Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2008, Hal. 91 - 97 Vol. 15, No.

2 91
ISSN: 1412-3126

PENGARUH KOMPETISI PRODUK DALAM MENINGKATKAN KINERJA


PEMASARAN MELALUI COMPETITIVE ADVANTAGE

Oleh : Endang Sutrasmawati


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

ABSTRACT

The high marketing performance of a firm could be resulted through increasing


market share and sales volume. The high marketing performance could be achieved if a
firm conduct an improvement by develop strategies such as product, price, promotion,
distribution and service. These strategies done as effort to win competition.
The product line strategy development, one of the issue to expand the member of
product line, is the way to describe relation system in which a firm could only exist and
defense if it has unique advantages. The product line development strategy that better
than the same strategy of competitor, hope could increase sales volume and market
share, and it would get market recognition as product performance and it also has
influenced in increasing firm performance (market performance)

Key words : marketing performance, market share, sales volume and product line
strategy.

PENDAHULUAN pengiriman, pergudangan dan hal-hal lain


yang dianggap orang bernilai.
Di dalam dunia bisnis, kompetisi Handerson (1983) menggambarkan
diantara para pesaing adalah sesuatu hal yang kompetisi sebagai sebuah sistem hubungan
biasa. Perusahaan perlu menyiasati (system of relationship) dimana perusahaan
strateginya dalam pengembangan produknya hanya dapat eksis dan bertahan apabila
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif memiliki keunggulan-keunggulan yang unik
(competitive advantage). Pada kenyataannya (unique advantages) dibandingkan dengan
strategi-strategi pengembangan tersebut kompetitornya. Salah satunya adalah pada
sangat berpengaruh terhadap kinerja keunggulan pengembangan strategi lini
perusahaan. produk seperti diferensiasi atau diversifikasi
Perusahaan dapat menghasilkan produk, variasi produk, dan inovasi produk.
market share dan meningkatkan volume Sehingga diharapkan dari keunggulan-
penjualan melalui pengembangan strategi lini keunggulan tersebut dapat meningkatkan
produk. Salah satu isu dalam pengembangan market share dan volume penjualan serta
strategi produk adalah untuk memperluas berpengaruh pada kinerja perusahaan.
jumlah lini produk sebagai upaya untuk Ferdinand (1991) menyatakan bahwa
memenangkan suatu kompetisi. Persaingan perusahaan biasa mendiferensiasi dirinya
atau kompetisi pada saat ini terjadi pada level dengan memusatkan perhatian pada atribut-
dalam produk yang ditingkatkan. Levitt atribut produk, baik dalam dimensi fungsi
mengatakan bahwa persaingan baru bukan produk (product function) maupun dimensi
terjadi diantara hasil-hasil yang diproduksi bentuk produk (product feature) yang
berbagai perusahaan dalam pabrik mereka, sasarannya adalah untuk memperoleh dan
tetapi diantara apa yang mereka tambahkan meningkatkan market share serta
pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk mematahkan kompetitor. Diferensiasi produk
pengemasan, pelayanan, iklan, konsultasi akan menciptakan sesuatu yang Ferdinand
bagi pelanggan, pendanan pengaturan (1991) menyatakan bahwa perusahaan biasa
mendiferensiasi dirinya dengan memusatkan
92 Endang Sutrasmawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

perhatian pada atribut-atribut produk, baik Konsep-Konsep Dasar


dalam dimensi fungsi produk (product
function) maupun dimensi bentuk produk Diferentiation dan Diversification Product
(product feature) yang sasarannya adalah Cowling dan Cubbin (1971) dalam
untuk memperoleh dan meningkatkan market studinya mengenai pasar industri mobil
share serta mematahkan kompetitor. mengatakan bahwa strategi pemasaran sangat
Diferensiasi produk akan menciptakan diwarnai oleh strategi diferensiasi produk,
sesuatu yang dapat diterima sebagai suatu yaitu melalui pengembangan karakteristik
yang unik pada tingkat industri atau pada diferensiasi yang disajikan melalui
tingkat pasar konsumen. perubahan model yang demikian cepat dan
Varadarajan (1986) dalam studinya bervariasi. Pendekatan didalam men-
mengenai product diversity dan kinerja diferensiasi produk dapat mengambil bentuk
perusahaan mengatakan bahwa diversifikasi seperti desain, image merek, teknologi,
dan diferensiasi produk akan menghasilkan bentuk atau wujud kemasan, dan dimensi-
kinerja yang lebih baik dan lebih unggul. Hal dimensi lain yang terpusat pada terciptanya
ini berarti bahwa strategi diversifikasi dan berbagai point of differentiation.
diferensiasi produk diakui sebagai basis Kwoka (1984) dalam studinya
strategi pemasaran untuk menghasilkan mengenai perubahaan pasar mobil
kinerja pemasaran yang lebih baik. menemukan bahwa salah satu faktor yang
Kahn (1998) mengatakan bahwa menunjukkan perubahaan pasar adalah style.
salah satu cara untuk dapat bersaing secara Ternyata style mendominasi alasan
efektif pada abad 21 adalah dengan jalan terjadinya perubahaan pola permintaan pasar.
memenuhi kebutuhan pelanggan/customer
lebih baik daripada pesaing/Competitor kita, Variety Product
dengan menawarkan lini produk yang Givon (1984); Kahn, Kalwani dan
bervariasi tinggi. Strategi ini akan dapat Morrison (1986) dalam Kahn (1998)
meningkatkan pangsa pasar perusahaan mengatakan bahwa salah satu cara untuk
karena dua alasan utama yaitu: dapat bersaing secara efektif adalah dengan
1. Karena semakin bervariasi lini produk memenuhi kebutuhan customer dengan cara
akan semakin memudahkan customer menawarkan lini produk yang bervariasi
untuk mencari barang sesuai tinggi. Adapun motivasi untuk strategi lini
kehendaknya (customization strategy). produk yang bervariasi tinggi tersebut
2. Semakin bervariasi lini produk akan adalah sebagai berikut:
membuat setiap individu customer untuk  Meningkatkan kemungkinan setiap
menikmati perbedaan pilihan dari waktu pelanggan (customer) untuk menemukan
ke waktu (variety seeking strategy). secara tepat apa yang mereka inginkan
Inovasi berasal dari suatu perubahan (variety across consumers).
atau penghilangan suatu atribut produk atau  Tendensi/ kecenderungan dari seseorang
tampilan pada suatu produk tertentu atau untuk mencari perbedaan pada pilihan
disebut juga dengan produk yang benar- mereka terhadap barang atau jasa yang
benar baru (Goldenberg, Mazursky dan tersedia (variety seeking strategies).
Solomon, 1999; dalam Moreau, Lehmann Inovation Product
dan Markman, 2001). Hubungannya dengan Rogers (1983) dalam Moreau,
inovasi adalah keluarnya produk teknologi Lehmann dan Markman (2001) mengatakan
baru, hal ini bertujuan untuk bahwa untuk mengklasifikasikan inovasi
mengembangkan teknologi baru daripada dengan mengajukan kalau pengetahuan
mengembangkan desain produk yang sudah sebelumnya mempengaruhi:
ada. a. Pengertian pelanggan (customer) akan
produk baru.
Vol. 15 No. 1, September 2008 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 93

b. Persepsi (customer) dari keuntungan membuktikan bahwa product line breadth


relatif produk. (pengembangan lini produk yang luas)
c. Resiko relatif produk. berpotensi untuk meningkatkan market
Produk awal seringkali dipergunakan share, dan market pioneer cenderung untuk
sebagai dasar desain untuk inovasi karena mengembangkan strategi lini produk yang
produk yang ada adalah solusi yang luas. Dengan demikian keberhasilan dari
diteruskan untuk beberapa fungsi potensial pengembangan strategi lini produk di pasar
dan tujuan yang indah (Klein, 1987). Dengan akan dapat meningkatkan volume penjualan
inovasi berarti keluarnya produk teknologi dan meningkatkan market share sehingga
baru. Hal ini bertujuan untuk akan mempengaruhi kinerja perusahaan
mengembangkan teknologi baru yang untuk mendapatkan product performance
diperkenalkan untuk menciptakan produk dan market performance yang optimal.
baru dengan kualitas yang baik dan
diharapkan dapat diterima oleh pasar. TELAAH PUSTAKA

Kinerja Pemasaran dalam suatu Competititive Advantage Produk Baru


perusahaan Penelitian yang terdahulu (Calantone
Pada saat kompleksitas, dinamika dan dan Cooper, 1981; Cooper, 1992; Crawford,
intensitas kompetisi berada di lingkungan 1987; Edgett, Shipley, dan Forbes, 1992;
makro, bisnis meningkat (Despande, Farley Griffin dan Hauser, 1991) menunjukkan
dan Webster, 1993). Hal ini berarti bahwa, atribut produk baru; misalnya
perusahaan- perusahaan mulai terdorong kualitas (new product quality), reliabilitas
untuk lebih memperkuat basis strateginya (realiability), kebaruan (newness), dan
sehingga dapat menjamin pertumbuhan yang keunikan (uniqueness) memberikan
berkelanjutan khususnya untuk jangka gambaran yang lebih kongkret mengenai
panjang. Dengan kata lain diharapkan bisa kemampuan perusahaan untuk memenuhi
menjadi sebagai market performance. kebutuhan pelanggan. Dan perbedaan antara
beberapa alternatif pada atribut penting
Strategi pengembangan produk dengan memberikan bukti langsung dari keunggulan
Kinerja pemasaran suatu produk (Day dan Wensley, 1988 dalam
Day dan Nedungadi (1994) Li dan Calantone, 1998).
mengungkapkan bahwa perusahaan yang Keunggulan produk baru
berhasil “mengendalikan“ pasar adalah mempengaruhi kinerja pasar produk yang
perusahaan yang selalu menyeimbangkan mengacu pada level outcome finansial dan
dua oreientasi (orientasi pelanggan dan kompetitif dalam pasar, seperti yang
orientasi pesaing) dengan baik. ditampakkan dalam profit, ROI (Return On
Denganmemperhatikan kedua orientasi Investment), dan porsi pasar. Para pembeli
tersebut akan menghasilkan kinerja biasanya membentuk suatu persepsi yang
pemasaran yang lebih baik. Salah satunya, menyenangkan terhadap produk baru yang
yaitu orientasi pada pesaing, dengan cara memilik keunggulan fitur-fitur yang
melakukan pengembangan strategi terhadap ditawarkan (Carpenter dan Nakamoto, 1989
produk yang meliputi diferensiasi atau dalam Li dan Calantone, 1998); dan mereka
diversifikasi produk, variasi produk, dan lebih suka untuk memilih suatu produk
inovasi produk. Sumber-sumber keunggulan dalam perilaku pembelian ketika keuntungan
kompetitif ada dalam pengembangan produk dari fitur-fitur tersebut.melebihi dari biaya
baru (Lawless dan Fisher, 1990). yang dikeluarkan. (Alpert dan Kamins, 1995
Robinson dan Fornell (1985) serta dalam Li dan Calantone, 1998).
Robinson (1988) dalam studinya mengenai Lebih lanjut, penelitan empiris pada
keunggulan–keunggulan market pioneer pengembangan produk baru (Cooper, 1983;
94 Endang Sutrasmawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Edgett, Shipley, dan Forbes, 1992 dalam Li Pengembangan utama dalam manajemen
dan Calantone, 1998) menyediakan beberapa produk baru tersebut terdiri dari tiga proses:
bukti yang mengatakan bahwa keuntungan a. Proses pengetahuan pelanggan
produk baru membawa kepada kinerja b. Proses pengetahuan kompetitor
produk superior. Dengan demikian diketahui c. Interface marketing Research and
bahwa semakin besar keunggulan produk Development (R&D)
baru, maka akan semakin baik kinerja pasar
produk tersebut. Adapun uraian dari ketiga proses tersebut
diatas adalah sebagai berikut :
Hubungan Antara Competitive Advantage a. Proses pengetahuan pelanggan,
Produk Baru Terhadap Market Menurut Huber (1991) dan
Performance Sinkula (1994) dalam Li dan Calantone
Beberapa tahun terakhir terdapat (1998), proses pengetahuan pelanggan
trend diantara perusahaan-perusahaan terdiri dari tiga aspek, yaitu :
(organisasional), untuk menguatkan pemerolehan, interprestasi, dan integrasi
hubungan antara pasar dan aktivitas informasi pelanggan. Dalam prakteknya
pengembangan produk baru. Diantaranya informasi mengenai kebutuhan pembeli
adalah : sangat diperlukan agar produk baru dapat
 Microsoft menetapkan beta untuk diterima dengan aktivitas interaksi
mencari pengetahuan pelanggan pada perusahaan dengan pembeli, misalnya
suatu fase penting dari pengembangan pertemuan dan diskusi reguler (Kohli dan
software baru dan menghasilkan Hauser, 1990) dalam Li dan Calantone
spesifikasi produk ke alfa (mem- (1998), wawancara personal dan grup
verifikasi bahwa software sesuai dengan fokus (Griffin dan Hauser, 1991; Ram,
spesifikasi) dan pengujian gamma 1989) dalam Li dan Calantone (1998),
(pengecekan final produk sebelum dan sesi pemecahan masalah. (Von
peluncurannya). Microsoft melanjutkan Hippel, 1986) dalam Li dan Calantone
kesuksesan pasarnya dengan giat mencari (1998). Kemudian informasi tersebut
pengetahuan pelanggan dalam diinterpretasikan melalui berbagai
pengembangan produk baru prosedur analitis lalu diintegrasikan
 GM (General Motor) mengeluarkan dalam desain produk baru melalui tehnik
konsep benchmarking kompetitif untuk mencampur (blending) misalnya
merevitalisasi kepemimpinan yang telah mencocokkan atribut produk dengan
lama hilang dalam inovasi automobil. kebutuhan. Dengan demikian dapat
Dengan dorongan baru ini GM diketahui bahwa, semakin intens proses
menemukan, pusat pengetahuan dalam pengetahuan pelanggan dalam produk
sub-urban Detroit di Warren dimana baru, maka akan semakin besar
kompetitor mesin dari Ford yaitu Toyota keunggulan produk baru tersebut.
diuji dan diteliti secara mendetail.
Walaupun GM pendatang baru dalam b. Proses pengetahuan kompetitor.
menyokong benchmarking kompetitif, Sama seperti proses pengetahuan
namun secara cepat GM telah membuat pelanggan, proses ini juga melibatkan
konsep yang merupakan bagian yang tiga aspek perilaku yaitu : pemerolehan,
tidak terpisahkan dari strategi turn interprestasi, dan integrasi informasi
around. kompetitor. Proses pengetahuan
Dari kedua contoh tersebut diatas, kompetitor menciptakan informasi yang
menunjukkan dari apa yang telah muncul tidak simetris antara perusahaan yang
sebagai pengembangan utama dalam lebih atau kurang intens dalam
manajemen produk baru. mengimplementasikan proses tersebut.
Vol. 15 No. 1, September 2008 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 95

Perusahaan dengan informasi yang lebih dan Snell (1989); Szymanski, Bharadwaj,
kompetitif dapat menggunakan dan Varadarajan (1993) dalam Li dan
pengetahuan yang dimilikinya dalam Calantone (1998) dalam penelitian
beberapa cara, termasuk menunjukkan tentang manajemen produk, mengatakan
kekuatannya terhadap kelemahan bahwa kekuatan R&D berhubungan
kompetitor, meng-internalisasi kekuatan positif dengan keunggulan produk,
kompetitor dengan meniru, atau karena perusahaan dengan
meniadakan kekuatan kompetitor dengan pengembangan sumber daya teknologi
diferensiasi produk. Dengan demikian yang lebih besar lebih mungkin untuk
dapat diketahui bahwa, semakin intens menciptakan produk dengan fitur yang
proses pengetahuan kompetitor dalam lebih inovatif. Dengan demikian dapat
pengembangan produk baru, maka akan bahwa semakin besar kekuatan R&D,
semakin besar keunggulan produk baru maka akan semakin besar pula
tersebut. keunggulan produk yang dihasilkan
(produk baru). Kompetitor dalam
c. Kekuatan Research and Development pengembangan produk baru, maka akan
Kekuatan R&D mengacu pada semakin besar keunggulan produk baru
sumber daya perusahaan dan kapasitas tersebut.
bagi pengembangan teknologi baru. Hill

Pengembangan Model

Variasi Produk Variasi


Kompetittoror produk

Inovasi
Inovasi Competititive Market
produk
produk advantage performance
kompetitor

Diverensiasi
Diverensiasi
Produk
produk
kompetitor
96 Endang Sutrasmawati Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Gambar di atas menunjukkan bahwa value, dapat diterima oleh pasar, dan
dengan melakukan pengembangan strategi memberikan kepuasan; baik terhadap
lini produk dengan baik dan tepat seperti produk, image dan pelayanan bagi
diferensiasi dan diversifikasi produk, variasi pelanggan (product performance).
produk dan inovasi produk akan memberikan 4. Dengan melakukan strategi
hasil produk yang mempunyai value, pengembangan lini produk yang baik dan
Sehingga akan dapat memberikan kepuasan tepat dibandingkan dengan produk
dan kemantapan pelanggan untuk terus pesaingnya, diharapkan dapat
menggunakan produk kita serta memberikan meningkatkan volume penjualan dan
image yang baik bagi produk tersebut. market share, sehingga dalam posisi pasar
Dengan demikian akan mengakibatkan diakui sebagai product performance dan
meningkatnya volume penjualan dan market berpengaruh juga terhadap meningkatnya
share, dimana akan mempengaruhi kinerja kinerja perusahaan (market performance).
perusahaan sebagai market performance.
REFERENSI
KESIMPULAN
Cowling, Keith, and Cubbin, John, (1971),
Dari telaah pustaka dan Price, Quality and Advertising
pengembangan kerangka berpikir manajerial Competition: An Econometric
tersebut diatas, maka dapat dibuat beberapa Investigation of the United Kingdom
kesimpulan sebagai berikut: Car Market, Economica, pp. 378-394.
1. Perusahaan akan dapat menghasilkan Day, George S., and Nedungadi, Prakash,
kinerja pemasaran dengan melihat market (1994), Managerial
share dan meningkatkan volume Representativeness of Competitive
penjualan apabila perusahaan melakukan Advantage, Journal of Marketing,
suatu perbaikan dengan strategi-strategi Vol.58, April, pp.31-44.
pengembangan seperti produk, harga,
promosi, distribusi dan pelayanan. Despande, Rohit, Farley, John U., and
Dimana pengembangan dari strategi- Webster, Frederick E., Jr, (1993),
strategi tersebut adalah sebagai upaya Corporate Culture, Customer
untuk memenangkan suatu persaingan. Orientation, and Innovativeness in
2. Pengembangan strategi lini produk Japanese Firm, Journal of
merupakan salah satu isu untuk Marketing, Vol.57, January, pp. 23-
memperluas jumlah lini produk sebagai 27.
upaya untuk memenangkan suatu
persaingan, yaitu menggambarkan sebuah Ferdinand, Augusty TaE, (1991), An Analysis
of Marketing Instruments in the
sistem hubungan dimana perusahaan
hanya dapat eksis dan bertahan apabila Competitive Market, An Applied
Study of the Japanese Automobile
memiliki keunggulan-keunggulan yang
unik. Adapun keunggulan-keunggulan Industry, The Hikone Ronso, Journal
of Economic Society, Shiga
unik tersebut dapat dilakukan dengan
cara: University, Japan.
 Diferensiasi dan diversifikasi produk.
Henderson, B.D., (1983), The Anatomy of
 Variasi produk.
Competition, Journal of Marketing,
 Inovasi produk.
Vol.47, pp. 7-11.
3. Diharapkan dengan melakukan
pengembangan strategi lini produk akan Kahn, Barbara E., (1998), Dynamic
menghasilkan produk yang memiliki Relationship With Customers: High-
Vol. 15 No. 1, September 2008 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 97

Variety Strategies, Journal of the Competence on New Product


Academy of Marketing Science, Advantage : Conceptualization and
Vol.26, No.1, pp. 45-53. Empirical Examination, Journal of
Marketing, Vol. 62, October, pp. 13-
Lawless, W. Michael, and Fisher, Robert J., 29.
(1990), Sources of Durable
Competitive Advantagein New Moreau, C. Page, Lehmann, Donald R., and
Products, The Journal of Product Markman, Arthur B., (2001),
Innovation Management, Vol.7, pp. Entrenched Knowledge Structures
35-44. and Consumer Response to New
Products, Journal of Marketing
Li, Tiger, and Calantone, Roger J., (1998), Research, Vol. XXXVIII, February,
The Impact of Market Knowledge pp. 14-29.

Anda mungkin juga menyukai