Anda di halaman 1dari 28

EKSTRAKSI GIGI DENGAN INFILTRASI,

INTRALIGAMEN DAN BLOK ANESTESI

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Ekstraksi gigi dengan infiltrasi, intraligamen dan blok anastesi


secara umum berarti suatu tindakan pencabutan gigi yang diawali
PENGERTIAN
dengan suatu prosedur menghilangkan rasa sakit kemudian
melakukan prosedur pencaButan dan diakhiri dengan desinfeksi
Mencegah terjadinya nyeri pada saat prosedur pencabutan
TUJUAN
dilakukan

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

REFERENSI
a. Alat :
 Kaca mulut
 Pinset
 Ekskavator
 Tang (sesuai gigi yang dicabut)
 Bein
PROSEDUR
 Jarum suntik

b. Bahan :
 Ampul Lidocain
 Alveologyl
 Betadine
1. Menyiapkan pasien : pasien didudukkan pada posisi yang tepat
untuk memudahkan injeksi dan pencabutan.
2. Memberi penjelasan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi.inform
consent baik lisan maupun tertulis.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk pencabutan serta mengisi
spoit injeksi dengan lidokain.
4. Mengoleskan betadin pada area yang akan diinjeksi kemudian
melakukan injeksi anastesi infiltrasi,intraligamen atau blok
anastesi yang menginervasi gigi yang akan dicabut.
LANGKAH-LANGKAH
5. Melakukan separasi, melonggarkan soket, mencabut gigi
KERJA
setelah terasa goyang.
6. Membersihkan soket bekas pencabutan dan menghaluskan
tulang alveolar yang tajam apabila ada dan menutup luka
bekas pencabutan dengan gulungan kapas yang telah diberi
betadin.
7. Memberikan antibiotik, analgesik sesuai kebutuhan,
antiinflamasi dan vitamin apabila perlu.
8. Melakukan komunikasi terapeutik pasca ekstraksi
9. Pencucian alat
10. Pencatatan dan Pelaporan

1. Hati-hati pada saat anestesi


HAL-HAL YANG 2. Selalu melakukan aspirasi
PERLU DIPERHATIKAN 3. Perhatikan tensi darah
4. Selalu gunakan alat pelindung diri
1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan Apotek
EKSTRAKSI DENGAN CHLOR ETHYL

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Ekstraksi gigi dengan chlor ethyl secara umum berarti suatu


tindakan pencabutan gigi yang diawali dengan suatu prosedur
PENGERTIAN menghilangkan rasa sakit dengan mengaplikasikan chlor ethyl
secara topikal kemudian melakukan prosedur pencabutan dan
diakhiri dengan desinfeksi
1. Mencegah terjadinya nyeri pada saat prosedur pencabutan
dilakukan
TUJUAN
2. Diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap larutan
anastesi.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

REFERENSI
a. Alat :
 Kaca mulut
 Pinset
 Ekskavator
 Tang (sesuai gigi yang dicabut)
PROSEDUR
b. Bahan :
 Chloretil
 kapas
 betadine
 tampon
1. Mempersiapkan alat-alat.
2. Membuka SIMPUS
3. Memanggil pasien sesuai dengan nomor urut SIMPUS.
4. Mempersilakan pasien masuk dan duduk.
5. Tenaga medis melakukan pemeriksaan intra oral (IO)
terhadap pasien.’
6. mendiagnosa (persistensi/perforasi radix)
LANGKAH-LANGKAH
KERJA 7. merencanakan perawatan yang akan dilakukan
8. Mempersiapkan alat yang sudah steril
9. Mengambil kapas steril menggunakan pinset
10. membentuk dua gulungan kapas kemudian kapas
dipegang dengan tangan kiri
11. memegang tabung chloretil dengan tangan kanan
kemudian ujungnya didekatkan pada kapas dengan jarak
1cm kemudian menyemprot kapas dengan chloretil, tunggu
sampai kapas berbuih
12. meminta pasien membuka mulut
13. meletakkan gulungan kapas pada gigi yang akan dicabut
dengan ditekan
14. mencabut gigi dengan tang gigi
15. menyuruh pasien kumur
16. melakukan dep dengan kapas yang ditetesi betadin
17. menulis diagnose, tindakan, dan terapi dalam RM dan
SIMPUS
18. memberikan saran kepada pasien
19. Pasien keluar dari ruangan BP Gigi (tanpa membawa
kertas resep)

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan Apotek

STOMATITIS

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT
Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah radang yang terjadi di daerah
mukosa mulut,biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan
PENGERTIAN yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun
kelompok.Stomatitis aphthous atau sariawan merupakan penyakit yang
diakibatkan dengan adanya jamur pada mulut dan saluran kerongkongan.
TUJUAN Mencegah dan mengatasi nyeri yang disebabkab oleh stomatitis.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No HK. 02. 02/MENKES/62/2015
REFERENSI - Bahan Ajar Kepaniteraan Periodontitis Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada oleh drg.
Suryono SH., Ph.D dan Tim Penyusun

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
3. Bahan antiseptik dan desinfektan
Persiapan
- Pasien yang datang ke ruang kesehatan gigi dan mulut
sudah membawa rekam medis
- Pasien dipanggil dan dipersilahkan duduk di kursi gigi
senyaman mungkin
Penatalaksanaan
- Anamnesa
Apakah ada sariawan di langit langit dan gusi
Apakah timbul demam
LANGKAH-LANGKAH
Apakah timbul rasa sakit
KERJA
Pemeriksaaan klinis Intra oral
Erythema dan vesikel kecil diameter 1-3 mm berkelompok
pada palatum keras, attached gingiva, dorsum lidah, dan
mukosa non keratin di labial, bukal,ventral lidah dan pallatum
mole
Vesikel mudah pecah membentuk ulser yang lebih besar
dengan tepi tidak teratur dan kemerahan
Pemeriksaan Penunjang tidak ada
Terapi
1. Hati-hati
Pasien datangpada saat melakukan tindakan
Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
HAL-HAL YANG 2. Selalu
medis
gunakan alat pelindung diri
di kursi dental

PERLU DIPERHATIKAN

Pemeriksaan klinis
1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
Terapi
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan Apotek

PENUMPATAN GIC

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG
Ditetapkan Oleh
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
Halaman :
SOP
PROGRAM 1 Januari 2021
1/2
KESEHAT ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
AN GIGI NIP : 19970202 199702 1 001
DAN
MULUT

Penumpatan gigi adalah tindakan yang dilakukan untuk menambal


Pengertian gigi yang mengalami karies atau berlubang.
Tenaga medis adalah dokter gigi.
Tenaga keperawatan adalah perawat gigi.

Tujuan Untuk mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi
Alat dan Bahan
1. Dental unit
PROSEDUR 2. Alat diagnostik standar
3. Alat tambal
4. GIC
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
2. Petugas mengenakan alat pelindung diri
3. Pembersihan gigi dari jaringan infeksi (jaringan lunak
berwarna coklat atau hitam) sampai bersih dan gigi terlihat
putih. Jaringan email yang tidak didukung dentin juga
dihilangkan.
4. Keringkan kavitas dengan kapas kecil
5. Berikan pelapis dentin (pulpcapping indirect)
LANGKAH-LANGKAH 6. Oleskan dentin conditioner kemudian bilas dengan air
KERJA
mengalir.
7. Isolasi daerah sekitar gigi lalu keringkan gigi sampai keadaan
lembab
8. Aduk bahan GIC sesuai panduan dari pabrik
9. Aplikasikan bahan yang telah diaduk pada kavitas kemudian
bentuk sesuai anatomis gigi
10. Rapikan tepi kavitas dan tunggu 1-2 menit sampai
setting time selesai.
11. Cek gigitan dengan gigi antagonis
HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan
PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi

GANGREN PULPA DENGAN


PERIODONTITIS APIKALIS
No. SOP No. Revisi

/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Gangren Pulpa dengan periodontitis apikalis merupakan suatu


Pengertian infeksi akut dengan tanda-tanda tertentu serta riwayat nyeri dan
bengkak yang memerlukan terapi medikamen terlebih dahulu
untuk kemudian ditentukan terapi selanjutnya.
1. Mengurangi reaksi nyeri yang terjadi dengan pemberian
Tujuan medikamen
2. Mengetahui dan menentukan rencana terapi setelah infeksi
akut mereda

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 5. Dental unit
6. Alat diagnostik standar
7. Ca(OH)2
LANGKAH-LANGKAH 1. Menyiapkan pasien
KERJA  Pasien didudukkan pada posisi yang tepat
 Beri penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Subjektif/anamnesa : gigi terasa sakit
terutama bila untuk makan, mempunyai riwayat sakit
berdenyut atau pernah bengkak di gusi atau pipi
2. Pemeriksaan Objektif/Intra Oral :
- Sondasi : - (tidak linu/sakit)
- Perkusi : + (sakit)
- Palpasi : + (sakit)
- CE : - (tidak sakit)
Menegakkan diagnose gangrene pulpa dengan periodontitis
apikalis
3. Beri antibiotic, antiinflamasi dan analgesic serta obat kumur
antiseptic bila diperlukan, antibiotic diberikan minimal selama 5
hari, Jika pada kunjungan berikutnya perkusi masih + (positif),
lanjutkan pemberian antibiotic dan antiinflamasi selama 3-5 hari,
Jika pada kunjungan ke-3 perkusi masih positif, beri kombinasi
antibiotic atau beri antibiotic lain yang lebih poten.
4. Ekstraksi gigi penyebab setelah infeksi akut mereda/sembuh
5. Melakukan komunikasi terapeutik
6. Dirujuk ke RS atau dokter gigi spesialis jika infeksi tidak kunjung
mereda atau untuk terapi endodontic bila mahkota gigi masih
memungkinkan untuk dilakukan penambalan
7. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi

PENANGANAN PERDARAHAN PASCA


EKSTRAKSI GIGI
No. SOP No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021

UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Perdarahan pasca ekstraksi gigi merupakan salah satu komplikasi


post ekstraksi yang biasa disebabkan oleh faktor lokal maupun
Pengertian sistemik antara lain trauma yang berlebihan pada jaringan lunak,
tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien, kebiasaan
mengisap-isap dan berkumur-kumur secara berlebihan, dan
memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi.

Tujuan Mencegah dan mengatasi perdarahan lebih lanjut pada daerah


ekstraksi.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


1. Dental unit
PROSEDUR 2. Alat diagnostik standar
3. Kassa dan tampon
4. Betadine
LANGKAH-LANGKAH
KERJA 1. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi
3. Memeriksa luka bekas pencabutan, beri pasien larutan kumur,
dan membuang bekuan darah dengan aspirator
4. Mencari penyebab perdarahan
- jika berasal dari dinding tulang, maka socket diisi dengan
sponge gelatin
- lalu diletakkan sponge kassa steril diatas socket dan
ditekan 5 menit
- jika masih berlanjut disekeling socket difiltrasi dengan
adrenalin
- jika berasal dari tepi koyak atau luka insici, buat jahitan
yang dalam pada daerah koyak dan ikat dengan kencang.
Tarik mukosa melalui socket dengan menggunakan matres
horizontal. Letakkan kassa pada socket dan pasien
diinstruksikan untuk menggigit selama 5 menit
- jika perdarahan tidak terkontrol maka tutup socket dengan
kassa dan ulang. Buka jahitan dan ganti tapi janga
disimpul. Kaitkan benang jahit pada gigi didekatnya dan
letakkan kassa diatas socket, melepas ikatan pada gigi
didekatnya dan diletakkan diatas kassa, kemudian ikat
jahitan tersebut
5. Melakukan terapi per oral apabila tanda vital pasien normal,
seperti transamin, vit K, antibiotik dan anti inflamasi
6. Melakukan komunikasi terapeutik
7. Melakukan rujukan ke RS apabila pasien menunjukkan
kecenderungan ke arah syok dan perdarahan tidak tertangani
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik

PERICORONITIS
No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Pericoronitis adalah peradangan jaringan gusi di sekitar mahkota


gigi yang erupsi sebagian, paling sering pada gigi geraham bungsu
(molar III bawah). Pericoronitis terjadi akibat penumpukan bakteri,
Pengertian plak, dan sisa makanan pada rongga operculum gusi dan gigi yang
bererupsi sebagian, dapat terjadi pula edema inflamasi akibat
trauma jaringan gusi tersebut dari gigi yang berlawanan, memicu
pembengkakan operculum, nyeri, rasa tidak enak disebabkan
adanya pus dibawah operculum.

Tujuan Mencegah dan mengatasi rasa nyeri akibat peradangan yang


terjadi

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Prosedur
a. Pemeriksaan Subjektif / anamnes : pasien merasa demam,
sakit didaeerah gigi yang sedang tumbuh, susah menelan
dan sakit/kaku bila membuka mulut, kadang-kadang disertai
trismus
b. Pemeriksaan Objektif :
LANGKAH-LANGKAH - Trismus / tidak
KERJA - Extra oral : symetris / tidak, palpasi
- Intra oral : perkusi, radang / tidak

c. Penjelasan tentang rencana tindakan :


4. Terapi / Tindakan
- Persiapan alat
- Irigasi
- Premedikasi
5. Melakukan komunikasi terapeutik
6. Pencatatan dan Pelaporan
7. Jika penyakit berlanjut dirujuk ke RS
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
TERAPI PERIAPIKAL ABSES

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Abses periapikal adalah suatu kondisi yang dapat ditemukan


pada gigi dimana terjadinya pembentukan pus setempat di
ujung akar gigi dan jaringan tulang disekitarnya. Ini
Pengertian merupakan kelanjutan dari infeksi pulpa dan merupakan tipe
abses gigi yang paling umum terjadi. Ini mmerupakan
kerusakan gigi yang sangat parah apabila tidak dirawat
dengan baik, dapat menyebabkan kehilangan gigi.

Tujuan Mencegah dan mengatasi rasa nyeri akibat peradangan yang


terjadi

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
LANGKAH-LANGKAH 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
KERJA 2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan subjektif/anamnesa : gigi berlubang, ada
pembengkakan di gusi, dan gigi terasa sakit
b. Pemeriksaan Objektif/Ektra Oral : Mukosa bukal simetris dan
asimetris, lnn teraba
c. Pemeriksaan Objektif/Intra Oral :
- Sondasi : - (tidak linu/sakit)
- Perkusi : + (sakit)
- Palpasi : + (sakit)
- CE : - (tidak sakit)
4. Penatalaksanaan
a. Menegakkan diagnose periapikal abses
b. Lakukan drainase melalui trepanasi saluran akar
c. Bila abses besar dan sudah berfluktuasi lakukan drainase
dengan incise kecil pada bagian yang fluktuasi
5. Beri analgesic, antiinflamasi dan antibiotic yang adequate serta
antiseptic kumur bila diperlukan
6. Ekstraksi gigi penyebab infeksi/fokal infeksi bila infeksi akut
sudah mereda/sembuh
7. Melakukan komunikasi terapeutik
8. Dirujuk untuk terapi endodontic bila mahkota gigi masih
memungkinkan untuk dilakukan penambalan
9. Pencatatan dan Pelaporan

Pasien datang Pasien duduk


membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
TERAPI PERIODONTAL ABSES

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Abses periodontal merupakan kondisi di mana terdapat akumulasi


pus akibat adanya peradangan pada jaringan di sekitar kantung
periodontal yang dapat menyebabkan kerusakan dari ligamen
Pengertian periodontal dan tulang alveolar. Berbeda dengan abses apikal akibat
infeksi endodontik, pembentukan abses kebanyakan terjadi akibat
periodontitis yang tidak diobati. Sebagai manifestasi klinisnya, gusi
di sekitar gigi akan membengkak, terdapat eksudat purulen, dan
gigi yang terkena rentan menjadi goyang.
Tujuan Mencegah dan mengatasi rasa nyeri akibat peradangan yang
terjadi

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Pemeriksaan
 Pemeriksaan subjektif/anamnesa : gigi berlubang/tidak,
ada pembengkakan di gusi, dan gigi terasa sakit
 Pemeriksaan Objektif/Ektra Oral : Mukosa bukal simetris
dan asimetris, lnn teraba
 Pemeriksaan Objektif/Intra Oral :
- Sondasi : - (tidak linu/sakit)
LANGKAH-LANGKAH
- Perkusi : + (sakit)
KERJA
- Palpasi : + (sakit)
 - CE : - (tidak sakit)
4. Penatalaksanaan
Menegakkan diagnose periodontal abses
5. Scaling, kuretase dan irigasi pada gigi tersebut
6. Beri analgesic, antiinflamasi dan antibiotic yang adequate serta
antiseptic kumur bila diperlukan instruksikan berkumur air
garam hangat.
7. Melakukan komunikasi terapeutik
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
PENANGANAN KARIES SUPERFICIALIS
(IRITASI PULPA)

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Karies gigi merupakan penyakit infeksi mikrobiologi pada gigi


yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan keras.
Pengertian Jaringan keras pada mahkota gigi adalah email dan dentin,
sedangkan pada akar gigi adalah sementum. Penting untuk
diketahui bahwa pembentukan lubang di gigi merupakan
tanda terjadinya infeksi bakteri. 

Tujuan Mencegah terjadinya kerusakan struktur gigi yang lebih


parah

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Cara Kerja
a. Anamnesa :
b. Pemeriksaan subyektif
c. Pemeriksaan obyektif
- Sondasi : - (tidak sakit)
- Perkusi : - (tidak sakit)
- Palpasi : - (tidak sakit)
LANGKAH-LANGKAH
- CE : - (tidak sakit)
KERJA
d. Penjelasan tentang rencana tindakan
4. Terapi
1. Persiapan alat
tumpatan
2. Pembuangan jaringan caries
3. Tumpatan
4. Cek okklusi
5. Poles
5. Melakukan komunikasi terapeutik
6. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
SCALLING
(PEMBERSIHAN KARANG GIGI)

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Karang gigi atau kalkulus adalah suatu massa yang


Pengertian terbentuk karena sisa makanan atau debris yang menumpuk
lama.

Tujuan Mencegah terjadinya kerusakan struktur gigi dan jaringan


pendukung gigi.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi
Alat dan Bahan
PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
3. Scaller
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Cara Kerja
LANGKAH-LANGKAH Pembersihan karang gigi dengan cara manual
KERJA Pembersihan plak
Irigasi
Pemberian betadin
4. Melakukan komunikasi terapeutik
5. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri
1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
KARIES MEDIA (HIPEREMIA PULPA)

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Hiperemi Pulpa adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang tidak


parah. Jika penyebabnya dihilangkan, inflamasinya akan pulih
Pengertian kembali dan pulpa akan kembali normal. Penyebabnya biasa oleh
karena stimuli ringan seperti karies insipien dan fraktur email yang
mengakibatkan terbukanya dentin.
Tujuan Mencegah terjadinya kerusakan struktur gigi yang lebih parah

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi dan
pasien diminta untuk berkumur
3. Melakukan pemeriksaan subyektif (anamnesa) keluhan pasien
dan riwayat penyakit
4. Melakukan pemeriksaan obyektif (intra oral) :
 SONDASI (+)
 PERKUSI ( - )
 PALPASI ( - )
LANGKAH-LANGKAH
KERJA  CE / THERMIS (+)
Rasa ngilu hilang setelah 2-3 menit rangsangan thermis
dihilangkan
5. Menegakkan diagnosa
6. Merencanakan perawatan
7. Melakukan perawatan Pulpa capping dan mengintruksikan
pasien datang kembali setelah 1 minggu
8. Melakukan penambalan permanen jika capping berhasil
9. Melakukan komunikasi terapeutik
6. Pencatatan dan pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
EKSTRAKSI GIGI DENGAN
KOMPLIKASI

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Ekstraksi gigi dengan komplikasi adalah pencabutan gigi yang


Pengertian dilakukan pada gigi yang mengalami fraktur /terpendam atau tidak
kelihatan dengan mata kecuali dengan rontgen foto.

Tujuan Mengeluarkan gigi terpendam

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi

Alat dan Bahan


PROSEDUR 3. Dental unit
4. Alat diagnostik standar

1.Menyiapkan pasien : pasien didudukkan pada posisi yang tepat


untuk memudahkan injeksi dan pencabutan.
2. Memberi penjelasan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi inform
consent baik lisan maupun tertulis.
3. Menyiapkan alat dan bahan
4. Antiseptik
LANGKAH-LANGKAH
5. Anastesi
KERJA
6. Pembuatan flap jaringan lunak
7. Pengeluaran gigi
8. Pembersihan dan dan penutupan/penjahitan luka
9. Instruksi pasca bedah
10. Kontrol dan buka jahitan
11. Melakukan komunikasi terapeutik
12. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik
ALVEOLITIS (DRY SOCKET)

No. SOP
No. Revisi
/PKM.HL/
GIMUL/I/2021
UPT PUSKESMAS
HERLANG

Ditetapkan Oleh
SOP
Tanggal Efektif: Kepala UPT Puskesmas Herlang
PROGRAM Halaman :
KESEHAT
1 Januari 2021
AN GIGI 1/2
ANDI ALIMIN NOSTIB, S.Kep,Ns.M.Kes.,
DAN
NIP : 19970202 199702 1 001
MULUT

Alveolitis (dry socket) adalah suatu kondisi yang terjadi


Pengertian setelah pencabutan dengan keluhan rasa sakit yang hebat
dan ditandai dengan adanya jaringan nekrotik atau sisa
makanan pada daerah bekas pencabutan gigi.

Tujuan Untuk menghilangkan faktor penyebabyang menimbulkan dry


socket.

SK Kepala Puskesmas Herlang Nomor:


KEBIJAKAN 002/PKM-HL/ADM/SK/I/2017 tentang Pemberlakuan Standra
Operasional Prosedur (SOP) pada Puskesmas Herlang.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI HK.02.02 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi
Alat dan Bahan
1. Dental unit
2. Alat diagnostik standar
PROSEDUR 3. Antiseptik
4. Larutan saline
5. Alat kuret
6. Anastesi

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Mempersiapkan pasien dengan mendudukkan di kursi gigi
dan pasien
3. minta untuk berkumur
4. Antiseptik
LANGKAH-LANGKAH
5. Anastesi
KERJA
6. Pembuangan sisa jaringan nekrotik(sisa makanan)
7. Membuat perdarahan baru
8. Irigasi saline solution
9. Melakukan komunikasi terapeutik
10. Pencatatan dan Pelaporan
Pasien datang Pasien duduk
membawa rekam Anamnesis
di kursi dental
medis

Pemeriksaan klinis

Terapi

HAL-HAL YANG 1. Hati-hati pada saat melakukan tindakan


PERLU DIPERHATIKAN 2. Selalu gunakan alat pelindung diri

1. RM pasien
2. Inform consent
DOKUMEN TERKAIT
3. rujukan internal
4. rujukan eksternal
UNIT TERKAIT Poli gigi dan apotik

Anda mungkin juga menyukai