SHALAT JUM’AT
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Tafsir Ahkam Dosen
KELAS C
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kehadirat
Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul " Shalat
Jum’at " . Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ahkam.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik
dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan hati yang lapang dan
tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Dosen pengampu Mata kuliah Tafsir Ahkam Bapak
Prof. Dr. H. Hasan Bisri, M. Ag. yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan
kita dalam mempelajari Tafsir Ahkam serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
9. Untuk mengetahui rukun-rukun khutbah
10. Untuk mengetahui hikmah shalat jum’at
11. Untuk mengetahui metode pembelajaran tentang sholat jum’at
2
BAB 2
PEMBAHASAN
٩ ﴿ َ﴾يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َذا نُو ِد َي لِل َّصاَل ِة ِم ْن يَوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْسعَوْ ا ِإلَ ٰى ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي َع ۚ ٰ َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَ ُك ْم ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum´at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.
١٠ ﴿ َض َوا ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َكثِيرًا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
ِ ْصاَل ةُ فَا ْنت َِشرُوا فِي اَأْلر
َّ ت ال ِ ُ﴾فَِإ َذا ق
ِ َ ضي
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Pada surat al – Jumuah ayat 9 – 11 ini terdapat penjabaran mengenai kosa kata perkata yang
menjelaskan makna kata – perkata pada ayat diatas sebagai berikut
3
“Nudiya” diambil dari kata “an – nida” yang berarti panggilan dengan suara keras.
“Al – Jumuah” nama hari yang terkenal,yakni hari raya umat Islam secara mingguan.
“Fas – ‘au” berasal dari kata “as – sa’yu” yang maknanya cepat dalam berjalan dan
menyegerakan langkah.
“Wadzaru al – bai’a” berarti tinggalkanlah aktivitas dagang, transaksi ekonomi, dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan jual beli dan pekerjaan.
“Qudhiyatish Shalah” berarti kamu telah mendirikan shalat dan selesai darinya.
“Fantasyiru fil ardhi” berarti berpencarlah kamu di muka bumi untuk mengusahakan
kemaslahatanmu.
“Fadhlillahi” maksud dalam ayat ini adalah rezeki dan perdagangan, dan pekerjaan yang halal.
“Khairur raziqin” berarti Dia (Allah) lah sebaik – baik pemberi rezeki, karena Allah
menganugerahkan rezeki kepada orang yang mengimaninya dan menyembahnya, juga kepada
orang yang kafir terhadapnya dan mengingkarinya.[
Dari jabir bahwa ketika Rasulullah Saw, berkhutbah pada hari jum'at, datang khafilah yang
membawa dagangan dari syam.Orang- orang yang sedang mendengarkan khutbah pada keluar
menjemput rombongan khalifah itu, sehingga hanya tinggal 12 orang saja yang duduk
mendengarkannya.
4
2.4 Hadits mengenai Shalat Jum’at
Rasulullah SAW mewajibkan shalat Jumat bagi laki-laki melalui sabdanya: “(Sholat) Jumat
adalah hak yang wajib atas setiap Muslim dengan berjamaah, kecuali bagi empat golongan,
yaitu: (1) Hamba Sahaya; (2) Wanita; (3) Anak kecil; (4) Orang sakit.” (HR. Abu Dawud).
Oleh karena itu, Rasulullah juga mengancam orang-orang yang meninggalkan shalat Jumat.
Beliau bersabda, “Hendaknya suatu kelompok menyudahi perbuatannya dalam meninggalkan
shalat Jumat atau (pilihannya) Allah SWT akan mengunci mati batin mereka, kemudian mereka
menjadi lalai sungguhan.” (HR. Muslim).
Dalam Hadits lain Rasulullah bersabda, “Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena
meremehkan, niscaya Allah akan menutup hatinya.” (HR. Abu Dawud, An-Nasai, dan Ahmad).
Menurut Imam Al-Mubarakfuri dalam buku Superberkah Shalat Jumat, maksud hati yang
tertutup dalam hadits di atas adalah akan terhalang suatu kebaikan kepada seseorang yang
meninggalkan shalat Jumat. Bahkan, ancaman ini juga diulang pada hadits lain, yaitu:
“Dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda di hadapan kaum yang
meninggalkan shalat Jumat, "Sungguh saya benar-benar ingin memerintahkan seorang laki-laki
untuk mengimami manusia (jamaah shalat) lalu saya akan bakar rumah-rumah kaum
meninggalkan shalat Juma." (HR. Al-Hakim).
Merujuk buku Hukum-hukum Terkait Ibadah Shalat Jumat karya Ahmad Sarwat, Islam adalah
agama yang penuh kasih sayang terhadap umatnya. Karenanya, ada beberapa keadaan yang
menjadikan seseorang diperbolehkan untuk tidak menghadiri shalat Jumatan, yaitu:
Ketika sedang hujan lebat disertai angin kencang, dan banjir yang menyebabkan orang sulit
keluar rumah menuju mesjid. Hal-hal lain yang dapat menjadi uzur (halangan) seseorang untuk
tidak menunaikan shalat Jumat, di antaranya :
5
2.5 Rincian Tafsir
Ayat 9
Allah menerangkan bahwa apabila muazin mengumandangkan azan pada hari Jumat, maka
hendaklah kita meninggalkan perniagaan dan segala usaha dunia serta bersegera ke masjid
untuk mendengarkan khutbah dan melaksanakan salat Jumat, dengan cara yang wajar, tidak
berlari-lari, tetapi berjalan dengan tenang sampai ke masjid, sebagaimana sabda Nabi saw:
صلُّ ْوا َو َما فَاتَ ُك ْم ِ َّ الصالَةُ فَالَ تَْأُتوها تَسعو َن وْأُتوها مَتْ ُشو َن علَي ُكم ِ ِإ َذا ُأقِيم
َ َالسكْينَةَ فَ َما َْأد َر ْكتُ ْم ف ُ ْ َ ْ َ ْ َ َْ ْ َ ْ َّ ت َْ
) (رواه البخاري و مسلم عن أيب هريرة.فََأمِت ُّْوا
Apabila salat telah diiqomahkan, maka janganlah kamu mendatanginya dengan tergesa-gesa.
Namun datangilah salat dalam keadaan berjalan biasa penuh ketenangan. Lalu, berapa rakaat
yang kamu dapatkan maka ikutilah, sedangkan rakaat yang ketinggalan maka sempurnakanlah.
(Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Seandainya seseorang mengetahui betapa besar pahala yang akan diperoleh orang yang
mengerjakan salat Jumat dengan baik, maka melaksanakan perintah itu (memenuhi panggilan
salat dan meninggalkan jual-beli), adalah lebih baik daripada tetap di tempat melaksanakan jual-
beli dan meneruskan usaha untuk memperoleh keuntungan dunia. Firman Allah:
6
١٧ َۗوااْل ٰ ِخَرةُ َخْيٌر َّواَْب ٰقى
Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (al-A’la/87: 17)
Ayat 10
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah selesai melakukan salat Jumat, umat Islam
boleh bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari
rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat. Hendaklah mengingat
Allah sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari
kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang
tersembunyi apalagi yang tampak nyata, sebagaimana firman Allah:
ِ ْ َ وا ْنتشرت َكما َأمرتَيِن فَارزقْيِن ِمن ف، َِأجبت دعوتَك وصلَّيت فَ ِريضتك،اَللَّه َّم
َ ْ َوَأن،ك
ت َخْي ُر َ ضل ْ ْ ُ ْ ْ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ََ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ
) (رواه ابن ايب حامت. َ الرا ِزقِنْي
َّ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku telah memenuhi panggilan-Mu, dan melaksanakan kewajiban
kepada-Mu, dan bertebaran (di muka bumi) sebagaimana Engkau perintahkan kepadaku, maka
anugerahkanlah kepadaku karunia-Mu. Engkaulah sebaik-baik Pemberi rezeki.” (Riwayat Ibnu
Abi Hatim)
7
Ayat 11
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan at-Tirmidzi dari Jabir bin ‘Abdullah bahwa
ketika Nabi saw berdiri berkhotbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah rombongan unta
(pembawa dagangan), maka para sahabat Rasulullah bergegas mendatanginya sehingga tidak
ada yang tinggal mendengarkan khotbah kecuali 12 orang. Saya (Jabir), Abu Bakar, dan Umar
termasuk mereka yang tinggal, maka Allah Ta‘ala menurunkan ayat: wa idza ra’au tijaratan au
lahwan, sampai akhir surah).
Pada ayat ini Allah mencela perbuatan orang-orang mukmin yang lebih mementingkan kafilah
dagang yang baru tiba dari pada Rasulullah, sehingga mereka meninggalkan Nabi saw dalam
keadaan berdiri berkhotbah.
Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa kedatangan Dihyah al-Kalbi dari Syam (Suriah),
bersama rombongan untanya membawa barang dagangannya seperti tepung, gandum, minyak
dan lain-lainnya. Menurut kebiasaan apabila rombongan unta dagangan tiba, wanita-wanita
muda keluar menyambutnya dengan menabuh gendang, sebagai pemberitahuan atas
kedatangan rombongan itu, supaya orang-orang datang berbelanja membeli barang dagangan
yang dibawanya.
Ayat ini ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah itu sebaik-baik pemberi rezeki. Oleh karena
itu, kepada-Nyalah kita harus mengarahkan segala usaha dan ikhtiar untuk memperoleh rezeki
yang halal, mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan rida-Nya.
8
2.6 Kandungan Hukum
Allah Swt telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar untuk peribadatan bagi kaum
Muslimin karena pada hari ini Dia telah menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan
untuk melaksanakan shalat jumat sangat tegas, bahkan seseorang yang sedang berniagapun
harus menghentikan aktifitas perniagaanya dan bersegera memenuhi panggilan muadzin untuk
melaksanakan ibadah shalat jum’at. Bukan mengabaikan seruan muadzin dan memilih
kesesatan seperti kaum Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan
mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih hari Minggu sebagai hari ibadah mereka.
Menunaikan ibadah shalat jum’at merupakan kewajiban bagi laki-laki mukmin mukalaf.
Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat petunjuk ayatnya sangat tegas. Bahkan orang yang
sedang berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera memenugi panggilan muadzin dan
meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat juma’at.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran fiqih tentang sholat jum’at adalah suatu cara yangdigunakan oleh
seorang guru dalam menyampaikan materi tentang sholat jum’at kepada murid atau peserta
didik dengan menggunakan berbagai cara yangmudah dipahami oleh peserta didik sehingga
tujuan dari sebuah pembelajarandapat tercapai secara efektif dan efesien.
Shalat Jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum'at duarakaat secara berjamaah
dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalah Jum'atmemiliki hukum wajib 'ain bagi setiap muslim
laki-laki / pria dewasa beragamaislam, merdeka sudah mukallaf, sehat badan serta muqaim
(bukan dalamkeadaan mussafir) dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu dan shalat
jum’at juga memiliki syarat-syarat wajib dan syarat syah nya yang harusdilaksanakan, supaya
shalat jumat nya menjadi sempurna.
10
Daftar Pustaka
https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-jumuah-ayat-9-11/
https://mywordislamic.wordpress.com/2017/11/12/tafsir-q-s-al-jumuah-ayat-9-11/
11