Anda di halaman 1dari 45

BAB III

MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan pendataan yang dilakukan di ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tanggal 29 April- 02 Mei 2019
dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Analisa Data

N Analisa Data Masalah


o

1 Dari hasil pengkajian 5R (Rapi, Resik, Belum optimalnya penerapan 5R


Ringkas, Rawat dan Rajin) didapatkan di ruang Hemodialisa terutama
hasil yang tidak memenuhi kriteria : di ruang spoelhoek ruang
administrasi dan nurse station.
a. Nurse Station : 40 %
b. Lemari Linen : 86.6 %
c. Ruang Spoel Hoek : 20 %
d. Ruang Hemodialisa : 60 %
e. Ruang Administrasi : 33.33%

2 Dari hasil studi dokumentasi asuhan Belum optimalnya asuhan


keperawatan di Ruangan didapatkan : keperawatan di ruang
hemodialisa mulai dari
a. Pengkajian : 72,5% (baik) pengkajian sampai evaluasi
b. Diagnosa : 33,33% (kurang)
c. Perencanaan:47,3% (kurang)
d. Tindakan : 63,5,% (kurang)
e. Evaluasi:54,4% (cukup)
f. Dokumentasi asuhan keperawatan
94,4% (baik)
3 Dari Hasil pengkajian patient safety di Belum optimalnya patient safety
ruang Hemodialisa didapatkan hasil: untuk SKP I, II, III, V, VI di
a. SKP I : Ketepatan identitas pasien ruang Hemodialisa.
75%
b. SKP II: Meningkatkan komunikasi
efektif: 60%
c. SKP III: Mengurangi kesalahan
pemberian obat 77,7%
d. SKP V: Pencegahan infeksi
nosokomial 40% ( lima moment cuci
tangan, dan penggunaan masker)
e. SKP VI : Mengurangi resiko pasien
jatuh 25%
4 Dari hasil pengkajian MAKP dalam Belum optimalnya MPKP
Metode kasus di ruangan Hemodialisa dengan di ruang Hemodialisa,
didapatkan yaitu: belum adanya meeting morning,
pre conference dan post
a. Evaluasi tugas Karu : 78,4% conference.
b. Evaluasi tugas PJS: 82%

115
c. Evaluasi tugas AN : 58,3%
d. Evaluasi hubungan professional
staff keperawatan dengan
pasien:76,92%
e. Evaluasi meeting morning: 0%
f. Evaluasi operan jaga : 0%
g. Evaluasi Preconference : 0%
h. Evalausi pelaksanaan
Postconference : 0%
5 Metode Belum adanya SOP pemasangan
dan Pelepasan restrain
Ruang Hemodialisa belum memiliki SPO
penggunaan restrain

B. Skoring Masalah
Tabel 3.2 Langkah – langkah menentukan Skoring Masalah

No Masalah U MG A I MN T Total

1 Belum optimalnya penerapan 5R di 1 4 1 4 4 3 17


ruang Hemodialisa terutama di ruang
spoelhook dan ruang obat

2 Belum optimalnya asuhan keperawatan 2 5 2 4 2 4 19


di ruang hemodialisa mulai dari
pengkajian sampai evaluasi

3 Belum optimalnya patient safety untuk 0 0 0


SKP I, II, III, V, VI di ruang 3 3 18
Hemodialisa. Kejadian pasien jatuh 3 4 2 3
25% karena di ruang hemodialisa
RSUD panembahan senopati bantul
tidak adanya gelang fall risk. SKP V
mengurangi kesalahan pasien 40%
karena tidak adanya pencegahan
infeksi nosocomial.
4 Belum optimalnya MPKP dengan MPM 4 4 4 3 5 5 30
di ruang Hemodialisa, belum adanya
meeting morning, pre conference dan
post conference.

5 Belum adanya SOP pemasangan dan 4 5 4 4 4 4 25


pelepasan restrain

Keterangan :

U : Urgency / mendesak 1. Rendah sekali


MG : Magnitude / penting 2. Rendah
A : Applicative / penerapan 3. Sedang
I : Impact / dampak yang kuat 4. Tinggi
MN : Money / keuangan 5. Tinggi sekali
116
T : Tools / alat / sarana, fasilitas

C. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil scoring, maka didapatkan prioritas masalah di ruang
Hemodialisa yaitu:
1. Belum optimalnya MPKP dengan Metode kasus di ruang Hemodialisa, belum
adanya meeting morning, pre conference dan post conference.
2. Belum adanya SPO pemasangan dan pelepasan restrain.
3. Belum optimalnya asuhan keperawatan di ruang hemodialisa mulai dari pengkajian
sampai evaluasi.
4. Belum optimalnya patient safety untuk SKP I: Ketepatan identifikasi, SKP II:
Komunikasi efektif, SKP III: Kesalahan pemberian obat, SKP V: Pencegahan dan
pengendalian infeksi, SKP VI: Pencegahan resiko pasien jatuh di ruang
Hemodialisa.
5. Belum optimalnya penerapan 5R di ruang Hemodialisa terutama di ruang
spoelhook dan ruang obat.

117
D. Plan Of Action
Tabel 3.3 Plan Of Action

No Masalah Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Sasaran Target Waktu PJ


Pelaksanaan
1 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu 1. 80% perawat ruang 6 April-20 Fhatin
optimalnya Penerapan MAKP pelaksanaan MPKP terdiri 2. Tim perawat hemodialisa melakukan Mei 2019 bayu
MPKP di ruang diruangan dari: meeting morning
Hemodialisa 1. Meeting 1. Persiapan 2. 80% perawat ruang
1. Meeting Morning a. Melakukan Koordinasi hemodialisa melakukan
Morning 2. Pre dengan KARU, PN, pre conference
2. Pre Conference AN dalam koordinasi 3. 80% perawat ruang
Conference 3. Post pelaksanaan meeting hemodialisa melakukan
3. Post Conference morning, pre post conference
Conference conference, dan post
conference.
b. Mendiskusikan setiap
hambatan dalam
penerapan model
modifikasi tim primer
c. Mencari pedoman yang
tepat tentang meeting
morning, pre
conference, dan post
conference untuk
diaplikasikan di
ruangan
2. Pelaksanaan
a. Melakukan role play
meeting mornings, pre

118
conference, dan post
conference sesuai
dengan teori sebagai
role model.
b. Menjelaskan tujuan dan
manfaat meeting
morning, pre dan post
conference berdasarkan
evidence based
c. Membantu penerapan
model MPKP di
ruangan
3.Evaluasi dan
Dokumentasi
a. Mengevaluasi terhadap
kegiatan meeting
morning, pre
conference, dan post
conference
b. Dokumentasi

2 Belum adanya Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu SPO telah disetujui oleh 6 April -9 vinsensia
SPO pemasangan penggunaan penggunaan pemasangan 2. Tim Perawat kepala ruangan Hemodialisa Mei 2019
dan pelepasan pemasangan dan dan pelepasan dengan cara: RSUD Panembahan
restrain. pelepasan restrain 1. Koordinasi dengan Karu, Senopati Bantul
PN dan AN dalam
pembuatan SPO.
2. Koordinasi dengan Karu,
PN dan AN dalam
penggunaan SPO.
3. Evaluasi dan dokumentasi

119
tindakan yang dilakukan
3 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu 1.85 % perawat ruangan 6 April -12 Fahrul
optimalnya asuhan kelengkapan instrument A 2. Tim perawat membuat asuhan Mei 2019 popy
asuhan keperawatan di 1. Kordinasi dengan karu, keperawatan sesuai standar.
keperawatan di ruang hemodialisa PN dan AN terkait 2. SPO telah disetujui oleh
ruang hemodialisa mulai dari pengkajian, diagnosa, kepala ruangan Hemodialisa
mulai dari pengkajian intervensi, implementasi RSUD Panembahan
pengkajian sampai evaluasi dan evaluasi Senopati Bantul
sampai evaluasi 2. Mensosialisasikan kepada
perawat ruangan terkait
asuhan keperawatan.
3. Membuat panduan asuhan
keperawatan di ruang
hemodialisa
4. Mengevaluasi tindakan
yang dilakukan oleh AN
4 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan dalam 1. Karu 1. 100% pasien terpasang 6 April -10 Nabila
optimalnya pelaksanaan pelaksanaan patient 2. Tim Perawat gelang identitas Mei 2019 putri
patient safety patient safety safety: 2. 80% bed side rail
untuk SKP I, SKP SKP 1 terpasang
5, dan SKP 6 di 1. Persiapan 3. 80% setiap pasien
ruang a. Koordinasi dengan terdapat label resiko
Hemodialisa. Karu, PN dan AN jatuh
Kesalahan pasien dalam pembuatan 4. identitas pasien 80%
jatuh 25% karena gelang identitas. 5. resiko infeksi 85%
di ruang b. Menyiapkan gelang
hemodialisa identitas untuk pasien
RSUD sesuai ketentuan di
panembahan ruangan.
senopati bantul 2. Pelaksanaan
belum Memasangkan gelang

120
terpasangnya pada pasien.
stiker fall risk.. 3. Evaluasi
SKP V Mengevaluasi
mengurangi penggunaan gelang pada
kesalahan pasien pasien.
40% karena tidak
adanya SKP 5
pencegahan (Pengurangan resiko
infeksi infeksi)
nosocomial, 1. Persiapan
terkait 5 moment Berkoordinasi dengan
cuci tangan Karu, dan PN agar
memotivasi perawat
diruagan dan untuk selalu
melakukan 5 momen cuci
tangan dan 6 langkah cuci
tangan
2. Pelaksanaan
a. Mendemonstrasikan
secara bersama tentang
cuci tangan kepada
perawat setiap shift
b. Memotivasi dengan tim
dalam pelaksanaan cuci
tangan (6 langkah 5
Moment) setiap shiftnya.
c. Menjelaskan manfaat
cuci tangan berdasarkan
avidence based
3. Evaluasi dan
Dokumentasi

121
a. Mengevaluasi kegiatan
5 momen cuci tangan dan
6 langkah cuci tangan
b.Evaluasi dan
dokumentasi tindakan
yang dilakukan.
Pelaksanaan pemakaian
dan pelepasan masker:
1. Persiapan
Berkoordinasi dengan
Karu, dan PN terkait
pemakaian dan pelepasan
masker
2. Pelaksanaan
Memotivasi dengan tim
dalam pelaksanaan
pemakaian dan pelepasan
masker
3. Evaluasi
Mengevaluasi
pemasangan dan
pelepasan masker

SKP 6
1.Persiapan
Koordinasi dengan Karu, PN,
AN dalam pemasangan bed
side rail dan pengadaan stiker
resiko jatuh.
2. Pelaksanaan
a. Memasang bed side

122
rail pasien saat
tindakan hemodialisa.
b. Menempelkan stiker
fall risk pada gelang
pasien
c. Mensosialisasikan
kepada perawat dan
pasien terkait
pentingnya
pemasangan bed side
rail.

5 Belum Mengoptimalkan Mengoptimalkan 1. Karu 80% perawat ruang obat 6 April-15 Iksan
optimalnya penerapan 5R penerapan 5R di ruang 2. Tim perawat memenuhi kriteria 5R ; Mei 2019 Wahidah
penerapan 5R di diruangan Hemodialisa 3. Clening resik, rawat, rajin, rapi,
ruang 1. Persiapan : service rigkas
Hemodialisa a. Melakukan koordinasi 4. Staf
terutama dengan karu, perawat Administrasi
ruangan, staf
administrasi dan CS
terkait pelaksanaan 5R di
ruangan
b. Melakukan koordinasi
dengan karu, perawat,
dan staf aministrai untuk
menyisihkan dokumen
yang sudah tidak
diperlukan dan

123
merapikan,
menempatkan peralatan,
dokumen dan alat medis
yang diperlukan,
ketempat yang mudah di
jangkau.
2.Pelaksanaan:
1. Membuat dan memasang
poster 5R.
2. Melakukan pembersihan
dan merapikan alat-alat
serta dokumen yang ada
di ruangan.
3. Membuat label dan
keterangan penempatan
alat dan dokumen di
ruangan
4. Mensosialisasikan
kepada staf di ruangan
terkait pentingnya
melakukan 5R.
3. Evaluasi:
Evaluasi pelaksanaan
kegiatann 5R

124
BAB IV

EVALUASI DAN PELAKSANAAN

Berdasarkan rencana kegiatan of Action (POA) yang telah disusun, maka


pelaksanaan dan evaluasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di Ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul dilakukan sebagai berikut:

A. Observasi Pelaksanaan MAKP (Meeting morning, Pre-Post Conference)


Tabel 4.1 Kegiatan Mengoptimalkan Pelaksanaan MAKP (Meeting
morning, Pre-Post Conference) di Ruang HD RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Tabel 4. 1
Pelaksanaan MPKP di Ruang Hemodialisa
RSUD Panembahan Senopati Bantul
No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Tujuan Waktu Tempat

Persiapan

1 Menyiapkan Mahasiswa KARU, Mengetahui 06 Mei Ruang


materi dan Stase PN, AN prosedur 2019 Hemodialis
koordinasi Manajemen Meeting a
morning, Pre
conference dan
post Confrence
sesuai teori

2 Konsultasi Mahasiswa KARU, Mendiskusikan 06 Mei Ruang


Stase PN, AN mengenai 2019 Hemodialis
Manajemen pelaksanaan a
Role Play

Pelaksanaan

3 Role Play Mahasiswa KARU, Melakukan 07 Mei Ruang


Meething Stase PN, AN Meething -27 Mei Hemodialis
morning,Pre Manajemen morning, Pre 2019 a
conference conference dan
dan post post conference
conference

Evaluasi

170
4 Evaluasi Mahasiswa Karu, Memperoleh 27 Mei Ruang
Stase PN, AN Gambaran 2019 Hemodialis
Manajemen pelaksanaan a
Meeting
Morning, Pre
conference dan
post conference

Sumber data : Hasil Evaluasi pengoptimalisasian pelaksanaan MPKP di Ruang


Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul

1. Evaluasi Pelaksanaan MPKP


a. Pelaksanaan dan Hasil

Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Role Play dengan MPKP Mahasiswa Ners
Universitas Respati Yogyakarta di Ruang Hemodialisa
07 -26 Mei 2019

171
Hari/Tanggal Karu PN AN

Selasa , Wahidah Popy Fhatin


07 Mei 2019

Rabu , Fhatin Iksan Putri


08 Mei 2019

Kamis , Fahrul Iksan Bayu


09 Mei 2019

Jumat , Nabila Vinsensia Fahrul


10 Mei 2019

Sabtu , Popy Fhatin Wahidah


11 Mei 2019

Senin , Putri Wahidah Popy


13 Mei 2019

Selasa , Vinsensia Nabila Wahidah


14 Mei 2019

Rabu , Bayu Fahrul Nabila


15 Mei 2019

Kamis , Iksan Bayu Fhatin


16 Mei 2019

Jumat , Wahidah Fhatin Putri


17 Mei 2019

Sabtu , Nabila Vinsensia Popy


18 Mei 2019

Senin , Fahrul Nabila Vinsensia


20 Mei 2019

Selasa , Bayu Fhatin Bayu


21 Mei 2019

Rabu , Fhatin Wahidah Putri


22 Mei 2019

Kamis , Popy Vinsensia Wahidah


23 Mei 2019

Jumat , Iksan Bayu Fahrul


24 Mei 2019 172
Sabtu , Putri Fahrul Iksan
25 Mei 2019
Sumber : data primer 2019

173
Tabel 4.3
Evaluasi pelaksanaan Meeting Morning di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan
Senopati Bantul

No Uraian tugas Sebelum Sesudah


n=3 hari n=20 hari
Ya Tidak Ya Tidak

1 Karu menyiapkan tempat 0 0 20 0


untuk melakukan meeting
morning
2 Karu memberikan arahan 0 0 20 0
kepada staf dengan
materi yang telah
disiapkan sebelumnya
3 Karu melakukan 0 0 20 0
klarifikasi apa yang telah
disampaikan kepada staff
4 Memberikan kesempatan 0 0 20 0
staf untuk
mengungkapkan
permasalahan yang
muncul di ruangan
5 Bersama-sama staf 0 0 20 0
mendiskusikan
pemecahan masalah yang
dapat ditempuh
6 Karu memberi motivasi 0 0 20 0
dan reinforcement kepada
staff
7 Meeting morning diikuti 0 0 0 20
oleh seluruh staf
Jumlah 0 0 120 20
Total (%) = /x100 = % 0% 85,7 %
Sumber: hasil data primer di Ruang Hemodialisa RSUD Paenembahan Senopati Bantul 2019

Hasil penilaian pelaksanaan Meeting Morning 85%. Jika dibandingkan dengan


sebelumnya 0%, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan setelah
dilakukan Meeting Morning. dan sudah masuk target yang diharapkan yaitu 85%.

174
Tabel 4.4
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati
Bantul

No Uraian tugas Sebelum Sesudah


n=3 hari n=20 hari
Ya Tida Ya Tidak
k
1 Menyiapkan ruang /tempat 0 0 20 0
2 Menyiapkan rekam medik pasien 0 0 0 20
yang menjadi tanggungjawabnya.
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya 0 0 20 0
pre conferance
4 Memandu pelaksanaan pre 0 0 20 0
conference
5 Menjelaskan masalah 0 0 20 0
keperawatan pasien, keperawatan
dan rencana keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
6 PN memberikan penjelasan setiap 0 0 20 0
rencana tindakan atau program
pengobatan sesuai wewenang dan
tanggung jawabnya
7 Mendiskusikan cara dan strategi 0 0 20 0
pelaksanaan asuhan pasien/
tindakan.
8 Memotivasi untuk memberikan 0 0 20 0
tanggapan dan penyelesaian
masalah yang sedang
didiskusikan.
9 Mengklarifikasi kesiapan AN 0 0 20 0
untuk melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya.
10 Memberikan reinforcement positif 0 0 20 0
pada AN
11 Menyimpulkan hasil pre 0 0 20 0
conference
Jumlah 0 0 200 20
Total (%) = /x100 = % 0% 90,9%
Sumber: hasil data primer di Ruang Hemodialisa RSUD Paenembahan Senopati Bantul 2019

175
Hasil penilaian pelaksanaan Pre Conference 90%. Jika dibandingkan dengan sebelumnya
yaitu 0%, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan setelah
dilakukan Pre Conference dan sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu 85%.

Tabel 4.5
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan
Senopati Bantul

No Uraian tugas Sebelum Sesudah


n=3 hari n=20 hari
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menyiapkan ruang /tempat 0 0 20 0

2 Menyiapkan rekam medik 0 0 0 20


pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
3 Menjelaskan tujuan 0 0 20 0
dilakukannya post
conference
4 Menerima penjelasan dari 0 0 20 0
PA tentang hasil tindakan/
hasil asuhan keperawatan
yang telah dilakukan PA.
5 Mendiskusikan masalah 0 0 20 0
yang ditemukan dalam
memberikan ASKEP pasien
dan mencari upaya
penyelesaian masalahnya.
6 Memberi reinforcement pada 0 0 20 0
PA.
7 Menyimpulkan hasil post 0 0 20 0
conference
8 Mengklarifikasi pasien 0 0 20 0
sebelum melakukan operan
tugas jaga shift jaga
berikutnya (melakukan
ronde keperawatan)
Jumlah 0 0 120 20
Total (%) = /x100 = % 0% 87,71 %
Sumber: hasil data primer di Ruang Hemodialisa RSUD Paenembahan Senopati Bantul 2019

176
Hasil penilaian pelaksanaan Post Conference 87,5 %. Jika dibandingkan dengan
sebelumnya 0 %, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan Post
Conference dan sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu 85%

b. Faktor Penghambat dan Pendukung


1. Faktor Penghambat
a) Belum optimalnya komitmen PN, AN ruang Hemodialisa untuk melakukan
meeting morning, pre conference, dan post conference.
b) Pre confrence menjadi kurang efisien karena dilakukan setelah melakukan tindakan
c) Belum optimalnya pengetahuan beberapa perawat terkait pelaksanaan MPKP.
d) Post confrence menjadi tidak disiplin dikarenakan beberapa perawat yang ingin
cepat pulang
e) Tidak semua perawat mendengar langsung informasi pada saat meeting morning
karena adanya masalah alarm pada alat yang menyala sehingga terdapat beberapa
perawat yang tidak bisa mengikuti meeting morning.
f) Tidak tersedianya pelatihan tentang MPKP ataupun manajemen rumah sakit
sehingga tidak ada yang mendukung untuk melakukan metode MPM.
g) Kurangnya Waktu untuk dapat menjelaskan kondisi pasien secara detail sehingga
difokuskan hanya pada pasien yang butuh observasi ketat, sehingga tidak efisiensi
untuk menggunakan rekam medis, selain itu sebagian besar pasien dalam keadaan
stabil tanpa keluhan.
h) Pelaksanaan MPKP belum efisien karena adanya hambatan dari pasien.
2. Faktor Pendukung
a) Motivasi dan dukungan yang baik dari KARU, PN, AN Ruang Hemodialisa untuk
melakukan Meeting morning, pre conference, dan post conference sesuai dengan
standar.
b) Kerjasama yang baik dari kelompok dengan seluruh staf ruangan
c) Kerjasama dari pasien yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam
melakukan proses keperawatan.
3. Kesinambungan

177
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan MPKP di ruang Hemodialisa masih diperlukan
antara lain motivasi yang terus menerus untuk meningkatkan keinginan dan semangat
dalam melaksanakan MPKP, sehingga MPKP yang akan datang akan semakin membaik
dan terus berlanjut
a. Diharapkan Karu, PJS, dan AN dapat membuat reinforsement agar setiap
kariawan menjadi lebih disiplin
b. Diaharapkan setiap kariawan diruangan dapat memahami fungsi dari
pelaksaanaan meeting morning, pre dan post Conference sehingga setiap
kariyawan termotivasi dalam meningkatkan MPKP.
c. Diharapkan Karu, PJS, dan AN memberikan sosialisasi kepada pasien dan
keluarga terkait pentingnya pelaksanaan MPKP di ruangan.
B. Mengoptimalkan SPO Restrain Di Ruangan
2. Pelaksanaan dan Hasil
Tabel 4.6 Kegiatan Perencanaan Pengadaan SPO Restrain di Ruang Hemodialisa
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Tabel 4.6
Perencanaan Pengadaan SPO Restrain di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul
No Kegiatan Pelaksanaan Sasara Tujuan Waktu Tempat
n
Persiapan
1 Menyiapkan Vin Ruang Mengetahui 21 Mei Ruang
materi dan HD prosedur 2019 Hemodialisa
koordinasi pemasangan
Restrain sesuai
teori
2 Konsultasi Vin Ruang Mendiskusikan 22 Mei Ruang
HD mengenai 2019 Hemodialisa
pembuatan
Restrain
Revisi
3 SOP Restrain Vin Ruang Melakukan Revisi 23 Mei Ruang
HD Restrain 2019 Hemodialisa
Evaluasi
4 Evaluasi Vin Ruang Memperoleh 24 Mei Ruang
HD Gambaran 2019 Hemodialisa
pelaksanaan

178
Pemasangan
Restrain
Sumber data : Hasil Evaluasi pengoptimalisasian pelaksanaan SOP Restrain di Ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul 2019

3. Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor Pendukung
1) Internal
Dalam pembuatan SPO tindakan, kepala ruang ikut mendukung dan
merencanakan apa saja SPO yang dibutuhkan di Ruang Hemodialisa , sesuai
dengan tindakan yang sering dilakukan di ruang Hemodialisa.
2) Eksternal
SPO tindakan yang diperoleh belum ditetapkan oleh bagian bidang pelayanan
keperawatan RSUD Panembahan Senopati Bnatul, sehingga belum optimal
dalam penyusunan dan pembuatan SPO tindakan di ruang Hemodialisa.
b. Faktor penghambat
1) Internal
Tidak ada kesamaan persepsi antara internal dan eksternal sehingga dalam
penyusunan SPO tindakan masih seperti kurang maksimal.
2) Ekternal
Dalam memperoleh SPO yang didapatkan dari rumah sakit penyusun memiliki
hambatan dalam meminta data kepada pihak terkait dikarenakan waktu yang tidak
tepat.
c. Kesinambungan
Kepala ruangan mendukung SPO tindakan yang sudah dibuat dan akan di tindak
lanjuti sabagai panduan asuhan keperawatan Hemodialisa, sehingga seluruh staf
keperawatan dapat mengakses SPO tersebut.

179
C. Mengoptimalkan Pelaksanaan Asuhan Kesehatan di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul
1. Pelaksanaan dan Hasil.
Tabel 4.7
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Hemodialisa
RSUD Panmbahan Senopati Bantul (n=25)
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Pengisian identitas pasien 25 0 25 0

2 Pencatatan data yang dikaji sesuai dengan 19 6 22 3


pedoman pengkajian dan pemberian tanda
(√) sesuai dengan kotak yang disediakan

3 Data dikai dari pasien masuk sampai 20 5 25 0


pulang

4 Pengkajian resiko jatuh 25 0 25 0

5 Data dikelompokan berdasarkan bio-psiko- 24 1 25 0


sosio

6 Masalah dirumuskan berdasarkan 0 25 0 25


kesenjangan antara status kesehatan dengan
norma pola fungsi kehidupan

7 Catatan edukasi pasien dan keluarga 18 7 23 2

8 Tertulis tanggal, jam, paraf dan nama terang 14 11 24 1

Jumlah 145 55 169 31

Total 145/200x100% 169/200x100%


=72,5% =84,5%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Diagnosa yang dibuat berdasarkan masalah 25 0 25 0
yang dirumuskan

2 Merumuskan diagnosa keperawatan (P/E/S) 0 25 0 25

3 Merumuskan diagnosa keperawatan 0 25 0 25


aktual/resiko/potensial

Jumlah 25 50 25 50

180
Total 75 75

25/75x100% 25/75x100%
=33,3% =33,3%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Rencana tindakan berdasarkan diagnosa 14 11 25 0
keperawatan

2 Rencana tindakan disusun berdasarkan 11 14 25 0


prioritas

3 Rumusan tujuan disusun menggunakan 0 25 0 25


kalimat perintah yang rinci dan jelas
(SMART)

4 Rencana tindakan mencakup tindakan 22 3 25 0


mandiri keperawatan

5 Rencana tindakan mencakup tindakan 20 5 21 4


kolaborasi dengan tim kesehatan lain

6 Rencana tindakan mencakup tindakan yang 4 21 16 9


menggambarkan keterlibatan klien/keluarga

Jumlah 71 79 112 38

Total

71/150x100% 112/150x100%
=47,3% =74,6%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada 25 0 25 0
rencana keperawatan

2 Perawat mengobservasi respon pasien 25 0 25 0


terhadap tindakan keperawatan Pre

3 Perawat mengobservasi respon pasien 25 0 25 0


terhadap tindakan keperawatan Intra HD

4 Perawat mengobservasi respon pasien 25 0 25 0


terhadap tindakan keperawatan Post HD

5 Semua tindakan yang telah dilaksanakan 22 3 22 3


dicatat ringkas dan jelas

6 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi 0 25 0 25

181
7 Tindakan observasi keperawatan yang 5 20 21 4
dilakukan didokumentasi

8 Tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan 0 25 0 25


lain dilakukan dokumnetasi

Jumlah 127 73 143 54

Total 200 200

127/200x100% 143/200x100%
=63,5% =71,5%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Evaluasi mengacu pada tujuan 0 25 0 25

2 Hasil evaluasi dicatat dengan SOAP 25 0 25 0

3 Hasil evaluasi ditulis setiap jadwal HD 25 0 25 0

4 Revisi diagnosa/ rencana berdasrkan hasil 0 25 0 25


evaluasi

5 Tertulis tanggal, jam, paraf, dan nama 18 7 24 1


terang

Jumlah 68 57 74 26

Total

68/125x100% 74/125x100%
=54,4% =59,2%
Aspek yang Dinilai Sebelum Setelah
No
Ya Tidak Ya Tidak
1 Menulis pada format yang baku 25 0 25 0

2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan 25 0 25 0


tindakan yang dilakukan

3 Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, 25 0 25 0


istilah yang baku dan benar

4 Setiap melakukan tindakan atau kegiatan 18 7 24 1


perawat mencantumkan paraf atau nama
jelas jam dan tanggal dilakukan tindakan

5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai 25 0 25 0


dengan ketentuan yang berlaku

Jumlah 118 7 124 1


182
Total 118 124

118/125x100% 124/125x100%
=94,4% =99,2%
No
Aspek yang dinilai Hasil (%)
Sebelum Setelah
1 Pengkajian 72,5% 84,5%

2 Diagnosa 33.33% 33.33%

3 Rencana tindakan 47,3% 74,6%

4 Implementasi 63,5% 71,5%

5 Evaluasi 54,4% 59,2%

6 Catatan asuhan keperawatan 94,4% 99,2%

Total 60,9% 70,3%


Selisih 9,4%

Hasil penilaian pelaksanaan catatan asuhan keperawatan 70,3%. Jika dibandingkan


dengan sebelumnya 60,9%. Dari hasil ini terjadi peningkatan sebesar 9,4% setelah
dilakukan implementasi tetapi belum memenuhi target yang ditentukan yaitu lebih dari
85%.

183
2. Faktor Pendukung dan penghambat
a. Faktor pendukung
1) Adanya dukungan dari Karu, PJ dan AN, diruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul dalam memberikan masukan dan sosialisasi terkait
pengisian formulir pengkajian asuhan keperawatan.
2) Adanya informasi terkait pelaksanaan implementasi dari perawat yang baru
mengikuti pelatihan hemodialisa.
3) Adanya acuan pendokumentasian yang mengacu kepada NANDA International.
b. Faktor penghambat
1) Beberapa perawat belum mau melakukan pengkajian langsung kepada pasien
2) Pasien pada ruang hemodialisa merupakan pasien rutin dengan diagnosa penyakit
yang sama sehingga perawat cendrung menyamaratakan keluhan yang dirasakan
pasien.
3) Tidak tersedianya buku yang digunakan sebagai acuan yaitu NANDA 2018-2020
di ruangan
4) Kurangnya koordinasi antar staf ruangan untuk melakukan pendokumentasian
5) Tidak semua perawat mendengarkan secara langsung informasi terbaru terkait
pelaksanaan implementasi di ruang hemodialisa.
6) Kurangnya space kolom evaluasi pada lembar rekam asuhan keperawatan
sehingga penulisan evaluasi tidak optimal dan efisien.
7) Pada format asuhan keperawatan hemodialisa di ruangan tidak mencamtumkan
tujuan yang ingin di capai saat memberikan asuhan keperawatan.
8) Tidak adanya perubahan pada evaluasi diagnosa keperawatan disebabkan karena
diagnosa berstandar pada NANDA dan IPDI dan sudah baku dari rumah sakit.
c. Kesinambungan
1) Diharapkan KARU, PN, AN, dapat mempertahankan dan meningkatkan ketepatan
diagnosa keperawatan dalam penatalaksanaan pendokumentasian diruangan yang
sesuai dengan acuan referensi yang terbaru (NANDA 2015 – 2017).
2) Diharapkan Karu, PJ dan AN dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan
secara benar sesuai dengan keadaan pasien

184
3) Diharapkan Karu, PJ dan AN dapat mensosialisasikan atau mengingatkan setiap
hari kepada antar perawat lain untuk mendokumentasikan segala tindakan asuhan
keperawatan di format asuhan keperawatan dengan jelas dan tepat.
4) Diharapkan koordinator pendokumentasian asuhan keperawatan
bertanggungjawab untuk mengingatkan petugas lain dalam pendokumentasian
asuahan keperawatan secara lengkap dan jelas.

D. Mengoptimalkan Pelaksanaan Patient Safety di Ruang Hemodialisa RSUD


Panembahan Senopati Bantul
Tabel 4.8
Kegiatan Mengoptimalkan Pelaksanaan SKP I (Ketepatan Identifikasi Pasien), SKP V
(Pencegahan Resiko Infeksi), dan SKP VI (Pencegahan Resiko Jatuh)

No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Tujuan Waktu Tempat


Persiapan
1 Melakukan Putri Seluruh staf Mengetahui 29- 02 Ruang
pengkajian Ruang permasalahan Mei Hemodialis
mengenai Hemodialisa dalam 2019 a
pelaksanaan pelaksanaan
pasien safety pasien safety
2 Putri Karu, PN, Tersusun dan 07- 09 Ruang
Melakukan dan AN disetujuinya Mei Hemodialis
koordinasi masalah 2018 a
awal dengan tentang
Karu, PN dan pelaksanaan
AN dalam pasien safety
pelaksanaan SKP 1
pasien safety identifikasi
SKP 1 pasien), SKP
identifikasi V
pasien,,SKP V ( penguranga
(pengurangan n resiko
resiko infeksi ) infeksi &
& SKP VI SKP VI
pengendalian pencegahan
resiko jatuh resiko jatuh

Literatur
3 Mencari Putri - Acuan dalam 07- 09 Ruang
185
literatur pelaksanaan Mei Hemodialis
tentang pasien safety 2019 a
pelaksanaan pasien safety
pasien safety SKP 1
SKP 1, SKP V identifikasi
Dan SKP VI pasien,,SKP
V
(pengurangan
resiko infeksi
) & SKP VI
pengendalian
resiko jatuh
Pelaksanaan
4 Melakukan Putri Karu, PN, Melengkapi Ruang
koordinasi dan AN data guna 10-13 Hemodialis
lanjutan pemakaian Mei a
dengan gelang 2019
KARU, PN identitas
dan AN dalam pasien ,
pemakaian pengurangan
gelang resiko infeksi
identitas , dan
pengurangan pemasangan
resiko infeksi bed side rail
dan
pemasangan
bed side rail
5 Pengadaan Putri Seluruh Staf Memfasilitasi 14-16 Ruang
label resiko Ruang & & Mei Hemodialis
jatuh pada pasien mengoptimal 2019 a
setiap bed Hemodialisa kan
pasien. pelaksanaan
pasien safety
SKP 1
sampai SKP
VI
6 Bekerja sama Putri Seluruh staf Penerapan 16-20 Ruang
dengan Ruang pasien safety Mei Hemodialis
perawat/tim Hemodialisa SKP 1 2019 a
HD dalam sampai
pemasangan dengan SKP
gelang VI sesuai
identitas dan dengan
pemasangan standar
bed side rail
Evaluasi
186
7 Mengevaluasi Putri Seluruh staf Mengetahui 20-23 Ruang
dalam Ruang sejauh mana Mei Hemodialis
pelaksanaan Hemodialisa hasil 2019 a
pasien safety keberhasilan
SKP 1 dari
identifikasi pelaksanaan
pasien,,SKP V pasien safety
(pengurangan
resiko infeksi )
& SKP VI
pengendalian
resiko jatuh
Dokumentasi
7 Dokumentasi Putri Seluruh staf Memperkuat 24 Mei Ruang
pelaksanaan Ruang bukti hasil 2019 Hemodialis
pasien safety Hemodialisa sosialisasi a
SKP 1 dan
identifikasi pelaksanaan
pasien,,SKP V evaluasi
(pengurangan pasien safety
resiko infeksi )
& SKP VI
pengendalian
resiko jatuh

1. Evaluasi Pelaksanaan SKP 1


a. Pelaksanaan dan Hasil
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan SKP 1 (Identitas Pasien) pada 20
orang perawat di Ruang Hemodialisa sejak tanggal 07 Mei 2019 sampai 18 Mei
2019 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9
Pelaksanaan SKP 1 (Identitas Pasien)
Di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul (n=20)
Sebelum Sesudah
No Prosedur
Ya Tidak Ya Tidak
1 Pemasangan gelang 5 15 20 0
identitas pasien untuk
rawat inap di pasang HD

2 Memberikan gelang 10 10 20 0
(berwarna biru untuk laki-
laki dan merah muda
187
untuk pasien perempuan)

3 Gelang diberi label nama 20 0 20 0


lengkap
menyentuh pasien
4 Gelang diberi label rekam 20 0 20 0
medis

5 Pemasangan gelang 15 5 20 0
identitas pasien yang
belum terpasang di HD
dipasang diruangan
dimana pasien dirawat

6 Gelang identitas pasien 20 0 20 0


tertulis di resep pasien
Jumlah 90 33 120 0
Total 87 120
Persentase 90/120x100% = 75 120/120x100% =
% 100%

Hasil penilaian pelaksanaan pemasangan identitas pasien 100%. Jika


dibandingkan dengan sebelumnya 75%. Dari hasil ini terjadi peningkatan setelah
dilakukan implementasi dan sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu
100%.

b. Faktor Pendukung dan penghambat


1) Faktor Pendukung
a) Adanya dukungan dari Karu, PN, dan AN, di Unit Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul dalam memberikan masukan terhadap
pemasangan gelang identitas pasien .
b) Tersedianya sarana dan prasarana pembuatan gelang identitas pasien
yang dapat digunakan.
2) Faktor Penghambat
Faktor penghambat pelaksanaan pemasangan gelang identitas pasien
perawat tidak ada yang mencetak gelang karena sibuk memulai HD
Sehingga pasien sudah tertidur pada saat pemasangan gelang.
3) Kesinambungan

188
a) Diharapkan Karu, PN, dan AN dapat mempertahakan kebiasaan
pemasangan gelang identitas pasien.

2. Evaluasi Pelaksanaan SKP V ( pengendalian infeksi )


a.Pelaksanaan dan Hasil
Tabel 4.10
Pelaksanaan Memakai Sarung Tangan Steril di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2019 (n=10)
Sebelum Setelah
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak ya Tidak
1. Lepas cincin atau perhiasan di daerah lengan 2 8 10 0
2. Cuci tangan sesuai prosedure 5 5 9 1
3. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering 7 0 10
4. Buka pembungkus sarung tangan, letakkan sarung 2 8 10 0
tangan dengan bagian telapak menghadap ke atas
5. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri, ambil 0 10 10 0
salah satu sarung tangan dengan memegang sisi
sebelah dalam lipatannya (bagian yang akan
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai)
6. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang 0 10 5 5
menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang
jari-jarinya terbuka, masukkan jari-jari tangan dan
sesuaikan
7. Ambil sarung tangan ke dua dengan cara 10 0 10 0
menyelipkan jari-jari tangan yang sudah memakai
sarung tangan ke dalam bagian lipatan
8. Pasang sarung tangan ke dua dengan memasukkan 10 0 10 0
jari-jari tangan yang belum memajai sarung tangan
9. Buka lipatan dengan cara mengambil bagian dalam 0 10 2 8
lipatan sarung tangan, usahakan tidak menyentuh
kulit
Jumlah 36 51 76 14
Total 20 38
Persentase 39/90x100% 76/90x100%

= 40 % =84,4 %

Analisa Data

189
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dari data primer observasi sebelum
pelaksanaan memakai sarung tangan dan setelah pelaksanaan memakai sarung tangan
sesuai dengan prosedur didapatkan 84,4% yang artinya masuk kategori baik (Arikunto,
2006). Penggunaan sarung tangan perlu dipertahankannamun harus lebih optimal dalam
cuci tangan sesuai prosedur.
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Tersedianya hand scone, masker, wastafel, handrub, dan sabun yang memadai
pada ruangan, tersedianya poster cuci tangan pada ruangan, adanya dukungan dari
karu dan staff ruang HD mengenai UPI (cuci tangan, memakai sarung tangan,
memakai dan melepas masker). Selain itu juga adanya keikutsertaan mahasiswa dalam
pelaksanaan UPI.
b. Faktor Penghambat
Sudah terjadinya BHSP dan sosialisasi, tetapi beberapa staff HD tetap dengan
kebiasaan sebelumnya yaitu tidak melakukan cuci tangan sebelum memakai hand
scone/sebelum tindakan ke pasien. Selain itu tidak semua staff HD mendapatkan
sosialisasi karena jadwal shif yang berbeda. Sehingga dalam meating morning harus
dilakukan sosialisasi kembali terkait UPI.
2. Kesinambungan
Agar pelaksanaan UPI dapat berkesinambungan di ruang HD RSUD Panembahan
Senopati Bantul, diperlukan adanya pembagian tugas kepada beberapa staff, guna
bertanggung jawab dan melakukan controling terhadap pelaksanaan UPI di setiap shif.

Tabel 4.11
Pelaksanaan Memakai Masker di Ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul
2019 (n=10)
Sebelum Setelah
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak ya Tidak
1. Mencuci tangan sesuai prosedure sebelum memakai 0 10 10 0
masker
2. Ambil masker, temukan tepi atas masker 10 0 10 0
3. Tekuk bagian logam yang akan mengenai hidung 0 10 10 0
sesuai dengan hidung pemakai
4. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atas 0 10 10 0
190
5. Pasang masker hingga menutup mulut dan hidung 10 0 10 0
6. Ikat kedua tali atas pada puncak belakang kepala, 10 0 10 0
dengan melewati atas telinga
7. Ikatkan kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher, 0 10 0 10
dengan masker tepat dibawah dagu.
Jumlah 30 40 60 0
Total
Persentase 30/70x100% 60/70x100%

= 43 % =85,7 %

Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dari data primer observasi sebelum
memakai masker dan setelah memakai masker, sesuai dengan prosedur didapatkan 85,7%
%. Yang artinya masuk kategori baik (Arikunto, 2006). Memakai masker belum optimal
dapat dilihat dari tidak dilakukanya mencuci tangan sesuai prosedur.
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Tersedianya hand scone, masker, wastafel, handrub, dan sabun yang memadai pada
ruangan, adanya dukungan dari karu dan staff ruang HD mengenai pemakaian masker
(cuci tangan, memakai dan melepas masker). Selain itu juga adanya keikutsertaan
mahasiswa dalam pelaksanaan UPI.
b. Faktor Penghambat
Adanya sosialisasi, tetapi beberapa staff HD tetap dengan kebiasaan sebelumnya yaitu
tidak melakukan cuci tangan sebelum memakai masker, tidak melipat dan menggulung
bagian dalam pada masker. Selain itu tidak semua staff HD mendapatkan sosialisasi
karena jadwal shif yang berbeda. Sehingga dalam meating morning harus dilakukan
sosialisasi kembali terkait UPI.
2. Kesinambungan
Agar pelaksanaan UPI dapat berkesinambungan di ruang HD RSUD Panembahan
Senopati Bantul, diperlukan adanya pembagian tugas kepada beberapa staff, guna
bertanggung jawab dan melakukan controling terhadap pelaksanaan UPI di setiap shif.

Tabel 4.12
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

191
Fasilitas Kebersihan Tangan di Ruang Hemodialisa

NO ITEM YA TIDAK
1. Tersedia wastafel dengan air mengalir disetiap ruang 1
perawatan
2. Tersedia sabun cair disetiap wastafel 1
3. Tersedia handuk kertas dengan wadahnya disetiap wastafel 1
4. Tersedia cairan anti bakterial di wastafel ruang tindakan 1
invasif
5. Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat 1
6. Fasilitas cuci tangan bersih 1
7. Ada tempat sampah dibawah wastafel 1
8. Tersedia handrub disetiap pintu ruang masuk perawatan 0 1
9. Tersedia handrub disetiap nurse station ruang perawatan 1
10. Tersedia handrub disetiap bad pasien 1
11. Tersedia handrub di meja nurse stasion 1
12. Tanda/label kedaluarsa handrub 1
13. Tersedia poster kebersihan tangan 1
TOTAL 12 1
12/13x100
% =92%

Tabel 4.13
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Alat Pelindung Diri di Ruang Hemodialisa

NO ITEM Ya Tidak
1. APD tersedia dan sesuai kebutuhan 1
2 Tersedia masker di ruang perawatan sesuai kebutuhan 1
3 Tersedia masker N95 di ruang perawatan airbone sesuai kebutuhan 0 1
4 Tersedia sarung tangan di ruang perawatan sesuai kebutuhan 1
5 Tersedia topi diruang perawatan sesuai kebutuhan 0 1
6 Tersedia gaun diruang perawatan sesuai kebutuhan 1
7 Tersedia sandal tertutup/sepatu boot di ruang perawatan sesuai 0 1
kebutuhan
8 Respirator/N95 digunakan sekali pakai/dibuang atau di proses ulang 0 1
setelah meninggalkan ruang isolasi
9 Petugas melakukan kebersihan tangan setelah melepas APD 1
10 Sarung Tangan
11 Petugas menggunakan sarung tangan saat kontak dengan darah, cairan 1
tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh, atau alat yang
terkontaminasi
12 Petugas tidak menggunakan sarung tangan yang sama untuk merawat 1
lebih dari satu pasien
13 Petugas tidak mencuci sarung tangan untuk digunakan kembali 1

192
14 Gaun
15 Petugas menggunakan gaun untuk melindungi kulit dan pakaian 1
selama prosedur yank kontak dengan darah atau cairan tubuh untuk
pencegahan
16 Petugas tidak menggunakan gaun yang sama untuk merawat lebih dari 1
satu pasien
17 Pelindung Wajah
18 Petugas menggunakan pelindung mulut, hidung, dan mata selama 1
tindakan yang memungkinkan percikan darah atau cairan tubuh lain
TOTAL 14 4
14/18x100%
=77 %

Tabel 4.14
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Penatalaksanaan Alat Pasca Pakai Di Ruangan Hemodialisa
N ITEM Ya Tidak
O
1. Pre Cleaning Lakukan kebersihan tangan 1
Petugas menggunakan APD yang tepat 1
a. Google/kacamata 0 1
b. Masker 1
c. Celemek/apron 1
d. Sarung tangan 1
e. Sepatu boot 0 1
Lakukan perendaman (alat terendam penuh pada 1
washbak
2. Pembersihan Cuci dan bilas dengan air mengalir, sikat dengan 1
/ spons bila perlu
Cleaning
Tiriskan dan keringkan alat dengan lap bersih bebas 1
serat
Periksa alat sebelum di packing, pastikan alat 1
bersih, kering, utuh/tidak cacat atau berkarat
Kirim ruang CSSD dalam wadah tertutup, tahan 1
bocor
3. DTT Rendam dengan clorin 0,5% selama 1 menit 1
4. Perawatan Kontainer alat kotor di cuci secara rutin 1
alat
dekontamina
si
Spons tidak rusak dan di disenfeksi sebelum 0 1
dipakai ulang
Alat dekontaminasi disimpan dalam kondisi kering 1
Sisa cairan enzimatik yang sudah diencerkan diberi 1

193
label
5. Penyimpana Instrumen steril disiman dalam suhu <24 celcius 1
n alat steril dan kelembapan <7%
Pengambilan instrumen dari stok terdahulu 1
(FIFO/first in first out. Sesuai label kadaluarsa.
TOTAL 13 3
13/16x100%
=81,25%

3. Evaluasi Pelaksanaan Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


a. Pelaksanaan dan Hasil
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan SKP 6 (Pengurangan Risiko Pasien
Jatuh) di Ruang Hemodialisa sejak tanggal 10- 18 Mei 2019 didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.15
Pelaksanaan SKP 6 (Pengurangan Risiko Jatuh) di Hemodialisa RSUD Panembahan
Senopati Bantul

Sesudah
Sebelum
(n=22
No Prosedur (n=14 Pasien)
Pasien)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Di ruang rawat inap terpasang penghalang sisi kanan 14 0 22 0
dan sisi kiri tempat tidur
2 Perawat memasang tanda segitiga kuning/gelang 0 14 22 0
kuning jika pasien rawan jatuh
3 Perawat memasang tanda segitiga kuning/gelang 0 14 22 0
kuning jika pasien potensial jatuh
4 Perawat memasang tanda segitiga hijau jika pasien 0 14 10 12
kooperatif dan bisa menjaga dirinya terhindar jatuh
dari tempat tidur
Jumlah 14 42 76 12
Total 56 88
Persentase 14/56x100% = 76/88x100%
25%
= 86%

Hasil penilaian pelaksanaan pengurangan risiko jatuh 77%. Jika dibandingkan dengan
sebelumnya 25%. Dari hasil ini terjadi peningkatan setelah dilakukan implementasi tetapi Sudah
memenuhi target yang ditentukan yaitu 80%.
194
b. Faktor Pendukung dan penghambat
1) Faktor Pendukung
a) Adanya dukungan dari Karu, PN, dan AN di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul dalam memberikan masukan terhadap sosialisasi
Pengurangan risiko jatuh.
b) Tersedianya sarana dan prasarana Stiker fall Risk serta tanda risiko jatuh yang
dapat digunakan.
2) Faktor Penghambat
Faktor penghambat pelaksanaan pencegahan risiko jatuh yaitu kebiasaan
perawat yang masih kadang lupa mengobservasi pasien baru masuk apakah sudah
terpasang stiker dan tanda risiko jatuh di bed maupun di gelang pasien serta
mengedukasi pasien mengenai pengurangan risiko jatuh.
c. Kesinambungan
1) Diharapkan Karu, PN, AN dapat mempertahakan lebih memperhatikan pemasangan
stiker dan tanda untuk pengungaran risiko jatuh
2) Diharapkan Karu menentukan yang mengkoordinir pemasangan stiker dan tanda
risiko jatuh pada setiap shift dan bertanggung jawab untuk mengingatkan petugas
untuk mengobservasi tanda dan stiker risiko jatuh
3) Diharapkan Karu, PN, AN dapat mengsosialisasikan/ mengingatkan setiap hari
pencegahan risiko jatuh kepada keluarga pasien untuk penggunaan side rail dan
keluarga menemani pasien serta melaporkan kepada petugas kesehatan terkait
kejadian yang tidak diinginkan untuk mengurangi terjadinya risiko jatuh.

195
E. Mengoptimalkan Pelaksanaan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin) di Ruang HD
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
1. Pelaksanaan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, Rajin)

Tabel 4.16
Langkah-Langkah Pelaksanaan 5R

NO Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Tujuan Waktu Tempat


Persiapan
1 Melakukan Wahidah KARU, Agar staf 6-8 Mei Ruang
koordinasi awal Ikhsan PJ Shift, mengetahui 2019 Hemodialis
dengan KARU, AN, CS kondisi 5R di a
PN, AN dan CS ruangan dan
dalam pelaksanaan mendapat
5R diruangan persetujuan
terkait
pelaksanaan
kegiatan 5R di
ruangan
2 Menyiapkan Wahidah KARU, Untuk 9 Mei Ruang
tempat penataan, Ikhsan PJ Shift, menempatkan alat 2019 Hemodialis
label penempatan AN, CS dan dokumen a
dokumen/alat. sesuai dengan
tempat dan
keterangan yg
tersedia
Pelaksanaannya
3 Membersihkan Wahidah Seluruh Agar alat dan 10-13 Ruang
alat-alat dan Ikhsan staf tempat Mei Hemodialis
tempat Ruang penyimpanannya 2019 a
penyimpanan Hemodia bersih sebelum
alat/dokumen serta lisa digunakan, serta
menempelkan penyimpanan
label. dokumen sesuai
dengan tempat
dan
keterangannya
4 Merawat dan rajin, Wahidah Seluruh Agar semua staf 14-16 Ruang
membereskan Ikhsan staf terbiasa rapi Mei Hemodialis
alat/dokumen Ruang sebelum dan 2019 a
setelah digunakan Hemodia sesudah berkerja
dalam kegiatan lisa serta merawat
diakhir shift semua alat atau
dokumen dan

196
fasilitas yang ada
di ruangan.
5. Mengingatkan Wahidah Seluruh Agar staf terbiasa 17-20 Ruang
kepada staf agar Ikhsan staf Mei Hemodialis
selalu menjaga dan Ruang 2019 a
merawat alat, Hemodia
dokumen. lisa
Evaluasi
7 Mengevaluasi Wahidah Seluruh Mengetahui 21-23 Ruang
dalam pelaksanaan Ikhsan staf sejauh mana hasil Mei Hemodialis
program 5R ruang keberhasilan dari 2019 a
hemodial 5R
isa
Dokumentasi
8 Dokumentasi Wahidah Sluruh 1. Meringkas alat- 24-27 Ruang
pelaksanaan 5R Ikhsan staf alat /dokumen Mei Hemodialis
ruang sesuai tempat 2019 a
hemodial yang sudah
isa ditentukan
2. Membersihkan
lingkungan
kerja, alat-alat
medis serta
fasilitas yang
terdapat
diruangan
3. Merapikan alat-
alat /dokumen
sesuai tempat
yang sudah
ditentukan
4. Merawat semua
alat-alat atau
fasilitas yang
lainnya yang
ada diruangan
5. Rajin dalam
meringkas,
merapikan
membersihkan
dan merawat
peralatan atau
fasilitas yang
ada diruangan

197
2. Evaluasi pelaksanaan 5R
a. Pelaksanaan dan Hasil
Observasi yang dilakukan terhadap Karu, PN, AN,CS dan Staf Administrasi di Ruang Hemodialisa RSUD
Panembahan Senopati Bantul selama 3 hari pada tanggal 21-23 Mei 2019, didapatkan hasil yaitu:
Tabel 4.17 Hasil Observasi Pelaksanaan Penerapan 5R di Ruang HD RSUD Panembahan Senopati Bantul
(Tanggal 21-23 Mei 2019)

Nurse Station Lemari Linen R. Spoel Hoek R. Hemodialisa R.Administrasi

N sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Kriteria
o
Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1- Hari ke Hari ke 1-
3 3 3 3 1-3 3 1-3 3 1-3 3

1 Resik 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3

2 Rapi 0 2 3 3 0 3 1 3 0 2

3 Ringkas 3 3 1 3 0 2 2 3 1 3

4 Rawat 0 2 3 3 0 3 1 2 0 3

5 Rajin 0 3 3 3 3 3 2 3 1 2

Total 6 13 13 15 3 14 9 14 5 13

6/15*100 13/15*100 13/15*100 15/15*100 3/15*100 14/15*100 9/15*100 14/15*100 5/15*100 13/15*100
Persentase
=40% =86.67% =86.6% =100% =20% =93.33% =60% =93.33% =33.33% =86.67%

198
Analisa Data

Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari dinyatakan
bahwa semua ruangan sudah memenuhi standart 5R. Ruang hemodialisa, nurse station,
ruang administrasi dinilai memenuhi kriteria 5R dengan presentase 86.6%. Berdasarkan
hasil evaluasi di ruang spoel hook sudah memenuhi kriteria 5R dengan presentase
93.33%, dan lemari linen sudah memenuhi kriteria 5R dengan presentase 100% karena
resik, rapi, ringkas, rawat, rajin.
a. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung
a) Adanya dukungan dan masukan dari Karu, PJS, AN,CS dan Staf administrasi di
Ruang Hemodilaisa RSUD Panembahan Senopati Bantul selama pelaksanaan
program 5R
b) Adanya Sarana dan Prasarana yang bisa digunakan di Ruang HD selama
melaksanakan program 5R seperti ( Gunting, selotip, kertas, kardus, listrik untuk
lem tembak, kasa, kain lap, handscond dan cairan antiseptik).
2. Faktor Penghambat
Faktor Penghambat Pelaksanaan Program 5R yaitu terdapat beberapa perawat
dan staf administrasi belum terbiasa untuk menerapkan 5R. Waktu yang singkat
ketika pergantian pasien membuat perawat lebih mengfokuskan hanya ke pasien,
kondisi meja dan ruangan yang tidak terlalu besar, serta tidak adanya lemari untuk
sehingga penempatan peralatan kadang tidak sesuai tempatnya.
3. Kesinambungan
a) Diharapkan Karu, PJS, AN dan CS dapat membentuk dan mempertahankan
kebiasaan untuk melaksanakan 5R di ruangan.
b) Diharapkan Karu dapat membuat Jadwal PJ dan Tim khusus untuk 5R secara
bergantian dalam setiap harinya sehingga adanya tanggung jawab bersama untuk
menjaga kondisi 5R di Rungan.
c) Diharapkan Karu dan PJS dapat memonitoring Program 5R agar memastikan 5R
benar-benar dilakukan setiap hari dan setiap shif.

199
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil
No Variabel Sebelum Sesudah Keterangan
1. Belum optimalnya 75% 100% Pelaksanaan SKP V Pengurangan
pelaksanaan patient Risiko Infeksi sudah baik, sudah
safety SKP I (Identitas memenuhi target yang ditentukan
pasien)
2 Belum optimalnya 40% 84,4% Pelaksanaan SKP V pengendalianj
pelaksanaan patient infeksi sudah cukup optimal tetapi
safety SKP V dan sudah memenuhi target yang
(Pencegahan infeksi) ditentukan
3 Belum optimalnya 25 % 86% Pelaksanaan SKP VI Pengurangan
pelaksanaan patient Risiko Jatuh sudah cukup optimal
safety SKP VI dan sudah memenuhi target yang
(Pengendalian resiko ditentukan
jatuh
4 Belum optimalnya Program 5R pada ruang Unit
Pelaksanaa 5R 40% 86,67% Hemodialisa didapatkan hasil
1.nurse station 86,6% 100% 1. Nurse Station 86,67% dengan
2.lemari linen 20% 93% kategori baik.
3.ruang spoel hock 60% 93,3% 2. lemari linen 100% dengan
4.ruang hemodialisa 33,3% 86,67% kategori baik
5.ruang administrasi 3. ruang spoel hock 93% dengan
kategori baik
4. ruang hemodialisa 93,3% dengan
kategori baik
5. ruang administrasi 86,67% dengan
kategori baik
Dari hasil evaluasi sebelum dan
sesudah , sudah mencapai target
yang ditentukan yaitu 85%.
5. Belum optimalnya Pencapaian
MPKP dengan MPM 0% 85 % 1. Meeting Morning mencapai 85%
1.Meeting Morning 0% 90 % dalam kategori baik perlu
2.Pre Conference 0% 87,5% dipertahankan dan diterapkan setiap
3.Post Conference hari.

200
2. Pre Conference mencapai 90%
dengan kategori baik
3. Post Conference mencapai 87,5%
dengan kategori baik
Kegiatan MPKP dan MPM sudah
baik namun kegiatan itu perlu di
laksanakan setiap hari sehingga
terjadi kesinambungan dalam
kegiatan tersebut
6. Belum optimalnya
asuhan keperawatan
(pengkajian,diagnosa,int
ervensi,implementasi dan
dokumentasi

201
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan manajemen di ruang Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul
berlangsung selama 5 minggu yaitu sejak 29 April sampai 01 Juni 2019. Berdasarkan hasil
pengkajian sampai dengan evaluasi selama praktek manajemen keperawatan di ruang
Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul mahasiswa dapat memperoleh gambaran
umum tentang manajemen keperawatan ruang Hemodialisa dan mahasiswa dapat
menerapkan proses manajemen keperawatan secara langsung di ruangan dan di Rumah
Sakit. Data yang diperlukan diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara dan studi
dokumentasi di ruang Hemodialisa. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi serta telah
disusun sesuai dengan prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Sudah optimalnya SKP I, SKP V dan SKP VI patient safety
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
penilaian tentang patient safety SKP I (100%), SKP V (84,4%) dan SKP VI(86%) Jika
dibandingkan dengan sebelumnya adalah SKP I (75%), SKP V (40%) dan SKP
VI(25%). Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan Demonstrasi
dan sosialisasi.
2. Sudah optimalnya Program 5R.
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
penilaian pelaksanaan Program 5R yaitu Nurse station (40%86,67%), Lemari linen
(86,6%100%), R. Spoel hock (20%90%), R. Hemodialisa (60%93,3%) dan R.
Adminsistrasi (33,386,67%) semuanya meningkat dengan kriteria baik. Jika
dibandingkan dengan sebelumnya. terdapat peningkatan yang signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah dilakukan penerapan pelaksanaan 5R,
dan sudah memenuhi target yaitu 85%.
3. Sudah optimalnya penerapan MPKP dengan MPM seperti meeting morning, pre
conference,dan post conference.

202
Dari hasil pengkajian dan observasi yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Ners
Stase Manajemen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta terhadap
pelaksanaan penerapan MPKP dengan MPM didapatkan hasil sebelum Meeting
Morning 0%, meningkat menjadi 85%, sebelum pre conference 0% meningkat menjadi
90%, dan sebelum post conference 0% meningkat menjadi 85,7%. Target sudah tercapai
yaitu 85% karena keterbatasan waktu, dan saat dilakukan MPKP kurangnya penjelasan
terkait tujuan dilaksanakan pada saat meeting morning, pre conference, dan post
conference
4. Belum optimalnya pelaksanaan asuhan keperawatan
Hasil penilaian pelaksanaan catatan asuhan keperawatan 70,3%. Jika dibandingkan
dengan sebelumnya 60,9%. Dari hasil ini terjadi peningkatan sebesar 9,4% setelah
dilakukan implementasi tetapi belum memenuhi target yang ditentukan yaitu lebih dari
85%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan pasien di ruang hemodialisa.

B. Saran
Berdasarkan dari hasil pengkajian sampai dilakukan evaluasi oleh Mahasiswa Ners
Universitas Respati Yogyakarta yang sedang menjalani praktek manajemen keperawatan di
Ruang hemodialisa ada beberapa saran yang disusun oleh Mahasiswa Ners Universitas
Respati Yogyakarta, diantaranya adalah :
1. Bidang Keperawatan dan Mutu
a. Bimbingan dan supervisi dari pimpinan untuk meningkatkan komitmen pada diri
sendiri dan semangat semua perawat dalam melaksanakan MPKP dengan MPM.
b. Mengadakan penyegaran pengetahuan tentang MPKP dengan sistem MPM secara
periodik sesuai kebutuhan ruangan serta penyegaran materi tentang penyusunan
asuhan keperawatan.
c. Merencanakan pengadaan tempat handrub pada bed pasien dan pengadaan lembar
balik untuk informasi pasien baru sebagai salah satu media bagi perawat dalam
memberikan informasi kepada pasien.
d. Mengusulkan SPO restrain sebagai SPO tetap di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

203
e. Mengusulkan format asuhan keperawatan hemodialisa sebagai format tetap untuk
asuhan keperawatan di ruang hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2. Kepala Ruang
a. Perlu adanya pemantauan yang dilakukan oleh kepala Ruang Hemodialisa dalam
menjaga kesinambungan dari hasil yang diperoleh selama Mahasiswa Ners UNRIYO
menjalani praktek manajemen keperawatan dalam waktu 5 minggu.
b. Pemberian motivasi dan reinforcement kepada seluruh perawat di Ruang Hemodialisa
perlu ditingkatkan untuk meningkatkan semangat dan keinginan untuk selalu
memberikan asuhan keperawatan yang terbaik.
3. Perawat Pelaksana (PJ Shift dan AN)
a. Bagi Perawat Primer diharapkan mampu membagi tugas dengan tegas kepada AN
sehingga kegiatan asuhan keperawatan yang mandiri maupun kolaborasi dapat
dilakukan dan terkoordinir dengan baik.
b. Bagi perawat di Ruang Hemodialisa diharapkan mampu memanajemen waktu dengan
baik sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat lebih optimal.
c. Diharapkan pencegahan infeksi nosokomial dengan hand hygiene dapat di pertahankan
dan ditingkatkan untuk menekan angka infeksi.
d. Diharapkan semua staf ruang Hemodialisa dapat menjaga kebersihan dan kerapian
keteraturan penataan ruang perawat agar dapat tercipta lingkungan ruangan perawat
yang nyaman dan efisien.

204

Anda mungkin juga menyukai