ABSTRAK
Tepung Mocaf adalah tepung berbahan baku singkong atau ubi kayu yang dimodifikasi dengan teknik
fermentasi menggunkan mikrobia. Tepung Mocaf memiliki karakteristik yang cukup baik untuk mensubstitusi
atau menggantikan 100% penggunaan tepung terigu. Pada praktikum pembuatan tepung mocaf, dimana
bertujuan untuk mengetahui pembuatan tepung mocaf dengan proses fermentasi dengan menggunakan bahan
seperti ubi kayu, yakult, ragi, dan aquadest. % Rendemen yang di hasilkan pada percobaan pembuatan tepung
mocaf tersebut adalah sebesar 100% dengan berat sampel yang digunakan sebesar 1000 gram dengan ragi
1,02gram, serta yakult 130 mL yang memakan banyak waktu fermentasi selama 72 jam. Tepung mocaf yang di
hasilkan terlihat berwarna putih, ini membuktikan tepung mocaf yang di hasilkan telah memenuhi syarat baku
mutudengan kategori warna menurut SNI 7622-2011 tentang tepung mocaf, dan jumlah rendemen juga
memenuhi standar mutu yang ada.
Kata kunci : mocaf, fermentasi, rendemen
I. PENDAHULUAN
Ubi kayu (Manihot Esculenta) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil
sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku makanan, kimia dan pakan ternak. Ubi kayu segar mudah
rusak bila tidak segera dilakukan penanganan pasca panen karena kadar air ubi kayu yang tinggi, adanya
senyawa polyphenol yang menyebabkan pencoklatan, dan masih terbatasnya teknologi pengolahan pangan.
Pengolahan ubi kayu melalui proses fermentasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan protein
yang terkandung di dalamnya. Tepung singkong yang di fermentasi mempunyai kelebihan daripada tepung
singkong biasa, yaitu kandungan protein yang tinggi, HCN lebih rendah, aplikasi luas, dispersi ke produk
pangan lebih mudah dan mudah membentuk 3 dimensi antar komponen sehingga konsistensi produk menjadi
lebih baik. (Ade Vera, 2018)
Tepung Mocaf dikenal sebagai tepung singkong alternatif pengganti terigu. Kata mocaf sendiri merupakan
singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti karakter yang berbeda dengan tepung ubi kayu biasa dan
mocaf, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang
lebih baik. Tepung tapioka dan tepung mocaf sama-sama berasal dari singkong tepung tapioka memiliki
kelebihan yaitu mempunyai kandungan protein yang tinggi dibanding dengan tepung mocaf. Tepung mocaf
merupakan pati dari singkong sehingga kandungan proteinnya sudah berkurang. Secara umum proses
pembuatan tepung mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan, pengupasan, pemotongan, perendaman
(fermentasi), dan pengeringan. Dalam upaya penggunaan tepung mocaf, maka perlu diaplikasikan pada produk
pangan dan juga perlu dilakukan penganekaragaman dalam pengolahannya. (Muh Arsyad, 2016)
Tepung mocaf merupakan tepung berbahan baku singkong atau ubi kayu yang dimofdifikasi dengan teknik
fermentasi menggunakan mikroba. Tepung mocaf memiliki karakteristik yang cukup baik untuk
mensubtitusikan atau menggantikan 100% penggunaan tepung terigu. Dibandingkan dengan tepung singkok
tanpa fermentasi atau tepung geplek, tepuk mocaf memiliki kualitas yang lebih bagus yaitu tampak lebih putih
dan aroma khas singkongnya hilang. Pada produk tepung singkong tanpa fermentasi atau geplek, warna kurang
putih (coklat kehitaman) dan seringkali bau apek sangat kuat sehingga ketika diaplikasikan ke produk
menyebabkan perfoman produk kurang menarik dan asih ada aroma khas singkongnya. Hal ini seringkali
membuat industri olahan makanan yang berbahan baku tepung singkong atau geplek menjadi kurang puas.
Temuan tepung singkong modifikasi dimana karakteristik tepung mocaf menjadi lebih putih dan aroma
singkong telah hilang sehingga jika mensubtitusikan terigu tidak menurunkan kualitas produk jika proporsi
yang digunakan disesuiakan dengan jenis produk.
Tepung mocaf memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dengan tepung terigu. Perbedaan kandungan nutrisi
yang mendasar adalah, bahwa tepung mocaf tidak mengandung zat gluten- zat yang hanya ada pada terigu yang
menentukan kekenyalan makanan. Tepung mocaf berbahan baku singkong memiliki sedikit protein sedangkan
tepung terigu berbahan gandum kaya dengan protein. Tepung mocaf lebih kaya karbohidrat dan memiliki gelasi
yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu. Sedangkan dibandingkan dengan tepung singkong biasa atau
tapioka, tepung mocaf memiliki karakter derajat viskositas ( daya rekat), kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan
kemudian melarut yang lebih baik. Tepung mocaf bewarna putih, lembut, dan tidak berbau singkong.
Tepung terigu juga mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air.
Jenis tepung terigu dibedakan atas kandungan protein yang dimiliki oleh tepung terigu, kandungan protein pada
terigu menentukan kandungan gluten. Kualitas protein serta gluten ditentukan oleh kualitas jenis gandum.
Protein sangat terkait dengan gluten, dimana gluten sendiri adalah suatu zat yang ada pada tepung terigu,
sifatnya zat ini adalah elastis dan kenyal. Semakin tinggi kadar proteinnya maka semakin banyak gluten yang
ada pada tepung tersbut, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi kualitas proteinnya, maka semakin bagus
kualitas glutennya, semakin rendah proteinya maka semakin sedikit glutennya. (Jenny, 2020)
II. METODE PENELITIAN
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Oleokimia, Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI)
Medan. Dengan sampel yang digunakan yaitu ubi kayu. Percobaan kali ini untuk pembuatan tepung mocaf
berbahan dasar ubi kayu dengan proses fermentasi.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan yaitu parutan, baskom, timbangan, gelas ukur, toples, spinner, aluminium
foil, blender, dan ayakan. Bahan yang digunakan yaitu ubi kayu, yakult, ragi, dan aquadest.
Prosedur Kerja
Ubi kayu dikupas lalu dicuci sampai bersih, kemudian ubi kayu diparut berbentuk chip dengan
menggunakan parutan. Selanjutnya ubi yang telah diparut, ditimbang sebanyak 1000 gram. Kemudian timbang
ragi sebanyak 1,02 gram. Ubi kayu yang sudah diparut chip tersebut dimasukkan kedalam toples dan kemudian
dituang aquadest sebanyak 1000 mL, 2 botol yakult, dan ragi, kemudian aduk sampai rata dan pastikan ubi
terendam seluruhnya. Setelah diaduk rata, toples ditutup rapat dan dibalut dengan pastik wrapping kemudian
didiamkan selama 72 jam. Setelah 72 jam, ubi yang telah difermentasi dimasukkan kedalam mesin spinner
untuk menghilangkan kadar airnya. Setalah itu aluminium foil dibentuk membentuk wadah dan ubi dimasukkan
kedalamnya, kemudian dikeringkan didalam oven. Setelah kering, ubi diblender dan diayak. Kemudian
dipisahkan tepung kasar dengan tepung haus. Persentase rendemen yang didapatkan dari hasil pembuatan
tepung mocaf dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
berat teoung kasar+berat tepung halus
% Rendemen = x 100%
berat ubi kayu
250 g +750 g
= x 100%
1000 g
= 100 %
B. REAKSI
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan sampel ubi kayu yang dicampurkan
dengan yakult, ragi dan aquadestdan kemudian difermentasikan, dikeringkan dan dihaluskan, didapatkan hasil
tepung sebanyak 1000 g atau dengan persentase 100%, dan jika dibandingkan dengan Standar Nasional
Indonesia 7622:2011 bahwa % rendemen 90-100%, hal ini tentunya telah memenuhi standar mutu yang
berlaku.
.TUGAS
1. Bioaktivator apakah yang terkandung dalam yakult?
Jawab : Lactobacillus casei
2. Apa fungsi bioaktivator tersebut?
Jawab : Mikroba yang terkandung didalam yakult berfungsi untuk memecahkan selulosa dan ignin pada
singkong sehingga tekstur tepung mocaf menjadi lebih halus
3. Tuliskan reaksi biokimia yg terjadi!
Jawab:
4. Uraikanlah kandungan nutrisi yang terkandung dalam tepung mocaf!
Jawab:
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Muh. 2016. Pengaruh Penambahan Tepung Mocaf Terhadap Kualitas Produk Biskuit. Jurnal
Agropolitan Vol 3 No 3. Universitas Ichsan Gorontalo
Tarigan, Jenny. 2020. Penuntun Praktikum Oleokimia II. Politeknik Teknologi Kimia Industri: Medan.
Yani, Ade Vera dan Muhammad Akbar. 2018. Pembuatan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dengan
Berbagai Varietas Ubi Kayu Dan Lama Fermentasi. Universitas Muhammadiyah Palembang