Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ARINI

NIM : 0410825533
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
MATKUL : SOSIOLOGI PEMERINTAHAN ( IPEM 4427)
Tugas.1

Buatlah tulisan singkat (essay) mengenai tugas pokok negara, dan implementasinya di
Indonesia.

Essay tersebut harus mengandung rincian secara konseptual dan teoritis tentang tugas pokok
negara dan penjelasan komprehensif implementasinya di Indonesia. (Apakah tugas pokok
tersebut sudah dijalankan? Bagaimana hasilnya?)

Pembahasan untuk kasus Indonesia harus disertai fakta dan data.

Ketentuan tulisan :

Font Times New Roman 12,

Spasi 1,5

Jumlah halaman maksimal 5 halaman (tidak menggunakan cover).

Sistematika: pendahuluan, pembahasan (dikaitkan juga dengan tinjauan teoretik),


kesimpulan, dan referensi.

Tulisan harus orsinil (TIDAK BOLEH COPY PASTE!!)


Tugas Pokok Negara Dan Implementasinya Di Indonesia.

 Pendahuluan.
Pengertian Negara
Negara adalah sekumpulan masyarakat dengan berbagai keragamannya yang hidup
dalam suatu wilayah yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan
bersama. Negara juga merupakan integrasi kekuasaan politik, organisasi pokok kekuatan
politik, agency (alat) masyarakat yang memegang kekuasaan mengatur hubungan
antarmanusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala kekuasaan di dalamnya. Dengan
demikian negara mengintegrasikan dan membimbing berbagai kegiatan sosial penduduknya
ke arah tujuan bersama.Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa negara
merupakan:

1. suatu organisasi kekuasaan yang teratur;


2. kekuasaannya bersifat memaksa dan monopoli;
3. suatu organisasi yang bertugas mengurus kepentingan bersama dalam masyarakat
4.persekutuan yang memiliki wilayah tertentu dan dilengkapi alat perlengkapan negara.
Tujuan bernegara adalah menciptakan dan mewujudkan kesejahteraan hidup warga
masyarakatnya melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh institusi -
institusi atau au organ-organ negara atau yang disebut pemerintah.mengingat tujuan itu
merupakan hal-hal yang terkadang berisikan sesuatu yang ada di dalam dunia cita(ide) maka
ada kemungkinan tujuan tidak tercapainya keseluruhannya.terkait dengan tujuan negara
tersebut yaitu adanya fungsi juga melekat pada kehadiran dan terbentuknya negara fungsi
pada dasarnya mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks negara,maka fungsi
negara pun tidak akan terlepas dari berbagai aktivitas yang dilakukan melalui organ organnya
untuk mewujudkan tujuan negara tersebut (tujuan nasional).teori tentang fungsi negara
dengan menekankan pada aspek aspek ekonomi dan kehidupan manusia diantaranya teori
anarchism,indivialismn, dan socialism.

untuk dapat bekerja mewujudkan tujuan bernegara dengan melaksanakan fungsi-fungsinya


suatu negara haruslah memenuhi unsur-unsur pokoknya.ada 4 unsur yang merupakan satu
rangkaian yang apabila hubungan antara unsur-unsur itu hilang maka negara tersebut tidak
menjadi negara yang sesungguhnya atau utuh, merdeka dan berdaulat keempat unsur yang
dimaksud adalah penduduk / rakyat /masyarakat, wilayah, pemerintah yang berdaulat dan
kedaulatan.
 Pembahasan
Fungsi dan Tugas Pokok Negara
salah satu teori tentang fungsi negara yang didasarkan pada keterkaitannya dengan
ideologi dan penekanannya pada aspek aspek ekonomi dan kehidupannya itu
individualism,perjuangan untuk memenuhi kepentingannya tersebut.Oleh karena itu fungsi
negara seharusnya ditujukan untuk dapat memenuhi kepentingan kepentingan individu itu.
Dalam hal ini berlaku karena negara bukanlah end in itself atau tujuan akhir ( ultimate gold),
tetapi hanya sarana untuk manusia mencapai kepentingan individualnya.teori ini tidak
terlepas dari adanya paham liberalis yang dikenal di Indonesia ada urusan warga nya.

Fungsi negara biasanya merujuk pada pemikiran beberapa pemikir social, filsuf dan ahli
bidang tata negara. seperti Bung Karno sebagai pendiri negara Indonesia yang berdaulat
pernah berujar dalam autobiografinya bahwa negara Indonesia didirikan untuk mengabdi
kepada Tuhan. Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk melaksanakan ketertiban
dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi pertahanan dan keamanan serta
fungsi menegakkan keadilan. Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi negara secara
umum yaitu:

1. Melaksanakan Penertiban (Law And Order) , Fungsi negara yang pertama adalah fungsi
pengaturan dan ketertiban. Fungsi ini sangat penting, terutama dalam mencegah bentrokan-
bentrokan maupun pertikaian dan penyebab tawuran yang mungkin timbul dalam masyarakat
yang menjadi salah satu faktor penghalang proses tercapainya tujuan-tujuan negara.

2. Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan, Fungsi ini semakin penting seiring berjalannya
waktu, terutama bagi negara yang menganut paham negara kesejahteraan (welfare staat).
Maknanya negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang
ekonomi dan sosial masyarakat. Untuk itu, negara melakukan berbagai macam upaya seperti
pembangunan di segala bidang serta berusaha untuk selalu menciptakan kondisi
perekonomian yang selalu stabil.

3. Fungsi Pertahanan dan Keamanan, Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan
terjadinya serangan dari luar. Fungsi negara yang satu ini sangat penting karena menyangkut
keberlangsungan sebuah negara tersebut. Negara wajib nampu melindungi rakyatnya,
wilayah dan pemerintahannya dari berbagai ancaman, tantangan, serangan dan gangguan baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, penting bahwa negara dilengkapi
dengan alat-alat pertahanan serta personil keamanan yang terlatih dan tangguh.
4. Fungsi Keadilan
Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum, khususnya badan-badan
peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya unsur
kepentingan tertentu menurut hak dan kewajiban yang telah di kontribusikan kepada bangsa
dan negara.
Tugas pokok negara:

1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial (saling bertentangan)


agar tidak berkembang menjadi antagonisme yang berbahaya.

2. Mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah


tercapainya tujuan seluruh masyarakat.

Tugas pemerintahan adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat. dimana tugas
pelayanan lebih menekankan upaya mendahulukan kepentingan umum, mempermudah
urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik, sedangkan tugas mengatur lebih
menekankan kekuasaan power yang melekat pada posisi jabatan birokrasi.

Implementasi dari para birokrat pemerintah mengenai tugas pokok di negara Indonesia
menurut berbagai penelitian terhadap birokrasi pemerintahan sudah cukup berjalan dengan
baik dalam mewujudkan pelayanan public sehingga semua menuju penyempurnaan good
governance. Apalagi diera digital 4.0 saat ini peran kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi sangat membantu dalam mempermudah ,mempercepat , meneningkat efesiensi
serta efektivitas para birokrat pemerintah dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Sebagai contonya HAM di Indonesia dengan baik sesuai dengan sifat-sifat dasar dari
ideologi tersebut. Menurut ideologi Pancasila, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada
dasarnya diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan hak
asasi orang lain. Sehingga walaupun terdapat kebebasan, namun kebebasan tersebut harus
bertanggung jawab dengan memperhatikan dan tidak mengganggu hak asasi orang lain.
Namun dalam realitasnya hal tersebut belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh rakyat
Indonesia. Dimulai dengan bergulirnya era reformasi, munculah berbagai produk hukum
yang diharapkan untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak
sipil dan politik. Antara lain, UUD 1945 pasal 28A sampai pasal 28J, Ketetapan MPR Nomor
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU Pers, UU tentang HAM (UU No. 39 Tahun
1999), UU Pemilu, UU Parpol, UU Otonomi Daerah. Dari sisi politik, rakyat Indonesia telah
menikmati kebebasan politik yang luas. Empat kebebasan dasar, yaitu hak atas kebebasan
berekspresi dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul, hak atas kebebasan
berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan.

Melalui berbagai media hampir semua lapisan rakyat Indonesia sudah dapat
mengekspresikan perasaan dan pendapatnya tanpa rasa takut atau was-was seperti pada
zaman Orde Baru. Rakyat Indonesia relatif bebas mengkomunikasikan gagasan dan informasi
yang dimilikinya. Rakyat menikmati pula hak atas kebebasan berkumpul. Pertemuan-
pertemuan rakyat, seperti, seminar, rapat-rapat akbar tidak lagi mengharuskan meminta izin
penguasa seperti di masa Orde Baru. Rakyat Indonesia telah menikmati juga kebebasan
berorganisasi. Rakyat tidak hanya bebas mendirikan partai-partai politik sebagai wahana
untuk memperjuangkan aspirasi politiknya. Rakyat bebas pula untuk mendirikian organisasi-
organisasi kemasyarakatan, seperti serikat petani, serikat buruh, perkumpulan masyarakat
adat, dan lain sebagainya. Selain itu, tumbuhnya organisasi-organisasi rakyat dari bawah ini
akan memperkuat masyarakat sipil yang diperlukan bagi berlangsungnya sistem politik dan
pemerintahan yang demokratis..
 Kesimpulan

Di negara Indonesia para birokrat pemerintah telah menjalankan fungsi dan tugas pokok
negara indonesia dengan mengendalikan birokrasi pemerintahan dengan mewujudkan fungsi
pemerintahan misalnya pelayanan public,kerja sama antar pemerintah, koordiansi dengan
instansi,penaggulangan bencana, dll

Selain kesimpulan dari HAM di Indonesia ialah Kebebasan politik yang dinikmati oleh
masyarakat Indonesia ternyata juga tak diimbangi dengan perlindungan hukum yang
semestinya bagi hak-hak sipil, seperti, hak atas kemerdekaan dan keamanan pribadi, hak atas
kebebasan dari penyiksaan, atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau
merendahkan martabat, hak atas pemeriksaan yang adil dan proses hukum yang semestinya,
hak atas perlakuan yang sama di depan hukum. Dari berbagai daerah, seperti, Poso, Papua,
Jakarta, dan tempat-tempat lain di Indonesia, dilaporkan masih terjadi kekerasan horisontal
yang melibatkan unsur-unsur polisi dan militer.

Hal yang memprihatinkan, seringkali dalam peristiwa kekerasan horisontal, aparat keamanan
seolah-olah tidak berdaya melindungi kelompok-kelompok yang menjadi sasaran kekerasan
tersebut. Kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, seperti, kasus pembunuhan,
penculikan, penahanan sewenang-wenang terhadap ratusan ribu orang yang disangka
mempunyai kaitan dengan PKI, dan beberapa kasus lainnya, sampai hari ini belum
memperoleh penanganan yang adil.

 Referensi

Referensi bersumber dari modul 1,2,3 serta materi pengayaan BMP IPEM4427 Sosiologi
Pemerintahan

Suwaryo, H. Utang. 2020. IPEM4427 Sosiologi Pemerintahan (Edisi 3) Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/HAM-di-indonesia /article//159/123

Anda mungkin juga menyukai