Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Observasi Manajemen Pelayanan Kebidanan

Nama Ruangan : Ruang Perinatologi RS. Bandung Kiwari


Nama Kepala Ruangan : Ibu Mamah Sity Rochmah, S. Kep. Ners.
Nama Mahasiswa : 1. Delima Tampubolon
2. Ernah
3. Deni Irmalini
4. Siti Fatimah Hamdani
5. Nurina Hidayatika
6. Mulatiningsih
7. Anisa Rahma Devi
8. Mariani
9. Mulyanti
10. Ela Hasanah
11. Rosmauli
12. Okke

Data Fungsi Manajemen


A. Perencanaan (Planning)
1. Visi Misi Ruangan :
Ada : Tidak Ada: √
Jika Ada: Tuliskan:
-

2. Misi Ruangan :
Ada : Tidak Ada: √
Jika Ada: Tuliskan:

3. Jumlah Kapasitas Tempat Tidur: 44 tempat Tidur


Level 1 (bayi sehat) : 24 tempat tidur
Level 2 (bayi terpasang alat) : 20 tempat tidur

4. Denah Ruangan ( Gambarkan tata letak dan pencahayaan dan jelaskan sistem pencegan infeksi)
Ruang Level 2A
Level 2B Level 1
Confrence 1

Ruang
Confrence 2
Pintu
Tangga darurat Nurse Station masuk
Sistem pencegahan infeksi: setiap alat-alat perawatan yang digunakan pasien/bayi
misalnya incubator, infus pump dan sharinge pump dibersihkan dengan menggunakan
cairan/larutan teralin spray/disemprotkan kemudian di lap dengan spons khusus untuk 1
lap satu set peralatan perawatan bayi (1 sisi lap untuk 1 sisi incubator) semuanya dilakukan
langsung oleh perawat/staf yang berjaga saat itu sebelum melakukan observasi disetiap
shift nya.
5. Standar Prosedur Operasional:
Ada : Tidak Ada: √
Jika ada SPO apa saja yang ada tuliskan
 Operan √
 Penerimaan Pasien Baru √
 Persiapan Pasien Pulang √
 Supervisi langsung/tidak langsung √
 Pendelegasian √
 Sentralisasi Obat √
 Lainnya (tuliskan)
-

6. Standar Asuhan Kebidanan : Ada √ : Tidak Ada:


1). Pengkajian : Ada √ : Tidak Ada:
2). Diagnosa : Ada √ : Tidak Ada:
3). Perencanaan : Ada √ : Tidak Ada:
4). Pelaksanaan : Ada √ : Tidak Ada:
5). Evaluasi : Ada √ : Tidak Ada:

B. Pengorganisasin (Organizing)
1. Struktur Organisasi: Ada : √ Tidak Ada:
Jika ada gambarkan :

Kepala Ruangan

CI

KaTim 1 KaTim 2 KaTim 3

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

2. Uraian Tugas Setiap Tenaga : Ada √ : Tidak Ada


3. Jadwal Dinas : Ada √ : Tidak Ada
4. Daftar Pasien : Ada √ : Tidak Ada
5. Metode Penugasan yang digunakan : Ada √ : Tidak Ada
6. Sistem perhitungan tenaga di ruangan : Ada √ :Tidak Ada
C. Pengarahan (Actuating)
1. Pelaksanaan Operan/Timbang Terima : Ada √ :Tidak ada
- Terjadwal : Ya √ :Tidak Ada
- Laporan : Ya √ :Tidak Ada
2. Pre dan Post Conference : Ada √ :Tidak Ada
- Terjadwal: : Ya √ :Tidak Ada
- Laporan : Ya √ :Tidak Ada
3. Ronde : Ada √ : Tidak Ada
- Terjadwal : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan : Ya √ : Tidak Ada
4. Supervisi langsung : Ada √ : Tidak Ada
- Terjadwal : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan : Ya √ : Tidak Ada
5. Supervisi Tidak langsung : Ada √ : Tidak Ada
- Terjadwal : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan :Ya √ : Tidak Ada
6. Pendelegasian : Ada √ : Tidak Ada
- Terjadwal: : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan : Ya √ :Tidak Ada

D. Pengendalian (Controlling)
1. Indikator Mutu Ruangan
BOR : 98% (Jan), 86,9% (Feb) (Presentasi pemakaian tempat tidur)
LOS : 2,7 hari (Jan), 3,6 hari (Feb) (Jumlah hari pasien rawat inap yg tinggal di RS)
TOI : 0,1 hari (Jan), 0,5 hari (Feb) (Angka rata-rata tempat tidur tidak terisi)
BTO : 11x (Jan), 7x (Feb) (Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode)
Lainnya (tuliskan)
-

2. Audit Mutu Asuhan Kebidanan : Ada √ : Tidak Ada


- Terjadwal : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan : : Ya √ : Tidak Ada
1). Pengkajian:
a). Menggunakan metode head to toe √
2). Analisa:
a) Diagnosa √
b) Masalah √
c) Diagnosa/masalah potensial √
d) Kebutuhan akan Tindakan segera √
3). Penatalaksanaan ( perencanaan, pelaksanaan, evaluasi)
a). Lingkup
1) Tindakan Mandiri √
2) Tindakan Kolaborasi √
3) Tindakan Konsultasi √
b). Prinsip pendokumentasian :
1) Sesuai intervensi yang telah disusun , sesuai kebutuhan, sesuai tujuan yang telah disusun

2) Menulis semua tindakan yang dilaksanakan √
3) Tanggal dan jam pelaksanaan jelas √
4) Menulis respon pasien setelah dilakukan tindakan √
5) Menulis inisial pelaksana tindakan √
6) Paraf pelaksana tindakan √
3. Survey Kepuasan : Ada √ : Tidak Ada:
- Terjadwal : Ya √ : Tidak Ada
- Laporan : Ya √ : Tidak Ada
4. Standar Pasien Safety
Standar 1. Hak pasien
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan
hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tak diharapkan.
Setiap pasien baru hadir diruang perinatologi, perawat/bidan yang bertugas menjelaskan
rencana tindakan, terapi yang diberikan, kondisi terkini pasien saat itu serta kemungkinan
terjadinya kejadian yang tidak diharapkan dengan sejelas-jelasnya.

Standar 2. Mendidik pasien dan keluarga.


Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung pasien
dalam asuhan pasien. Keselamatan pasien dalam pemberian pelayanan dapat di tingkatkan
dengan keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan.Karena itu di
rumah sakit harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
RS melibatkan keluraga pasien untuk juga bertanggung jawab dalam pelayanan dan
kesembuhan pasien dengan menjadi partner. Misalnya pemberian edukasi tentang
manajemen laktasi untuk bayi-bayi yang mengalami masalah/problem feeding dengan
melibatkan ibu bayi setiap hari/setiap shift staf PJ melibatkan ibu bayi dan disediakan ruangan
khusus ASI, atau pemberian edukasi tentang PMK (perawatan Manajemen Kangguru) pada
bayi BBLR.

Standar 3. Keselamatan Pasien dan Kesinambungan Pelayanan.


Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan
antar unit pelayanan.

1. RS menjamin kesinambungan dan koordinasi antar tenaga/staf dan unit lainnya


secara terkoneksi/link melalui SIM RS dengan setiap staf memiliki akun untuk
melaporkan setiap perkembangan pasien yang dipegang/menjadi PJ nya saat berjaga;
2. Data tersebut dapat diakses oleh Ka.ru/koordinator secara online dengan lengkap
mulai dari pendokumentasian SOAP, CPPT (catatan perkembangan pasien
terintegrasi), konsultasi, risiko jatuh dan alih DPJP (dokter penanggung jawab pasien)

Standar 4. Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif ,
dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
Pada SIM RS selain pendokumentasian setiap pasien, ada laporan terkait risiko jatuh pada
pasien bayi dan jika membutuhkan konsultasi ke dokter/unit lainya, serta system laporan ke
bagian mutu jika ada insiden/kejadian yang dilaporkan dievaluasi setiap sebulan sekali, hal
ini untuk meningkatkan kinerja dan keselamatan pasien.

Standar 5. Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien.


1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara
terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ”7 langkah menuju keselamatan pasien
rumahsakit”.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan
pasien dan program menekan atau mengurangiKTD/KNC.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatanpasien.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan
meningkatkan kinerja rumah rakit serta meningkatkan keselamatanpasien.
5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
Rumah Sakit dan keselamatanpasien.
1. Ya, pimpinan (bagian mutu dan Ka.ru) menjamin dan memonitoring implementasi
keselamatan pasien;
2. Ya, pimpinan mendorong berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien, misalnya jika saat dalam shift pagi terdapat insiden risiko
KTD/MNC setiap staf yang menjadi penanggung jawab pasien tersebut
melaporkannya langsung ke Ka.ru tetapi jika diluar shift (ka.ru tidak ada) maka
dilaporkan ke PJ ruangan, dengan mengisi formulir/ form tertentu untuk selanjutnya
dari bagian keperawatan melaporkan ke bagian mutu untuk dilakukan analisis dan
diberikan umpan balik/feed back hasil analisa dari insiden/kejadian;
3. Pimpinan dan system RS mengembangkan komunikasi SBAR (situation, background,
assesment, dan recomendation) untuk megkaji efektifitas dan kontribusi setiap staf
diruangan dalam pelayanan ke pasien

Standar 6. Mendidik Staf Tentang Keselamatan Pasien.


1. Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaiatan jabatan dengan keselamatan pasien secarajelas.
2. Rumah sakit menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yangberkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin
dalam pelayananpasien.
1. Untuk proses Pendidikan dan pelatihan setiap jabatan saat ini masih belum ada
system/regulasi secara jelas karena kondisi RSUD yang baru alih bentuk serta kondisi
staf saat ini banyak yang baru (di ruangan perinatology sekitar 50 orang staf Sebagian
besar BLUD)
2. Penyelenggaraan program pelatihan/Pendidikan direncankan targetnya untuk semua
staf dan bisa terjadwalkan bergiliran. Tetapi untuk saat ini sejak alih bentuk menjadi
RSUD yang terlaksanan baru ada 6-7 orang (staf lama di perinatology) yang sudah
mengikuti pelatihan. Misalnya, tentang patient safety, management nutrisi, BTCLS,
PPGDON. Dll, sistem sosialisasi/diseminasi dilakukan oleh staf yang sudah mengikuti
pelatihan ke staf yang belum pada setiap kesempatan di ruangan saat berjaga/dines
Bersama staf yang belum pelatihan agar informasinya tersampaikan/terpapar
refreshing materi.

Standar 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
1. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
1. RS sudah memiliki SIM RS (Admisi) yang berisikan tentang kondisi/ data bed yang
kosong, pasien pulang, pasien yang dirawat. Data tersebut di isi oleh setiap staf yang
bertanggung jawab untuk setiap pasien, dimana data tersebut sudah langsung
terkoneksi (link) dengan data ruangan lainnya di RS, sehingga seluruh staf secara
internal dapat mengetahui kondisi di setiap ruangan dan dapat menginformasikan jika
dibutuhkan oleh eksternal (calon pasien);
2. Transmisi data atau pengisian data harus di isi oleh setiap staf yang menjadi
PJ/bertanggung jawab untuk masing-masing pasien di setiap ruangan (misalnya
perinatologi) harus menyelesaikan laporannnya saat jaga di setiap shift. Sehingga
informasi pasien diruangan tersebut bisa dipantau/monitoring oleh Ka.ru/Koordinator
di setiap akhir shift (misalnya akhir shift pagi)

Kepala Ruangan
( )

Anda mungkin juga menyukai