Muhammad Zainur Rizki - Iqtibas - Ilm Al-Badi'
Muhammad Zainur Rizki - Iqtibas - Ilm Al-Badi'
BADI’ IQTIBAS
A. Definisi Iqtibas
Badi' Iqtibas adalah suatu kalam, baik berupa kalam natsar atau kalam syi`ir, yang
mengandung Al-Qur'an atau hadits nabi, tetapi dengan cara yang halus seperti tidak
menyebutkan قال رسول اهللatau قال اهلل تعالىsehingga tidak diketahui bahwa ungkapan itu adalah
dari al-Qur'an atau hadits. Hal ini senada dengan definisi yang disampaikan oleh Imam
Abdurrahman al-Akhdhori dalam kitab jauharul maknun:
Ungkapan al-Hariri:
فلم يكن إِل كلمح البصر أو ىو أقرب
Tidaklah zaman di dunia ini (jika dibandingkan dengan akhirat) melainkan seperti kejapan
mata atau lebih dekat (cepat) dari itu.
Ungkapan إِل كلمح البصر أو ىو أقربdalam ucapan Al- Hariri merupakan kutipan dari ayat Al-
Qur'an yang menceritakan tentang kejadian hari kiamat di dalam surat al-Nahl ayat 77:
ayat 18 yang menceritakan tentang kesabaran Nabi Ya`qub ketika didatangkan baju Nabi
Yusuf yang dilumuri dengan darah palsu:
جميل
ٌ فصبر
ٌ أنفسكم أمرا
ُ ت لكم
ْ َقال بل َس َّول
Nabi Ya`qub berkata: “Justru dirimu sendirilah yang memandang baik urusan (yang buruk)
itu, maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku)”
Ungkapan al-Hariri:
ِ
َ شاىت الوجوهُ وقُبِ َح الل َك ُع
ومن يرجوه
Semoga wajah mereka menjadi jelek dan orang yang buruk perangainya dilaknat beserta
orang-orang yang mengharapkan mereka.
ِ
Ungkapan ُشاىت الوجوه merupakan kutipan dari hadits Rasulullah SAW bahwasanya ketika
sedang berkecamuk pertempuran dalam perang Hunain, Beliau mengambil segenggam kerikil
ِ
dan dilemparkan ke arah wajah orang musyrik sambil berdoa: ُشاىت الوجوه .
Ungkapan ت بالمكاره
ْ ح ّفdiambil dari hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
النار بالشهوات ِ ِ
ُ ح ّفت الجنةُ بالمكاره وح ّفت
Surga itu dikelilingi sesuatu yang dibenci dan neraka itu dikelilingi sesuatu yang disenangi.
B. Pembagian Iqtibas
Menurut Imam Abdurrahman al-Akhdhari, Iqtibas terbagi menjadi dua: Muhawwal dan
Tsabit al-Ma`ani sebagaimana ungkapan Beliau:
1. Muhawwal
أخطأت في منعي
َ ك ** ما
َ أخطأت في مدح
ُ لئن
ذي زر ٍعyang terkandung dalam Al-Qur'an adalah lembah yang tidak bermata air dan gersang
ٍ
yang tidak ada tumbuh-tumbuhan, yaitu kota Mekkah. Sementara di dalam syi`ir, makna بواد
غي ِر ذي زر ٍعyang dikehendaki adalah laki-laki yang tidak bermanfaat dan tidak berguna.
2. Tsabit al-Ma`ani
َُو َجائٌِز لَِوْز ٍن أَ ْو ِس َواهُ ✽ تَغْيِ ُير نَ ْزِر اللَّ ْف ِظ َِل َم ْعنَاه
Bila terjadi dharurat wazan atau yang lainnya maka diperbolehkan mengubah lafadz, tetapi
tidak boleh mengubah maknanya.
Ungkapan إنا إلى اهلل راجعونا diambil dari Al-Qur'an surat Al- Baqarah ayat 156 dengan