Anda di halaman 1dari 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENI MELUKIS DENGAN

MEDIA SEDOTAN PADA KELOMPOK B


DI RA CERIA DARUL FAQIH PURWOKERTO
SRENGAT- BLITAR

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Jurusan PG – PAUD

OLEH :

ISMI KUMAIDAH
NPM : 14.1.01.11.0533 P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENI MELUKIS DENGAN
MEDIA SEDOTAN PADA KELOMPOK B
DI RA CERIA DARUL FAQIH PURWOKERTO
SRENGAT- BLITAR

Ismi Kumaidah
14.1.01.11.0533 P
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pembimbing I Pembimbing II

Intan Prastihastari Wijaya,M.Pd.,M.Psi Widi Wulansari, M.Pd.

Abstrak

Penelitian ini di latar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa
pembelajaran di RA Ceria masih kurang bervariasi, ruangan kelas yang sempit, media yang
digunakan juga kurang bervariasi, sehingga suasana kelas jadi pasif dan akhirnya hasil
pembelajaran pun juga rendah.
Rumusan masalah penelitan ini adalah apakah melukis dengan menggunakan media
sedotan dapat meningkatkan seni lukis pada anak kelompok B di RA Ceria “Darul Faqih”
Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar tahun ajaran 2015-2016?
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
subyek penelitian anak kelompok B yang berjumlah 10 anak didik pada RA Ceria “Darul
Faqih” Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus,
dengan hasil ketuntasan belajar anak didik mencapai 80% pada siklus ke tiga. Instrumen yang
digunakan berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan rubrik
unjuk kerja.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : (1) Hasil ketuntasan belajar anak pra siklus
atau pra tindakan mencapai 10% dan yang belum tuntas sebanyak 90%. Pelaksanaan tindakan
dilakukan sebanyak tiga siklus. (2) Hasil ketuntasan belajar anak pada siklus I sebanyak 20%
yang belum tuntas 80%. Pada siklus II hasil ketuntasan belajar anak sebanyak 60% yang
belum tuntas 40%. (3) Hasil ketuntasan belajar anak pada siklus III sebanyak 80% dan yang
belum tuntas sebanyak 20%. (4) Perbedaan ketuntasan belajar anak sebelum dan sesudah
tindakan sebesar 70% sehingga dapat diketahui ada peningkatan. Dengan demikian dapat
dikatakan melukis dengan media sedotan dapat meningkatkan kemampuan seni melukis anak
pada kelompok B RA Ceria “Darul Faqih” Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.

Kata kunci : Kemampuan, seni, melukis, media sedotan


I. LATAR BELAKANG Dengan demikian, usia dini pra sekolah
Pendidikan anak usia dini adalah
merupakan usia yang efektif untuk
suatu upaya pendidikan yang ditujukan
mengembangkan berbagai potensi yang
kepada anak sejak lahir sampai usia 6
dimiliki oleh anak. Kegiatan yang
tahun yang dilakukan melalui
digunakan pembelajaran di TK
pemberian rancangan pendidikan untuk
sangatlah bermacam–macam dengan
membantu pertumbuhan dan
menggunakan berbagai metode dan
perkembangan jasmani dan rohani agar
model. Metode adalah cara yang
anak memiliki kesiapan dalam
digunakan untuk
memasuki pendidikan lebih lanjut.
mengimplementasikan rencana yang
Anak usia dini 4 sampai 6 tahun
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
mengalami perkembangan kecerdasan
nyata dan praktis untuk mencapa
yang meningkat dari 50% menjadi 80%
tujuan pembelajaran. Beberapa metode
yang disebut dengan masa peka. Masa
pembelajaran diantaranya : (1)
peka merupakan masa terjadinya
Ceramah. (2) Demontrasi. (3) Diskusi.
pematangan fungsi-fungsi fisik dan
(4) Pengalaman lapangan/praktek
psikis yang siap merespon stimulasi
langsung dan lain-lain.
yang diberikan oleh lingkungan. Pada
Sedangkan model pembelajaran
masa ini anak memiliki sensitif untuk
adalah suatu desain / rancangan yang
menerima berbagai upaya
menggambarkan proses rincian dan
perkembangan seluruh potensinya,
penciptaan situasi lingkungan yang
sehingga akan menjadi masa yang
memungkinkan anak berinteraksi
cukup penting dalam mengembangkan
dengan pembelajaran sehingga terjadi
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, dan
perubahan atau perkembangan pada
sosial emosional.
diri anak diantara model pembelajaran
Undang-undang Sistim
di PAUD adalah: (1) Model
Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun
pembelajaran klasikal. (2) Model
2003, Pasal 28 Ayat 3 menyebutkan
pembelajaran area. (3) Model
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
pembelajaran sentra. (4) Model
pada jalur formal berbentuk taman
pembelajaran berdasarkan sudut –
kanak - kanak (TK), Raudlatul Athfal
sudut kegiatan. dan (5) Model
(RA) dan bentuk lain yang sederajat.
pembelajaran kegiatan kelompok.
Pembelajaran di RA dilaksanakan
Upaya pengembangan ini dapat
melalui kegiatan bermain sambil
dilakukan berbagai cara termasuk
belajar atau belajar seraya bermain.
melalui kegiatan seni melukis. Di RA
tidak hanya terkait dengan kemampuan Media yang digunakan kurang
kognitif saja, tetapi juga kesiapan bervariasi. (2) Waktu yang terlalu
mental sosial dan emosional, karena itu lama dan membosankan. (3)
dalam pelaksanakannya harus Kurangnya media atau persiapan
dilakukan secara menarik, bervariasi kurang optimal (4) anak kurang
dan menyenangkan. berminat (5) Belum pernah dilakukan
Kegiatan seni melukis di RA penelitian tentang kemampuan seni
Ceria Darul Faqih Srengat Blitar dengan media sedotan.
adalah salah satu kegiatan yang disukai Penelitian tentang meningkatkan
anak. Karena memakan waktu yang kemampuan seni melukis dengan
lama, anak menganggapnya sebagai media sedotan. Beberapa pemecahan
momok atau hl yang menakutkan. masalah yang dapat dilakukan yaitu
Anak cenderung malas dan ogah- 1.) guru menyiapkan media
ogahan. Anak lebih suka mewarnai pembelajaran sesuai dengan tema yang
gambar-gambar saja. Untuk itu kita akan disampaikan 2.) guru
kenalkan agar kegiatan tersebut menyiapkan diri untuk menguasai
diminati dan menyenangkan bagi materi 3.) guru menerapkan metode
semua anak. Untuk meningkatkan yang menarik minat anak 4.) Guru
kemampuan seni meluki sebagi anak melakukan penelitian tentang
usia dini sangat penting untuk kemampuan seni dengan media
menginplementasikan kurikulum yang sedotan
kreatif. Salah satu pemecahan yang dapat
Penyebab dari masalah dilakukan untuk permasalahan tentang
pengembangan ini adalah seni melukis kemampuan seni melukis adalah
kurang menarik, media yang digunakan dengan menggunakan sedotan.
kurang bervariasi, waktu yang terlalu Berdasarkan uraian tersebut
lama dan membosankan. Penyampaian penulis merasa terketuk hatinya untuk
kegiatan pembelajaran seni melukis berupaya membuat suatu kegiatan
supaya tidak jenuh dan membosankan melukis yang sifatnya permaian. Suatu
anak salah satunya adalah dengan cara permainan yang mampu membuat anak
melukis dengan media sedotan. tertarik untuk melakukannya dan
Dengan demikian dapat kegiatan yang menyenangkan bagi
diketahui bahwa kemampuan melukis anak yaitu kegiatan melukis dengan
anak di RA Ceria “Darul Faqih” menggunakan sedotan. Kegiatan ini
kurang diminati oleh anak karena (1)
sangat sederhana, bahan-bahannya berupa tindakan melukis dengan
mudah di dapat dan murah. menggunakan sedotan, dengan
harapan kemampuan seni melukis di
II. METODE RA kami akan semakin meningkat.
Penelitian ini dilaksanakan Penelitian dilaksanakan di kelas B ini
dengan menggunakan desain tindakan dikarenakan kami menganggap anak
kelas dengan desain Penelitian kelompok B lebih mampu atau lebih
Tindakan Model Kemmis (1998) mudah untuk diajari, dikarenakan
berdasarkan siklus-siklus. Sesuai usianya yang sudah matang dan
dengan penelitan yang telah bidang pengembangan yang dicapai
dilaksanakan tindakan berdasarkan adalah meningkatkan kemampuan seni
temuan penelitian, penelitian telah melukis dengan media sedotan.
dilaksanakan tindakan sebanyak 3 Instrumen data adalah alat yang
siklus karena dalam siklus ke tiga digunakan untuk memeproleh data.
dirasa sudah ada peningkatan untuk Tehnik pengumpulan data dalam
kemampuan melukis melalui media pnelitian tindakan kelas ini peneliti
sedotan, maka siklus dihentikan. menggunakan tehnik :
Penelitian ini adalah penelitian 1. Observasi atau pengamatan
tindakan kelas (PTK) dengan Observasi dilakukan secara
pendekatan deskriptif kuantitatif. Hal sistematis untuk mengamati dari
ini dikarenakan penelitian dekat mengenai perubahan yang ada
dilaksanakan di dalam kelas dan pada objek penelitian (anak)
memberikan tindakan serta hasilnya terutama yang berkaitan dengan
yang berupa nilai kemudian keterbatasan emosional anak di
dideskripsikan. dalam mengikuti proses
Penelitian ini dilaksanakan di RA pembelajaran di kelas, kesungguhan
ceria “ DARUL FAQIH “ Purwokerto, dan kecermatan anak dalam kegiatan
Srengat, Blitar pada kelompok B, pada melukis dengan menggunakan media
bulan Maret sampai bulan Mei 2016. sedotan. Pengamatan dalam
Subjek dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada
anak TK Ceria “DARUL FAQIH“ kegiatan anak di kelas, yaitu: hasil
Purwokerto pada anak kelompok B, karya anak, pada saat
yang berjumlah 10 anak didik, terdiri mendemonstrasikan hasil jawaban di
dari 6 anak laki-laki dan 4 anak depan kelas, keaktifan dan antusias
perempuan. Objek penelitian ini anak dalam menerima pelajaran.
Dalam penelitian ini untuk membuat rencana pengumpulan
menggunakan dua macam lembar data berikutnya.
observasi yaitu observasi untuk 1. Prosedur analisa data
kegiatan anak dan observasi untuk Prosedur analisa data adalah refleksi
kegiatan guru. awal, penyusunan perencanaan,
2. Wawancara dengan Guru Kelas pelaksanaan tindakan, observasi atau
Wawancara dilakukan kepada pengamatan, refleksi .
beberapa elemen pembelajaran untuk 2. Proses refleksi
mengetahui situasi selama mengikuti Proses refleksi adalah merupakan
proses pembelajaran dan hasil dari kegiatan analisis, sintesis,
proses pembelajaran. Selain itu, interprestasi terhadap semua
wawancara dilakukan pada objek informasi yang diperoleh saat
penelitian, untuk mengetahui kegiatan tindakan. Setelah selesai,
seberapa besar kemampuan anak. mendiskusikan apa yang telah
3. Dokumentasi dilakukan, apa yang telah terjadi
Dokumentasi berupa dokumen- dengan kolabolator.
dokumen yang berkaitan dengan 3. Kriteria Refleksi
proses pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan keberhasilan
Dokumen tersebut meliputi RKM, tindakan, dilakukan komparasi
RKH, lembar observasi dan respon dari hasil belajar anak
instrument penelitian.Dokumen sebelum tindakan dan sesudah
diperlukan untuk kepentingan dilakukan tindakan. Teknik analisa
penelitian data untuk menguji tindakan adalah
Dalam penelitian ini, ada dua teknik diskriptif kualitatif dengan
prosedur data yang dilakukan, yaitu membandingkan kualitas belajar
analisis data selama pengumpulan data (prosentase yang memperoleh
dan analisis data sesudah selesai proses bintang 3 dan bintang 4) antara
pengumpulan data. Analisis data awal waktu sebelum dilakukan tindakan.
pengumpulannya dilakukan penulis Siklus I, Siklus II, dan Siklus III .
sebagai analisis awal yang dilakukan Analisis data dilakukan pada
dengan reduksi awal. Tujuannya adalah tahap refleksi, setelah tindakan
untuk menetapkan fokus penelitian. selesai.
Menyusun temuan-temuan sementara Langkah-langkahnya adalah :
berdasarkan data yang sudah terkumpul, P = f x 100 %
N
P = Presentasi anak yang Sebelum dilaksanakan penerapan
mendapatkan bintang tertentu melukis dengan media sedotan untuk
F = Jumlah anak yang meningkatkan kemampuan seni
mendapatkan bintang tertentu melukis anak di RA Ceria “Darul
N = Jumlah anak keseluruhan Faqih” biasanya hanya menggambar
Hasil dari analisis tersebut bebas lalu diwarnai sehingga anak
kemudian dibandingkan tiap siklus merasa bosan dan malas. Anak yang
dan ketuntasan 75%. hasil pekerjaannya bagus hanya 1 anak
saja (10%). Akhirnya peneliti
III. HASIL DAN KESIMPULAN menggunakan media yang lebih
Sebelum melaksanakan tindakan bervariasi yakni dengan menggunakan
penelitian, peneliti membuat tahapan media sedotan dengan cara ditiup
tindakan yang akan dilakukan yaitu untuk meningkatkan kemampuan seni
meminta ijin dan persetujuan kepala melukis anak pada kelompok B di RA
RA Ceria “Darul Faqih” Kecamatan Ceria “Darul Faqih” Kecamatan
Srengat Kabupaten Blitar ntuk dapat Srengat Kabupaten Blitar.
melakukan atau melaksanakan Pada saat pra tindakan
penelitian tindakan kelas. menunjukkan bahwa perkembangan
Selanjutnya peneliti mengadakan kemampuan seni melukis pada anak
komunikasi dengan guru kelompok B kelompok B RA Ceria “Darul Faqih”
untuk menggali permasalahan yang Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar
terjadi di kelas. Salah satu masih sangat rendah dan perlu
permasalahan yang terjadi di kelas dikembangkan lagi, karena masih
yaitu susasana kelas yang sering gaduh mencapai 10% dari jumlah 10 anak
seolah-olah anak malas untuk belajar didik atau hanya 1 anak yang mendapat
dan merasa bosan sehingga KBM ketuntasan belajar. Oleh karena itu,
menjadi terganggu dan guru perlu dikembangkan kemampuan
beranggapan pembelajaran kurang melukis pada anak kelompok B RA
efektif. Untuk mengatasi masalah yang Ceria “Darul Faqih” Kecamatan
terjadi peneliti menggunakan metode Srengat Kabupaten Blitar dengan
melukis dengan media sedotan supaya menggunakan media sedotan.
anak tidak akan merasa bosan dan akan Dapat dilihat bahwa pada
lebih bersemangat dalam mengikuti pelaksanaan pra tindakan anak didik
KBM. yang mempunyai nilai ketuntasan ada
1 anak didik atau sebsasar 10%,
kemudian pada pelaksanaan siklus I belum tuntas belajarnya dari 10 anak
mulai mengalami kenaikan didik.
prosentasenya, dari 10% menjadi 20% Hal ini menunjukkan bahwa
dari jumlah 10 anak didik mengalami melukis dengan menggunakan media
kenaikan menjadi 2 anak didik. Anak sedotan dapat meningkatkan
didik yang belum tuntas belajarnya kemampuan seni melukis anak pada
telah mengalami penurunan dari 9 anak kelompok B RA Ceria “Darul
anak didik pada saat pelaksanaan pra Faqih” Kecamatan Srengat Kabupaten
tindakan berubah menjadi 8 anak didik Blitar
pada saat pelaksanaan siklus I. Dari hasil tindakan penelitian
Pada siklus II mengalami yang dilakukan selama 3 kali siklus
kenaikan lagi prosentasenya, dari 20% berturut-turut terjadi peningkatan
menjadi 60% dari jumlah 10 anak kemampuan seni melukis pada anak
didik menjadi 6 anak didik. Anak kelompok B RA Ceria “ Darul Faqih”
didik yang belum tuntas belajarnya Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar
telah mengalami penurunan dari 9 dengan menggunakan media sedotan,
anak didik pada saat pelaksanaan pra yang dapat dilihat dari waktu sebelum
tindakan berubah menjadi 8 anak didik tindakan sampai siklus III sebagai
pada saat pelaksanaan siklus I, lalu berikut :
pada saat pelaksanaan siklus II yang Tabel 4.9
belum tuntas ada 4 anak dari 10 anak Hasil penelitian kemampuan seni melukis
didik. pra tindakan sampai tindakan Siklus III
Pada siklus III kenaikan pada anak kelompok B RA Ceria “ Darul
prosentasenya, dari 60% menjadi 80% Faqih” Kecamatan Srengat Kabupaten
dari jumlah 10 anak didik telah Blitar
mencapai 8 anak didik. Anak didik Hasil Pra Tindakan Tindakan Tindakan
No
Penilaian Tindakan Siklus I Siklus II Siklus III
yang belum tuntas belajarnya telah
mengalami penurunan dari 9 anak 1. 80% 30% 0% 0%

didik pada saat pelaksanaan pra


2. 10% 50% 40% 20%
tindakan berubah menjadi 8 anak didik
pada saat pelaksanaan siklus I, lalu
3. 10% 10% 50% 40%
pada saat pelaksanaan siklus II yang
belum tuntas ada 4 dan pada akhir 4. 0% 10% 10% 40%
siklus III hanya ada 2 anak yang
Jumlah 100% 100% 100% 100%
Dengan demikian pelaksanakan
Tabel 4.9 di atas menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh peneliti
bahwa dari sebelum dilakukan sudah memenuhi kriteria ketuntasan
tindakan anak yang mendapat bintang belajar anak yakni 75% sehingga
3 masih jauh dari harapan sedangkan tindakan penelitian yang dilakukan
yang mendapat bintang 4 masih belum oleh peneliti berhasil dan dengan
ada. Setelah dilakukan siklus I mulai demikian Hipotesis tindakan diterima.
terjadi peningkatan, anak yang Berdasarkan hasil penelitian dan
mendapat bintang 3 lebih banyak dari pembahasan disimpulkan sebagai
sebelumnya dilakukan tindakan. berikut :
Kemudian dari hasil refleksi 1. Hasil kemampuan belajar anak
siklus I peneliti berusaha melakukan pra siklus atau pra tindakan
penjelasan kepada anak sehingga pada mencapai 10% dan yang belum
siklus II anak sudah banyak yang tuntas sebanyak 90%.
mengerti tentang kegiatan ini yang Pelaksanaan tindakan dilakukan
dapat dilihat dari anak yang sebanyak tiga siklus.
mendapatkan bintang 3 lebih banyak 2. Hasil kemampuan belajar anak
dari siklus I dan ada juga 2 anak yang pada siklus I sebanyak 20% yang
sudah mendapatkan bintang 4. Namun belum tuntas 80%. Pada siklus II
masih belum memnuhi kriteria hasil ketuntasan belajar anak
sehingga masih perlu adanya sebanyak 60% yang belum tuntas
perbaikan siklus III dan dari 40%.
kelemahan-kelamahan yang terjadi 3. Hasil ketuntasan belajar anak
pada siklus sebelumnya dapat pada siklus III sebanyak 80% dan
dijadikan bahan perbaikan sehingga yang belum tuntas sebanyak 20%.
pada siklus ke III ini terjadi 4. Perbedaan sebelum dan sesudah
peningkatan sesuai dengan apa yang tindakan sebesar 70% sehingga
diharapkan yakni anak yang mendapat dapat diketahui ada peningkatan
bintang 3 dan 4 sudah mencapai 80%. kemampuan seni melukis.
Namun di dalam pembelajaran Dengan demikian dapat dikatakan
melukis dengan media sedotan ini melukis dengan media sedotan dapat
masih ada yang belum tuntas yakni meningkatkan kemampuan seni
20% dikarenakan ada beberapa anak melukis anak pada kelompok B RA
yang malas untuk melakukan kegiatan Ceria “Darul Faqih” Kecamatan
ini.
Srengat Kabupaten Blitar dan
hipotesis diterima. Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional
IV. DAFTAR PUSTAKA
Abu, Cholid. 2004. Metodologi Jakarta. Departemen Pendidikan
Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Nasional RI

Arsyad Azhar. 2004. Media Widia Pakerti, dkk, 2008, Materi Pokok
Pembealjaran. Jakarta : PT Raja Metode Pengembangan Seni.
Grafindo Persada. Jakarta,

Ahmad Rohani. 1997. Media Universitas Terbuka.


Intrukional Educatif. Jakarta : Google. 2016. (online) tersedia :
Rineka Cipta. https://id.wikipedia.org/wiki/Luki
san diunduh tanggal 15 Pebruari
Aristo Rahadi. 2004. Media 2016
Pembelajaran. Jakarta.
Syaiful, M, 2012. (online) tersedia :
Badru Zaman. 2010. Media dan Sumber
https://m.facebook.com/notes/rese
Belajar TK. Jakarta : Universitas
psehat/arti-lukisan-berdasarkan-
Terbuka
fengshui/293740964070804/?p=1
0 diunduh tanggal 15 Pebruari
Hajar Pramadi, 2010. Materi Pokok
2016
Seni Ketrampilan Anak. Jakarta.

Natania,Sherena. 2015. (online) tersedia :


J. Lexy, Moelong. 2002. Metodologi
https://www.facebook.com/duniaa
Penelitian Kualitatif. Bandung :
naklolypop/photos/a.9401438327
PT Remaja Rosda Karya.
08471.1073741840.80695280936
0908/940145999374921/ diunduh
Miarso Yusuf Hadi. 2004. Menyemai
tanggal 15 Pebruari 2016
benih Tekhnologi Pendidikan.
Jakarta : Kencana.
Novikasari, Novi. 2015. (online) tersedia :
http://melyloelhabox.blogspot.co.i
Nasution S. 2003. Metode Research (
d/2012/10/melukis-bagi-anak-
Penelitian ilmiah). Jakarta : Bumi
usia-dini.html diunduh tanggal 20
Aksara,
Pebruari 2016

Nur Masduqi, Joko Purwito. Finger Flocianove, maharisa. 2010. (online)


Painting tersedia :
http://flocianovemaharisa2010.blo
Riyana Cepi, Susilana Rudi. 2004. gspot.co.id/2013/04/tujuan-
Media pembelajaran, hakikat fungsi-dan-manfaat-media.html
pengembangan, pemanfaatan dan diunduh tanggal 20 Pebruari 2016
penilaian, Bandung : CV.Wacana
Prima.

Anda mungkin juga menyukai