ANAFILAKTIK PADA
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
GIGI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS
Hj. Emyatun, SKM
PUGUNG RAHARJO
NIP.19660411 198603 2 004
1.Pengetian Syok anafilaktik adalah kondisi syok yang diakibatkan reaksi alergi atau sensitif
terhadap suatu jenis obat yang diberikan pada saat perawatan.
2.Tujuan Sebagai acuan bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam menanggulangan awal terjadinya
kegawat daruratan medik gigi syok anafilaktik
4.Referensi
- Kapas
5.Alat dan bahan yang
diperlukan - Alcohol
6.Prosedur / 1. Dokter atau Perawat membaringkan pasien pada dental unit dengan kepala sejajar
Langkah - langkah dengan kaki / lebih rendah dari kaki
1. Dokter atau Perawat memberikan rangsangan bau yang menyengat ( alcohol )
1. Petugas, bila tidak ada reaksi terhadap adrenalin IM atau terjadi kegagalan sirkulasi
dan syok, petugas memberikan adrenalin secara IV perlahan-lahan selama 10 menit,
2.
3. Dokter atau Perawat memberikan infomasi maksud dan tujuan tindakan kepada
pasien (informed consent).
4. Dokter atau Perawat meminta persetujuan pasien (informed consent).
5. Dokter atau perawat mengenakan sarana perlindungan diri, yaitu masker dan
sarung tangan,
6. Dokter atau perawat memberitahu pasien akan dilakukan pemberian anasthesi
topical untuk mengurangi rasa sakit saat tindakan pencabutan gigi
7. Dokter atau perawat mengatur posisi pasien supaya nyaman dan rileks.
8. Dokter atauPerawat menyiapkan bulatan kapas / tampon kapas tanpa kasa diameter ±
0,75 cm
8. Dokter atau perawat meyemprotkan chloor ethyl pada kapas, tunggu hingga
terbentuk bunga es pada kapas
9. Dokter atau perawat meletakkan kapas pada gingival bagian labial / bucal dan
palatal / lingual gigi yang akan dicabut
ANASTESI LOKAL
TEKNIK TOPICAL ANASTHESI
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2
UPTD PUSKESMAS
PUGUNGRAHARJO
7.Bagan alir
menyiapkan alat dan bahan
meletakkan kapas pada gingival
bagian labial / bucal dan palatal /
lingual gigi yang akan dicabut
Memberikan infomasi maksud dan
tujuan tindakan kepada pasien
(informed consent).
menyemprotkan chloor ethyl pada
kapas, tunggu hingga terbentuk
bunga es pada kapas
Meminta persetujuan pasien
(informed consent).
1. Prosedur
2. Petugas memasang perangkat infus IV, mempertahankan volume darah dengan
SPPS atau larutan NaCL fisiologis,
1) Dosis Dewasa : 5 ml adrenalin 1:10.000 (0,1 mg/ml) ATAU 0,5 ml
adrenalin 1:1000 (1 mg/ml) diencerkan dalam 10 ml NaCl fisiologis
2) Dosis Anak : 0,1 ml/kg BB larutan adrenalin 1:10.000 ATAU 0,01 ml/kg
BB larutan adrenalin 1:1000 yang diencerkan dalam 10 ml NaCl
fisiologis,
3. Petugas membebaskan jalan napas (kalau perlu membuat jalan napas melalui mulut
atau intubasi endotrakea),
4. Petugas memberikan oksigen,
5. Bila perlu petugas memberi bantuan ventilasi (dengan kantong dan masker, atau
pipa endotrakea),
6. Pengobatan tambahan :
1) Petugas memberi Kortikosteroid IV (Hidrokortison 2 – 6 mg/kg BB
ATAU Dexametason 2 – 6 mg/kg BB)
2) Petugas memberi antihistamin IV (Prometazin 0,5 – 1 mg/kg BB
ATAU Difenhidramin 0,5 – 1 mg/kg BB) setiap 6 jam selama 24 jam
7. Bila terjadi bronkospasme, petugas memberikan bronchodilator aerosol
(Salbutamol, Terbutalin, Fenoterol) ATAU menyemprotkan bronchodilator
melalui masker DAN ATAU memberikan Aminophilin IV 6 mg/kg BB
selama 10 menit diikuti dengan infus 0,6 mg/kg BB,
8. Petugas memantau tanda-tanda vital dengan intensif, sedikitnya selama 4
jam,
9. Petugas menenangkan pasien, istirahatkan, dan hindarkan pemanasan
ANASTESI LOKAL
TEKNIK TOPICAL ANASTHESI Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
DAFTAR No. Kode :
TILIK
No. Revisi :
Terbitan :
UPTD PUSKESMAS Tgl mulai berlaku :
PUGUNG RAHARJO Hj. Emyatun, SKM
NIP.19660411 198603 2 004
Halaman :
Unit : ……………………..…………………………….........……………
4. Apakah Dokter atau perawat mengenakan sarana perlindungan diri, yaitu masker dan
sarung tangan
5. Apakah Dokter atau perawat memberitahu pasien akan dilakukan pemberian anasthesi
topical untuk mengurangi rasa sakit saat tindakan pencabutan
6. Apakah dokter atau Perawat mengatur posisi pasien supaya nyaman dan rileks.
7. Apakah Dokter atau Perawat menyiapkan bulatan kapas / tampon kapas tanpa kasa
diameter ± 0,75 cm
8. Apakah Dokter atau perawat menyemprotkan chloor ethyl pada kapas, tunggu hingga
terbentuk bunga es pada kapas
9. Apakah Dokter atau perawat meletakkan kapas pada gingival bagian labial / bucal dan
palatal / lingual gigi yang akan
10. Apakah Perawat menulis anamneses, diagnose dan terapi dalam rekam medis
Jumlah
………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor
……………………………...............
NIP: …………………...................