Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMBINASI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TERIGU

TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK ROTI MANIS


THE EFFECT OF COMBINATION OF MOCAF FLOUR AND WHEAT FLOUR ON
ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF SWEET BREAD
Riko Maruba Nababan (J1A119057)
Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Kampus Pondok Meja Jl Tribarata
Km 11, Jambi, Indonesia
Email : rikonababan53@gmail.com
ABSTRAK — Roti manis merupakan salah satu jenis roti yang mempunyai cita rasa manis yang menonjol
serta bertekstur empuk dengan atau tanpa isian. Penggunaan tepung mocaf banyak diaplikasikan dalam
pembuatan berbagai roti manis atau kue kering. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh subsitusi
sebagian tepung terigu dengan tepung mocaf terhadap karakteristik dan sifat sensorik roti manis. Percobaan ini
dilakukan dalam 2 tahap yaitu pembuatan roti manis dan penilaian organoleptik untuk mengetahui sifat sensorik
roti manis (tekstur,aroma, rasa,warna) dan penerimaan keseluruhan. Percobaan dilakukan di Laboratorium
Pengolahan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan perlakuan penggunaan tepung terigu
100%, 75% terigu : 25 % mocaf, 50 % terigu : 50% mocaf. Masing masing perlakuan dilakukan satu kali
percobaan. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5% dan uji lanjut menggunakan
uji beda nyata terkecil atau Uji Duncan pada taraf nyata yang sama yaitu 5%. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan didapatkan bahwa perlakuan subsitusi sebagian penggunaan tepung terigu dan mocaf berpengaruh
nyata terhadap tekstur roti manis, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna, rasa dan penerimaan
keseluruhan.

Kata kunci : Roti manis, mocaf, sifat sensori

ABSTRACK — Sweet bread is a type of bread that has a sweet taste that appears and has a soft texture with
or without filling. The use of mocaf flour is widely applied in the manufacture of various sweet breads or
pastries. This experiment was conducted to determine the effect of substitution of wheat flour with mocaf flour
on the characteristics and sensory properties of sweet bread. This experiment was carried out in 2 stages, namely
making sweet bread and organoleptic assessment to determine the sensory properties of sweet bread (texture,
aroma, taste, color) and total acceptance. The experiment was carried out in the Processing Laboratory with a
Completely Randomized Design (CRD) and the treatment used 100% wheat flour, 75% flour: 25% mocaf, 50%
flour: 50% mocaf. Each treatment was carried out once. Data analysis used analysis of variance at 5%
significance level and further test used significant difference test or Duncan's test at the same significance level
of 5%. Based on the experiments conducted, it was found that the partial substitution treatment using wheat
flour and mocaf had a significant effect on the texture of sweet bread, but did not significantly affect the color,
taste and overall acceptance.

Keywords: Sweet bread, mocaf, sensory properties

I. PENDAHULUAN terigu dengan tepung alternatif merupakan


Roti merupakan produk yang dibuat langkah yang tepat dalam mengurangi
melalui proses pengadonan dan peragian penggunaan tepung terigu pada produk roti
tepung dan selanjutnya dilakukan manis. Ketergantungan terigu dalam
pemanggangan. Roti manis sudah cukup produksi rerotian dapat dikurangi dengan
dikenal dan digemari di Indonesia, baik mensubstitusi terigu dengan bahan baku
sebagai makanan pengganti nasi maupun potensial daerah seperti tepung ubi kayu,
sebagai makanan selingan. Roti dibuat dari beras sorgum atau sagu (Mariani, 2012).
bahan baku terigu yang dicampur dengan air, Mocaf merupakan produk tepung dari
garam, gula, lemak dan ragi. Roti manis yang singkong (Manihot esculentaCrantz) yang
dibuat dari adonan yang menggunakan lebih diproses menggunakan prinsip memodifikasi
banyak gula, lemak dan telur (Pomeranz dan sel singkong secara fermentasi menggunakan
Shellenberger, 1971). Permintaan terhadap bakteri asam laktat. Tepung mocaf dapat
produk roti meningkat secara signifikan digunakan sebagai bahan baku, baik
seiring dengan meningkatnya pendapatan substitusi maupun seluruhnya, dari berbagai
masyarakat karena dapat dikonsumsi sebagai jenis produk bakery mulai dari biskuit, cake
makanan cepat saji. Tepung yang umum sampai roti tawar. Kandungan yang cukup
digunakan untuk pembuatan roti adalah tinggi dalam mocaf adalah kandungan
tepung terigu. Konsumsi terigu masyarakat karbohidrat, berupa amilosa yang cukup
Indonesia terus mengalami peningkatan dari tinggi yaitu diatas 25%. Mocaf memiliki
tahun ke tahun. Upaya untuk mensubtitusi kandungan kalori setara dengan gandum

1
dalam satuan berat yang sama yaitu 363 kkal, tepung gandum yang mempunyai peranan
sedangkan tepung terigu 365 kkal (Yenrina et penting dalam membentuk massa
al 2013). viskoelastik yaitu sifat adonan yang sangat
Namun, produk bakery yang berbahan penting dalam ekspansi dengan
baku mocaf tidak menghasilkan produk memperangkap dan menahan gas yang
bakeri dengan karakteristik yang sama persis dihasilkan yeast selama fermentasi. Gluten
dengan bahan baku tepung terigu. Mocaf akan membentuk lapisan yang akan
memiliki kelemahan yaitu mocaf tidak berpengaruh pada kemampuan adonan untuk
mengandung protein gliadin dan glutenin untuk menahan partikel padat misalnya
seperti tepung terigu, sehingga dapat sepotong buah atau kacang dalam susupensi
menghambat pembentukan gluten pada adonan. Modifikasi kimia, panas dan enzim
pembuatan roti yang berdampak pada daya gluten digunakan untuk merubah sifat
kembang roti. Produk bakery yang fungsional (kekuatan, tekstur, kelarutan dan
mengandalkan gluten sebagai pengembangan pengikatan dengan bahan lain) (Hui, 2006).
volumenya, seperti roti tawar, pia basah dan Sementara itu, metode yang banyak
berbagai jenis roti-rotian lainnya, digunakan dalam proses pembuatan roti ada
penggunaan mocaf untuk mengganti terigu 3 cara (Mondal dan Datta 2008), yaitu adonan
jumlahnya bervariasi, mulai 20% di roti tawar langsung (Straight dough), adonan biang
sampai 50% pada pia basah (Subagio, 2008). (Sponge and dough) dan metode cepat (no
Adonan roti tergantung dari time dough).
karakteristik gluten baik jumlah dan
kualitasnya. Gluten merupakan protein
uji organoleptik dianalisis menggunakan
II. METODE PENELITIAN ANOVA dengan taraf 5 % dan apabila
didapat adanya pengaruh maka dilanjutkan
a. Bahan dan Alat dengan Uji Duncan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan c. Prosedur penelitian
roti manis adalah tepung terigu (merk cakra Pembuatan roti manis dilakukan dengan
kembar) 500 gr, tepung mocaf 250 gr, gula straight dough method. Proses pembuatan
50gr, ragi 12,5 gr, susu skim bubuk 100 gr, roti manis melalui beberapa tahapan. Tahap
garam 20 gr, shortening 80 gr, kuning telur 1 pertama yaitu penimbangan bahan sesuai
butir, air 250 ml , dan meses. Sedangkan alat takaran. Kemudian dilakukan pengadukan
yang digunakan dalam pembuatan roti manis (mixing) bahan yaitu gula, shortening, susu
adalah mixer, baskom, mangkok kecil , skim, kuning telur, dan garam hingga merata.
timbangan, kuas kue, oven, plastic roti, Di wadah terpisah, ragi dicampurkan ke
plastic wrap,pengaduk, dan loyang. dalam tepung terigu dan tepung mocaf dan
diaduk bersama air. Kemudian adonan
b. Rancangan penelitian dan Analisis Data shortening, susu skim, garam, gula, kuning
Praktikum ini dilakukan dalam 2 tahapan. telur dimasukkan ke dalam adonan tepung
Tahapan pertama adalah percobaan dan di aduk dengan mixer. Tahap berikutnya
pembuatan roti manis dengan metode adonan yaitu pengistirahatan adonan sementara
straight dough. Percobaan ini menggunakan (Resting time), adonan ditutup dengan plastik
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 wrap selama 10-20 menit. Setelah adonan
perlakuan perbandingan tepung terigu dan mengembang dilakukan pembulatan dan
mocaf yaitu tepung terigu 100 % : mocaf 0 %, ditimbang sebanyak 50 gr lalu di istirahatkan
tepung terigu 50 % : mocaf 50 %, tepung atau didiamkan kembali 10 menit. Lalu diberi
terigu 75 % : mocaf 25%. Masing masing isian berupa meses dan dibulatkan kembali.
perlakuan dilakukan satu kali percobaan. Tahap berikutnya peletakan adonan dalam
Data yang didapatkan dari 15 panelis melalui loyang dan tahap terakhir pengovenan selama
20 menit lalu dikemas dalam plastik roti.
d. Analisis Parameter oleh panelis semi terlatih yaitu mahasiswa
Sifat organoleptic (Uji mutu hedonic dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
hedonic keseluruhan) Sifat organoleptik yang Universitas Jambi sebanyak 15 orang.
dianalisis pada roti manis meliputi warna, Sampel yang akan diuji adalah roti manis
tekstur, aroma, rasa dan kesukaan yang sudah dikemas di plastik roti.
penerimaan keseluruhan. Penilaian dilakukan

2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN mengkonsumsi. Berdasarkan hasil uji
organoleptik tingkat mutu hedonik terhadap
Tepung mocaf merupakan salah satu warna roti manis dengan 3 perlakuan
produk substitusi untuk menggantikan atau memiliki rata rata 3 ; 3,06 ; 3,46 dengan taraf
mengurangi penggunaan tepung terigu. Pada warna agak putih. Rata rata skor yang paling
percobaan ini dilakukan pembuatan roti rendah yaitu perlakuan 1(P1) dengan
manis dengan subsitusi sebagian tepung penambahan tepung terigu 100 % dan tanpa
mocaf. Metode adonan langsung (straight penambahan mocaf. Hasil uji mutu hedonik
dough) digunakan dalam pembuatan roti menunjukkan bahwa formula yang memiliki
manis agar didapatkan tekstur dan aroma penerimaan tertinggi pada parameter warna
yang terbaik. Metode pembuatan adonan ber adalah perlakuan 3 (P3) dengan penambahan
pengaruh terhadap struktur, tekstur, warna tepung terigu 50 % : mocaf 50 %. Hasil uji
dan aroma roti baik menggunakan formulasi mutu hedonik warna roti manis dapat dilihat
100% terigu (P1), maupun dengan terigu pada tabel 1 dan grafik 1.
yang ditambahkan dengan tepung mocaf 25 Tabel.1 Hasil Uji Mutu Hedonik Parameter
% (P2) , dan 50 % (P3). Warna.
Daya kembang roti dibuat dengan
metode adonan langsung (Straight Dough) Perlakuan Rata Rata Simbol
pada semua formulasi menunjukkan daya
P1 3 A
Kembang yang paling tinggi adalah
perlakuan P1 dengan penambahan tepung P2 3.066666667 A
terigu 100 %. Semakin tinggi proporsi tepung P3 3.466666667 A
mocaf, daya kembang roti semakin berkurang
baik pada setiap metode pengadonan. Daya
kembang roti berkaitan erat dengan
kemampuan adonan dalam membentuk dan
Grafik Parameter Warna
menahan gas yang dihasilkan selama 3.6
Score Rata-rata

fermentasi 3.4
Komponen terigu yang terpenting 3.2
adalah gluten, yaitu massa yang terdiri atas 3
gladianin dan glutenin, yang berpengaruh
2.8
terhadap daya elastisitas dalam adonan serta
kekenyalan makanan atau menghasilkan sifat 2.6
viskoelastis, sehingga adonan terigu dapat P1 P2 P3
mengembang. Elastisitas gluten dapat Perlakuan
menahan gas dan menyebabkan pengem
bangan yang diinginkan (Wijayanti, 2007) Gambar.1 Grafik Parameter Warna
Mocaf tidak mengandung gluten, sehingga Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
substitusi tepung terigu dengan Mocaf akan bahwa nilai F hitung (1,77) lebih kecil dari F
menurunkan kemampuan kadar gluten yang Tabel (3,21) hal ini menunjukkan bahwa
berakibat pada menurunnya kemampuan baik tidak ada pengaruh nyata dari parameter
dalam pembentukan maupun penahanan gas warna terhadap roti manis dengan
sehingga tingkat pengembangan ikut penambahan mocaf ataupun tepung terigu.
menurun sebanding dengan menurunnya Warna roti manis yang diharapkan harus
jumlah tepung terigu yang digunakan memiliki warna coklat keemasan atau golden
Uji organoleptik roti manis ini brown yang rata, serta bebas dari bintik-bintk
dilakukan dengan menggunakan kontrol dari hitam atau bergaris. (W.Husin
15 orang panelis dengan tingkat pengujian Syarbini,2013:101). Warna coklat pada roti
terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa yang dikaitkan dengan reaksi Maillard pada proses
dilakukan dengan tingkat kesukaan 1-5. pemanggangan merupakan reaksi antara gula
Warna Roti Manis reduksi bebas dan protein. Pada roti manis
Menurut Winarno 2004, warna adalah dengan tiga perlakuan tersebut tidak
salah satu komponen penting dalam mengurangi jumlah gula reduksi yang
penentuan kualitas produk pangan, karena dibebaskan dan protein sehingga reaksi
produk pangan yang memiliki rasa dan Maillard dapat berjalan dengan baik,
tekstur yang enak tetapi jika tampilan sehingga warna roti yang dihasilkan
warnanya kurang bagus dan tidak menarik semuanya disenangi panelis
maka konsumen tidak akan berminat untuk

3
Tekstur Roti Manis
Tekstur merupakan salah satu mutu yang
penting untuk penerimaan konsumen Grafik Tekstur
terhadap suatu produk. Tekstur roti yang
ideal harus memiliki tekstur yang halus 5

Score rata-rata
kemampuan kembali pada kondisi semula 4
saat ditekan dan tidak mudah menggumpal
3
(M. Husin Syarbini, 2013:103). Tujuan dari
pengujian tekstur adalah untuk mengetahui 2
tingkat kekerasan dari roti manis. Hasil uji 1
mutu hedonik roti manis untuk P1 (tepung 0
terigu 100 %) berkisar 2,86 dengan taraf tidak P1 P2 P3
lembut. Namun hasil yang didapatkan untuk
Perlakuan
tekstur berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang menyebutkan bahwa roti
berbahan baku mocaf, nilai kekerasan roti
lebih besar dibandingkan dengan roti Gambar.2 Grafik Tekstur
berbahan baku tepung terigu. Hal ini Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
disebabkan karena proses retrogradasi pati bahwa nilai F hitung (6,24) lebih besar dari
yang terjadi selama proses pendinginan nilai F Tabel (3,21) hal ini menunjukkan
setelah pemanggangan roti. Kekerasan pada bahwa adanya pengaruh nyata dari parameter
roti dengan bahan baku mocaf dipengaruhi tekstur roti dengan perlakuan penambahan
oleh kandungan patinya. Kandungan pati mocaf kemudian dilanjutkan dengan uji
dalam mocaf lebih besar dibandingkan Duncan. Hasil rata – rata nilai panelis
dengan kandungan pati dalam tepung terigu terhadap tekstur roti manis berkisar antara 2,8
(Anonim, 1982). Oleh karena itu, terjadinya – 3,6 dengan taraf tidak lembut hingga agak
proses gelatinisasi dan retrogradasi pada roti lembut. Rerata tertinggi pada perlakuan 2
berbahan mocaf lebih besar, sehingga tingkat (P2) dengan penambahan Tepung terigu 75%
kekerasan roti menjadi lebih besar. Hal yang : mocaf 50 % menghasilkan rata rata tekstur
mungkin menyebabkan tekstur roti tidak 3,8. Sedangkan peringkat terkecil pada P1
lembut atau keras yaitu proses fermentasi tanpa penambahan mocaf.
yang terlalu lama mengakibatkan Aroma Roti Manis
penumpukan adonan yang dapat membuat Aroma roti manis dapat dinilai dengan
hasil produksi roti menjadi tidak baik, menggunakan indera penciuman. Aroma roti
sehingga menghasilkan tekstur yang kurang manis dapat dikenali dengan aroma manis,
baik. . Hal ini sesuai dengan pendapat Karimi khas roti(fresh) tidak berbau asan, tidak
et al. (2012) bahwa proofing yang baik berbau logam, tidak berbau jamur. Roti manis
berlangsung selama 15-45 menit dan pada yang baik diharapkan memiliki aroma yang
temperatur sekitar 35-40 oC dengan enak, berbau khas roti manis atau berbau khas
kelembaban relatif 80-85%. Faktor lain yaitu biji-bijian atau kacang-kacangan (M.Husin
pada saat meratakan adonan harus dilakukan Syarbini, 2013:103). Berikut ini tabel hasil
dengan rata sampai benar-benar tidak ada dari uji mutu hedonik Aroma Roti Manis.
oksigen yang tertinggal pada adonan. Jika Tabel. 3 Hasil Uji Hedonik Aroma Roti
masih ada oksigen yang tertinggal pada Manis
adonan maka akan menyebabkan terjadinya Perlakuan Rata Rata Simbol
butiran gelembung-gelembung pada P1 3.8 A
permukaan roti. Hasil uji mutu hedonik
P2 3.733333333 A
parameter tekstur roti manis dapat dilihat
pada tabel 2 dan grafik 2. P3 3.466666667 A

Tabel 2. Parameter Tekstur

Perlakuan Rata Rata Simbol


P1 2.867 a
P2 3.867 b
P3 3.6 b

4
roti manis dengan penambahan mocaf
Grafik Hedonik Aroma Roti ataupun tepung terigu. Berikut ini tabel hasil
Manis dari uji hedonik rasa roti manis.
Score rata-rata 3.9
3.8
3.7 Tabel. 4 Hasil Uji Mutu Hedonik Rasa
3.6
3.5 Perlakuan Rata Rata Simbol
3.4
3.3 P1 3.6 a
P1 P2 P3 P2 2.933333333 a
Perlakuan P3 3.133333333 a

Gambar. 3 Grafik Hedonik Aroma Roti


Manis
Grafik Uji Hedonik rasa
Berdasarkan hasil uji organoleptik
tingkat mutu hedonik terhadap aroma roti 4

Score rata-rata
manis dengan 3 perlakuan memiliki rata rata 3
3,8 ; 3,7 ; 3,4 dengan taraf bau agak khas roti.
Rata rata skor penilaian paling rendah pada 2
perlakuan 3 (P3) yaitut tepung terigu 50 % 1
dan mocaf 50 %. Rerata skor yang paling
tinggi adalah perlakuan 1 yaitu tanpa 0
penambahan mocaf dengan skor 3,8. Aroma P1 P2 P3
roti manis yang dihasilkan berasal dari Perlakuan
aktivitas yeast yang digunakan. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Rochintaniawati (2000)
Gambar. 4 Grafik Uji Hedonik Rasa
yang menyatakan bahwa aroma roti manis
dipengaruhi oleh penggunaan yeast yang Menurut Widodo dkk. (2014) rasa roti
menghasilkan aroma khas. Aroma roti manis juga dipengaruhi bahan lain seperti
terbentuk dari proses fermentasi yang
gula dan susu bubuk. Komponen citarasa juga
menghasilkan alkohol sehingga memberikan
terbentuk sebagai akibat proses karamelisasi
aroma khas pada adonan. Pemberian yeast
gula dan interaksi gula dan protein, selain
dalam pembuatan roti selain berperan dalam
terjadi juga dekomposisi pati dan
mengembangkan adonan juga dapat
pembentukan dekstrin.
menambah aroma sehingga meningkatkan
citarasa pada roti. Penerimaan Kesukaan
Rasa Roti Manis keseluruhan
Rasa merupakan salah satu parameter
yang paling penting dalam produk pangan Tabel. 5 Hasil uji kesukaan keseluruhan
dan merupakan faktor daya terima konsumen.
Kualitas roti manis yang baik harus memiliki Perlakuan Rata Rata Simbol
rasa khas (fresh), manis dan enak.
Berdasarkan hasil uji organoleptik tingkat P1 3.8 A
mutu hedonik terhadap rasa roti manis P2 3.466666667 A
dengan 3 perlakuan memiliki rata rata 3,6 ; P3 3.4 A
2,9 ; 3,1. Rata rata skor yang paling rendah
yaitu 2,9 pada perlakuan 2 yaitu dengan
penambahan tepung terigu 75 % : mocaf 25
%. Rerata skor penilaian paling tinggi adalah
perlakuan 1 dengan rata rata 3,6 yaitu roti
manis dengan penambahan tepung terigu 100
% dan tanpa penambahan mocaf. Hasil
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
nilai F hitung (3,31) lebih kecil dari F Tabel
(5,14) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh nyata dari parameter rasa terhadap

5
proses fermentasi dan waktu proofing yang
Grafik kesukaan secara tidak sesuai. Saran yang diberikan adalah
keseluruhan perlunya dievaluasi prosedur kerja agar hasil
3.9 yang didapatkan sesuai dengan literatur.
3.8
Score rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
3.7
3.6 Anonim, 1982. Daftar Komposisi Bahan
3.5 Makanan. Direktorat Gizi
3.4 Departemen Kesehatan RI, Jakarta
3.3
Hui ,Y.H.(2006). Bakery Products Science
P1 P2 P3
and Technology. Blackwell
Perlakuan Publishing.ice
Karimi M., M. Fathi, Z. Sheykholeslam, B.
Kesukaan secara keseluruhan ini Sahraiyan, and F. Naghipoor. 2012.
merupakan penerimaan panelis secara Effect of different processing
keseluruhan dilihat dari warna, rasa, aroma parameters on quality factors and
dan tekstur roti manis. Berdasarkan hasil uji image texture features of bread. J
organoleptik tingkat hedonik terhadap Bioprocess Biotech. 2(5) :127
kesukaan keseluruhan roti manis dengan 3 Mariani L. 2012. Substitusi Terigu pada Mie
perlakuan memiliki rata rata 3,8 ; 3,46 ; 3,4.
dan Rerotian.
Roti manis dengan skor penilaian tertinggi
adalah roti dengan penambahan tepung terigu Mondal A, and AK. Datta, 2008. Bread
100 % dan tanpa penambahan mocaf yaitu BakingA review. Journal of Food
3,8 taraf agak suka. Rata – rata skor Engineering 86 (4): 465 - 474.
penerimaan keseluruhan paling rendah yaitu
perlakuan 3 (P3) penambahan tepung terigu Pomeranz Y, Shellenberger JA. 1971. Bread
50 % : mocaf 50 % dengan skor 3,4. Hasil Science and Technology.
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa Connecticut: Avi Publishing Co.
nilai F hitung (1,33) lebih kecil dari F Tabel
Subagio, A., Windrati, W. S., Witono, Y., dan
(3,21) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
Fahmi, F. 2008. “Produksi Operasi
pengaruh nyata dari parameter kesukaan
Standar (POS): Produksi Mocal
keseluruhan terhadap roti manis dengan
Berbasis Klaster”. Fakultas
penambahan mocaf ataupun tepung terigu.
Teknologi Pertanian, Universitas
Semua roti mempunyai warna, rasa, aroma,
Jember, Jember.
tekstur yang dapat diterima panelis, dan
secara keseluruhan juga tidak berbeda nyata, Syarbini, M.Husni. 2013. A-Z Bakery.
sehingga semua roti dapat diterima oleh Semarang : PT Tiga Serangkai
panelis. Pustaka Mandiri

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Wijayanti, Y. R. 2007. Subsitusi tepung


Berdasarkan dari hasil pengujian secara gandum (Triticum aestivum) dengan
mutu hedonik dan hedonik keseluruhan tepung garut (Maranta arundinaceae
produk roti manis diperoleh formulasi terbaik L.) pada pembuatan roti tawar.
roti manis pada perlakuan 1 yaitu roti manis Skripsi Fakultas Teknologi
tanpa penambahan mocaf dan menggunakan Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
tepung terigu 100% dengan skor rata rata Yogyakarta.
paling tinggi yaitu 3,8. Namun, untuk tekstur
roti didapatkan hasil bahwa perlakuan 1 Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
(P1) tanpa penambahan mocaf memiliki skor Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
tekstur yang paling rendah yaitu 2,8. Hal ini Yenrina R, Surya MW, Putri NN. 2013.
berbanding terbalik dengan penelitian Mocaf Bread Enriched with Mung
sebelumnya yaitu yang menyebutkan bahwa Bean (Vigna radiata L) as a Source of
roti berbahan baku mocaf, nilai kekerasan roti Protein. Journal of Sustainable
lebih besar dibandingkan dengan roti Agriculture Food and Energy.
berbahan baku tepung terigu. Faktor yang 1.86(1):10-13.
mempengaruhi tekstur tersebut adalah dalam

6
Lampiran Gambar

Gambar 1. Bahan bahan


Gambar 2. Alat alat yang
digunakan

Gambar 4. Roti manis


yang sudah dikemas

Gambar 3. Adonan yang sudah


kalis ( Terigu 50 % : mocaf 50
%)

7
Lampiran 2. Analisis ANOVA

Tabel 1. Analisis ANOVA Parameter Warna


Source of
Variation Jk db KTG F hitung P-value F tabel
Perlakuan 1.911111111 2 0.955555556 1.770588235 0.18270311 3.219942293
Galat 22.66666667 42 0.53968254

Total 24.57777778 44

Tabel 2. Analisis ANOVA Parameter Tekstur Taraf 1 %


Source of
Variation JK db KT F hitung P-value F tabel
Perlakuan 8.044444444 2 4.022222222 6.24137931 0.004234423 5.149138779
Galat 27.06666667 42 0.644444444

Total 35.11111111 44

Tabel 3 . Analisis ANOVA Parameter Tekstur Taraf 5 %


Source of
Variation JK db KT F hitung P-value F tabel
Perlakuan 8.044444444 2 4.022222222 6.24137931 0.004234423 3.219942293
Galat 27.06666667 42 0.644444444

Total 35.11111111 44

Tabel 4. Uji Duncan Parameter Tekstur

Perlakuan Rata Rata Rata Rata+dmnrt Simbol


terigu 100% 2.866666667 3.459058874 a
50% terigu : 50% mocaf 3.6 4.223068921 b
75% terigu : 25 %
mocaf 3.866666667 b

Tabel 5. Analisis ANOVA Parameter Aroma


Source of
Variation JK db KT F hitung P-value F tabel
Perlakuan 0.933333333 2 0.466666667 0.781914894 0.46407481 3.219942293
Galat 25.06666667 42 0.596825397

Total 26 44

8
Tabel 6. Analisis ANOVA Parameter Rasa
Source of
Variation JK db KT F hitung P-value F tabel
Perlakuan 3.511111111 2 1.755555556 3.311377246 0.046196001 3.219942293
Galat 22.26666667 42 0.53015873

Total 25.77777778 44

Tabel 7. Analisis ANOVA Parameter Kesukaan Keseluruhan


Source of
Variation JK db KT F hitung P-value F tabel
Perlakuan 1.377777778 2 0.688888889 1.331288344 0.275052645 3.219942293
Galat 21.73333333 42 0.517460317

Total 23.11111111 44

vLampiran 3. Screenshot Video Youtube

Link : https://youtu.be/pKxO2duM_BQ

Anda mungkin juga menyukai