Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis ini disusun oleh P3A berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
ketentuan sbb:
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI);
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan; dan
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

Pasal - 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan perbaikan jaringan irigasi/rehabilitasi jaringan
irigasi/peningkatan jaringan irigasi (pilih salah satu), dapat dilihat pada gambar-gambar Sket
Lokasi yang terlampir pada Rencana Kerja P3A.

1.2. Ruang Lingkup Pekerjaan.


Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan (pengukuran, meng-angkut,
mendatangkan dan mengadakan bahan-bahan yang diperlukan, meng-adakan tenaga kerja),
pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan dan melaksanakan pekerjaan sampai selesai.

1.3. Jalan Masuk


Jalan masuk ke dan melalui wilayah kegiatan dapat menggunakan jalan-jalan setempat yang ada
yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan lokasi kegiatan dan tetap
berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan
alat angkutan umum.

1.4. Gambar-gambar
1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
(a) Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh P3A haruslah gambar-gambar yang sesuai
dengan yang tercantum dalam Rencana Kerja P3A yang telah disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Satuan Kerja BWS/Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA.
(b) Gambar-gambar Pelaksanaan/Gambar Kerja
P3A harus menggunakan gambar-gambar SPKS sebagai dasar untuk mempersiapkan
gambar-gambar pelaksanaan. Gambar pelaksanaan itu dibuat lebih detail untuk
pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar-gambar yang sebenarnya terbangun/terpasang (as-built drawing)
Selama masa pelaksanaan,P3A harus menyiapkan dan menyimpan satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. dan sejauh gambar tersebut sudah
dilaksanakan dengan benar hendaknya dicap “sudah dilaksanakan”.

1.5. Standar.
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Normalisasi Indonesia (SNI).
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka dapat dipakai Standar lain
yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

1.6. Program Pelaksanaan dan Pelaporan.

1. Rencana Kerja
Untuk keperluan pencairan dana Tahap Pertama sebesar 70%, P3A harus menyerahkan
Rencana penggunaan dana P3-TGAI sebesar 70% dari nilai Surat Perjanjian Kerja Sama.

2. Program Pelaksanaan
P3A harus melaksanakan Program Pelaksaan dengan mengguna-kan bar-chart yang
memperlihatkan kegiatan sebagai berikut:
i) Tanggal dimulainya pekerjaan
ii) Tanggal selesainya pekerjaan
iii) Waktu yang diperlukan
iv) Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, jumlah dan jenis bahan dan peralatan

3. Laporan Kemajuan Pelaksanaan


Untuk keperluan pencairan dana Tahap Kedua sebesar 30%, P3A harus membuat Laporan
Kemajuan Fisik sekurang-kurangnya 50% yang dilampiri Catatan Harian, Laporan 2 (dua)
Mingguan dan Laporan Bulanan. Bentuk / Format laporan sesuai dengan contoh.

1.7. Bahan dan Perlengkapan

1. Umum
P3A wajib menyusun rencana penyediaan bahan dan perleng-kapan konstruksi yang
diperlukan dalam pelaksanaan sesuai dengan standar dalam jumlah yang cukup.

2. Bahan Pengganti
Apabila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti,
yang dalam hal ini P3A wajib mendatangkan bahan pengganti yang ditentukan tersebut.

3. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Rencana Kerja dimana P3A wajib memberikan penjelasan yang menyangkut perlengkapan
dan bahan sesuai dengan spesifikasi.

1.8. Survey dan Pengukuran Pekerjaan


1. Bench Marks
Untuk survey dan pengukuran pekerjaan dipakai Bench Mark atau titik tetap dan titik
ketinggian sesuai ketentuan yang berlaku dan disetujui dalam peta & data Bench Mark.
Bench Mark lain dan titik referensi yang terlihat pada Gambar diberikan kepada P3A
sebagai referensi.

2. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap benar sesuai dengan Rencana Kerja
P3A . Sebelum memulai pekerjaan tanah, P3A wajib mengukur dan mengambil ketinggian
lokasi pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang ada.

3. Peralatan untuk Pengukuran


P3A harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran. Alat dan perlengkapan itu
harus baik dan wajib diganti jika hilang atau rusak.

1.9. Pekerjaan Sementara.


1. Umum
P3A wajib bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan semua
pekerjaan sementara dengan sebaik-baiknya.

2. Lapangan Kerja
Lapangan kerja yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus sudah bebas dari biaya
pembebasan tanah. P3A sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi
yang sesuai gambar.

3. Kantor sementara di lapangan


P3A tidak dilarang menyediakan dan memelihara kantor sementara di lapangan yang
dilengkapi alat-alat sekurang-kurangnya 20 m2 serta satu toilet dan kamar mandi bilamana
diperlukan.

4. Pekerjaan Pengeringan selama Pelaksanaan


Pengeringan air harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran, drainase dan
bangunan. P3A harus memasang, memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan
untuk pengeringan air agar lokasi pekerjaan bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi
dapat dilakukan sesuai dengan syarat-syarat. Kisdam, semua tanggul atau pengeringan air
sementara harus segera dibongkar atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak
mengganggu kelancaran aliran air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran selesai.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan pengeringan diperlukan pompa, P3A harus
menyediakannya.

5. Pengalihan sementara dari Saluran Irigasi yang ada


P3A tidak diperbolehkan mengganggu saluran irigasi yang ada selama pelaksanaan
pekerjaan. P3A wajib mengerjakan pekerjaan pengalihan sementara pada saluran irigasi
yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan saluran serta bangunan yang terkait.

1.10. Keamanan dan Keselamatan Kerja.

1. Umum
Semua keamanan dan keselamatan kerja yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan, di
antaranya pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,
pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, boleh dilaksanakan dan dijaga
oleh P3A.
2. Sistem Pengawasan Keamanan
P3A dapat mengatur sistim pengawasan keamanan serta organisasinya. Sistim pengawasan
keamanan diatur sesuai dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup guna menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan.
Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai hukum/peraturan yang
berlaku di Indonesia.

3. Peraturan Kesehatan
P3A wajib mengusahakan kawasan kerja dalam keadaan bersih dan sehat serta
melengkapi/memelihara kemudahan dalam penggunaan tenaga yang akan dipekerjakan di
suatu tempat.

4. Pencegahan Kebakaran
P3A harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar lapangan kerja dan
harus menyediakan peralatan secukupnya.

1.11. Dokumentasi dan Foto


P3A harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang memperlihatkan keadaan sebelum
mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan telah selesai. Foto-foto pada tiap
lokasi harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap dalam ketiga-tiganya keadaan tersebut
diatas dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan tanggal
pengambilan, dan penjelasan secukupnya.

Pasal – 2
PEKERJAAN TANAH
I. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

2.1. Pembersihan
1. Semua kawasan di sekitar jalur yang dipandang perlu, wajib dibersihkan dari segala
pohon-pohon, semak-semak sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu
harus dibuang.
2. P3A wajib membongkar akar-akar, kemudian menimbun lobang dan memadatkannya.
3. P3A dihimbau untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai

II. PEKERJAAN GALIAN TANAH

2.2. Galian pada Pondasi Bangunan


1. P3A wajib menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara menjaga
galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air.
2. P3A wajib menjamin adanya peralatan di lapangan yang standby setiap waktu dan cukup guna
menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.
Pasal – 4
PASANGAN BATU

I. UMUM

4.1. Batu Kali/Batu Gunung


Batu yang dipakai pada pekerjaan ini, seperti pasangan batu kali atau batu gunung disarankan
merupakan batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen, bersih dari campuran besi,
noda-noda, lubang pasir, cacat atau ketidak-sempurnaan lainnya.

4.2. Adukan (Campuran)


1. Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari P.C dan pasir dengan perbandingan isi 1 PC : 4
Pasir.
2. Adukan yang dipakai untuk pasangan bata menurut perbandingan isi harus terdiri semen 1
PC : 4 pasir untuk pekerjaan biasa, dan semen 1 PC : 3 Pasir untuk pasangan kedap air.
Pasir harus sama dengan yang dipersyaratkan untuk pekerjaan beton pada pasal 3.02. Pasir
harus mempunyai gradasi dan kakasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
yang baik.
4. Semen harus memenuhi persyaratan dari standar Indonesia N.I. 20.
5. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus air yang baik yang memenuhi pasal 3.03.
6. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah/volum dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat.
7. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan sedangkan adukan yang tidak dipakai
selama lebih dari 30 menit harus diolah kembali bila hendak dipergunakan lagi.

II. PASANGAN BATU KALI

4.3. Ukuran Batu


1. Pasangan batu sebaiknya dari batu yang dipecah dengan palu, sehingga kalau dipasang bisa
saling menutup.
2. Setiap batu disarankan berukuran antara Ø 10 cm - Ø 20 cm atau kira-kira ⅔ dari tebal
pasangan batu kali. Batu yang lebih kecil ukurannya dapat dipakai sebagai bahan pengisi
pasangan.

4.4. Alas dan Sambungan


1. Sebelum dipakai batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu dan diletakkan
dengan alas tegak lurus pada arah tegangan pokok.
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada
waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak ada
batu berimpit satu sama lain.
1. Pasak sebaiknya jangan disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang
III. PLESTERAN

4.5. Pekerjaan Plesteran


Dinding dan lantai lama maupun baru yang terbuat dari pasangan bata/batu kali harus diplester
dengan adukan 1 PC : 3 pasir. Campuran pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan
untuk bahan dan campuran pada pasal 4.03.
Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1 @ 1.5 cm dan dihaluskan
dengan acian air semen.

Klaten, 10 April 2021

Dibantu, Dibuat,
Tenaga Pendamping Masyarakat Tim Persiapan

( Sri Sugiyanti ) ( Ahmad Fauzi ) ( Halimah Proborini )

Disetujui, Diusulkan,
Kepala Desa Jambeyan Ketua P3A Jala Tirta

( Munawar, S.Pd ) ( Tri Wibowo )


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
P3A DHARMA TIRTA MANUNGGAL TANI KEGIATAN P3-TGAI
TAHUN ANGGARAN 2021

Nama Kegiatan : Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi


Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kinerja Jaringan Irigasi Tersier Daerah Irigasi
Jolotundo
Jenis Kegiatan : Peningkatan pada jaringan irigasi tersier Daerah Irigasi
Jolotundo
Indikator Kinerja Kegiatan : Peningkatan luas layanan jaringan Irigasi dengan peningkatan
pada jaringan irigasi tersier
Jenis Keluaran (Output) : Jaringan Irigasi yang Irigasi yang ditingkatkan
Volume Keluaran (Output) : 600 m
Satuan Ukur Keluaran (Output) : 24 ha

I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan upaya peningkatan kemampuan ekonomi
serta kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan, rehabilitasi
dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melaksanakan Program
Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif merupakan bagian dari
pemberdayaan masyarakat petani secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja
pengelolaan jaringan irigasi. Proses Pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi,
pengawasan, pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana
kegiatan.
Pelaksanaan P3-TGAI yang meliputi tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi agar memperhatikan kebutuhan, kesulitan dan aspirasi setiap orang baik laki-laki dan
perempuan, termasuk lansia, kelompok disabilitas dan berkebutuhan khusus lainnya, sehingga tercipta
kesetaraan dan keadilan gender. Untuk itu akses partisipasi, kontrol dan manfaat harus dibuka seluas
luasnya pada seluruh kelompok masyarakat di setiap tehapan.
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan usulan prioritas yang telah disusun melalui proses musyawarah
desa. Selain itu, pemberdayaan masyarakat petani juga bertujuan untuk memperkuat dan
meningkatkan kemandirian masyarakat petani dalam kegiatan pengelolaan jaringan irigasi.
Untuk itu pada Tahun 2021 P3A Jala Tirta dilaksanakan kegiatan P3-TGAI dengan melaksanakan
peningkatan jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Jolotundo Desa Jambeyan Kecamatan Karanganom
Kabupaten Klaten yang berupa peningkatan jaringan irigasi.

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


a. Maksud Kegiatan
Menumbuhkan partisipasi masyarakat petani dalam kegiatan peningkatan jaringan irigasi sesuai
dengan kebutuhan dan berdasarkan prinsip kemandirian.
b. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan kinerja layanan irigasi tersier pada Daerah Irigasi Jolotundo

c. Sasaran Kegiatan
1. Pemberdayaan P3A Jala Tirta dalam kegiatan teknis peningkatan jaringan irigasi pada Daerah
Irigasi Jolotundo
2. Peningkatan jaringan irigasi untuk meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang
sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada
dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi pada Daerah Irigasi
Jolotundo

III. DASAR HUKUM


a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 397/KPTS/M/2021
tentang Penetapan Daerah Irigasi Penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna
Air Irigasi Tahun Anggaran 2021
b. Surat Edaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Nomor : 04/SE/D/2021 tentang
Petunjuk Teknis Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI)
Tahun Anggaran 2021
c. Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Nomor : 27 /KPTS/An/2021 tentang Penetapan Tim Pelaksana Balai untuk Kegiatan
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi di Lingkungan Balai Besar
Wilayah Sungai bengawan Solo Tahun Anggaran 2021
d. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air
Irigasi Nomor : 90/KPTS/SATKER O&P SDA BS/2021
e. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA
Bengawan Solo Nomor : 01/KPTS/OP SDA II/P3TGAI/IV/2021 Tentang Penetapan
P3A/GP3A/IP3A Penerima P3-TGAI di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Tahun Anggaran 2021

IV. PENERIMA MANFAAT


Adapun penerima manfaat dari kegiatan P3-TGAI adalah anggota P3A Jala Tirta dan
masyarakat petani, sebagai berikut :
1. Manfaat terhadap petani : 40 KK
2. Pengembalian fungsi layanan semula 19 ha, menjadi 24 ha
3. Penyerapan tenaga kerja 900 HOK (hari orang kerja)
4. Meningkatkan keterampilan dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan
irigasi atau peningkatan jaringan irigasi.

V. LOKASI PEKERJAAN
Kegiatan peningkatan jaringan irigasi ini akan dilaksanakan pada Daerah Irigasi Jolotundo
dengan luas 19 ha pada Desa Jambeyan Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten Provinsi
Jawa Tengah.
VI. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Dalam implementasi kegiatan P3-TGAI yang akan dilaksanakan oleh P3A Jala Tirta tersebut
dibutuhan dana total sebesar Rp. 195.000.000,00 ( Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah).

VII. PELAKSANA PEKERJAAN DAN PENANGGUNG JAWAB


Pelaksana kegiatan P3-TGAI secara swakelola adalah P3A Jala Tirta Desa Jambeyan
Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Penanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan P3-TGAI secara swakelola adalah :
a. Ketua : Tri Wibowo
b. Bendahara : Warto
c. Sekretaris : Sahadi Mulyana
d. Tim Persiapan : Ahmad Fauzi
e. Tim Pelaksana : Suhardjo
f. Tim Pengawas : Catur Adi Nugroho

STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan (Swakelola)


Dalam pelaksanaan pekerjaan swakelola fisik akan direncanakan, dilaksanakan dan diawasi
sendiri oleh P3A dengan memperhatikan kualitas masukan (bahan, tenaga, dan alat), kualitas
proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan. Apabila terjadi perubahan
pekerjaan di luar RKP3A yang disepakati maka harus dicantumkan dalam berita acara,
ketidaksesuaian hasil pekerjaan dengan rencana teknis yang telah ditetapkan harus dibongkar dan
disesuaikan.
Pelaksanaan konstruksi fisik akan diawasi oleh Tim Pengawas dengan pendampingan TPM.
Pekerjaan konstruksi fisik dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yang berlaku.

2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan P3-TGAI


Tahapan pelaksanaan kegiatan P3-TGAI yang akan dilaksanakan P3A Jala Tirta adalah sebagai
berikut :

A. Tahap Persiapan
a. Pelaksanaan sosialisasi P3-TGAI di tingkat masyarakat
b. Pelaksanaan musyawarah desa I
c. Pengajuan usulan calon penerima P3-TGAI kepada PPK

B. Tahap Perencanaan
a. Survei perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi
b. Pelaksanaan Musyawarah Desa II untuk menentukan prioritas kegiatan
c. Penyusunan RKP3A
d. Usulan RKP3A kepada PPK
C. Tahap Pelaksanaan
a. Penandatanganan Pakta Integritas dan SPKS
b. Pelaksanaan perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi
c. Pelaporan kemajuan pekerjaan dan dokumentasi
D. Tahap Pengawasan
Pengawasan pekerjaan swakelola dilakukan oleh P3A mulai dari persiapan sampai akhir
pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi pengawasan administrasi, pengawasan teknis,
pengawasan keuangan.
E. Tahap Akhir
a. Pelaksanaan musyawarah desa III dalam rangka melaporkan hasil pekerjaan dari P3A kepada
masyarakat desa
b. Pembuatan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan P3-TGAI kepada PPK
c. Pembuatan surat pernyataan penyelesaian pelaksanaan kegiatan P3-TGAI kepada PPK (SP3K)
P3-TGAI)
d. Penyerahan hasil pekerjaan dari P3A kepada PPK
e. Pemeliharaan pekerjaan P3A

VIII. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan P3-TGAI
adalah 120 hari kerja ( 4 bulan ) atau terhitung ditandatanganinya SPKS.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Klaten, 10 April 2021

Dibantu, Dibuat,
Tenaga Pendamping Masyarakat Tim Persiapan

( Sri Sugiyanti ) ( Ahmad Fauzi )

Disetujui, Diusulkan,
Kepala Desa Jambeyan Ketua P3A Jala Tirta

( Munawar, S.Pd ) ( Tri Wibowo )

Anda mungkin juga menyukai