Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME MATERI

Nama : Alvita Rosa Maheputeri

NIM : E0022032

Kelas : Hukum Kelembagaan Negara (L)

Materi : Teori-teori tentang pengertian lembaga negara, pengertian organisasi non pemerintah,
mengapa perlu adanya lembaga negara, mengapa perlu adanya NGO, apa fungsi dan tugas
lembaga negara, apa fungsi dan tugas NGO.

A. Pengertian Lembaga Negara

Lembaga negara, organ negara atau badan negara merupakan nomenklatur yang
diberikan pada pengemban fungsi dalam sistem penyelenggaraan negara, yang harus
bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama yang diterapkan. Lembaga negara
terkadang disebut dengan istilah lembaga pemerintahan, lembaga pemerintahan non-
departemen, atau lembaga negara saja. Ada yang dibentuk berdasarkan atau karena diberi
kekuasaan oleh UUD, ada pula yang dibentuk dan mendapatkan kekuasaannya dari UU,
dan bahkan ada pula yang hanya dibentuk berdasarkan keputusan presiden.1

Pakar hukum tata negara, H. A. S. Natabaya menyimpulkan, bahwa istilah badan


negara, organ negara, atau lembaga negara, mempunyai makna yang esensinya kurang
lebih sama. Dapat saja ketiganya digunakan untuk menyebutkan sesuatu organisasi yang
tugas dan fungsinya menyelenggarakan pemerintahan negara, sehingga tinggal pilih
apakah menggunakan istilah badan negara, organ negara, atau lembaga negara, yang
penting ada konsistensi penggunaanya.2
1
Muhamad Rakhmat, Konstitusi & Kelembagaan Negara, LoGoz: Bandung, 2014, hlm: 268.
2
H.A.S. Natabaya, “Lembaga (tinggi) Negara Menurut UUD 1945” dalam Refly Harun, dkk (editor), menjaga denyut
Konstitusi, Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, (Jakarta:Konstitusi Press, 2004),hlm. 60-61.
Kelembagaan negara menurut Jimly Asshiddiqie dapat dilihat dengan teori
tentang norma sumber legitimasi, yaitu: Apa bentuk norma hukum yang menjadi sumber
atau yang memberikan kewenangan kepada lembaga negara itu berkait dengan siapa yang
merupakan sumber atau pemberi kewenangan terhadap lembaga negara yang
bersangkutan.3

B. Pengertian Organisasi Non Pemerintah atau Non Government Organization (NGO) atau
Lembaga Swasdaya Mayarakat (LSM)

NGO (Non Government Organization) adalah organisasi non pemerintah.


Maksud dari non pemerintah disini adalah tidak menggantungkan sumber dana kegiatan
dari pemerintah. Di Indonesia lebih dikenal dengan LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat). Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara
swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta
bergerak dalam bidang lingkungan hidup (UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12).

Suresh T. K. Kartik mendefinisikan NGO sebagai “organisasi swasta yang


menjalankan kegiatan untuk meringankan penderitaan, mengentaskan kemiskinan,
memelihara lingkungan hidup, menyediakan layanan sosial dasar atau melakukan
kegiatan pengembangan masyarakat.” 4

Secara ideal, Ormas atau LSM adalah organisasi yang muncul dari masyarakat
yang tentunya memperjuangkan hak-hak masyarakat sebagai alternatif pembangunan.
Pembentukan ormas maupun LSM merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam upaya
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menitik beratkan kepada
pengabdian secara swadaya.5

C. Mengapa Perlu Adanya Lembaga Negara

3
Muhtadi. (2013). Lembaga Negara : Makna, Kedudukan dan Relasi. Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum, 7(3), 264.
4
Suresh T. K. Kartik, NGO Law And Governance; A Resource Book, (New Delhi: Mohini Publishers & Distributors,
2010), h. 24.
5
Herdiansah, A. G. (2016). Peran organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam
menopang pembangunan di Indonesia. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 1(1), 51.
Dalam mengelola sebuah negara, pasti akan terdapat lembaga negara.
Keberadaan lembaga negara tersebut dapat membantu melaksanakan fungsinya, dengan
tujuan memajukan bangsa dan negara. Maka dari itu, keberadaan lembaga negara
merupakan salah satu unsur penting dalam berdirinya sebuah negara.

Secara konseptual, dibentuknya lembaga-lembaga negara yaitu untuk


menjalankan fungsi negara dan juga untuk menjalankan fungsi pemerintahan secara
aktual. Sedangkan, secara praktis, fungsi lembaga negara untuk melaksanakan dasar atau
ideologi negara dalam mencapai tujuan.

Menurut Bagir Manan, untuk mengetahui apakah suatu lembaga bertindak untuk
dan atas nama negara atau sebaliknya, ditentukan oleh tugas dan wewenang yang terdapat
dalam aturan substantif lembaga dimaksud.

Seiring berjalannya waktu, praktek ketatanegaraan dan pelayanan publik yang


semakin kompleks menjadikan kebutuhan akan adanya lembaga-lembaga baru yang
bersifat mandiri dan independen tidak hanya dalam konteks negara Indonesia, akan tetapi
pada tiga dasarwasa terakhir di abad ke 20 mengalami perkembangan global
kelembagaan negara secara pesat. Menurut Ahmad Basarah hal ini disebabkan beberapa
hal, antara lain :

A) Negara mengalami perkembangan di mana kehidupan ekonomi dan sosial


menjadi sangat kompleks yang mengakibatkan badan eksekutif mengatur
hampir seluruh kehidupan masyarakat;
B) Hampir semua negara modern mempunyai tujuan untuk mencapai
kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya yang berkonsep negara kesejahteraan
(welfare state). Untuk mencapai tujuan tersebut negara dituntut menjalankan
fungsi secara tepat, cepat dan komprehensif dari semua lembaga negara yang
ada;
C) Adanya keadaan dan kebutuhan yang nyata, baik karena faktor-faktor sosial,
ekonomi, politik dan budaya di tengah dinamika gelombang pengaruh
globalisme versus lokalisme yang semakin komplek mengakibatkan variasi
struktur dan fungsi organisasi dan institusi-institusi kenegaraan semakin
berkembang; dan
D) Terjadinya transisi demokrasi, yang mengakibatkan terjadinya berbagai
kesulitan ekonomi, dikarenakan terjadinya aneka perubahan sosial dan
ekonomi. Negara yang mengalami perubahan sosial dan ekonomi memaksa
banyak negara melakukan eksperimentasi kelembagaan (institutional
experimentation). 6

D. Mengapa Perlu Adanya Non Government Organization (NGO)

Organisasi masyarakat (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau


dalam istilah lainnya sebagai Non Government Organization (NGO) memegang peranan
penting sebagai pilar demokrasi yang mewujudkan masyarakat sipil (civil society) yang
kuat dan mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam kehidupan bernegara. Peran
LSM sebagai pilar demokrasi merupakan suatu hal yang dapat dipahami karena aktifitas-
aktifitas yang dilakukan oleh LSM mampu membawa rakyat ke arah yang lebih
partisipatoris.

Pembentukan Non Government Organization (NGO) merupakan wujud


partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya. Kemunculan
NGO tidak terlepas dari kepentingan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
melakukan perubahan sosial bagi masyarakat itu sendiri, dimana aspek kesejahteraan
tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dari unsur pemerintah.

Keberadaan NGO ditandai dengan intensitas interaksi antar anggota dengan


anggota masyarakat secara langsung, bahkan pada batasan tertentu telah mengambil alih
peran negara yaitu menyediakan layanan kesehatan, mengadvokasi pendidikan,
menggalang partisipasi masyarakat dan sebagainya. NGO dapat berperan sebagai

6
Ahmad Basarah. Kajian Teoritis Terhadap Auxiliary State`S Organ Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia.
Masalah-Masalah Hukum, Vol. 43. No. 1, (2014). h. 1-2.
mediator atau menjembatani jarak antara masyarakat dengan struktur negara baik di
tingkat pusat maupun daerah, tetapi dengan catatan tidak larut dalam mainstream negara.7

E. Fungsi dan Tugas Lembaga Negara

Mahkamah Konstitusi dalam putusan sidangnya menyatakan bahwa Lembaga


Negara menimbang bahwa menurut Mahkamah Konstitusi, UUD 1945 dengan jelas
membedakan cabang-cabang kekuasaan negara dalam bidang legislatif, eksekutif, dan
yudikatif yang tercermin dalam fungsi-fungsi MPR, DPR dan DPD, Presiden dan Wakil
Presiden, serta Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah
Konstitusi sebagai lembaga-lembaga negara yang utama (main state organs, principal
state organs). Lembaga-lembaga negara dimaksud itulah yang secara instrumental
mencerminkan pelembagaan fungsi-fungsi kekuasaan negara yang utama (main state
functions, principal state functions), sehingga oleh karenanya lembaga-lembaga negara
itu pula yang dapat disebut sebagai lembaga negara utama (main state organs, principal
state organs, atau main state institutions) yang hubungannya satu dengan yang lain diikat
oleh prinsip “checks and balances.” 8

Charles E. Meriam menyatakan lima fungsi negara yaitu, keamanan eksternal,


ketertiban internal, keadilan, kesejahteraan umum dan kebebasan. Pembagian Lembaga
Negara dalam klasifikasi ini yaitu: (1) Lembaga Negara yang melaksanakan fungsi
membentuk hukum; (2) Lembaga Negara yang melaksanakan fungsi pelaksanaan hukum;
(3) Lembaga Negara yang melaksanakan fungsi menegakan hukum; dan (4) Lembaga
Negara yang melaksanakan fungsi campuran.9

Adapun tugas dan wewenang lembaga negara antara lain:

7
Herdiansah, A. G. (2016). Peran organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam
menopang pembangunan di Indonesia. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 1(1), 53.
8
Rayhan, A., & Nida, Q. (2021). Hierarkie Lembaga Negara Di Indonesia. Sultan Jurisprudence: Jurnal Riset Ilmu
Hukum, 1(1), 72.
9
Isra, Lembaga Negara: Konsep, Sejarah, Wewenang dan Dinamika Konstitusional, (Depok : Rajawali Pers, 2020),
h. 11.
1. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.
2. Menjaga kestabilan atau stabilitas keamanan, politik, hukum, HAM, dan
budaya.
3. Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, aman, dan harmonis.
4. Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
5. Menjadi sumber inspiratory dan aspirator rakyat.
6. Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme

F. Fungsi dan Tugas Non Government Organization (NGO)

Non Government Organization (NGO) mempunyai fungsi strategis sebagai


pelopor yang melayani perubahan sosial dalam penguatan ranah sipil. Menurut Undang-
Undang No.17 tahun 2013 pasal 6, dikatakan bahwa ormas berfungsi sebagai sarana:

a. Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan


organisasi.
b. Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
c. Penyalur aspirasi masyarakat.
d. Pemberdayaan masyarakat.
e. Pemenuhan pelayanan sosial.
f. Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
g. Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dengan fungsi tersebut, Non Government Organization (NGO) bebas melakukan


atau membuat program sendiri dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan tidak
terlepas dari nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.10

10
Herdiansah, A. G. (2016). Peran organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam
menopang pembangunan di Indonesia. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 1(1), 51-52.
Sebagai organisasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,
tugas Non Government Organization (NGO) antara lain: Non Government Organization
(NGO) yang bergerak di bidang amal biasanya memberikan sesuatu berupa materi,
seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya kepada masyarakat terutama
kalangan bawah. Di pihak lain juga terdapat Non Government Organization (NGO) yang
bergerak di bidang penyediaan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mereka biasanya melayani orang-orang miskin dan kaum marginal. Mereka menyediakan
unit kesehatan bergerak, rumah sakit, sekolah, program pelatihan, edukasi non-formal,
perpustakaan, dan sebagainya. Dalam konteks pembangunan, dari bidang tugas yang
dilakukannya tersebut, dapat dilihat begitu besar peran Non Government Organization
(NGO) sebagai mitra pemerintah dalam pencapaian tujuan yang salah satunya adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.11

11
Herdiansah, A. G. (2016). Peran organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam
menopang pembangunan di Indonesia. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 1(1), 58.

Anda mungkin juga menyukai