strategiyang lebih
kekuatan yang baik yang dapat dimanfaatkan inovatif, agar dapat bertahan dan bersaing
sebagai peluang dalam meningkatkan volume dengan sejenis konveksi lain nya.
penjualan produk untuk konveksi Fariz Fashion.
7. Daftar Pustaka
6. Kesimpulan dan Saran [1] Anne, A. (2013, Januari 30). Bisnis Konveksi
6.1 Kesimpulan dan Peluang Bisnis Yang Tidak Ada
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan Matinya. Retrieved juli 25, 2017, from
pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, AnneAhira Web Site:
maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: http://AnneAhira.com/

a. Strategi yang digunakan Konveksi Fariz [2] Buchori, A. (2004). Manajemen Pemasaran
Fashion harus ditingkatkan lagi dari segi dan Pemasaran jasa (Revisi ed.).
promosi dan lebih inovatif dalam menciptakan bandung: CV. Alfabeta.
produk baru nya, dalam memenuhi kebutuhan [3] Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen Pemasaran
pelanggan dan juga menjalin hubungan baik (2 ed.). yogyakarta: BPFE.
dengan pelanggan agar dapat memperoleh
rasa saling kekeluargaan dengan para [4] Indonesia, K. (2015, november 12). Potensi
pelanggan. Besar untuk Pemasukan Negara.
b. Peluang-peluang yang dimiliki Konveksi Retrieved juli 25, 2017, from Kominfo
Fariz Fashion belum dimanfaatkan secara web site:
maksimal, untuk itu pihak Konveksi Fariz https://kominfo.go.id/index.php/content/de
Fashion harus lebih fokus dan mengevaluasi tail/6385/Prospek-Bisnis-E-Commerce-di-
lagi dalam memanfaatkan peluang yang ada Indonesia/0/infografis/
pada saat ini, agar tercapai tujuan dari
[5] Jauch Lawrence R, a. G. (1998). Manajemen
Konveksi Fariz Fashion.
Strategis dan Kebijakan Perusahaan.
c. Kelemahan-kelemahan dengan nilai tertinggi
Jakarta: Erlangga.
adalah strategi pemasaran yang kurang
maksimal dalam mempromosikan produk nya, [6] Jeans, B. (2011, maret 4). Grosir Eceran
sehingga konveksi dapat menguasai potensi Celana . Retrieved juli 25, 2017, from
pasar. Dan dapat meningkatkan daya saing Borneo jeans Web Site:
yang sehat dengan konveksi-konveksi yang https://grosircelanajeans.wordpress.com/
ada. Peluang yang dimiliki oleh konveksi
Fariz Fashion pun juga belum dilakukan [7] Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran Jilid
semaksimal mungkin. II (12 ed.). jakarta: Erlangga.

6.2 Saran [8] Pearce, R. (1997). Manajemen Strategik


Adapun saran yang dikemukakan oleh penulis Formulasi, Implementasi, dan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengendalian Jilid I. Jakarta: Binarupa
Aksara.
a. Konveksi Fariz Fashion lebih meningkatkan
[9] Pintar, I. (2015, april 21). Trend Digitalisasi
strategi pemasaran seperti meningkatkan
Global dan Dampaknya Terhadap
promosi produk, agar dapat memperluas
Indonesia. Retrieved september 13, 2016,
pangsa pasar yang luas.
from Inovasi Pintar Web Site:
b. Konveksi Fariz Fashion sebaiknya melakukan
http://inovasipintar.com/trend-digitalisasi-
pengidentifikasi pesaing, agar dapat
global-dan-dampaknya-terhadap-
menentukan strategi-strategi yang harus
indonesia/
ditentukan dalam bersaing.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 4368

[10] R, D. F. (2006). Manajemen Strategi. Jakarta:


Salemba empat.

[11] Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik


Membedah Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

[12] Saladin, D. (2002). Manajemen Pemasaran.


jakarta: Salemba 4.

[13] Setiawan, S. R. (2014, oktober 13). Ketika


Orang Indonesia Lebih Senang Belanja
Online . Retrieved september 13, 2016,
from Sakina Rakhma Web Site:
http://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/
13/084300126/Ketika.Orang.Indonesia.Le
bih.Senang.Belanja.Online/

[14] Statistik, B. P. (2016, januari 1). Laju


Pertumbuhan UMKM di Jakarta.
Retrieved september 13, 2016, from BPS
web site: https://www.bps.go.id/

[15] Sumarwan, U. (2009). Pemasaran Strategik.


Jakarta: Inti Prima Promosindo.

[16] Suwarsono, M. (2002). Manajemen Strategik


Konsep dan Kasus (3 ed.). yogyakarta:
akademi manajemen perusahaan YKPN.

[17] Tjiptono, F. (2008). Strategi pemasaran (3


ed.). yogyakarta: andy.

[18] Tobing, D. (2014, maret 17). Pertumbuhan


Internet Banking dan e-commerce di
Indonesia. Retrieved maret 13, 2016, from
Debora Tobing Web Site:
https://startupbisnis.com/pertumbuhan-
internet-banking-dan-e-commerce-di-
indonesia-atm-dan-cod-mendominasi/

Anda mungkin juga menyukai