A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan pendataan yang dilakukan di ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tanggal 29 April- 02 Mei 2019
dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
115
c. Evaluasi tugas AN : 58,3%
d. Evaluasi hubungan professional
staff keperawatan dengan
pasien:76,92%
e. Evaluasi meeting morning: 0%
f. Evaluasi operan jaga : 0%
g. Evaluasi Preconference : 0%
h. Evalausi pelaksanaan
Postconference : 0%
5 Metode Belum adanya SOP pemasangan
dan Pelepasan restrain
Ruang Hemodialisa belum memiliki SPO
penggunaan restrain
B. Skoring Masalah
Tabel 3.2 Langkah – langkah menentukan Skoring Masalah
No Masalah U MG A I MN T Total
Keterangan :
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil scoring, maka didapatkan prioritas masalah di ruang
Hemodialisa yaitu:
1. Belum optimalnya MPKP dengan Metode kasus di ruang Hemodialisa, belum
adanya meeting morning, pre conference dan post conference.
2. Belum adanya SPO pemasangan dan pelepasan restrain.
3. Belum optimalnya asuhan keperawatan di ruang hemodialisa mulai dari pengkajian
sampai evaluasi.
4. Belum optimalnya patient safety untuk SKP I: Ketepatan identifikasi, SKP II:
Komunikasi efektif, SKP III: Kesalahan pemberian obat, SKP V: Pencegahan dan
pengendalian infeksi, SKP VI: Pencegahan resiko pasien jatuh di ruang
Hemodialisa.
5. Belum optimalnya penerapan 5R di ruang Hemodialisa terutama di ruang
spoelhook dan ruang obat.
117
D. Plan Of Action
Tabel 3.3 Plan Of Action
118
conference, dan post
conference sesuai
dengan teori sebagai
role model.
b. Menjelaskan tujuan dan
manfaat meeting
morning, pre dan post
conference berdasarkan
evidence based
c. Membantu penerapan
model MPKP di
ruangan
3.Evaluasi dan
Dokumentasi
a. Mengevaluasi terhadap
kegiatan meeting
morning, pre
conference, dan post
conference
b. Dokumentasi
2 Belum adanya Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu SPO telah disetujui oleh 6 April -9 vinsensia
SPO pemasangan penggunaan penggunaan pemasangan 2. Tim Perawat kepala ruangan Hemodialisa Mei 2019
dan pelepasan pemasangan dan dan pelepasan dengan cara: RSUD Panembahan
restrain. pelepasan restrain 1. Koordinasi dengan Karu, Senopati Bantul
PN dan AN dalam
pembuatan SPO.
2. Koordinasi dengan Karu,
PN dan AN dalam
penggunaan SPO.
3. Evaluasi dan dokumentasi
119
tindakan yang dilakukan
3 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu 1.85 % perawat ruangan 6 April -12 Fahrul
optimalnya asuhan kelengkapan instrument A 2. Tim perawat membuat asuhan Mei 2019 popy
asuhan keperawatan di 1. Kordinasi dengan karu, keperawatan sesuai standar.
keperawatan di ruang hemodialisa PN dan AN terkait 2. SPO telah disetujui oleh
ruang hemodialisa mulai dari pengkajian, diagnosa, kepala ruangan Hemodialisa
mulai dari pengkajian intervensi, implementasi RSUD Panembahan
pengkajian sampai evaluasi dan evaluasi Senopati Bantul
sampai evaluasi 2. Mensosialisasikan kepada
perawat ruangan terkait
asuhan keperawatan.
3. Membuat panduan asuhan
keperawatan di ruang
hemodialisa
4. Mengevaluasi tindakan
yang dilakukan oleh AN
4 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan dalam 1. Karu 1. 100% pasien terpasang 6 April -10 Nabila
optimalnya pelaksanaan pelaksanaan patient 2. Tim Perawat gelang identitas Mei 2019 putri
patient safety patient safety safety: 2. 80% bed side rail
untuk SKP I, SKP SKP 1 terpasang
5, dan SKP 6 di 1. Persiapan 3. 80% setiap pasien
ruang a. Koordinasi dengan terdapat label resiko
Hemodialisa. Karu, PN dan AN jatuh
Kesalahan pasien dalam pembuatan 4. identitas pasien 80%
jatuh 25% karena gelang identitas. 5. resiko infeksi 85%
di ruang b. Menyiapkan gelang
hemodialisa identitas untuk pasien
RSUD sesuai ketentuan di
panembahan ruangan.
senopati bantul 2. Pelaksanaan
belum Memasangkan gelang
120
terpasangnya pada pasien.
stiker fall risk.. 3. Evaluasi
SKP V Mengevaluasi
mengurangi penggunaan gelang pada
kesalahan pasien pasien.
40% karena tidak
adanya SKP 5
pencegahan (Pengurangan resiko
infeksi infeksi)
nosocomial, 1. Persiapan
terkait 5 moment Berkoordinasi dengan
cuci tangan Karu, dan PN agar
memotivasi perawat
diruagan dan untuk selalu
melakukan 5 momen cuci
tangan dan 6 langkah cuci
tangan
2. Pelaksanaan
a. Mendemonstrasikan
secara bersama tentang
cuci tangan kepada
perawat setiap shift
b. Memotivasi dengan tim
dalam pelaksanaan cuci
tangan (6 langkah 5
Moment) setiap shiftnya.
c. Menjelaskan manfaat
cuci tangan berdasarkan
avidence based
3. Evaluasi dan
Dokumentasi
121
a. Mengevaluasi kegiatan
5 momen cuci tangan dan
6 langkah cuci tangan
b.Evaluasi dan
dokumentasi tindakan
yang dilakukan.
Pelaksanaan pemakaian
dan pelepasan masker:
1. Persiapan
Berkoordinasi dengan
Karu, dan PN terkait
pemakaian dan pelepasan
masker
2. Pelaksanaan
Memotivasi dengan tim
dalam pelaksanaan
pemakaian dan pelepasan
masker
3. Evaluasi
Mengevaluasi
pemasangan dan
pelepasan masker
SKP 6
1.Persiapan
Koordinasi dengan Karu, PN,
AN dalam pemasangan bed
side rail dan pengadaan stiker
resiko jatuh.
2. Pelaksanaan
a. Memasang bed side
122
rail pasien saat
tindakan hemodialisa.
b. Menempelkan stiker
fall risk pada gelang
pasien
c. Mensosialisasikan
kepada perawat dan
pasien terkait
pentingnya
pemasangan bed side
rail.
5 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu 80% perawat ruang obat 6 April-15 Iksan
optimalnya penerapan 5R penerapan 5R di ruang 2. Tim perawat memenuhi kriteria 5R ; Mei 2019 Wahidah
penerapan 5R di diruangan Hemodialisa 3. Clening resik, rawat, rajin, rapi,
ruang 1. Persiapan : service rigkas
Hemodialisa a. Melakukan koordinasi 4. Staf
terutama dengan karu, perawat Administrasi
ruangan, staf
administrasi dan CS
terkait pelaksanaan 5R di
ruangan
b. Melakukan koordinasi
dengan karu, perawat,
dan staf aministrai untuk
menyisihkan dokumen
yang sudah tidak
diperlukan dan
123
merapikan,
menempatkan peralatan,
dokumen dan alat medis
yang diperlukan,
ketempat yang mudah di
jangkau.
2.Pelaksanaan:
1. Membuat dan memasang
poster 5R.
2. Melakukan pembersihan
dan merapikan alat-alat
serta dokumen yang ada
di ruangan.
3. Membuat label dan
keterangan penempatan
alat dan dokumen di
ruangan
4. Mensosialisasikan
kepada staf di ruangan
terkait pentingnya
melakukan 5R.
3. Evaluasi:
Evaluasi pelaksanaan
kegiatann 5R
124
BAB IV
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
170
4 Evaluasi Mahasiswa Karu, Memperoleh 27 Mei Ruang
Stase PN, AN Gambaran 2019 Hemodialis
Manajemen pelaksanaan a
Meeting
Morning, Pre
conference dan
post conference
Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Role Play dengan MPKP Mahasiswa Ners
Universitas Respati Yogyakarta di Ruang Hemodialisa
07 -26 Mei 2019
171
Hari/Tanggal Karu PN AN
173
Tabel 4.3
Evaluasi pelaksanaan Meeting Morning di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan
Senopati Bantul
174
Tabel 4.4
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati
Bantul
175
Hasil penilaian pelaksanaan Pre Conference 90%. Jika dibandingkan dengan sebelumnya
yaitu 0%, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan setelah
dilakukan Pre Conference dan sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu 85%.
Tabel 4.5
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan
Senopati Bantul
176
Hasil penilaian pelaksanaan Post Conference 87,5 %. Jika dibandingkan dengan
sebelumnya 0 %, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan Post
Conference dan sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu 85%
177
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan MPKP di ruang Hemodialisa masih diperlukan
antara lain motivasi yang terus menerus untuk meningkatkan keinginan dan semangat
dalam melaksanakan MPKP, sehingga MPKP yang akan datang akan semakin membaik
dan terus berlanjut
a. Diharapkan Karu, PJS, dan AN dapat membuat reinforsement agar setiap
kariawan menjadi lebih disiplin
b. Diaharapkan setiap kariawan diruangan dapat memahami fungsi dari
pelaksaanaan meeting morning, pre dan post Conference sehingga setiap
kariyawan termotivasi dalam meningkatkan MPKP.
c. Diharapkan Karu, PJS, dan AN memberikan sosialisasi kepada pasien dan
keluarga terkait pentingnya pelaksanaan MPKP di ruangan.
B. Mengoptimalkan SPO Restrain Di Ruangan
2. Pelaksanaan dan Hasil
Tabel 4.6 Kegiatan Perencanaan Pengadaan SPO Restrain di Ruang Hemodialisa
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Tabel 4.6
Perencanaan Pengadaan SPO Restrain di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul
No Kegiatan Pelaksanaan Sasara Tujuan Waktu Tempat
n
Persiapan
1 Menyiapkan Vin Ruang Mengetahui 21 Mei Ruang
materi dan HD prosedur 2019 Hemodialisa
koordinasi pemasangan
Restrain sesuai
teori
2 Konsultasi Vin Ruang Mendiskusikan 22 Mei Ruang
HD mengenai 2019 Hemodialisa
pembuatan
Restrain
Revisi
3 SOP Restrain Vin Ruang Melakukan Revisi 23 Mei Ruang
HD Restrain 2019 Hemodialisa
Evaluasi
4 Evaluasi Vin Ruang Memperoleh 24 Mei Ruang
HD Gambaran 2019 Hemodialisa
pelaksanaan
178
Pemasangan
Restrain
Sumber data : Hasil Evaluasi pengoptimalisasian pelaksanaan SOP Restrain di Ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul 2019
179
C. Mengoptimalkan Pelaksanaan Asuhan Kesehatan di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul
1. Pelaksanaan dan Hasil.
Tabel 4.7
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Hemodialisa
RSUD Panmbahan Senopati Bantul (n=25)
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Pengisian identitas pasien 25 0 25 0
Jumlah 25 50 25 50
180
Total 75 75
25/75x100% 25/75x100%
=33,3% =33,3%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Rencana tindakan berdasarkan diagnosa 14 11 25 0
keperawatan
Jumlah 71 79 112 38
Total
71/150x100% 112/150x100%
=47,3% =74,6%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada 25 0 25 0
rencana keperawatan
181
7 Tindakan observasi keperawatan yang 5 20 21 4
dilakukan didokumentasi
127/200x100% 143/200x100%
=63,5% =71,5%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Evaluasi mengacu pada tujuan 0 25 0 25
Jumlah 68 57 74 26
Total
68/125x100% 74/125x100%
=54,4% =59,2%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menulis pada format yang baku 25 0 25 0
118/125x100% 124/125x100%
=94,4% =99,2%
No
Aspek yang dinilai Hasil (%)
Sebelum Setelah
1 Pengkajian 72,5% 84,5%
183
2. Faktor Pendukung dan penghambat
a. Faktor pendukung
1) Adanya dukungan dari Karu, PJ dan AN, diruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul dalam memberikan masukan dan sosialisasi terkait
pengisian formulir pengkajian asuhan keperawatan.
2) Adanya informasi terkait pelaksanaan implementasi dari perawat yang baru
mengikuti pelatihan hemodialisa.
3) Adanya acuan pendokumentasian yang mengacu kepada NANDA International.
b. Faktor penghambat
1) Beberapa perawat belum mau melakukan pengkajian langsung kepada pasien
2) Pasien pada ruang hemodialisa merupakan pasien rutin dengan diagnosa penyakit
yang sama sehingga perawat cendrung menyamaratakan keluhan yang dirasakan
pasien.
3) Tidak tersedianya buku yang digunakan sebagai acuan yaitu NANDA 2018-2020
di ruangan
4) Kurangnya koordinasi antar staf ruangan untuk melakukan pendokumentasian
5) Tidak semua perawat mendengarkan secara langsung informasi terbaru terkait
pelaksanaan implementasi di ruang hemodialisa.
6) Kurangnya space kolom evaluasi pada lembar rekam asuhan keperawatan
sehingga penulisan evaluasi tidak optimal dan efisien.
7) Pada format asuhan keperawatan hemodialisa di ruangan tidak mencamtumkan
tujuan yang ingin di capai saat memberikan asuhan keperawatan.
8) Tidak adanya perubahan pada evaluasi diagnosa keperawatan disebabkan karena
diagnosa berstandar pada NANDA dan IPDI dan sudah baku dari rumah sakit.
c. Kesinambungan
1) Diharapkan KARU, PN, AN, dapat mempertahankan dan meningkatkan ketepatan
diagnosa keperawatan dalam penatalaksanaan pendokumentasian diruangan yang
sesuai dengan acuan referensi yang terbaru (NANDA 2015 – 2017).
2) Diharapkan Karu, PJ dan AN dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan
secara benar sesuai dengan keadaan pasien
184
3) Diharapkan Karu, PJ dan AN dapat mensosialisasikan atau mengingatkan setiap
hari kepada antar perawat lain untuk mendokumentasikan segala tindakan asuhan
keperawatan di format asuhan keperawatan dengan jelas dan tepat.
4) Diharapkan koordinator pendokumentasian asuhan keperawatan
bertanggungjawab untuk mengingatkan petugas lain dalam pendokumentasian
asuahan keperawatan secara lengkap dan jelas.
Literatur
3 Mencari Putri - Acuan dalam 07- 09 Ruang
185
literatur pelaksanaan Mei Hemodialis
tentang pasien safety 2019 a
pelaksanaan pasien safety
pasien safety SKP 1
SKP 1, SKP V identifikasi
Dan SKP VI pasien,,SKP
V
(pengurangan
resiko infeksi
) & SKP VI
pengendalian
resiko jatuh
Pelaksanaan
4 Melakukan Putri Karu, PN, Melengkapi Ruang
koordinasi dan AN data guna 10-13 Hemodialis
lanjutan pemakaian Mei a
dengan gelang 2019
KARU, PN identitas
dan AN dalam pasien ,
pemakaian pengurangan
gelang resiko infeksi
identitas , dan
pengurangan pemasangan
resiko infeksi bed side rail
dan
pemasangan
bed side rail
5 Pengadaan Putri Seluruh Staf Memfasilitasi 14-16 Ruang
label resiko Ruang & & Mei Hemodialis
jatuh pada pasien mengoptimal 2019 a
setiap bed Hemodialisa kan
pasien. pelaksanaan
pasien safety
SKP 1
sampai SKP
VI
6 Bekerja sama Putri Seluruh staf Penerapan 16-20 Ruang
dengan Ruang pasien safety Mei Hemodialis
perawat/tim Hemodialisa SKP 1 2019 a
HD dalam sampai
pemasangan dengan SKP
gelang VI sesuai
identitas dan dengan
pemasangan standar
bed side rail
Evaluasi
186
7 Mengevaluasi Putri Seluruh staf Mengetahui 20-23 Ruang
dalam Ruang sejauh mana Mei Hemodialis
pelaksanaan Hemodialisa hasil 2019 a
pasien safety keberhasilan
SKP 1 dari
identifikasi pelaksanaan
pasien,,SKP V pasien safety
(pengurangan
resiko infeksi )
& SKP VI
pengendalian
resiko jatuh
Dokumentasi
7 Dokumentasi Putri Seluruh staf Memperkuat 24 Mei Ruang
pelaksanaan Ruang bukti hasil 2019 Hemodialis
pasien safety Hemodialisa sosialisasi a
SKP 1 dan
identifikasi pelaksanaan
pasien,,SKP V evaluasi
(pengurangan pasien safety
resiko infeksi )
& SKP VI
pengendalian
resiko jatuh
2 Memberikan gelang 10 10 20 0
(berwarna biru untuk laki-
laki dan merah muda
187
untuk pasien perempuan)
5 Pemasangan gelang 15 5 20 0
identitas pasien yang
belum terpasang di HD
dipasang diruangan
dimana pasien dirawat
188
a) Diharapkan Karu, PN, dan AN dapat mempertahakan kebiasaan
pemasangan gelang identitas pasien.
= 40 % =84,4 %
Analisa Data
189
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dari data primer observasi sebelum
pelaksanaan memakai sarung tangan dan setelah pelaksanaan memakai sarung tangan
sesuai dengan prosedur didapatkan 84,4% yang artinya masuk kategori baik (Arikunto,
2006). Penggunaan sarung tangan perlu dipertahankannamun harus lebih optimal dalam
cuci tangan sesuai prosedur.
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Tersedianya hand scone, masker, wastafel, handrub, dan sabun yang memadai
pada ruangan, tersedianya poster cuci tangan pada ruangan, adanya dukungan dari
karu dan staff ruang HD mengenai UPI (cuci tangan, memakai sarung tangan,
memakai dan melepas masker). Selain itu juga adanya keikutsertaan mahasiswa dalam
pelaksanaan UPI.
b. Faktor Penghambat
Sudah terjadinya BHSP dan sosialisasi, tetapi beberapa staff HD tetap dengan
kebiasaan sebelumnya yaitu tidak melakukan cuci tangan sebelum memakai hand
scone/sebelum tindakan ke pasien. Selain itu tidak semua staff HD mendapatkan
sosialisasi karena jadwal shif yang berbeda. Sehingga dalam meating morning harus
dilakukan sosialisasi kembali terkait UPI.
2. Kesinambungan
Agar pelaksanaan UPI dapat berkesinambungan di ruang HD RSUD Panembahan
Senopati Bantul, diperlukan adanya pembagian tugas kepada beberapa staff, guna
bertanggung jawab dan melakukan controling terhadap pelaksanaan UPI di setiap shif.
Tabel 4.11
Pelaksanaan Memakai Masker di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul
2019 (n=10)
Sebelum Setelah
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak ya Tidak
1. Mencuci tangan sesuai prosedure sebelum memakai 0 10 10 0
masker
2. Ambil masker, temukan tepi atas masker 10 0 10 0
3. Tekuk bagian logam yang akan mengenai hidung 0 10 10 0
sesuai dengan hidung pemakai
4. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atas 0 10 10 0
190
5. Pasang masker hingga menutup mulut dan hidung 10 0 10 0
6. Ikat kedua tali atas pada puncak belakang kepala, 10 0 10 0
dengan melewati atas telinga
7. Ikatkan kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher, 0 10 0 10
dengan masker tepat dibawah dagu.
Jumlah 30 40 60 0
Total
Persentase 30/70x100% 60/70x100%
= 43 % =85,7 %
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dari data primer observasi sebelum
memakai masker dan setelah memakai masker, sesuai dengan prosedur didapatkan 85,7%
%. Yang artinya masuk kategori baik (Arikunto, 2006). Memakai masker belum optimal
dapat dilihat dari tidak dilakukanya mencuci tangan sesuai prosedur.
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Tersedianya hand scone, masker, wastafel, handrub, dan sabun yang memadai pada
ruangan, adanya dukungan dari karu dan staff ruang HD mengenai pemakaian masker
(cuci tangan, memakai dan melepas masker). Selain itu juga adanya keikutsertaan
mahasiswa dalam pelaksanaan UPI.
b. Faktor Penghambat
Adanya sosialisasi, tetapi beberapa staff HD tetap dengan kebiasaan sebelumnya yaitu
tidak melakukan cuci tangan sebelum memakai masker, tidak melipat dan menggulung
bagian dalam pada masker. Selain itu tidak semua staff HD mendapatkan sosialisasi
karena jadwal shif yang berbeda. Sehingga dalam meating morning harus dilakukan
sosialisasi kembali terkait UPI.
2. Kesinambungan
Agar pelaksanaan UPI dapat berkesinambungan di ruang HD RSUD Panembahan
Senopati Bantul, diperlukan adanya pembagian tugas kepada beberapa staff, guna
bertanggung jawab dan melakukan controling terhadap pelaksanaan UPI di setiap shif.
Tabel 4.12
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
191
Fasilitas Kebersihan Tangan di Ruang Hemodialisa
NO ITEM YA TIDAK
1. Tersedia wastafel dengan air mengalir disetiap ruang 1
perawatan
2. Tersedia sabun cair disetiap wastafel 1
3. Tersedia handuk kertas dengan wadahnya disetiap wastafel 1
4. Tersedia cairan anti bakterial di wastafel ruang tindakan 1
invasif
5. Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat 1
6. Fasilitas cuci tangan bersih 1
7. Ada tempat sampah dibawah wastafel 1
8. Tersedia handrub disetiap pintu ruang masuk perawatan 0 1
9. Tersedia handrub disetiap nurse station ruang perawatan 1
10. Tersedia handrub disetiap bad pasien 1
11. Tersedia handrub di meja nurse stasion 1
12. Tanda/label kedaluarsa handrub 1
13. Tersedia poster kebersihan tangan 1
TOTAL 12 1
12/13x100
% =92%
Tabel 4.13
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Alat Pelindung Diri di Ruang Hemodialisa
NO ITEM Ya Tidak
1. APD tersedia dan sesuai kebutuhan 1
2 Tersedia masker di ruang perawatan sesuai kebutuhan 1
3 Tersedia masker N95 di ruang perawatan airbone sesuai kebutuhan 0 1
4 Tersedia sarung tangan di ruang perawatan sesuai kebutuhan 1
5 Tersedia topi diruang perawatan sesuai kebutuhan 0 1
6 Tersedia gaun diruang perawatan sesuai kebutuhan 1
7 Tersedia sandal tertutup/sepatu boot di ruang perawatan sesuai 0 1
kebutuhan
8 Respirator/N95 digunakan sekali pakai/dibuang atau di proses ulang 0 1
setelah meninggalkan ruang isolasi
9 Petugas melakukan kebersihan tangan setelah melepas APD 1
10 Sarung Tangan
11 Petugas menggunakan sarung tangan saat kontak dengan darah, cairan 1
tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh, atau alat yang
terkontaminasi
12 Petugas tidak menggunakan sarung tangan yang sama untuk merawat 1
lebih dari satu pasien
13 Petugas tidak mencuci sarung tangan untuk digunakan kembali 1
192
14 Gaun
15 Petugas menggunakan gaun untuk melindungi kulit dan pakaian 1
selama prosedur yank kontak dengan darah atau cairan tubuh untuk
pencegahan
16 Petugas tidak menggunakan gaun yang sama untuk merawat lebih dari 1
satu pasien
17 Pelindung Wajah
18 Petugas menggunakan pelindung mulut, hidung, dan mata selama 1
tindakan yang memungkinkan percikan darah atau cairan tubuh lain
TOTAL 14 4
14/18x100%
=77 %
Tabel 4.14
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Penatalaksanaan Alat Pasca Pakai Di Ruangan Hemodialisa
N ITEM Ya Tidak
O
1. Pre Cleaning Lakukan kebersihan tangan 1
Petugas menggunakan APD yang tepat 1
a. Google/kacamata 0 1
b. Masker 1
c. Celemek/apron 1
d. Sarung tangan 1
e. Sepatu boot 0 1
Lakukan perendaman (alat terendam penuh pada 1
washbak
2. Pembersihan Cuci dan bilas dengan air mengalir, sikat dengan 1
/ spons bila perlu
Cleaning
Tiriskan dan keringkan alat dengan lap bersih bebas 1
serat
Periksa alat sebelum di packing, pastikan alat 1
bersih, kering, utuh/tidak cacat atau berkarat
Kirim ruang CSSD dalam wadah tertutup, tahan 1
bocor
3. DTT Rendam dengan clorin 0,5% selama 1 menit 1
4. Perawatan Kontainer alat kotor di cuci secara rutin 1
alat
dekontamina
si
Spons tidak rusak dan di disenfeksi sebelum 0 1
dipakai ulang
Alat dekontaminasi disimpan dalam kondisi kering 1
Sisa cairan enzimatik yang sudah diencerkan diberi 1
193
label
5. Penyimpana Instrumen steril disiman dalam suhu <24 celcius 1
n alat steril dan kelembapan <7%
Pengambilan instrumen dari stok terdahulu 1
(FIFO/first in first out. Sesuai label kadaluarsa.
TOTAL 13 3
13/16x100%
=81,25%
Sesudah
Sebelum
(n=22
No Prosedur (n=14 Pasien)
Pasien)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Di ruang rawat inap terpasang penghalang sisi kanan 14 0 22 0
dan sisi kiri tempat tidur
2 Perawat memasang tanda segitiga kuning/gelang 0 14 22 0
kuning jika pasien rawan jatuh
3 Perawat memasang tanda segitiga kuning/gelang 0 14 22 0
kuning jika pasien potensial jatuh
4 Perawat memasang tanda segitiga hijau jika pasien 0 14 10 12
kooperatif dan bisa menjaga dirinya terhindar jatuh
dari tempat tidur
Jumlah 14 42 76 12
Total 56 88
Persentase 14/56x100% = 76/88x100%
25%
= 86%
Hasil penilaian pelaksanaan pengurangan risiko jatuh 77%. Jika dibandingkan dengan
sebelumnya 25%. Dari hasil ini terjadi peningkatan setelah dilakukan implementasi tetapi Sudah
memenuhi target yang ditentukan yaitu 80%.
194
b. Faktor Pendukung dan penghambat
1) Faktor Pendukung
a) Adanya dukungan dari Karu, PN, dan AN di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul dalam memberikan masukan terhadap sosialisasi
Pengurangan risiko jatuh.
b) Tersedianya sarana dan prasarana Stiker fall Risk serta tanda risiko jatuh yang
dapat digunakan.
2) Faktor Penghambat
Faktor penghambat pelaksanaan pencegahan risiko jatuh yaitu kebiasaan
perawat yang masih kadang lupa mengobservasi pasien baru masuk apakah sudah
terpasang stiker dan tanda risiko jatuh di bed maupun di gelang pasien serta
mengedukasi pasien mengenai pengurangan risiko jatuh.
c. Kesinambungan
1) Diharapkan Karu, PN, AN dapat mempertahakan lebih memperhatikan pemasangan
stiker dan tanda untuk pengungaran risiko jatuh
2) Diharapkan Karu menentukan yang mengkoordinir pemasangan stiker dan tanda
risiko jatuh pada setiap shift dan bertanggung jawab untuk mengingatkan petugas
untuk mengobservasi tanda dan stiker risiko jatuh
3) Diharapkan Karu, PN, AN dapat mengsosialisasikan/ mengingatkan setiap hari
pencegahan risiko jatuh kepada keluarga pasien untuk penggunaan side rail dan
keluarga menemani pasien serta melaporkan kepada petugas kesehatan terkait
kejadian yang tidak diinginkan untuk mengurangi terjadinya risiko jatuh.
195
E. Mengoptimalkan Pelaksanaan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin) di Ruang HD
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
1. Pelaksanaan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin)
Tabel 4.16
Langkah-Langkah Pelaksanaan 5R
196
fasilitas yang ada
di ruangan.
5. Mengingatkan Wahidah Seluruh Agar staf terbiasa 17-20 Ruang
kepada staf agar Ikhsan staf Mei Hemodialis
selalu menjaga dan Ruang 2019 a
merawat alat, Hemodia
dokumen. lisa
Evaluasi
7 Mengevaluasi Wahidah Seluruh Mengetahui 21-23 Ruang
dalam pelaksanaan Ikhsan staf sejauh mana hasil Mei Hemodialis
program 5R ruang keberhasilan dari 2019 a
hemodial 5R
isa
Dokumentasi
8 Dokumentasi Wahidah Sluruh 1. Meringkas alat- 24-27 Ruang
pelaksanaan 5R Ikhsan staf alat /dokumen Mei Hemodialis
ruang sesuai tempat 2019 a
hemodial yang sudah
isa ditentukan
2. Membersihkan
lingkungan
kerja, alat-alat
medis serta
fasilitas yang
terdapat
diruangan
3. Merapikan alat-
alat /dokumen
sesuai tempat
yang sudah
ditentukan
4. Merawat semua
alat-alat atau
fasilitas yang
lainnya yang
ada diruangan
5. Rajin dalam
meringkas,
merapikan
membersihkan
dan merawat
peralatan atau
fasilitas yang
ada diruangan
197
2. Evaluasi pelaksanaan 5R
a. Pelaksanaan dan Hasil
Observasi yang dilakukan terhadap Karu, PN, AN,CS dan Staf Administrasi di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul selama 3 hari pada tanggal 21-23 Mei 2019, didapatkan hasil yaitu:
Tabel 4.17 Hasil Observasi Pelaksanaan Penerapan 5R di Ruang HD RSUD Panembahan Senopati Bantul
(Tanggal 21-23 Mei 2019)
N sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Kriteria
o
Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1-
3 3 3 3 1-3 3 1-3 3 1-3 3
1 Resik 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3
2 Rapi 0 2 3 3 0 3 1 3 0 2
3 Ringkas 3 3 1 3 0 2 2 3 1 3
4 Rawat 0 2 3 3 0 3 1 2 0 3
5 Rajin 0 3 3 3 3 3 2 3 1 2
Total 6 13 13 15 3 14 9 14 5 13
6/15*100 13/15*100 13/15*100 15/15*100 3/15*100 14/15*100 9/15*100 14/15*100 5/15*100 13/15*100
Persentase
=40% =86.67% =86.6% =100% =20% =93.33% =60% =93.33% =33.33% =86.67%
198
Analisa Data
Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari dinyatakan
bahwa semua ruangan sudah memenuhi standart 5R. Ruang hemodialisa, nurse station,
ruang administrasi dinilai memenuhi kriteria 5R dengan presentase 86.6%. Berdasarkan
hasil evaluasi di ruang spoel hook sudah memenuhi kriteria 5R dengan presentase
93.33%, dan lemari linen sudah memenuhi kriteria 5R dengan presentase 100% karena
resik, rapi, ringkas, rawat, rajin.
a. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a) Adanya dukungan dan masukan dari Karu, PJS, AN,CS dan Staf administrasi di
Ruang Hemodilaisa RSUD Panembahan Senopati Bantul selama pelaksanaan
program 5R
b) Adanya Sarana dan Prasarana yang bisa digunakan di Ruang HD selama
melaksanakan program 5R seperti ( Gunting, selotip, kertas, kardus, listrik untuk
lem tembak, kasa, kain lap, handscond dan cairan antiseptik).
2. Faktor Penghambat
Faktor Penghambat Pelaksanaan Program 5R yaitu terdapat beberapa perawat
dan staf administrasi belum terbiasa untuk menerapkan 5R. Waktu yang singkat
ketika pergantian pasien membuat perawat lebih mengfokuskan hanya ke pasien,
kondisi meja dan ruangan yang tidak terlalu besar, serta tidak adanya lemari untuk
sehingga penempatan peralatan kadang tidak sesuai tempatnya.
3. Kesinambungan
a) Diharapkan Karu, PJS, AN dan CS dapat membentuk dan mempertahankan
kebiasaan untuk melaksanakan 5R di ruangan.
b) Diharapkan Karu dapat membuat Jadwal PJ dan Tim khusus untuk 5R secara
bergantian dalam setiap harinya sehingga adanya tanggung jawab bersama untuk
menjaga kondisi 5R di Rungan.
c) Diharapkan Karu dan PJS dapat memonitoring Program 5R agar memastikan 5R
benar-benar dilakukan setiap hari dan setiap shif.
199
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil
No Variabel Sebelum Sesudah Keterangan
1. Belum optimalnya 75% 100% Pelaksanaan SKP V Pengurangan
pelaksanaan patient Risiko Infeksi sudah baik, sudah
safety SKP I (Identitas memenuhi target yang ditentukan
pasien)
2 Belum optimalnya 40% 84,4% Pelaksanaan SKP V pengendalianj
pelaksanaan patient infeksi sudah cukup optimal tetapi
safety SKP V dan sudah memenuhi target yang
(Pencegahan infeksi) ditentukan
3 Belum optimalnya 25 % 86% Pelaksanaan SKP VI Pengurangan
pelaksanaan patient Risiko Jatuh sudah cukup optimal
safety SKP VI dan sudah memenuhi target yang
(Pengendalian resiko ditentukan
jatuh
4 Belum optimalnya Program 5R pada ruang Unit
Pelaksanaa 5R 40% 86,67% Hemodialisa didapatkan hasil
1.nurse station 86,6% 100% 1. Nurse Station 86,67% dengan
2.lemari linen 20% 93% kategori baik.
3.ruang spoel hock 60% 93,3% 2. lemari linen 100% dengan
4.ruang hemodialisa 33,3% 86,67% kategori baik
5.ruang administrasi 3. ruang spoel hock 93% dengan
kategori baik
4. ruang hemodialisa 93,3% dengan
kategori baik
5. ruang administrasi 86,67% dengan
kategori baik
Dari hasil evaluasi sebelum dan
sesudah , sudah mencapai target
yang ditentukan yaitu 85%.
5. Belum optimalnya Pencapaian
MPKP dengan MPM 0% 85 % 1. Meeting Morning mencapai 85%
1.Meeting Morning 0% 90 % dalam kategori baik perlu
2.Pre Conference 0% 87,5% dipertahankan dan diterapkan setiap
3.Post Conference hari.
200
2. Pre Conference mencapai 90%
dengan kategori baik
3. Post Conference mencapai 87,5%
dengan kategori baik
Kegiatan MPKP dan MPM sudah
baik namun kegiatan itu perlu di
laksanakan setiap hari sehingga
terjadi kesinambungan dalam
kegiatan tersebut
6. Belum optimalnya
asuhan keperawatan
(pengkajian,diagnosa,int
ervensi,implementasi dan
dokumentasi
201
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan manajemen di ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul
berlangsung selama 5 minggu yaitu sejak 29 April sampai 01 Juni 2019. Berdasarkan hasil
pengkajian sampai dengan evaluasi selama praktek manajemen keperawatan di ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul mahasiswa dapat memperoleh gambaran
umum tentang manajemen keperawatan ruang Hemodialisa dan mahasiswa dapat
menerapkan proses manajemen keperawatan secara langsung di ruangan dan di Rumah
Sakit. Data yang diperlukan diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara dan studi
dokumentasi di ruang Hemodialisa. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi serta telah
disusun sesuai dengan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Sudah optimalnya SKP I, SKP V dan SKP VI patient safety
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
penilaian tentang patient safety SKP I (100%), SKP V (84,4%) dan SKP VI(86%) Jika
dibandingkan dengan sebelumnya adalah SKP I (75%), SKP V (40%) dan SKP
VI(25%). Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan Demonstrasi
dan sosialisasi.
2. Sudah optimalnya Program 5R.
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
penilaian pelaksanaan Program 5R yaitu Nurse station (40%86,67%), Lemari linen
(86,6%100%), R. Spoel hock (20%90%), R. Hemodialisa (60%93,3%) dan R.
Adminsistrasi (33,386,67%) semuanya meningkat dengan kriteria baik. Jika
dibandingkan dengan sebelumnya. terdapat peningkatan yang signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan penerapan pelaksanaan 5R,
dan sudah memenuhi target yaitu 85%.
3. Sudah optimalnya penerapan MPKP dengan MPM seperti meeting morning, pre
conference,dan post conference.
202
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
pelaksanaan penerapan MPKP dengan MPM didapatkan hasil sebelum Meeting
Morning 0%, meningkat menjadi 85%, sebelum pre conference 0% meningkat menjadi
90%, dan sebelum post conference 0% meningkat menjadi 85,7%. Target sudah tercapai
yaitu 85% karena keterbatasan waktu, dan saat dilakukan MPKP kurangnya penjelasan
terkait tujuan dilaksanakan pada saat meeting morning, pre conference, dan post
conference
4. Belum optimalnya pelaksanaan asuhan keperawatan
Hasil penilaian pelaksanaan catatan asuhan keperawatan 70,3%. Jika dibandingkan
dengan sebelumnya 60,9%. Dari hasil ini terjadi peningkatan sebesar 9,4% setelah
dilakukan implementasi tetapi belum memenuhi target yang ditentukan yaitu lebih dari
85%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan pasien di ruang hemodialisa.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil pengkajian sampai dilakukan evaluasi oleh Mahasiswa Ners
Universitas Respati Yogyakarta yang sedang menjalani praktek manajemen keperawatan di
Ruang hemodialisa ada beberapa saran yang disusun oleh Mahasiswa Ners Universitas
Respati Yogyakarta, diantaranya adalah :
1. Bidang Keperawatan dan Mutu
a. Bimbingan dan supervisi dari pimpinan untuk meningkatkan komitmen pada diri
sendiri dan semangat semua perawat dalam melaksanakan MPKP dengan MPM.
b. Mengadakan penyegaran pengetahuan tentang MPKP dengan sistem MPM secara
periodik sesuai kebutuhan ruangan serta penyegaran materi tentang penyusunan
asuhan keperawatan.
c. Merencanakan pengadaan tempat handrub pada bed pasien dan pengadaan lembar
balik untuk informasi pasien baru sebagai salah satu media bagi perawat dalam
memberikan informasi kepada pasien.
d. Mengusulkan SPO restrain sebagai SPO tetap di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
203
e. Mengusulkan format asuhan keperawatan hemodialisa sebagai format tetap untuk
asuhan keperawatan di ruang hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2. Kepala Ruang
a. Perlu adanya pemantauan yang dilakukan oleh kepala Ruang Hemodialisa dalam
menjaga kesinambungan dari hasil yang diperoleh selama Mahasiswa Ners UNRIYO
menjalani praktek manajemen keperawatan dalam waktu 5 minggu.
b. Pemberian motivasi dan reinforcement kepada seluruh perawat di Ruang Hemodialisa
perlu ditingkatkan untuk meningkatkan semangat dan keinginan untuk selalu
memberikan asuhan keperawatan yang terbaik.
3. Perawat Pelaksana (PJ Shift dan AN)
a. Bagi Perawat Primer diharapkan mampu membagi tugas dengan tegas kepada AN
sehingga kegiatan asuhan keperawatan yang mandiri maupun kolaborasi dapat
dilakukan dan terkoordinir dengan baik.
b. Bagi perawat di Ruang Hemodialisa diharapkan mampu memanajemen waktu dengan
baik sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat lebih optimal.
c. Diharapkan pencegahan infeksi nosokomial dengan hand hygiene dapat di pertahankan
dan ditingkatkan untuk menekan angka infeksi.
d. Diharapkan semua staf ruang Hemodialisa dapat menjaga kebersihan dan kerapian
keteraturan penataan ruang perawat agar dapat tercipta lingkungan ruangan perawat
yang nyaman dan efisien.
204