Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsep Diri Siswa Kelas

VIII di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok

Putri Suhaida & Safri Mardison


Email : putrisuhaida@gmail.com , safrimardison@gmail.com
UIN Imam Bonjol Padang

Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang ditemukan di MTsN lembah
Gumanti Kabupaten Solok dimana sebagian siswa mengakui belum ada arti pentingnya
teman sebaya yang memiliki konsep diri dalam belajar dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar untuk membuat dia merasa lebih dihargai di lingkungan sekitar dan juga
dalam proses belajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis korelasional
dengan sampel penelitian sebanyak 63 orang siswa dari jumlah populasi 238 orang siswa
yang ada di kelas VIII. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner teman sebaya dan konsep diri dalam
bentuk skala. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
korelasi Product Moment dan Analisis Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Teman sebaya siswa kelas VIII MTsN Lembah Gumanti dalam kategori kurang baik dengan
jumlah rata-rata 107,90, (2) Konsep diri siswa kelas VIII MTsN Lembah Gumanti dalam
kategori cukup baik dengan jumlah rata-rata 110,95, (3) Dari hasil pengolahan data
didapatkan bahwa rxy=0,368 besar dari r tabel=0,244 dengan signifikansi p=0,003 kecil dari
0,05. thitung 3,091 besar dari ttabel 2,00. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara teman
sebaya dengan konsep diri siswa VIII di MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Kata Kunci : Teman Sebaya, Konsep Diri Siswa

A. PENDAHULUAN kita melihat diri kita di depan cermin dan


Salah satu penentu keberhasilan menilai ukuran badan kita, pakaian yang
dalam perkembangan adalah konsep diri. kita kenakan dan senyum manis kita.
Konsep diri merupakan suatu bagian yang Penilaian yang kita lakukan adalah suka
terpenting dalam setiap pembicaraan atau tidak suka, senang atau tidak senang
tentang kepribadian manusia. Konsep diri terhadap apa yang kita lihat tentang diri
merupakan sifat yang unik pada diri kita.
manusia sehingga dapat digunakan untuk Apabila merasakan apa yang kita
membedakan manusia dengan makhluk tidak sukai tentang diri kita, di sini kita
hidup lainnya. Interaksi individu dengan berusaha untuk mengubahnya, dan jika
lingkungan tanpa disadari akan mem- kita tidak mau mengubahnya, inilah awal
bentuk perilaku serta mempengaruhi dari konsep diri negatif terhadap diri kita
konsep diri siswa. Kondisi ling-kungan sendiri. Semakin besar pengalaman positif
yang kurang mendukung akan membentuk yang kita peroleh atau miliki, semakin
konsep diri siswa. Agar tidak terjadi ke- positif konsep diri kita. Sebaliknya,
salahan dalam membentuk konsep diri, semakin besar pengalaman negatif yang
perlu adanya bimbingan dan konseling. kita peroleh atau yang kita miliki, semakin
Menurut Alex Sobur (2003:518-520) negatif konsep diri kita.
faktor-faktor yang mempengaruhi konsep 2) Interaksi kita dengan masyarakat.
diri adalah: Konsep diri tidak saja berkembang
1) Kesan kita terhadap diri kita sendiri melalui pandangan kita terhadap diri
Maksudnya adalah kita membentuk sendiri, namun juga berkembang dalam
kesan-kesan terhadap diri kita. Misalnya, rangka interaksi dengan orang lain.

25
Konsep diri dipengaruhi oleh reaksi serta apa-apa, tidak kompeten serta kehilangan
respons orang lain terhadap diri kita. daya tarik terhadap hidup. Individu yang
3) Kelompok Rujukan memiliki konsep diri negatif cenderung
Kelompok rujukan adalah kelompok bersikap pesimis terhadap kehidupan dan
yang kita menjadi anggota di dalamnya kesempatan yang dihadapi. Sebaliknya
atau kelompok yang secara emosional individu yang memiliki konsep diri positif
mengikat individu dan berpengaruh ter- akan terlihat optimis, penuh percaya diri
hadap perkembangan konsep dirinnya. Jika dan selalu bersikap positif terhadap segala
kelompok ini kita anggap penting dalam sesuatu termasuk terhadap kegagalan yang
arti mereka dapat menilai dan bereaksi pernah dialami. Konsep diri positif melihat
pada kita, hal ini akan menjadi kekuatan bahwa kegagalan merupakan keberhasilan
untuk menentukan konsep diri kita. yang tertunda dan dapat diraih dimasa
Konsep diri adalah pandangan dan yang akan datang. (Yusuf Purnomo dan
perasaan kita tentang diri kita. Persepsi ini Renita Mulyaningtyas)
boleh bersifat psikologis, sosial dan fisik. Konsep diri positif dan negatif pada
Konsep diri bukan hanya gambaran individu bisa terbentuk melalui proses
deskriptif, tetapi juga penilaian anda belajar yang dimulai sejak masa per-
tentang diri anda. Jadi, konsep diri tumbuhan seorang individu dari kecil
meliputi apa yang anda pikirkan dan anda sampai dewasa serta pengaruh dari ling-
rasakan tentang diri anda. kungan. Lingkungan, pengalaman dan pola
Setiap orang mempunyai penilaia asuh serta orangtua turut memberikan
ataupun pandangan terhadap dirinya pengaruh yang signifikan terhadap konsep
sendiri atau disebut juga dengan konsep diri yang terbentuk. Lingkungan yang
diri. Menurut Burns dalam buku Clara R, kurang mendukung cenderung meng-
Pudjijog Yanti (1993) menjelaskan konsep gunakan konsep diri yang negatif. Agar
diri adalah hubungan antara sikap dan tidak membentuk konsep diri yang negatif
keyakinan tentang dirinya sendiri, se- lingkungan atau orangtua memberikan
dangkan menurut Cawagas konsep diri sikap yang baik dan positif sehingga
mencakup seluruh pandangan peserta didik individu akan merasa dirinya berharga
akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, sehingga tumbuh konsep diri yang positf
motivasi, kelemahan, kepandaian, ke- Konsep diri yang positif dan negatif
gagalan dan lain sebagainya diperlukan bimbingan dan pembinaan
Munculnya pertanyaan apa, siapa yang baik dari lingkungan keluarga,
dan bagaimana merupakan suatu ungkapan sekolah dan lingkungan pergaulan atau
pencarian konsep diri. Kesadaran dan antar individu satu dengan individu yang
pandangan tentang diri yang dihayati akan lain. Masing-masing individu yang me
mempengaruhi persepsi individu tentang nerima informasi atau tanggapan-
kehidupan maupun perilaku individu. Kita tanggapan yang mengarah pada
bisa melihat konsep diri dari empat sudut pembentukan diri akan berkembang dan
pandang yaitu: konsep diri positif dan berpengaruh terhadap pembentukan dan
konsep diri negatif, konsep diri fisik dan pengembangan konsep diri individu
konsep diri sosial, konsep diri emosional tersebut.
dan konsep diri akademis serta konsep diri Salah satu faktor yang mem-
riil dan konsep diri ideal. (Yusuf Purnomo pengaruhi konsep diri siswa adalah teman
dan Renita Mulyaningtyas) sebaya atau teman sejawat karena pada
Individu dikatakan mempunyai prinsipnya pengaruh teman sebaya mem-
konsep diri negatif jika individu tersebut punyai arti yang sangat penting bagi
meyakini dan memandang bahwa dirinya kehidupan remaja. Bila siswa dapat
lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat bergaul dengan baik, biasanya mereka juga

26
menunjukkan perilaku dan sikap yang bahkan merekapun belum bisa
positif dan saling membantu.mereka juga mengikuti dan meniru cara yang di-
saling memberikan dorongan untuk me- lakukan oleh teman sebayanya yang bisa
ngembangkan konsep diri yang baik, membuat mereka lebih percaya diri dalam
saling memberikan saran dan saling bersikap dan bertindak baik di lingkungan
menolong. sekolah maupun di luar sekolah yang akan
Sebaya memegang peran yang unik mebuat mereka merasa lebih di hargai dan
dalam perkembangan anak. Salah satu di anggap penting oleh lingkungan sekitar.
fungsi terpenting sebaya adalah mem- Masih banyak dari siswa yang belum
berikan sumber informasi dan per- memiliki perubahan konsep diri walau-
bandingan tentang dunia diluar ke- pun mereka sudah memiliki teman dekat
luarga. Anak-anak menerima umpan yang akan membantu mereka dalam proses
balik tentang kemampuan mereka dari perubahan konsep diri.
group sebaya mereka. Mereka mengeva-
luasi apa yang mereka lakukan dengan B. Teori Pendukung
ukuran apakah hal tersebut lebih baik, 1. Teman Sebaya
sama baik atau lebih buruk daripada hal a. Pengertian Teman Sebaya
yang dilakukan anak lain Berikut ini akan di jelaskan pengertian
Teman sebaya ialah anak-anak atau teman sebaya menurut beberapa orang
remaja yang memiliki usia atau tingkat ahli:
kematangan yang kurang lebih sama yang 1) Menurut Desmita (2010: 230-232)
saling berinteraksi dengan kawan-kawan teman sebaya atau peers adalah
sebaya yang berusia sama dan memiliki anak-anak dengan tingkat
peran yang unik dalam budaya atau kematangan atau usia yang kurang
kebiasannya. Meskipun demikian per- lebih sama. Salah satu fungsi
kembangan anak juga sangat dipengaruhi terpenting dari kelompok teman
oleh apa yang terjadi dalam konteks sosial sebaya adalah untuk mem-berikan
yang lain seperti relasi dengan teman sumber informasi dan kom-parasi
sebaya. Teman sebaya merupakan faktor tentang dunia diluar keluarga.
yang sangat berpengaruh terhadap ke- Melalui kelompok teman sebaya
hidupan pada masa-masa remaja. Pe- anak-anak menerima umpan balik
negasan Laursen dapat dipahami karena dari teman-teman mereka tentang
pada kenyataanya remaja dalam masya- kemam-puan mereka. Anak-anak
rakat modern seperti sekarang ini meng- menilai apa yang mereka lakukan,
habiskan sebagian besar waktunya ber- apakah dia lebih baik dari pada tema-
sama dengan teman sebaya mereka. temannya, sama, ataukah lebih buruk
(Desmita, 2010: 230-232) dari apa yang anak anak lain
Berdasarkan hasil observasi di kerjakan. Hal demikian akan sulit
MTsN Lembah Gumanti Kabupaten dilakukan dalam keluarga karena
Solok, ditemukan bahwa belum terlihat saudara-saudara kandung biasanya
perubahan konsep diri siswa karena lebih tua atau lebih muda (bahkan
mereka masih memandang diri mereka sebaya). Hubungan yang baik
negatif walaupun teman sebayanya sudah diantara teman sebaya akan sangat
memberikan saran dan contoh yang baik. membantu perkembangan aspek
Banyak siswa yang mengakui belum ada sosial anak secara normal. Anak-
arti pentingnya berteman dengan teman anak yang agresif terhadap teman-
yang sangat memiliki konsep diri yang teman sebaya beresiko terhadap
bagus baik itu dalam belajar dan ber- perkembangan sejumlah masalah
sosialisasi dengan lingkungan sekitar, seperti kenakalan dan drop out dari

27
sekolah. Mengung-kapkan bahwa 2) Kelompok kecil
dalam interakasi teman sebaya me- Kelompok ini terdiri dari beberapa
mungkinkan terjadinya proses iden- kelompok teman-teman dekat. Pada
tifikasi, kerja sama dan proses kola- awalnya kelompok ini terdiri dari satu
borasi. Proses-proses tersebut akan jenis kelamin yang sama, namun kemudian
me-warnai proses pembentukan meliputi juga dari kedua jenis kelamin
tingkah laku yang khas pada remaja. yang berbeda.
2) Menurut Piaget dan Sullivan dalam 3) Kelompok besar
Santrock (2007: 57) menekankan Kelompok ini terdiri dari beberapa
bahwa melalui interakasi dengan kelompok kecil dan kelompok teman
teman teman sebaya, anak-anak dan dekat. Kelompok ini berkembang dengan
remaja mempelajari modus relasi meningkatnya minat untuk bersenang-
yang timbal balik secara sistematis. senang dan menjalin hu-bungan. Karena
Anak-annak mengeksplorasi prinsip- besarnya kelompok ini membuat
prinsip kesetaraan dan keadilan penyesuaian minat berkurang diantara
melalui penga-laman mereka ketika anggota-anggotanya. Sehingga timbul
menghadapi per-bedaan pendapat jarak sosial yang besar diantara mereka.
dengan teman-teman sebaya. 4) Kelompok yang teroganisir
Sebaliknya, terdapat sejumlah ahli Kelompok ini merupakan kelom-pok
teori yang menekankan pengaruh binaan orang dewasa. Biasanya kelompok
negatif dari teman-teman sebaya ini dibentuk oleh orang dewasa, misalnya
bagi perkembangan anak dan remaja. sekolah atau organisasi masyarakat.
Bagi beberapa remaja, pengalaman Kelompok ini dibentuk dengan tujuan
ditolak atau diabaikan dapat untuk memenuhi kebutuhan sosial para
membuat mereka merasa kesepian remaja yang tidak mempunyai kelompok
dan bersikap bermusuhan. besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teman 5) Kelompok geng
sebaya adalah sekelompok orang yang Kelompok ini terbentuk karena remaja
seumur, berlatar belakang, berpendidikan tidak termasuk kedalam kelompok atau
dan dalam status social yang sama, dimana kelompok besar dan merasa kurang puas
dalam kelompok tersebut biasanya terjadi dengan kelompok yang terorganisasi akan
pertukaran informasi yang mungkin saja mengikuti kelompok geng. Anggotanya
dapat mempengaruhi perilaku dan biasanya terdiri dari anak-anak sejenis
keyakinan anggotanya yang minat utama mereka adalah untuk
b. Bentuk-bentuk Kelompok Teman menghadapi penolakan teman-teman
Sebaya melalui perilaku anti sosial
Hurlock (2012: 215) menyebut-kan c. Fungsi Kelompok Sebaya
kelompok-kelompok social yang paling Kelly dan Hansen dalam Desmita
sering terjadi pada masa remaja adalah (2010: 220-221)menyebutakn 6 fungsi dari
1) Teman dekat. teman sebaya, yaitu:
Biasanya remaja memiliki dua atau 1) Mengontrol impuls-impuls agresif.
tiga orang teman dekat atau sahabat. Pada Melalui interaksi dengan teman
umumnya teman dekat terdiri dari jenis sebaya, remaja belajar bagaimana
kelamin dan usia yang sama, mempunyai memecahkan pertentangan-perten-
tujuan, keinginan dan kemampuan yang tangan dengan cara-cara yang lain
sama. Teman dekat ini dapat dengan tindakan agresi langsung
mempengaruhi satu sama lain dalam 2) Memperoleh dorongan emosional dan
berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sosial serta menjadi lebih independen.
remaja. Teman-teman dan kelompok teman

28
sebaya memeberikan dorongan bagi d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
remaja untuk mengambil peran dan Pergaulan Teman Sebaya
tanggung jawab yang baru. Dorongan Conny R. Semiawan (1999: 165-167)
yang diperoleh remaja dari teman- mengemukakan faktor-faktor yang
teman sebaya mereka ini akan mempengaruhi pergaulan teman sebaya,
menyebabkan berkurangnya keter- yaitu:
gantungan remaja terhadap dorongan 1) Kesamaan usia
dari keluarga mereka. Kesamaan usia lebih memungkinkan
3) Meningkatkan keterampilan – anak untuk memiliki minat-minat dan
keterampilan sosial, mengembang tema-tema pembicaraan atau kegiatan
kemampuan penalaran, dan belajar yang sama sehingga mendorong ter-
untuk mengekspresikan perasaan- jalinnya hubungan pertemanan dengan
perasaan dengan cara-cara yang lebih teman sebaya ini.
matang. Melalaui percakapan dan 2) Situasi
perdebatan dengan teman sebaya, Faktor situasi berpengaruh disaat ber-
remaja belajar mengekspresikan ide- jumlah banyak anak-anak akan cenderung
ide dan perasaan-perasaan serta memilih permainan yang kom-petitif
mengembangkan kemampuan mereka daripada permainan yang ko-operatif.
dalam memecahkan masalah. 3) Keakraban
4) Mengembangkan sikap terhadap Kolaborasi ketika pemecahan masalah
seksualitas dan tingkah laku peran lebih baik dan efeisien bila dilakukan oleh
jenis kelamin. Sikap-sikap seksualitas anak diantara teman sebaya yang akrab.
dan tingkah laku peran jenis kelamin Keakraban ini juga mendorong munculnya
terutama dibentuk melalui interaksi perilaku yang kondusif bagi terbentuknya
dengan teman-teman sebaya. Remaja persahabatan.
belajar mengenai tingkah laku dan 4) Ukuran kelompok
sikap-sikap yang mereka asosiasikan Apabila jumlah anak dalam kelompok
dengan menjadi laki-laki dan hanya sedikit, maka interaski yang terjadi
perempuan muda. cenderug lebih baik, lebih kohesif, lebih
5) Memperkuat penyesuaian moral dan berfokus, dan lebih berpengaruh.
sifat-sifat. Orang dewasa mengajarkan 5) Perkembangan kognisi
kepada anak-anaknya tentang apa yang Anak yang kemampuan kognisinya
benar dan apa yang salah. Dalam meningkat, pergaulan dengan teman se-
kelompok teman sebaya, remaja bayanya juga meningkat. Anak-anak yang
mencoba mengambil keputusan atas keterampilan kognisinya lebih unggul
diri mereka sendiri. Remaja meng- cenderung tampil sebagi pemimpin atau
evaluasi nilai-nilai yang dimilikinya anggota kelompok yang memiliki
dan yang dimiliki oleh teman-teman pengaruh dalam kelompoknya, khususnya
sebayanya, serta memutuskan mana ketika kelompok menghadapi persoalan
yang benar. Proses mengevaluasi ini yang perlu dipecahkan
dapat membantu remaja mengem- 2. Konsep Diri
bangkan kemampuan penalaran moral a. Pengertian Konsep Diri
mereka. Berikut ini akan di jelaskan pengertian
6) Meningkatkan harga diri (self esteem). konsep diri menurut beberapa orang ahli:
Menjadi orang yang disuaki sejumlah 1) Menurut Aliah B. Purwakania Hasan
besar teman-teman sebayanyamembuat (2000: 180) konsep diri adalah
remaja merasa enak dan senang Kemampuan untuk memahami diri
tentang dirinya sendiri, atau konsep diri, berkembang
sejalan dengan usia seseorang.

29
Menurut teori cerminan diri (looking pertanyaan “siapa saya ?”. Konsep diri
glass self), pemahaman seseorang itu terdiri dari:
terhadap dirinya merupakan refleksi a) Citra Diri ( self-image ), bagian ini
bagaimana orang lain bereaksi ter- merupakan deskripsi sederhana;
hadapnya. Konsep diri berkembang misalnya, saya seorang pelajar,
seiring dengan perkembangan sosial saya seorang kakak, saya seorang
seseorang. Perkembangan sosial sese- pemain bulu tangkis dan
orang juga tidak terlepas dari kognisi sebagainya
sosial atau bagaimana seseorang me- b) Harga Diri ( self-esteem ), bagian
mahami pikiran, perasaan dan perilaku ini meliputi suatu penilaian, suatu
orang lain perkiraan, mengenai pantas diri
2) menurut Rogers dalam buku Alex (self-worth); misalya, saya
Sobur (2003: 499) konsep diri adalah pemarah, saya agak pandai, dan
bagian sadar dari fenomenal yang sebaginya
disadari dan di simbolisasikan, yaitu 5) Menurut Jalaluddin Rakhmat (2005:
“aku”.Aku merupakan pusat reverensi 99) konsep diri adalah pandangan dan
dari setiap pengalaman. Konsep diri perasaan kita tentang diri kita.Persepsi
merupakan bagian inti dari penga- tentang diri ini boleh bersifat psi-
laman individu yang secara perlahan kologi, sosial, dan psikis. Konsep diri
dibedakan dan disimbolisasikan bukan hanya sekedar gambaran
sebagai bayangan tentang diri yang deskriptif, tetapi juga penilaian Anda
menyatakan “ apa dan siapa aku tentang diri Anda. Jadi konsep diri
sebenarnya” dan apa sebenarnya yang meliputi apa yang Anda pikirkan dan
harus aku perbuat”. Berdasarkan pen- apa yang Anda rasakan tentang diri
jelasan di atas dijelaskan bahwa Anda, dengan demikian, ada dua
konsep diri itu merupakan pusat kompenen konsep diri yaitu komponen
reverensi dari setiap pengalaman, dan afektif dan komponen kognitif. Boleh
seseorang biasa mengenali dirinya, jadi komponen kognitif Anda berupa,
bagaimana dan siapa dirinya yang “Saya ini orang bodoh” dan komponen
sebenarnya afektif Anda berkata, “Saya senang diri
3) Menurut Elida Prayitno (2002: 118) saya bodoh; ini lebih baik bagi saya
konsep diri sebagai pendapat seseorang 6) Menurut Wasty Sumanto (2006: 185)
tentang dirinya sendiri baik yang me- Konsep diri (Self Concept) adalah
nyangkut fisik materi dan bentuk tubuh Pikiran atau persepsi seseorang tentang
maupun psikis (rohani) yang dimiliki dirinya sendiri.
seseorang. Seseorang yang menyadari 7) Menurut Sunaryo Sunaryo (2004: 32)
dirinya tentang siapa diri-nya, maka konsep diri adalah cara individu dalam
akan ada unsur penilaian tentang melihat pribadinya secara utuh,
keberadaan dirinya itu, apakah dia menyangkut fisik, emosi, intelektual,
seorang yang baik atau kurang baik, social dan spiritual. Termasuk di-
berhasil atau kurang berhasil, mampu dalamnya adalah persepsi individu
atau kurang mampu. Konsep diri tentang sifat dan potensi yang
sangat mempengaruhi tingkah laku dimilikinya, interaksi individu dengan
individu, seperti diungkapkan oleh orang lain maupun lingkunganya,
Westisoemanto bahwa konsep diri nilai-nilai yang berkaitan dengan
merupakan salah satu faktor penting pengalaman dan objek serta tujuan,
yang mempengaruhi tingkah laku. harapan dan keinginanya
4) Machom Hardy (1988: 137) konsep Dengan demikian dapat disimpulkan
diri adalah respon seseorang tentang bahwa konsep diri adalah bagaimana

30
cara seseorang mengenal, memahami dapat dilihat oleh orang lain pada diri
dirinya atau kesadaran akan pandangan, seorang individu, aspek-aspek tersebut
pendapat, penilaian dan sikap seseorang adalah:
terhadap dirinya sendiri atau apa yang 1) Aspek pertahanan diri (Self Defensi-
Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan veness)
tentang diri Anda. Dan juga konsep diri 2) Aspek penghargaan diri (Self Es-
setiap individu memiliki kemampuan teem)
dalam diri untuk mengerti, memahami dan 3) Aspek integrasi diri (Self Integra-
mengatasi masalahnya sendiri selama tion)
lingkungannya ikut membantu untuk 4) Aspek kepercayaan diri (Self Confi-
mempermudah individu dalam dence)
mengaktualisasikan dirinya Sedankan Hurlock (1999: 237)
b. Jenis-jenis Konsep Diri mengemukakan bahwa konsep diri
Hurlock (dalam buku Elida Prayitno, memliki dua aspek, yaitu :
2002) membagi konsep diri menjadi 1) Fisik, aspek ini meliputi sejumlah
beberapa bagian yaitu: konsep yang dimiliki individu
1) Konsep Diri Dasar mengenai penampilan, kesesuaian
Konsep diri dasar meliputi persepsi dengan jenis kelamin, arti penting
mengenai penampilan, Kemampuan, peran tubuh, dan perasaan gensi dihadapan
status dan nilai-nilai dalam kehidupan. orang lain yang disebabkan oleh
Kepercayaan serta aspirasinya. Konsep diri keadaan fisiknya. Hal penting yang
dasar cenderung memiliki kenyataan yang berkaitan dengan keadaan fisik
sebenarnya. Individu melihat dirinya adalah daya tarik dan penampilan
seperti keadaan sebenarnya, bukan seperti tubuh dihadapan orang lain. Individu
yang diinginkanya. Keadaan ini menetap dengan penampilan yang menarik
dalam dirinya walaupun tempat dan situasi cenderung mendapatkan sikap sosial
berbeda yang menyenangkan dan penerimaan
2) Konsep Diri Sementara sosial dari lingkungan sekitar yang
Konsep diri sementara adalah konsep akan menimbulkan konsep yang
diri yang sifatnya hanya sementara saja positif bagi individu.
dijadikan patokan. Apabila tempat dan 2) Psikologis, aspek ini meliputi
situasi berbeda, konsep-konsep ini dapat penilaian individu terhadap keadaan
menghilang. Konsep diri sementara ini psikis dirinya, seperti rasa percaya
terbentuk dari interaksi dengan lingkungan diri, harga diri, serta kemampuan
dan biasanya dipengaruhi oleh suasana dan ketidakmampuannya. Penilaian
hati, emosi dan pengalaman baru yang individu terhadap keadaan psikis
dilaluinya. \onsep Diri Sosial dirinya, seperti perasaan mengenai
3) Konsep Diri Ideal kemampuan atau ketidak mampuan-
Konsep diri ideal terbentuk diri nya akan berpengaruh terhadap rasa
persepsi dan keyakinan remaja tentang percaya diri dan harga dirinya.
dirinya yang diharapkanya, atau yang Individu yang merasa mampu akan
ingin dan seharusnya dimilikinya. Konsep mengalami peningkatan rasa percaya
diri ideal ini menurut Hurlock dapat diri dan harga diri, sedangkan
menjadi kenyataan apabila berada dalam individu dengan perasaan tidak
jangkauan kehidupan nyata mampu akan merasa rendah diri
c. Aspek-Aspek Konsep Diri sehingga cenderung terjadi penurun-
Fitts (1972: 12-21) membedakan an harga diri.
konsep diri menjadi empat aspek, aspek
diri ini merupakan bagian dari diri yang

31
d. Fungsi Konsep Diri bentuk regresi. Penelitian regresi merupa-
Felker D. (dalam buku Elida Prayitno, kan penelitian yang dimaksudkan untuk
2002) mengemukakan ada tiga fungsi mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
utama konsep diri, yaitu dua variabel atau beberapa variable.
1) Konsep diri sebagai pemeliharaan Populasi dalam penelitian ini sebanyak
konsistensi internal 238 orang siswa kelas VIII MTsN Lembah
2) Konsep diri sebagai interpretasi dari Gumanti. Teknik pengambilan sampel
pengalaman stratified random sampling.
3) Konsep diri sebagai suatu kumpulan Teknik pengambilan data dalam
harapan-harapan penelitian ini adalah angket yang disusun
3. Pengaruh Teman Sebaya berdasarkan skala, angket yang digunakan
Terhadap Konsep Diri Siswa adalah angket teman sebaya dan angket
Konsep diri bukanlah faktor yang konsep diri. Jenis skala yang digunakan
dibawa sejak lahir, namun factor yang dalam penelitian ini adalah skala likert.
dipelajari dan terbentuk dari pengalaman Indikator tersebut dijadikan sebagai titik
individu dalam berhubungan dengan tolak untuk menyusun instrumen yang
individu lain. dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Desmita (2012) mengungkapkan Pengujian hipotesis untuk melihat
bahwa semakin positif konsep diri sese- seberapa besar pengaruh teman sebaya
orang, maka semakin mudah ia mencapai terhadap konsep diri digunakan rumus
keberhasilan dalam kehidupannya. Konsep Product Moment Correlation Coefision
diri yang positif memberikan peluang pada Karl Pearson atau sering kita dengar
seseorang untuk dapat bersikap optimis, dengan rumus Pearson Product Moment,
berani mencoba hal-hal baru, berani sukses karena penelitian ini bertujuan untuk
maupun gagal, penuh percaya diri, melihat pengaruh antara variabel X
antusias, mempunyai tujuan hidup, serta terhadap variabel Y
bersikap dan berpikir secara positif D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari pernyataan di atas terlihat 1. Teman Sebaya
bahwa siswa yang memiliki konsep diri Teman sebaya merupakan salah
yang tinggi atau positif dihasilkan dari satu variabel bebas atau variabel yang
bagaiaman ia melakukan hubungan dengan mempengaruhi (variabel independent)
teman sebayanya dalam kehidupan sehari- untuk mengetahui pergaulan teman sebaya
hari yang lebih baik dari pada peserta didik siswa, penulis menyebar angket dengan 63
yang memiliki konsep diri rendah atau orang sampel dan 38 item pernyataan
negatif. Hal ini dikarenakan remaja yang variable X.
memiliki konsep diri yang positif mampu Penjelasan tentang pergaulan
mengatur dirinya sesuai dengan standar teman sebaya siswa, interprestasi dan
bertingkah laku yang telah menjadi analisanya dihitung dengan menggunakan
miliknya sendiri, bukan diatur oleh rumus regresi dan dibantu dengan program
keharusan-keharusan dari orang lain. Oleh SPSS versi 20. Dari perhitungan statistik
karena itu remaja ini mudah menyesuaikan variabel pergaulan teman sebaya (x) maka
diri dengan standar bertingkah laku yang akan diperoleh hasil range, minimum,
dituntut lingkungannya. Remaja ini mudah maksimum, mean, standar deviasi dan
memotivasi dirinya sendiri untuk men- varian yang dapat menjawab berapa
capai tujuan yang diperkenalkan tingginya skor pergaulan teman sebaya.
kepadanya Untuk memperoleh gambaran yang ada
C. Metodologi tentang deskriptif statistik pergaulan teman
Jenis penelitian yang digunakan sebaya dapat dilihat pada tabel berikut.
adalah penelitian kuantitati yang ber-

32
Tabel 1: Descriptive Statistic Teman antara 119-126 berada pada kategori baik,
Sebaya 13 orang siswa atau (20,63%) dari jumlah
N Ra Min Max Sum Mean Std keseluruhan memiliki rentang skor 111-
nge Dev
Teman 63 39 95 134 6798 107.90 9.618
118 berada pada kategori cukup baik,
Sebaya 5orang siswa atau (7,93%) dari jumlah
Valid N keseluruhan memiliki rentang skor 103-
(Listwis 63 110 berada pada kategori kurang baik, dan
e) 33 orang siswa atau (52,38%) dari jumlah
Berdasarkan tabel descriptive keseluruhan memiliki rentang skor 95-104
statistic di atas, jumlah keseluruhan skor berada pada kategori tidak baik. Kategori
teman sebaya yaitu 6798 dengan rata-rata pergaulan teman sebaya siswa dengan rata-
nilai pergaulan teman sebaya siswa kelas rata 107,90 berada pada rentang skor 103-
VIII MTsN Lembah Gumanti Kabupaten 110 dengan kategori kurang baik.
Solok rentang maksimumnya 134 dan 2. Konsep Diri
rentang minimumnya 95. Degan demikian Konsep Diri merupakan variable
sum yang diperoleh adalah 6798, mean terikat atau variabel yang dipengaruhi
107.9048 dan standar deviasi 9.61805. (dependent). Untuk mengetahui konsep
Untuk melihat kategori teman sebaya diri siswa penulis menyebar angket dengan
harus diketahui terlebih dahulu rentangan 63 orang sampel dan 36 item pernyataan
nilai dengan mencari interval dengan variable Y.
rumus: Penjelasan tentang konsep diri siswa,
interprestasi dan analisanya dihitung
dengan menggunakan rumus regresi dan
Dimana: dibantu dengan program SPSS versi 20.
HS : Highest Score (Nilai Tertinggi) Dari perhitungan statistik variabel konsep
LS : Lowest Score (Nilai Terendah) diri (y) maka akan diperoleh hasil range,
1 : (Bilangan minimum, maksimum, mean, standar
Konstan) KI: (Kelas deviasi dan varian yang dapat menjawab
Interval) berapa tingginya skor konsep diri. Untuk
i = 134- 95 + 1 = 40 = 8 memperoleh gambaran yang ada tentang
5 5 deskriptif statistik konsep diri dapat dilihat
Dari rumus diatas diperoleh interval pada tabel berikut.
untuk data kategori teman sebaya adalah 8 Tabel 3: Descriptive Statistic Konsep Diri
Tabel 2: Kategori Teman Sebaya
N Ra Mi M Sum Mean Std
Inter Ren Frek Perse Rata- ng n ax Dev
No
pretasi tangan uensi ntase rata e
Sangat Kons 63 44 93 137 6990 110.95 12.72
1 127-134 2 3,17 ep
Baik
Diri
2 Baik 119-126 10 15,87 Vali
Cukup dN 63
3 111-118 13 20,63
Baik (List
wise)
Kurang
4 103-110 5 7,93 107,90
Baik
Tidak jumlah keseluruhan memiliki rentang skor
5 95-102 33 52,38
Baik
Jumlah 63 100%
Dari tabel di atas dapat diuraikan
bahwa 2 orang siswa atau (3,17%) dari
jumlah keseluruhan memiliki rentang skor
antara 127-134 berada pada kategori
sangat baik, 10 siswa atau (15,87%) dari

33
Berdasarkan tabel descriptive
statistic di atas, jumlah keseluruhan skor
konsep diri yaitu 6990 dengan rata-rata
nilai konsep diri siswa kelas VIII MTsN
Lembah Gumanti Kabupaten Solok ren-
tang maksimumnya 137 dan rentang mini-
mumnya 93. Degan demikian sum yang
diperoleh adalah 6990, mean 110.9524
dan
standar deviasi 12.72593

34
Untuk melihat kategori konsep diri MTsN Lembah Gumanti Kabupaten
harus diketahui terlebih dahulu rentangan Solok
nilai dengan mencari interval dengan Tabel 5: Corelations
rumus: Teman Konsep
Sebaya Diri
Teman Pearson 1 .368**
Dimana: Sebaya Correlation
Sig. (2- .003
HS : Highest Score (Nilai Tertinggi) tailed) 63 63
LS : Lowest Score (Nilai Terendah) N
1 : (Bilangan Konsep Pearson .368** 1
Konstan) KI: (Kelas Diri Correlation
Interval) Sig.(2- .003
tailed) 63 63
i = 137- 93 + 1 = 45 = 9 N
5 5 Berdasarkan di atas dapat dilihat
Dari rumus diatas diperoleh bahwa dari hubungan teman sebaya dan
interval untuk data kategori teman konsep diri siswa diperoleh nilai “r“ atau
sebaya adalah 9 korelasi adalah sebesar = 0,368. Artinya
Tabel 4: Kategori Konsep Diri bahwa teman sebaya terhadap konsep diri
Frek Per siswa kelas VIII MTsN Lembah Gumanti
N Interpr Renta Rata-
uens sent Kabupaten Solok memiliki r hitung 0,368>
o etasi ngan rata
i ase
Sangat dari r tabel (5%= 0,244) (1%= 0,317),
1 129-137 9 14,28 sehingga dikatakan bahwa teman sebaya
Baik
2 Baik 120-128 7 11,11 memiliki korelasi dengan konsep diri.
Cukup Berdasarkan tanda bintang di SPSS:
3 111-119 9 14,28
Baik 110,95 dari output diatas diketahui bahwa nilai
Kurang
4 Baik 102-110 22 34,92 person correlation yang dihubungkan
Tidak antara masing-masing variabel mempunyai
5 93-101 16 25,39
Baik tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi
Jumlah
Dari tabel di 63 100%
atas dapat diuraikan bahwa 9 yang signifika antara variabel yang di-
orang siswa atau (14,28%) dari jumlah hubungkan. Nilai pada correlation tabel
keseluruhan memiliki rentang skor antara tersebut adalah 0,368 ini dapat
129-137 berada pada kategori sangat baik, menggambarkan Koefisien Korelasi
7 orang siswa atau (11,11%) dari jumlah Product Moment ini dapat ditandai
keseluruhan memiliki rentang skor antara dengan**.
120-128 berada pada kategori baik, 9 Selain dengan menggunakan
orang siswa atau (14,28%) dari jumlah program SPSS 20 pengujian juga
keseluruhan memiliki rentang skor 111- dilakukan dengan pengolahan data korelasi
119 berada pada kategori cukup baik, 22 secara manual. Berikut merupakan
orang siswa atau (34,92%) dari jumlah pengolahan data yang dilakukan secara
keseluruhan memiliki rentang skor 102- manual dapat dilihat pada tabel di bawah
110 berada pada kategori kurang baik, dan ini:
16 orang siswa atau (25,39%) dari jumlah Tabel 6: Hasil Pengolahan Data Korelasi
keseluruhan memiliki rentang skor 9 Secara Manual Teman Sebaya Terhadap
berada pada kategori tidak baik. Kategori Konsep Diri Siswa Kelas VIII MTsN
Konsep Diri siswa dengan rata-rata 110,95 Lembah Gumanti Kabupaten Solok
berada pada rentang skor 111-119 dengan
kategori cukup baik.
3. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap
Konsep Diri Siswa Kelas VIII di
∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2

35
63 6798 6990 757,047 739,272 785,5
98

36
Hasil korelasi menggunakan SPSS Hasil dari analisis data menunjukkan
versi 20 dan hasil pengolahan korelasi bahwa diperoleh angka koefisien korelasi
secara manual diperoleh hasil yang (R) sebesar 0,368. Angka korelasi ini
sama.Dalam memberi interpretasi terhadap menunjukkan bahwa teman sebaya ber-
angka indeks korelasi product moment korelasi terhadap konsep diri siswa.
secara sederhana pada umumnya Artinya teman sebaya memiliki hubungan
dipergunakan pedoman sebagai berikut: terhadap perkembangan konsep diri siswa,
a) Skor rxy > rtabel maka Ha diterima da semakin baik hubungan seseorang dengan
H0 ditolak, artinya terdapat hubungan teman sebaya semakin baik konsep diri
yang signifikan antara teman sebaya yang dimiliki.
dan konsep diri siswa. Hasil analisis regresi diketahui
b) Skor rxy < rtabel maka Ha ditolak da H0 signifikan a sebesar 0,003 kecil dari taraf
diterima, artinya tidak terdapat signifikan 5% yaitu 0,05 dalam uji dua
hubungan yang signifikan antara ekor menjadi 0,025 . Maka (0,003 < 0,025)
teman sebaya dan konsep diri siswa. jadi H0 ditolak dan Ha diterima artinya
Interpretasi dengan menggunakan terdapat pengaruh signifikan variabel
tabel nilai “Y’ product moment dengan teman sebaya terhadap konsep diri.
mencari derajat bebas atau degree of Dengan koefesien determinasi atau R square
freedom (df) dengan rumus sebagai sebesar 0,135 atau 13,5%, hal ini menun-
berikut: jukkan bahwa persentase sumbangan
Df = N – 2 kontribusi teman sebaya terhadap konsep
Df = 63 – 2 = 61 diri sebesar 13,5%. Sedangkan sisanya
Setelah didapat hasil degree of 86,5% dikontribusikan oleh variabel lain
freedom, maka dilihat tabel korelasi “r” yang tidak dimasukkan kedalam penelitian
product moment sebagaimana yang ini
tercantum pada tabel di bawah ini: Setelah dilakukan analisis persamaan
Tabel 7: Nilai Signifikan “r” regresi antara variabel teman sebaya ter-
product moment” hadap konsep diri maka ditemukan
Taraf Signifikan
N perkiraan perubahan konsep diri siswa
5% 1%
40 0,304 0,393 adalah 131,37. Artinya bahwa bila nilai
45 0,288 0,372 teman sebaya bertambah 1 maka nilai
50 0,273 0,354 konsep diri akan bertambah 0,48, atau
60 0,250 0,325 setiap nilai teman sebaya bertambah 10
65 0,244 0,317
maka nilai konsep diri akan bertambah 4,8
70 0,232 0,302
dalam satu semester.
Berdasarkan tabel di atas untuk df =
Setelah di lakukan pengkajian
63 pada tabel signifikan5% = 0,244 dan
mendalam melalui proses analisis diatas,
1% = 0,317. Jika rxy > rtabel maka Ha
hipotesis penelitian maha Ho ditolak dan
diterima, sebaliknya jika rxy < rtabel maka Ha
Ha diterima dengan pernyataannya adalah
ditolak. Berdasarkan hasil pengolahan data
terdapat pengaruh yang positif signifikan
diperoleh hasil bahwa rxy 0,368 = lebih
antara teman sebaya terhadap konsep diri
besar dari rtabel signifikan untuk signifikan
siswa kelas VIII di MTsN Lembah
5% = 0,244 dan signifikan 1% 0,317, maka
Gumanti Kabupaten Solok.
artinya terdapat korelasi signifikan yang
E. DAFTAR PUSTAKA
positif antara teman sebaya dan konsep
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum.
diri siswa kelas VIII MTsN Lembah
Bandung.
Gumanti Kabupaten Solok dengan tingkat
Aliah B. Purwakania Hasan. 2000.
keeratan hubungan rendah.
Psikologi Perkembangan Islami.
Jakarta: PT Raja Grafindo.

37
Clara R. Pudjigjog Yanti. 1993. Konsep
Diri Dalam Pendidikan. Jakarta:
Arcan.
Conny R. Semiawan. 1999. Perkem-
bangan dan Belajar Peserta Didik.
Depdikbud: Etin Solihatin
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Elida Prayitno. 2002 Psikologi Perkem-
bangan Remaja. Padang,: Jurusan
BK UNP.
Elizabeth B. Hurlock. 2012. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.
Jakarta : Erlangga.
Jalaluddin Rakhmat. 2005. Psikologi
Komunikasi. Bandung,: PT. Remaja
Rosdakarya.
Machom Hardy. 1988. Psikologi Perkem-
bangan. Jakarta: Jurusan BK UNP.
Santrock. 2007. Psikologi Remaja. Edisi
11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sunaryo.2004.Psikologi untuk Kepera-
watan. Jakarta:Buku Kedokteran.
Wasty soemanto. 2006. Psikologi Pen-
didikan. Jakarta: Rineka Cipta.
William H.Fitts. 1971. The Self Concept
and Self Actualization. Los Angeles:
western corporation
Yusuf Purnomo dan Renita Mulyaning-
tyas. Bimbingan dan Konseling SMA
untuk Kelas X. Erlangga.

38

Anda mungkin juga menyukai