Anda di halaman 1dari 101

MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19


DI SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

SUCI EKA NURHASLINA


NIM 203180057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19
DI SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

SUCI EKA NURHASLINA


NIM 203180057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022

ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Sujud syukur kusembahkan kepadamu Ya Allah yang Maha Agung dan


Maha Tinggi dan Maha Adil dan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersasabar
dalam menjalani kehidupan ini. Sedih, bahagia, dan haru bertemu orang-orang
yang ku cintai.

Sholawat dan salam idola ku beliau Rasulullah SAW dan para keluarga,
sahabat yang mulia semoga karya ini dapat bermanfaat serta menjadi amal shaleh
bagiku serta menjadi suatu kebanggaan keluarga tercinta.

Kupersemabahkan karya sederhana ini Untuk Matahariku, belahan jiwaku,


bidadariku, penyemangatku ibundaku tercinta Ibu Deviana serta pahlawanku yang
telah mengajarkanku arti sebuah perjuangan, seorang pahlawan yang tak pernah
menampakkan keluh kesahnya, beliau penuh dengan kesabaran dan pengertian
yang luar biasa tetesan demi tetesan keringat beliau cucurkan namun tak ada
keluhan sedikitpun beliau yang memberikan segalanya untukku Ayahku tercinta
Ayah Harun.

Penulis persembahkan skripsi ini kepada orang-orang tercinta, yang telah


membantu penulis selama ini : Kepada Keluarga Besar terimakasih banyak telah
memberi semangat dan do’a untukku. Kepada sahabatku Terimakasih sudah
menjadi sahabat terbaikku. Kepada teman-teman seperjuanganku khususnya
rekan-rekan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2018 yang tak
tersebutkan satu persatu baik dari jurusan lain dan Universitas atau tempat kuliah
yang berbeda Terimakasih ku ucapkan.

vii
MOTTO

ِ ‫ون ِإلَ ًٰ ٰ َعلِ ِم ٱلْ َغ ْي‬


‫ب‬ َ ‫ىن ۖ َو َستُ َر ُّد‬َ ُ ‫ٱَّللُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُىلُ ۥه ُ َو ْٱل ُم ْؤ ِمن‬ ۟ ُ‫َوقُ ِل ٱ ْعمل‬
‫ىا فَ َسيَ َري ه‬ َ
َ ُ ‫َوٱل هش ٰهَ َد ِة فَيُنَبِّئ ُ ُكم بِ َمب ُكنتُ ْم تَ ْع َمل‬
‫ىن‬
“ Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul Nya serta orang orang
mukmin akan melihat pekerjaan mu itu dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah lalu diberitakan kepada Nya apa yang telah kamu
kerjakan”.
QS. At Taubah 105

viii
KATA PENGANTAR

ّ ‫بِس ِْم‬
ِ ‫ّللاِ الرهحْ َم ِه الر‬
‫هحي ِْم‬

Alhamdulillahirabbil ‘aalamin. Ucapan dan ungkapan syukur tiada


terhenti penulis haturkan atas anugerah Allah SWT. Shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad SAW. Rindu kami senantiasa mengiring setiap hembusan nafas
dan detak kehidupan kemuliaannya lebih utama dari pada manusia dan makhluk
lainnya, dialah manusia yang paling bertakwa dan paling taat akan perintah Allah.
Dengan rahmat Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan judul “Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro
Jambi’’. Namun demikian, diyakini bahwa tulisan ini masih jauh dari kata
sempurna. Disana sini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari segi
isi, maupun dari segi tulisan. Penulis juga banyak menemui hambatan dan cobaan,
namun penulis tetap berusaha menghadapi semuanya dengan ikhtiar dan tawakkal.
Saya menyadari bahwa di dalam skripsi ini banyak yang terdapat kekurangan,
maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
menyempurnakan skripsi ini agar menjadi lebih baik.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksud untuk melengkapi dari


keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai bentuk pertanggung jawaban
penulis menjadi mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta untuk
memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar strara satu (S1)
Pendidikan Agama Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan kekurangan


pemahaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa penulis temui dalam
penyusunan skripsi ini. Adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak telah
memberi sumbangan yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh
sebab itu, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut:

ix
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI selaku Wakil Rektor I Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku Wakil Rektor III Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Hj. Fadillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Prof. Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Dan
Kelembagaan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. Bapak Dr. Mahmud MY, M.Pd Selaku Ketua Prodi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI)
8. Ibu Uyun Nafiah MS, M.Pd Selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam (MPI)
9. Bapak Dr. Najmul Hayat M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I Yang telah
membantu dalam menyusun skripsi
10. Bapak Mukhlis, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II Yang Telah
Membantu Dalam Penyusunan Skripsi Ini.
11. Bapak dan Ibuk Dosen Yang Telah Memberikan Ilmunya Kepada Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi.
12. Bapak Dan Ibuk Karyawan Dan Karyawati Di Lingkungan Akademik
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin
Jambi.
13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 Manajemen Pendidikan Islam
(MPI), yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

x
Terima kasih atas segala kebaikan yang telah diberikan, semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah dan Ma’unahnya kepada
jita semua, Aamiin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
skripsi ini masih banyaj terdapat kekurangan, walaupun penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin membuat yang terbaik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati dan tangan terbuka, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membantu dari semua pihak agar dapat menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih
baik dalam berkarya. Semoga amal yang telah kita lakukan dijadikan amal yang
tiada putus pahalanya, dan bermanfaat untuk kita semua di dunia maupun akhirat.
Akhirnya, penulis berharap mudah-mudahan dalam penyusunan skripsi
yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya penulis sendiri pembaca
umumnya.

Jambi, Januari 2022


Penulis

Suci Eka Nurhaslina


NIM. 203180057

xi
ABSTRAK

Nama : Suci Eka Nurhaslina

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Judul :Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi


Belajar Siswa Selama Pendemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro
Jambi

Skripsi ini membahas tentang, Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan


motivasi belajar siswa selama pendemi di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sedangkan pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti
menemukan bahwa manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa, yang menyebabkan seluruh sistem pembelajaran di lembaga
pendidikan dialihkan kepada metode pembelajaran online atau dalam jaringan
(daring). Adanya gangguan dalam proses pembelajaran menyebabkan terjadinya
beberapa perubahan terhadap peserta didik yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap motivasi belajarnya. Adapun upaya yang di lakukan oleh kepala sekolah
SMA Negeri 1 Muaro Jambi dalam meningkatkan motivasi siswa ialah kepala
sekolah perlu melakukan kerja sama antara guru dan orang tua untuk mencapai
keberhasilan pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran selama pandemi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan belajar
pada masa pendemi ini adalah perlu kerja sama antara guru dan orang tua untuk
mencapai keberhasilan belajar siswa.

Kata Kunci : Motivasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi

xii
ABSTRACT

Name : Suci Eka Nurhaslina

Study Program : Management Of Islamic Education

Title :Participal management in increashing student motivation


during pendemi covid-19 period at SMA Negeri 1 Muaro
Jambi

This skirpsi discusses the management of the principal in increasing student


learning motivation during the pandemic period at SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
This research is a qualitative research with a case study method of the principal
in increasing student motivation, while data collection is carried out by
observation, interview, and documentation. Researchers found that principal
management in increasing student motivation, which causes the entire learning
system in educational institutions to be shifted to online learning methods or
online. The disruption in the learning process causes several changes to students
which in turn affect their learning motivation. As for the efforts made by the
principal of SMA Negeri 1 Muaro Jambi in increasing student motivation, the
principal needs to collaborate between teachers and parents to achieve learning
success and achieve learning objectives during the pandemic. The results of this
study indicate that to achieve a successful learning during this pandemic period,
it is necessary to cooperate between teachers and parents to achieve student
learning success.

Keywords: Student Motivation in the Pendemic Period

xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ii
NOTA DINAS ...........................................................................................................iii
PENGESAHAN ........................................................................................................v
PERNYATAAN ORISINALITAS ..........................................................................vi
PERSEMBAHAN .....................................................................................................vii
MOTTO ....................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix
ABSTRAK ................................................................................................................xii
ABSTRACK..............................................................................................................xiii
DAFTAR ISI .............................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Fokus Penelitian. ............................................................................................4
C. Rumusan Masalah ..........................................................................................5
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .....................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teoritik ...............................................................................................7
B. Studi Relevan .................................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.....................................................................36
B. Setting dan Subjek Penelitian.........................................................................36
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................................37
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................39
E. Teknik Analisis Data ......................................................................................40
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................41
G. Jadwal Penelitian............................................................................................42

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN


A. Temuan Umum...............................................................................................44
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ..................................................................58

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................68
B. Saran Saran.....................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................70
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan manajemen kepala sekolah, baik yang konvensional


maupun yang menggunakan pendekatan berbasis sekolah akan dapat
berhasil dan berjalan dengan baik. Kepala sekolah harus mampu menjadi
manajer yang efesien dan pimpinan yang efektif, dia harus mencerminkan
tampilan kepala sekolah yang sejati yaitu memiliki kemampuan
manajemen dan dapat menampilkan sifat dan sikap sebagai kepala sekolah
istilah kepala sekolah bermakna segala seluk beluk yang berkaitan dengan
tugas kepala sekolah, khusus dan sebagainya. Fungsi manajemen
merupakan roda gigi dalam menjalankan fungsi subtantif, interaksi sinergi
keduanya melahirkan sosok perilaku kepala sekolah yang ideal, yaitu
mampu membawa organisasi sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. (Sudarwan Danim,Suparno, 2019:hlm12)
Kepala sekolah mempunyai kedudukan dan kinerja yang terarah
dan menginspirasi bawahannya untuk berusaha mempersiapkan diri
dengan baik, efektif dan efisien. Sebagai penggerak dan mengelola,
mengatur pelaksanaan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas,
serta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dari kepala sekolah.
Lingkungan sekolah juga menuntut agar kepala sekolah siap
berkomunikasi dengan pendidik dan siswa serta siap menggalang
partisipasi masyarakat. (Wahjosumidjo 2002:83).
Tugas kepala sekolah sebagai manajer adalah memberikan
pengarahan pada kinerja guru. Penilaian sangat penting mengingat
kinerjanya sebagai alat fitur psikologis bagi pendidikan. Pelaksanaan
pembinaan dan motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah dapat
berdampak pada kinerja guru dalam kualitas pengajaran. Namun jika guru
tidak senang dengan motivasi kepala sekolah, maka guru dalam
menjalankannya kurang bergairah, sehingga hal ini menyebabkan kinerja

1
2

terhambat atau menurun. berdasarkan hal tersebut, menurut (Mulyasa,


2005, hlm. 95).
Mengingat pentingnya motivasi belajar siswa untuk mendongkrak
pembelajaran yang menyenangkan, nyaman dan intelektual. untuk
mendongkrak kinerja akademik,baik di sekolah, komunikasi sosial guru
harus dipikirkan agar menumbuhkan motivasi berprestasi. Seharusnya
perlu untuk menerapkan dan menanamkan nilai-nilai ciri psikologis dalam
dunia pendidikan dewasa ini agar bisa lepas dari arus globalisasi ala barat
yang merusak perangai motivasi mahasiswa, apa lagi selama pandemi saat
ini? perlu banyak motivasi agar tercipta semangat belajar Siswa SMA
Negeri 1 Muaro Jambi. Bukan sekedar prestasi Kemampuan yang
profesional adalah yang menjadi sasaran, tercapainya kelulusan atau
keberhasilan.
Motivasi belajar mengandung upaya untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran, khususnya memahami jalinan dan mengembangkan
pembelajaran. Selain itu, motivasi belajar bisa menjadi dorongan yang
membuat seseorang ingin tahu tentang belajar sehingga mereka akan
belajar tanpa henti. Hal ini sering sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh (Alsa, 2010) bahwa jika motif menjadi aktif, maka gerakan seolah-
olah mengadakan kegiatan untuk mewujudkan tujuan yang sejalan dengan
motif tersebut.
Munculnya gerakan untuk melakukan aktivitas tersebut
dimunculkan sebagai pemandu dan pemelihara perilaku ciri psikologis.
Motivasi (Ormrod, 2008) sebagai sesuatu yang memberi energi yang
bergerak menempatkan mereka pada arah yang terikat dan membuat
mereka tetap bergerak. Munculnya pandemi COVID-19 telah membawa
perubahan besar bagi dunia, termasuk Indonesia. Terungkapnya virus
corona itulah penjelasan angka kematian terbaik untuk saat ini. Banyak
negara telah memberlakukan social distancing (pembatasan social
distancing) yang dirancang untuk mengurangi interaksi antar individu
3

dalam masyarakat luas, di mana pun orang dapat terinfeksi namun belum
diketahui agar tidak terisolasi.
Dampak COVID-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia
menolak, menjatuhkan kurs satuan moneter Indonesia, meningkatkan nilai
produk, khususnya alat kesehatan. Penanggulangan ekstrem seperti
lockdown suatu daerah dan bahkan suatu negara pun dilakukan sebagai
upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit . Menurut Hongyue dan
Rajib Ginting, dampak pandemi terhadap ekonomi, sosial, keamanan, dan
politik dapat berdampak pada kondisi psikologis dan perubahan aktivitas
yang sifatnya lebih luas dalam jangka panjang.
Keadaan ini tidak bisa dilaksanakan karena adanya imbauan
pemerintah untuk physical distancing untuk menghentikan penyebaran
virus Covid-19. Belajar dari rumah tentunya sangat berbeda dengan
kegiatan belajar di kelas, selain dengan adanya perangkat pembelajaran,
kegiatan belajar ditunjang dengan media pembelajaran sehingga
memudahkan siswa dalam memahami materi-materi. Menurut Indriana
(2011:15) media pembelajaran dimaksudkan sebagai salah satu alat
komunikasi dalam metode pembelajaran, demikian pula di dalam metode
pembelajaran.
Pembelajaran online menghubungkan peserta didik (siswa) dengan
sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara
fisik terpisah atau mungkin berjauhan namun akan saling berkomunikasi,
berinteraksi/berkolaborasi (langsung/sinkron dan tidak langsung/asinkron).
Salah satu aplikasi gratis dan populer yang diterapkan adalah aplikasi
ruang Google, .Namun dalam pembelajaran online, siswa akan berkurang
keaktifannya dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga
dapat mengakibatkan pembelajaran yang membosankan.
Dengan pilihan untuk menghilangkan pembelajaran tatap
muka,siswa belajar melalui online. Mempelajari pelajaran malalui sistem
secara online ini biasanya menyebabkan banyak masalah dan juga
menyebabkan stres fisik dan mental untuk anak, guru, dan bahkan orang
4

tua. Sehingga sulit untuk dibentuk. tolak ukur tindakan pembelajaran yang
sama. dengan situasi pandemi COVID-19 yang melanda saat ini, biasanya
ada banyak cara yang harus dilakukan oleh guru sehingga pelajaran yang
belum selesai secara terukur disampaikan oleh guru dapat teratasi, secara
khusus guru mengganti dengan memberikan tugas kepada siswa siswi atau
dalam gaya tugas alternatif yang terkait dengan materi topik. Di sana kita
semua tahu seseorang siswa akan mencapai belajar, jika dalam dirinya ada
keinginan untuk belajar. ini bisa menjadi prinsip dan hukum utama dalam
kegiatan instruksional dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk
diberitahu ini dinamakan "motivasi".
Seperti yang dijelaskan oleh wali kelas SMA Negeri 1 Muaro
Jambi kelas 3 Tahun Ajaran 2020/2021 bahwa beberapa siswa kelas tiga
memiliki prestasi nilai rendah, nilai cek atau ujian di bawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) gara-gara itu anak-anak malas sekali
mengikuti pelajaran di sekolah atau via zoom, lebih suka bermain gadget
dari pada belajar, dan tidak ada niat atau ingin diberitahu. selain itu,
motivasi belajar juga merupakan pendorong untuk bertindak pembelajaran
dengan tujuan yang diharapkan akan tercapai. masalah itu terjadi pada
siswa pada tahun ajaran 2020/2021 yang menunjukkan ciri-ciri motivasi
belajar yang buruk. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti judul
tersebut. Semangat belajar akan dimiliki dengan meningkatkan motivasi
untuk mencari tahu. Motivasi belajar dapat berupa aktuasi atau dorongan
yang menimbulkan rasa ingin tahu seseorang untuk belajar sehingga
mereka akan belajar tanpa henti. Motivasi yang rendah akan menyebabkan
rendahnya keberhasilan belajar sehingga akan mengurangi tindakan siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih untuk mengangkat judul
“Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Belajar siswa
selama Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi”.
B. Fokus penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, agar permasalahan ini tidak
meluas maka dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskan batasan
5

permasalahannya. Dalam penelitian ini manajemen kepala sekolah dalam


meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi, maka objeknya difokuskan pada Manajemen
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro
Jambi?
2. Apa kendala-kendala manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1
Muaro Jambi?
3. Bagaimana upaya-upaya manajemen kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui manajemen kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala manajemen kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi
covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
c. Untuk mengetahui upaya-upaya manajemen kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19
Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat secara
teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran di bidang pendidikan khususnya tentang Manajemen
6

Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa


Selama Pandemi Covid-19.
b. Kegunaan Secara Praktis
1. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting dalam
pembuatan kebijakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
selama pandemi.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan
atau masukan sekaligus sebagai bahan pertimbangan bagi
pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha
membantu problem yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang
pengajaran dan penelitian, dan sebagai kontribusi nyata bagi dunia
pendidikan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritik
1. Manajemen
a. konsep dasar manajemen
Istilah manajemen dalam suatu organisasi mulai dikenal. Tidak hanya
di dalam organisasi, keberadaan manajemen telah diberlakukan secara
bersama-sama. Manajemen dalam organisasi sangat diperlukan,karena
keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan ditentukan oleh manajer
Organisasi ,mengelola sebuah organisasi. Dalam mencapai sebuah tujuan
sumber daya yang diperlukan di dalam organisasi. Pengelolaan adalah
usaha atau kegiatan dari 2 individu atau tambahan untuk mencapai suatu
tujuan organisasi secara efektif dan cepat, dan menggunakan aktivitas
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan struktur.Salah satu pemikir
manajemen yang modis, (Henry Fayol 1841-1925), seorang pria Prancis,
adalah yang pertama menjelaskan sistematis berbagai aspek informasi
manajemen dengan menghubungkan fungsi.
Organisasi yang dimaksud adalah perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian dan manajemen fungsional atau
manajemen umum. Koontz (1986) definisi, manajemen adalah bahwa
metode merancang, mengatur, memimpin, dan mengelola kegiatan anggota
dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan struktur yang ditentukan.
sebenarnya yang dimaksud dengan metode adalah melakukan suatu hal
dengan pendekatan tenaga, keahlian, peralatan, dana,informasi, dan
teknologi. (Oding Supriadi, 2017 hlm 2)
Menurut Tery, manajemen bisa menjadi metode yang rumit untuk
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan menggunakan sumber daya
manusia yang alternatif (Siti Farikhah, 2015 hlm.2). Menurut Robbin, dkk
menyatakan bahwa manajemen adalah metode untuk mendapatkan sesuatu

7
8

yang dilakukan dengan efektif dan efisien (Bob Foster dan Iwan Sidharta,
2019:7) Menurut Ricky W. gryphon mendefinisikan manajemen sebagai:
metode merancang, mengatur, mengimplementasikan, dan mengendalikan
sumber daya untuk mencapai tujuan (goals) secara efektif dan efisien
(Sukamadi, 2017:23).Dari sekian banyak definisi manajemen menurut para
ahli, dapat menyimpulkan bahwa manajemen adalah kegiatan yang harus
diselesaikan melalui orang melalui proses merancang, mengatur,pengrakan
dan pengawasan agar tujuannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
b. Fungsi dan Prinsip Manajemen
Dari berbagai kegiatan manajemen, tidak pernah lepas dari fungsi
manajemen. Berikut ini adalah sebagian besar fungsi manajemen menurut:
George R. Tery dalam terjemahan Winardi (Haris Nurdiansyah dan Robbi
saepul Rahma, 2019 hlm 9) memperkenalkan istilah POAC, yaitu:
1) Planning (Perencanaan)
Termasuk metode mengatur atau mengelola untuk mencapai tujuan,
apalagi karena penyusunan rencana untuk menyelaraskan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
2) Organizing (Pengorganisasian)
Merancang pekerjaan untuk mencapai tujuan struktur, melalui proses
pembuatan struktur struktur organisasi.
3) Penggerakan (Actuating)
Adalah tindakan mengimplementasikan susunan yang dibuat.
Implementasi dicairkan setelah kinerja desain matang dibuat.
Implementasi dalam manajemen yang lebih efektif disebut sebagai
pelaksanaan program.
4) Pengendalian (controling)
Proses mengamati, mengevaluasi, dan membuat penyempurnaan jika
ada kegiatan dalam metode pencapaian tujuan ada hambatan atau
kegagalan.
9

Prinsip Manajemen menunjukkan bahwa harapan keberadaan itulah


prinsip dasar pikiran orang bertindak dan seterusnya. Dagobert D. Runes
,menafsirkannya Eksistensi yang sifatnya sesuatu.Sebuah prinsip
digariskan sebagai pernyataan dasar atau kebenaran yang memandu arah
pikiran atau tindakan. Prinsip- prinsip-prinsip manajemen yang bertujuan
untuk menyederhanakan pekerjaan pengelolaan.

Dalam membangun, membentuk prinsip manajemen untuk


organisasi Saint George Terry mengungkapkan bahwa perlu untuk
berkonsentrasi pada karakteristik prinsip sendiri, antara lain: aktif, relevan,
dan konsisten. Demikian prinsip-prinsip manajemen sebagai dasar atau
harga yang merupakan inti dari keberhasilan suatu manajemen. Akibatnya
jika suatu manajemen tidak memiliki prinsip maka akan sulit diwujudkan
visi, misi, dan tujuan sebuah perusahaan (Haris Nurdiansyah and Robbi
Saepul Rahman, 2019 :hlm 21).

2. Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah tenaga professional yang dipercayakan
dengan tugas dan tanggung jawab untuk mengarahkan untuk memimipin
sekolah tempat diselengarakan pengajaran dan pembelajaran. Kepala
sekolah adalah "pemimpin sekolah atau lembaga di mana tempat untuk
menerima dan memberikan pelajaran". dalam hal ini kepala sekolah
adalah tenaga fungsional guru yang memiliki tujuan yang diberi tugas
untuk memimpin sekolah di suatu tempat proses metode belajar-
mengajar, tempat interaksi guru dan siswa (Wahjosumidjo, 2002, hlm.
83).
Tugas kepala sekolah sebagai manajer adalah memberikan
bimbingan terhadap kinerja guru. Penilaian sangat penting mengingat
kinerjanya sebagai alat fitur bagi sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan
motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah untuk dapat mengontrol
kinerja guru dalam kualitas pengajaran. Kepala sekolah dalam
10

memotivasi sekolah dapat berdampak pada kinerja guru. Guru yang puas
dengan pemberian motivasi kepala sekolah maka dia akan berkerja serius
sehinga kinerja meningkat. Tetapi jika guru kurang puas dengan
pemberian motivasi kepala sekolah, maka guru dalam bekerja kurang
bergairah,sehinga hal ini berakibat kinerja menurun. Berdasarkan dengan
hal tersebut,menurut (Mulyasa, 2005 hlm 95). dalam mendorong visi
menjadi aksi perlu ada tujuh peran utama kepala sekolah yaitu:
a) Kepala Sekolah sebagai educator
Kepala sekolah sebagai pembina harus memiliki strategi yang
tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan sekolah.
Bahwa memahami tidak cukup dengan berpegang pada konotasi-
konotasi yang terkandung dalam definisi pendidik, namun harus
mempelajari hubungannya dengan makna pendidik yang mana.
pendidikan, dan cara strategi itu dilaksanakan.
Untuk itu, kepala sekolah hendaknya berupaya menanamkan,
memajukan, dan meningkatkan minimal empat jenis nilai, yaitu
pengembangan mental, moral, fisik, dan kreativitas. (Mulyasa, 2005,
hlm.99) sebagai pemimpin, kepala sekolah harus selalu
meningkatkan standar pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Masalah keahlian kepala sekolah dapat sangat berpengaruh terhadap
guru dalam menyelesaikan tugasnya.
b) Kepala Sekolah sebagai Manajer
Manajemen pada hakikatnya adalah suatu cara untuk
merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, memimpin dan
mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dengan tetap
memanfaatkan semua sumber daya struktur untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan. karena semua manajer dengan ketangkasan
dan keterampilan yang dimiliki mengusahankan dan
menggunakannya sebagai kegiatan untuk mewujudkan suatu tujuan.
Kepala sekolah dalam melakukan tugasnya sebagai manajer harus
memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan guru melalui
11

kooperatif atau kerjasama. Memberi kesempatan bagi guru untuk


meningkatkan profesi mereka, dan mendorong keterlibatan guru
dalam berbagai kegiatan yang mendukung program sekolah.
c) Kepala Sekolah sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan kegiatan pengelolaan administrasiyang
bersifat pencatatan, menyusun, dan mendokumentasikan semua
program sekolah. Meski hanya didukung, setidaknya kepala sekolah
harus memiliki keleluasaan dalam mengelola program, mengelola
administrasi kesiswaan, mengelola administrasi kepegawaian,
mengelola administrasi sarana prasarana, mengelola administrasi
kesiapan, dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan-kegiatan
tersebut harus dialokasikan secara efektif dan efisien sehingga dapat
mendukung produktivitas sekolah.
d) Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Kegiatan utama pendidikan untuk memahami tujuannya adalah
kegiatan pembelajaran sehingga semua kegiatan struktur organisasi
sekolah menghasilkan tercapainya pembelajaran yang efisien dan
efektif. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah
sebagai supervisor, khususnya mengawasi pekerjaan yang diberikan
oleh tenaga kependidikan. Menurut (Mulyasa, 2005, hlm. 111)
sesuai dengan Sergiovani dan Strarrat bahwa supervisi dapat menjadi
metode yang dirancang khusus untuk membantu akademisi dan
supervisor dalam menemukan tugas sehari-hari di antaranya
sehingga mereka akan menggunakan data dan bakat mereka untuk
menyediakan layanan yang lebih tinggi. Kepada orang tua, peserta
didik dan guru sebagai upaya untuk menciptakan komunitas belajar
yang baik.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan
keleluasaan untuk mengembangkan dan melaksanakan program
supervisi keendididikan dan keuntungan dari hasil. Kepala sekolah
12

sebagai supervisor dapat dilakukan dengan berbagai cara, juga


melalui diskusi kelompok, kunjungan kategori, pembicaraan
individu, dan simulasi pembelajaran.
e) Kepala Sekolah sebagai leader
Kepala sekolah sebagai pelopor harus memiliki karakter khusus
yang mencangkup, keterampilan dasar, kepribdian, keahlian dan data
yang terampil, serta pengetahuan pengawasan dan administrasi.
Kemampuan yang harus dipenuhi kepala sekolah sebagai leader
terlihat dari kepribadian , dan tenaga kependidikan. (Mulyasa, 2005,
hlm. 115).
f) Kepala Sekolah sebagai innovator
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara ia
melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,
rasional dan objektif, pragamatis, keteladanan, disiplin, dan
fleksibel. Kepala sekolah sebagai innovator harus mampu
mencari,menentukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di
sekolah. Missal membuat gagasan baru seperti pembenahan
lingkungan dan suasana tempat bekerja.
g) Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk memberiakan motivasi kepada
guru dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini
dapat ditumbuhkan melalui berberapa hal yaitu pengaturan
lingkungan fisik,pengaturan suasana kerja, kedisplinan, dorongan,
penghargaan, dan pengembangan pusat sumber belajar.
(Mulyasa,2005:hlm.120).
Kepala sekolah harus mampu membakitkan motivasi guru agar
dapat melaksanakan tugas secara maksimal. Pengaturan linkungan
fisik tersebut antara lain mencakup ruang kerja yang kondusif, ruang
belajar, ruang perpustakaan, ruang laboraturium serta mengatur
linkungan kerja sekolah yang menyenangkan. Suasana kerja yang
13

menyenangkan juga akan membakitkan kinerja guru. Kepala sekolah


harus mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan
guru, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan
menyenangkan.
Selanjutnya tentang kedisplinan, kepala sekolah harus men
anamkan sikap disiplin kepada semua bawahannya. Melalui
kedisplinan ini diharapkan dapat tercapai tujuan sekolah secara
efektif dan efisien. Kepala sekolah juga harus brusaha bersikap adil
dan bijaksana dalam pemberian reward atau penghargaan sebagai
bentuk motivasi untuk meningkatkan kinerja guru. Seiring
berkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan kepala sekolah
diharapkan cepat merespon untuk membenahi dan mengembangkan
sumber belajar agar proses kegiatan belajar mengajar tidak
membosankan.
b. Fungsi Kepala Sekolah
Dalam E. Mulyasa (2005) kepala sokolah harus mampu
menggerakkan sumber daya sekolah , khususnya guru sebagai
perencana dan penegevaluasi program sekolah, mengembangkan
program studi dan pembelajaran, memberikan sarana dan prasarana,
mengelola administrasi dan bahkan dalam menciptakan iklim
sekolah yang berkontribusi. .
Seorang kepala sekolah diperlukan untuk memiliki keterampilan
manajemen dan kepemimpinan yang kokoh untuk dapat mengambil
pilihan dan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kualitas
sekolah. kepemimpinan yang cerdas memiliki keterampilan teknis
yang tinggi dan sifat kepribadian yang unggul. Keberhasilan seorang
pemimpin akan diukur melalui atribut dan hasil. Selain itu, dengan
melihat dampak dari kesejahteraan fisik dan rohani bawahannya, di
samping semua atau semua prestasi yang dicapai.
Secara ringkas, fungsi kepemimpinan meliputi: membimbing,
megarahkan, menuntun, membangun, memberi motivasi kerja,
14

menggerakkan organisasi, membangun jaringan komunikasi yang


cerdas, memberikan pengarahan/pengawasan yang efektif dan
efisien, dan membawa pengikut ke sasaran yang ditentukan, sesuai
dengan ketentuan dalam merancang perencanaan . Dalam Djunaidi
(2017: 99-105) fungsi kepala sekolah meliputi pendidik, manajer,
direktur, supervisor, pemimpin, inovator, motivator, dan mediator.
c. Karakter dan Peran Kepala Sekolah
Dalam Kartini Kartono (2004) kemampuan seorang pemimpin
membutuhkan berbagai kualitas yang baik dan dapat diterima.
Karakter pemimpin harus diterapkan dan dibenahi sejak awal dalam
penerapan kepemimpinan pada waktu dan skenario yang tepat.
Menurut Saint George R. Terry, ada 10 kualitas pemimpin yang
unggul, yaitu:
a) Kekuatan, kekuatan fisik dan rohani adalah kebutuhan dasar bagi
para pemimpin yang harus bekerja lama dan melelahkan pada
waktu yang lama dan tidak teratur dan dalam hal-hal yang tidak
pasti.
b) Stabilitas emosi, pemimpin yang cerdas memiliki emosi yang
stabil. ini menyiratkan bahwa dia tidak mudah marah, sedih dan
tidak meledak dalm menunjukkan emosionalnya.
c) Pengetahuan tentang insani, salah satu tugas paling utama seorang
pemimpin adalah mendorong dan mengembangkan seluruh
kemampuan dan potensi bawahannya untuk dapat maju bersama
dan menikmati kemakmuran.
d) Kejujuran, seorang pemimpin yang jujur harus memiliki hati
nurani yang tinggi yaitu jujur terhadap dirinya sendiri dan orang
lain.
e) Obyektif, pemikiran pemimpin harus didukung dari hati nurani
yang bersih, agar objektif.
f) Dorongan, kebutuhan, dan keinginan pribadi untuk menjadi yang
terdepan harus muncul dari diri sendiri. Dukungan eksternal dapat
15

memperkuat kebutuhan sendiri untuk menyediakan layanan dan


mengabdikan diri untuk kepentingan banyak orang.
g) Keterampilan komunikasi, pemimpin diharapkan terampil dalam
menulis dan berbicara, hanya menangkap maksud orang lain,
cepat menangkap inti dari pernyataan mudah memahami maksud
dari anggotanya.
h) Kemampuan mengajari, seorang pemimpin yang jujur juga
diharapkan menjadi guru yang jujur.
i) Keterampilan sosial, pemimpin diharapkan memiliki kekuatan
untuk mengelola orang, sehingga mereka mengembangkan
keterampilan dan potensi mereka.
j) Keterampilan teknis dan keterampilan kontrol sosial, pemimpin
harus memiliki satu atau banyak keterampilan teknis yang pasti.
juga memiliki keterampilan kontrol sosial untuk mengatur,
mengelola, menganalisis sesuatu, membuat pilihan, mengarahkan,
mengelola, dan memperbaiki sesuatu.

Untuk menciptakan semangat kerja guru dan pekerja,


dibutuhkan kepemimpinan seseorang yang berjiwa besar. Dari 10
sifat pemimpin yang unggul, ada beberapa sifat kepala sekolah dalam
perannya sebagai pemimpin, yaitu:

a) Lebih banyak arahan daripada menyuruh dan memaksa


b) Bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya dan tidak
mendukung keputusan atau sebagai penguasa.
c) Menanamkan kepercayaan kepda guru-guru dan setiap karyawan,
tidak mengecilkan hati
d) Menunjukkan cara untuk melakukan satu hal daripada
menunjukkan bahwa dia sadar akan satu hal
e) Membuat suasana menjadi harmonis, bukan suasana yang
menjenuhkan
f) Bersifat memperbaiki kesalahan dan bukan menyalahkan
16

g) Bekerja tanpa beban dengan penuh keikhlasan dan tidak segan-


segan
h) Mampu mengarahkan orang lain saat tidak merasa diperintahkan
i) Dan mencoba untuk mencapai tujuan sekolah

Kepala sekolah dan tenaga kependidikan profesional harus tetap


merintis demi kemajuan sekolah. Sekkolah yang efektif adalah
sekolah yang memiliki profil yang kuat, mandiri, inovatif dan
menyediakan iklim yang berkontribusi untuk mengembangkan sikap
fitur penting, artistik dan psikologis. Gagasan tanggung jawab yang
kokoh kepada peserta didik dan guru melalui acara pelayanan yang
berkualitas.

Pengelolaan pendidikan dengan menjadikan suasana


pembelajaran yang berkontribusi properti bisa menjadi komitmen
dalam memenuhi janji sebagai pemimpin pendidikan.Kepala sekolah
yang memimpin tanpa ilmu pendidikan dan sehanya memodalkan
memiliki kekuasaan dapat mematikan kekuasaan dan otonomi guru
dan peserta didik. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian terhadap
kepemimpinan kepala sekolah. Penilaian berkelanjutan terhadap
kinerja kepemimpinan merupakan hal yang mendesak, sehingga
menjadi landasan bagi upaya peningkatan program, prosedur dan
upaya pencapaian tujuan.Dengan demikian efektivitas kinerja semua
subsistem sekolah akan ditentukan dan juga kualitas pembelajaran
akan meningkat, sehingga standar pendidikan akan meningkat (Siti
Farikhah dan Wahyudhiana, 2015: 200-207).

3. Manajemen Kepala Sekolah


Pelaksanaan manajemen sekolah yang menggunakan pendekatan
berbasis sekolah akan dilakukan sendiri dan berjalan dengan baik.
Apabila didukung oleh kepimpinan kepala sekolah yang secara
fungsional mampu menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan tugas,
17

wewenang dan tanggung jawabnya. Ia dituntut untuk dapat


mensinergikan seluruh bagian dan potensi sekolah serta lingkungan yang
erat sehingga membentuk kerjasama untuk memajukan sekolah.
Kepala sekolah harus mampu menjadi manajer yang efesien dan
pemimpin yang efektif. Dia harus meniru penampilan kepala sekolah
yang sebenarnya, terutama memiliki keterampilan manajemen dan
memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap dan sifat seorang kepala
sekolah. Istilah kepala sekolah berarti segala seluk beluk yang
berhubungan dengan tugas kepala sekolah. Perilaku kepala sekolah
tercermin dalam kriteria interaksi antara fungsi-fungsi manajemen
organisasi(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan
dominan, serta analisis dan pelaporan) dengan fungsi substantif,
khususnya pengarahan,ketenangan, keuangan, fasilitas, promosi, layanan
khusus dan seterusnya.
Fungsi organik manajemen mungkin menjadi roda penggerak
dalam mempengaruhi fungsi-fungsi substantif. Interaksi sinergis
keduanya melahirkan sosok perilaku pendidik yang sempurna, yaitu
mampu mentransfer sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan
cepat.Kegagalan kepala sekolah dalam membentuk kondisi pembelajaran
yang efektif dan efesien dapat berdampak pada standar prestasi dan juga
jalan ke depan bagi siswa. Seluruh kegiatan sekolah membutuhkan
arahan dan pengerakkan dari kepala sekolah dalam upaya mengapresiasi
metode pembelajaran yang baik. (Sudarwan Danim Suparno, 2019:12).
Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memelihara dan
memotivasi para kegiatan karyawan pendidikan, pesetra didik ,pengajar
mampu menjalankan ketentuan dan peraturan yang berlaku di lingkungan
sekolah. manajemen kepala sekolah bertanggung jawab yang lebih tinggi
dari menunjukkan peran kepala sekolah secara keseluruhan. Ia harus
mengupayakan orientasi kerja, struktur, dan budaya sekolah yang unit-
unit sekolah mengarah pada kepentingan para peserta didik . Antara guru
dan kepala sekolah harus bekerja sama dalam membahas semua rencana,
18

serta menetapkan program studi di sekolah yang dipandu oleh program


studi inti. Kepala sekolah, yang dibantu oleh perwakilan dan tenaga
pengajar, selalu berusaha untuk membentuk dan memelihara suasana
kondusif di samping memvalidasi karakteristik dan metode belajar-
mengajar yang baik.
Kepala sekolah dibutuhkan untuk dapat berperan sebagai pemimpin
yang berpengetahuan. Ciri-ciri kepala sekolah yang berilmu adalah
menguasai pekerjaannya dengan baik di luar ciri khas personel alternatif
dalam sekolah, dan memiliki komitmen etik yang tinggi untuk
menambahnya sesuai dengan kode etik keahliannya. Menurut
Wahjosumidjo, sekolah swadaya unit area sekolah yang memiliki
pimpinan swadaya. kepemimpinan sekolah yang cerdas dapat
menghasilkan budaya sekolah yang dibuat sendiri yang mendorong
pendidikan untuk menjadi sosok yang berdedikasi dan siswa belajar di
sekolah tanpa paksaan. Dengan kata lain, Wahjosumdjo mengemukakan
pentingnya pimpinan sekolah dan kepala sekolah memiliki harapan yang
tinggi terhadap pendidikan dan siswa.
Peranan pimpinan dalam mengerakkan organisasi sangat
menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinya.
Bnayak factor yang mempengaruhi keberhasilan seorang pimpinan dalam
mengelola organisasi pertama, akseotasi atau penerimaan kelompoknya.
kedua, kapabilitas atau kemapuan kepribadiannya. Ketiga, kemampuan
dan mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan bersama. Keempat, kemampuan dan penguasaan
pengetahuan dibidang manajemen sekolah. (Sudarwan Danim
Dr.suparno,2019:hlm 15).
a) Pengertian Manajemen Kepala Sekolah
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti
mengurus ,mengatur, melaksanakan , dan mengelola. Sedangkan
menurut istilah, manajemen didefinisikan dengan pengertian yang
berbeda-beda Pertama, manajemen adalah melakukan pengelolaan
19

sumber daya yang dimiliki oleh sekolah/organisasi yang diantaranya


adalah manusia,uang,metode,material,mesin dan pemasaran yang
dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses (Rohiat, 2010:140).
Kedua griffin mendefinisikan meanajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, penggorganisasian, penggerakkan. dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan prencanaan .sementara efisien berarti bahawa tugas yang ada
dilksanakan secara benar,terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
Efektif merujuk pada tujuan hasil guna, sedangkan efisien merujuk
pada daya guna , cara,dan lamanya suatu proses mencapai tujuan
tersebut.
Kepala sekolah memiliki kedudukan dan fungsi mengarahkan
dan mendorong bawahannya untuk mengerjakan tugas di sekolah
dengan baik, efektif dan efisien. Sebagai penggerak, dan pembuat
perencanaan, mengatur pelaksanaan, mengendalikan dan mengawasi
pelaksanaan tugas-tugas, serta menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan dari kepala sekolah. Lingkungan sekolah juga menuntut agar
kepala sekolah mampu berkomunikasi dengan tenaga pendidik dan
peserta didik serta mampu memobilisasi partisipasi masyarakat.
Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa kepala sekolah adalah
seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
4. Motivasi
1. Konsep Tentang Motivasi
a. Definisi motivasi
Secara etimologis, kata motivasi memiliki 2 arti, yaitu sebagai
berikut: “(1) Dorongan yang timbul dalam secara sadar atau tidak
sadar untuk menuntut suatu tindakan dengan tujuan tertentu; (2)
Usaha-usaha yang akan menyebabkan seseorang atau sekelompok
20

orang tertentu terpengaruh untuk mencoba melakukan sesuatu


karena mereka perlu mencapai tujuan yang diinginkan atau
mendapatkan kepuasan atas tindakan mereka.” (Sugiyono, 2013,
hlm. 930). Menurut Robbin motivasi mengacu pada proses upaya
kepribadian seseorang diberi energi, diarahkan, dan dipertahankan
untuk mewujudkan suatu tujuan. Definisi ini memiliki 3 elemen
kunci: energi, arah, dan ketekunan.
Memotivasi kinerja pekerja ke tingkat yang lebih tinggi adalah
perhatian struktur organisasi dan manajer harus secara teratur
mendapatkan cara untuk mencoba melakukannya. Istilah motivasi
digunakan dalam teori manajemen untuk menjelaskan kekuatan
dalam diri orang-orang yang mempertimbangkan tingkat, arah, dan
ketekunan upaya yang dilakukan ditempat kerja. Orang yang
sangat bersemangat dapat mengarahkan segalanya dalam
pekerjaan: orang yang tidak diinginkan dapat menghasilkan hasil
yang berbeda, santai di tempat kerja, tidak bersemangat, dan
bahkan cenderung tidak serius dalam menyelesaikan pekerjaannya.
b. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
tingkat asosiasi dalam diri seseorang untuk dapat bertindak
sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi dapat
berupa keinginan, dorongan, dan keinginan seseorang untuk dapat
melakukan aktivitas terikat.
Motivasi belajar mengandung upaya untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran, khususnya memahami jalinan dan mengembangkan
pembelajaran. Selain itu, motivasi belajar dapat menjadi pendorong
yang membuat seseorang ingin tahu tentang belajar sehingga
mereka akan belajar tanpa henti. Motivasi belajar yang rendah akan
berdampak negatif bagi siswa. Motivasi belajar yang rendah akan
menyebabkan rendahnya keberhasilan belajar sehingga akan
mengurangi tindakan belajar murid. motivasi belajar pada siswa
21

sangat berbeda satu sama lain, ada siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi dan ada siswa yang memiliki motivasi belajar
yang rendah.
Seseorang melakukan suatu didorong oleh aktivitas yang
berasal dari dalam dirinya yang menjadi dorongan untuk berbuat.
Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk mencoba suatu hal
disebut motif. Soreson mengemukakan motivasi merupakan unit
area pikiran atau perasaan yang berfungsi sebagai dorongan yang
memiliki fasilitas untuk mendorong seseorang untuk mencoba
mengikat tindakan dan bukan tindakan alternatif pada waktu
tertentu.
Tindakan yang awalnya tidak disengaja akan berubah menjadi
tindakan yang sengaja. misalnya, jari seseorang disentuh oleh
perapian. Secara refleks, dia bisa menarik jari, tindakan ini diduga
sebagai tindakan refleks, karena itu terjadi secara mekanis. Apalagi
jika orang tersebut merasakan sakit (karena jarinya terkena api),
maka orang tersebut dapat mencari obat untuk menyembuhkannya.
Perbuatan mencari obat ini tergolong perbuatan bernoda. Hal ini
sering sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh (Alsa, 2010)
bahwa jika motif menjadi aktif, maka gerakan seolah-olah
mengadakan kegiatan untuk mewujudkan tujuan yang sejalan
dengan motif tersebut. Munculnya gerakan untuk melakukan
aktivitas tersebut dinamakan sebagai directive dan
mempertahankan ciri psikologis perilaku. Motivasi dinyatakan oleh
(Ormrod, 2008).
Hal ini ditunjukan dalam penelitiaan (Alsa,2005), di mana para
siswa diyogyakarta yang memiliki prestasi metematika tinggi
ternyata adalah para siswa yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi dan tidal sebatas itu, motivasi mereka selalu diiringi dengan
penggunaan strategi yang sesuai dalam belajar matematika.
22

c. Ciri-ciri Motivasi
Motivasi seseorang bisa dilihat dari tingkah laku dan
perbuatannya dalam menjalan sebuah pilihan atau sebuah hal yang
memerlukan sebuah keputusan. Seseorang dapat dikatakan
bermotivasi baik atau kuat jika orang tersebut mampu
mencerminkan dorongan tersebut dalam sebuah tindakan yang
tetap. Adapun ciri-ciri motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman
adalah sebagai berikut: (Sardiman, 2012, hal. 83)
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
jangka waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
untuk orang dewasa (masalah-masalah pembangunan agama,
politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi,
penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, amoral, dan
lain sebagainya).
4) Lebih senang bekerja sendiri.Cepat bosan dengan tugas-tugas
yang rutin (hal-hal yang bersifat berulang-ulang begitu saja
sehingga tidak bersifat kreatif).
5) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
6) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
7) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
d. Unsur Motivasi
Motivasi mengandung tiga unsur sebagaimana yang
dijelaskan oleh Mc Donald dalam Sardiman yaitu: (Sardiman,
2012, hal. 74).
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadina perubahan energi
pada setiap individu;
23

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi


seseorang;
3) Motivasi dirangsang karena adanya tujuan.

Dengan tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa


motivasi itu seabgai sesuatu yang komleks. Motivasi akan
menyebabakan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada
diri manusia. Maka akan bergayut dengan persoalan gejala
kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya
tujuan, kebutuhan, dan keinginan.

e. Manfaat Motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara meningkatkan
gairah atau semangat agar mereka mau bekerja keras dengan
segala kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimiliki
untuk mewujudkan tujuan. Motivasi ini sangat penting karena
dengan adanya motivasi diharapkan setiap individu memiliki
semangat untuk menentukan langkah yang akan mereka tempuh.
Memotivasi bukanlah pekerjaan yang mudah, karena sulit sekali
menentukan keutuhan dan keinginan dalam dirinya, maupun pada
diri orang lain. Motivasi dapat dikemukana sebagai daya dorong
dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivias-aktivitas
tertentu. Motivasi sebagai penggerak yang telah menjadi aktif.
f. Teori motivasi
Meskipun telah dikembangkan penjelasan lebih valid tentang
motivasi,teori-teori awal ini masih tetap dihargai dan penting
karena merupakan pondasi dari perkembangan teori-teori
konteporer masih banyak manajer yang menggunakannya.(Teori
motivasi mulai berkembang pada tahun 1930-an sampai 1950-an
dan paling tidak ada 4 teori motivasi yang dikembangkan,yaitu:
24

a) Teori Hierarki Kebutuhan Maslow


Teori hierarki kebutuhan dikembangkan oleh Abraham
maslow.menurut maslow,individu naik melalui 5 hierarki
kebutuhan(psiologis,keselamatan,sosial,hargadiri,dan
aktulisasi diri) sebagai kebutuhan secara subtansial puas.
b) Teori X dan Y Mcgregor
Teori ini dikembangkan oleh douglas mcgregor. Dalam
teori ini manejer penganut teori X percaya bahwa orang tidak
suka bekerja dan tidak suka diberi tanggung jawab pekerjaan
sehingga harus diberi ancaman atai intimidasi dan dipaksa
untuk bekerja. Manajer penganut teori Y mengamsusikan
bahwa orang suka bekerja dan suka diberi tanggung jawab
sehingga mereka akan memotivasi diri sendiri dan mengarhkan
dirinya dalam pekerjaan.
c) Teori Dua Factor Herzberg
Teori ini dikembangkan oleh psikolog Frederick Herzberg.
Teori dua factor menguslkan bahwa factor intrinsik yang
terkait dengan factor-faktor yang memngaruhi kepuasan kerja
(job satisfaction) adalah apa yang memotivasi ornag tersebut
untuk bekerja,antara lain jenis pekerjaan , tanggung jawab,dan
prestasi. Sedangkan,factor ekstrinstik yang terkait dengan
factor-faktor yang memngaruhi ketidak puasan kerja (job
dissatisfaction) hanya akan membuat orang tidak puas ,antara
lain gaji,supevisi,kondisi pekerjaan,dan kebijakan perusahaan.
d) Teori Tiga Kebutuhan MCclelland
Teori tiga kebutuhan menghasilkan tiga kebutuhan yang
merupakan motivasi utama dalam pekerja:kebutuhan untuk
berprestasi,kebutuhan untuk viliasi,dan kebutuhan akan
kekuasaan.(Bob foster iwan sidharta,2009:hlm.192-195).
25

2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dapat berupa keinginan, dorongan dan keinginan
seseorang untuk dapat melakukan aktivitas terikat. Motivasi belajar
mengandung upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran, khususnya
memahami jalinan dan mengembangkan pembelajaran. Selain itu,
motivasi belajar bisa menjadi dorongan atau dorongan yang membuat
seseorang keinginan belajar sehingga mereka akan belajar tanpa henti.
Motivasi belajar yang rendah akan berdampak negatif bagi siswa,
motivasi belajar yang rendah akan menyebabkan rendahnya
keberhasilan belajar sehingga akan mengurangi tindakan siswa.
Motivasi belajar pada siswa sangat berbeda satu sama lain, ada siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dan ada siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah (Novianti, 2011).
1) Memahami Pembelajaran
Belajar adalah usaha atau kegiatan gelar yang dikeluarkan
secara sadar mengetahui atau mampu melakukan satu hal. Hasil
kegiatan belajar kuadrat perubahan diri, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak melakukan sesuatu untuk mencoba dan melakukan
satu hal, dari tidak memiliki kemampuan untuk mencoba dan
melakukan satu hal menjadi mampu melakukan satu hal. Semakin
banyak Anda belajar dan mengikuti, semakin banyak kemampuan
seseorang untuk menguasai satu hal (Hamdayama, 2016:hlm 28).
James O. Whittaker mendefinisikan belajar sebagai metode dengan
perilaku itu perilaku dihasilkan atau dimodifikasi melalui
mengikuti atau keahlian.
Belajar mungkin merupakan metode modifikasi dalam
temperamen manusia, dan Perubahan ini ditunjukkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku seperti peningkatan
keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
26

keterampilan, daya pikir, dan bakat yang berbeda


(Parnawi,2019:1).
2) Memahami motivasi belajar
Berdasarkan berbagai pertunjukan fitur psikologis
sebelumnya, itu bisa dijelaskan pada dasarnya motivasi adalah
usaha yang didukung menggerakkan, mengarahkan, dan
memelihara suatu perilaku manusia sehingga dia didorong untuk
bertindak untuk mencoba dan melakukan satu hal karena itu datang
melalui hasil atau tujuan yakin. Motivasi belajar adalah
kecenderungan ulama untuk mengadakan kegiatan pembelajaran
yang didorong olehkeinginan untuk mencapai prestasi atau hasil
belajar yang paling sederhana.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena
motivasi akan menentukan identitas usaha belajar yang dilakukan
siswa. (Sardiman 2007:84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi
yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini
merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan
2) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Menuntun arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai dengan demikian motivasi dapat memberi arah dan
kegiatan harus sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Tujuan-Tujuan Motivasi
Motivasi mencakup tujuan, khususnya untuk mengarahkan dan
memicu anak-anak untuk muncul disposisi dan ingin mencoba dan
melakukan sesuatu untuk meningkatkan kinerja belajar. Bagi dosen,
mereka membutuhkan tujuan ciri psikologis bagi mahasiswanya,
yaitu: pergerakan keinginan dan kemampuan anak dalam
meningkatkan prestasi belajar dan juga mengikuti kegiatan belajar di
27

sekolah dengan menyenangkan agar dapat tercapai tujuan


pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan guru (Purwanto,
2007:73). Selain itu, tujuan motivasi itu adalah :
a) Kesadaran akan kedudukan belajar, proses, dan hasil belajar.
b) Meningkatkan semangat belajar
c) Membimbing kegiatan pembelajaran (Igi Surabaya, 2018: 125).

Motivasi tampil Keberhasilan metode belajar mengajar


dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Guru sebagai pendidik sudah
sepatutnya mendorong siswanya agar mampu berprestasi tujuan. 2
fungsi motivasi dalam metode pembelajaran yang direncanakan oleh
Wina Sanjaya (2010: 251-252), yaitu:

a) Mendorong siswa untuk bergerak Tingkah laku setiap orang


disebabkan oleh dorongan-dorongan yang timbul dari dalam apa
yang disebut sebagai motivasi. dimensi roh manusia bekerja pada
dasarnya ditentukan oleh dimensi motivasi individu itu. semangat
para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru tepat waktu dan perlu mendesak nilai cerdas berkat para
siswa memiliki motivasi tinggi untuk diceritakan.
b) Sebagai Perilaku yang ditunjukkan oleh setiap individu sebagian
besar diarahkan untuk memenuhi keinginan mereka atau untuk
mewujudkan tujuan yang direncanakan ditentukan. Jadi, motivasi
adalah dorongan usaha dan prestasi. ada motivasi cerdas dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang cerdas.

Selanjutnya sesuai dengan Winarsih (2009:111) ada 3 fungsi


motivasi itu adalah:

a) Mendorong manusia untuk bertindak, sehingga sebagai penggerak


atau mdala yang melepaskan energi. Motivasi selama ini dapat
berupa motor kekuatan pendorong dari setiap aktivitas yang
dilakukan.
28

b) Mengkonfirmasi arah tindakan dalam arah yang akan dicapai.


Karena itu Motivasi akan menawarkan arah dan kegiatan yang
harus dilakukan sesuai dengan tujuan formulasi.
c) Memilih tindakan, terutama tindakan apa yang harus
dimusnahkan untuk mewujudkan tujuan Adanya motivasi dapat
memberikan dorongan dan arahan yang dapat dilakukan dalam
upaya mewujudkan tujuan yang telah dikembangkan sebelumnya.
Terwujudnya motivasi sebagai pendorong usaha dalam mencapai
prestasi, karena seseorang yang melakukan bisnis harus
mendorong kebutuhannya, dan mengkonfirmasi arahnya tindakan
menuju tujuan yang ingin dicapai.(Emda, 2017:hlm.176).
d. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar bisa dari sisi
psikologis berkembang, itu berarti rendah dengan kondisi fisiologis
dan kematangan psikologis para sarjana. Beberapa bagian yang
berpengaruh terhadap motivasi dalam pembelajaran, yaitu:
1) Cita-cita siswa. Cita-cita dapat memperkuat motivasi belajar
siswa masing-masing intrinsik dan ekstrinsik.
2) Kemampuan Siswa. Keinginan seseorang siswa harus berada di
antara kekuatan dan kemampuan untuk mencapainya.
3) Kondisi siswa yang meliputi kondisi fisik dan non fisik . siswa
yang sakit bisa mengganggu perhatian dalam belajar
4) Kondisi Lingkungan siswa mungkin berada dalam semacam
lingkungan alami, lingkungan sekitar tempat tinggal, pergaulan
dengan teman sebaya dan kehidupan sosial.

Keinginan pribadi ,dorongan atau motivasi agar suatu hal yang


diinginkan dapat tercapai, yaitu Dalam hal ini, ada banyak faktor yang
mempengaruhi pembelajaran, antara lain:

1) Masalah individu. Seperti kedewasaan atau pertumbuhan,


kecerdasan, pelatihan, motivasi, dan faktor pribadi.
29

2) Masalah sosial. Seperti kondisi keluarga atau keluarga, dosen dan


cara menunjukkan,alat belajar, dan motivasi sosial.

Menurut (Sardiman 2007) faktor yang mempengaruhi motivasi


belajar anak adalah sebagai berikut:

1) Faktor Guru. Guru berperan penting dalam meningkatkan


motivasi belajar, guru harus bisa menggunakan efektifitas dengan
metode yang digunakan pada pembelajaran di sekolah.
2) Orang tua dan keluarga di rumah Tidak hanya guru disekolah,
orang tua atau keluarga juga berperan penting dalam mendorong,
membimbing, dan mengarahkan anak untuk belajar. Oleh karena
itu, orang tua dan keluarga harus bisa membimbing, membantu
dan mengarahkan anak dalam mengatasi kesulitan belajar.
3) Masyarakat dan lingkungan berpengaruh terhadap motivasi
belajar pada masa anak sekolah, masyarakat dan lingkungan
berpengaruh terhadap motivasi belajar adalah dari teman-teman
sepermainan, seorang anak yang rajin mengikuti kegiatan
pembelajaran secara rutin akan mempengaruhi dan akan
mendorong anak lain untuk melakukan kegiatan yang sama.
e. Dampak Motivasi Belajar
1) Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan rendahnya
keberhasilan belajar siswa. Lemahnya motivasi belajar akan
melemahkan prestasi belajar dan melemahnya kegiatan belajar.
Peserta didik yang kurang memiliki motivasi belajar ditandai
dengan: Tidak antusias dalam belajar.
2) Lebih senang berada diluar kelas atau membolos
3) Cepat merasa bosan
4) Mengantuk dan Pasif.

f. Indikator Tingkat Motivasi Belajar Siswa


30

Dalam mengetahui tingkat motivasi belajar pada siswa terdapat


beberapa indikator motivasi belajar siswa meliputi:
1) Ketekunan dalam belajar
2) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar Ulet dalam
3) Menghadapi kesulitan Mandiri dalam belajar
4) Keinginan berhasil dalam belajar
5) Reward/pujian/penghargaan
g. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di
sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru
diungkapkan Sardiman (2005: 92) yaitu:
1) Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai
yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan
motivasi yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru adalah
mencapai angkaangka tersebut belum merupakan hasil belajar
yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut
dikaitkan dengan nilai afeksiksinya bukan sekedar kognitif saja.
2) Hadiah dapat menjadi motivasi yag kuat, dimana siswa tertarik
pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian
jika hadiah diberikan untuk satu pekerjaan yang tidak menurut
siswa.
3) Kompetisi persaingan, baik yang individu maupun kelompok
dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar.
Karena terkadang jika ada saingan siswa akan menjadi lebih
bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4) Ego-involvement menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi
yang cukup penting.
31

5) Memberi ulangan, para siswa akan giat belajar kalau mengetahui


akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering
dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas
belakang.
6) Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk
belajar lebih giat apalagi jika hasil belajar itu mengalami
kemajuan, siswa pasti akan berusah mempertahankannya atau
bahkan termotivasi untuk dapat menigkatkannya.
7) Pujian apalagi ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya
dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk
reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik
bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat
sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan
membankitkan harga diri.
8) Hukuman, hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif,
tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi
motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman tersebut.
h. Komponen Motivasi Belajar
Ada tiga komponen pada motivasi belajar, yaitu (Novianti,2011):
1) Komponen Harapan dengan keyakinan diri siswa mengenai
kemampuan siswa dalam memahami materi belajar dan dalam
mengerjakan tugas.
2) Komponen nilai mencakup tujuan belajar siswa dan kepercayaan
tentang arti belajar dan arti mengerjakan tugas.
3) Komponen afektif berhubungan terhadap reaksi emosional siswa
ketika siswa menghadapi tugas dan pembelajaran.
32

5. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) pandemi mempunyai arti suatu penyakit yg sudah menjangkiti
secara serempak diseluruh global, mencakup wilayah geografis yg sangat
luas. Sedangkan dari pakar epidemiologi menjelaskan bahwa pandemi
diartikan menjadi endemi penyakit yg sudah menyebar luas diseluruh
global, menggunakan istilah lain perkara ini sudah sebagai perkara rakyat
diseluruh belahan global. Pandemi adalah syarat pada mana penyakit
menular sudah menyebar diseluruh loka menggunakan sangat cepat
berdasarkan insan ke insan yg lain. Pada lepas 31 Desember 2019, WHO
China Country Office sudah melaporkan adanya masalah penyakit
pneumonia yg ketika itu belum diketahui etiologinya pada Kota Wuhan,
China. Kemudian dalam lepas 7 Januari 2020, China sudah
mengidentifikasi pneumonia yg nir diketahui etiologinya tadi menjadi
jenis baru coronavirus.

Coronavirus adalah famili akbar virus yg bisa mengakibatkan


penyakit dalam insan & jua fauna. Corona virus jenis baru yg ditemukan
semenjak insiden luar biasa yg timbul pada China, virus tadi ditemukan
dalam insan. Kemudian temuan virus tadi diberi namaSevere Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), & sudah
mengakibatkan penyakit Coronavirus Disease2019 (COVID-19).
COVID-19 ini adalah virus yg termasuk pada genus menggunakan flor
elliptic & acapkalikali berbentuk pleomorfik yg memiliki diameter 60-
140nm.Penelitian ketika ini sudah menerangkan bahwa homologi antara
COVID19 & mempunyai ciri DNA coronavirus dalam kelelawar-SARS
hal itu memiliki kemiripan lebih berdasarkan 85% (Kemdagri, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah famili akbar virus yg bisa
mengakibatkan infeksi pernafasan berdasarkan tanda-tanda ringan
sampai berat, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
33

Corona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah virus jenis baru


yg belum pernah diidentifikasi sebelumnya dalam insan. Corona virus
adalah zoonosis, yaitu virus yg ditularkan antara fauna & insan.Beberapa
corona virus yg dikenal tersebar dalam fauna tetapi belum terbukti
menginfeksi insan. Kasus penyebaran covid19 yg sangat pesat & cepat
sudah menyerang poly Negara didunia, termasuk jua Indonesia. Sehingga
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah
menyatakan bahwa Covid19 menjadi pandemi global.

Munculnya gerakan untuk melakukan aktivitas tersebut


dimunculkan sebagai pemandu dan pemelihara perilaku ciri psikologis.
Motivasi (Ormrod, 2008) sebagai sesuatu yang memberi energi yang
bergerak menempatkan mereka pada arah yang terikat dan membuat
mereka tetap bergerak. Munculnya pandemi COVID-19 telah membawa
perubahan besar bagi dunia, termasuk Indonesia. Terungkapnya virus
corona itulah penjelasan angka kematian terbaik untuk saat ini. Banyak
negara telah memberlakukan social distancing (pembatasan social
distancing) yang dirancang untuk mengurangi interaksi antar individu
dalam masyarakat luas, di mana pun orang dapat terinfeksi namun belum
diketahui agar tidak terisolasi.

Dampak COVID-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia


menolak, menjatuhkan kurs satuan moneter Indonesia, meningkatkan
nilai produk, khususnya alat kesehatan. Penanggulangan ekstrem seperti
lockdown suatu daerah dan bahkan suatu negara pun dilakukan sebagai
upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit . Menurut Hongyue dan
Rajib Ginting, dampak pandemi terhadap ekonomi, sosial, keamanan,
dan politik dapat berdampak pada kondisi psikologis dan perubahan
aktivitas yang sifatnya lebih luas dalam jangka panjang.

Keadaan ini tidak bisa dilaksanakan karena adanya imbauan


pemerintah untuk physical distancing untuk menghentikan penyebaran
34

virus Covid-19. Belajar dari rumah tentunya sangat berbeda dengan


kegiatan belajar di kelas, selain dengan adanya perangkat pembelajaran,
kegiatan belajar ditunjang dengan media pembelajaran sehingga
memudahkan siswa dalam memahami materi-materi. Menurut Indriana
(2011:15) media pembelajaran dimaksudkan sebagai salah satu alat
komunikasi dalam metode pembelajaran, demikian pula di dalam metode
pembelajaran.

Pembelajaran online menghubungkan peserta didik (siswa) dengan


sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara
fisik terpisah atau mungkin berjauhan namun akan saling berkomunikasi,
berinteraksi/berkolaborasi (langsung/sinkron dan tidak
langsung/asinkron). Salah satu aplikasi gratis dan populer yang
diterapkan adalah aplikasi ruang Google, .Namun dalam pembelajaran
online, siswa akan berkurang keaktifannya dalam menyampaikan aspirasi
dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang
membosankan.

B. Studi Relevan

1. Salsabila, F. 2020. Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Pada


Pembelajaran E-learning Class Di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
Selama Pandemi Covid-19. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam. Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Penelitian ini bertujuan buat mengetahui motivasi
belajar IPA siswa dalam pembelajaran e-learning group pada SMPIT
Nidaul Hikmah Salatiga selama pandemi covid-19, & buat mengetahui
faktor-faktor penghambat & pendukung pada aplikasi pembelajaran e-
learning group pada SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga selama pandemi
covid-19. Jenis penelitian ini memakai pendekatan kualitatif
deskriptif.Sumber data yg dipakai pada penelitian ini yaitu asal data
utama atau data utama. Prosedur pengumpulan data dilakukan
menggunakan cara observasi, wawancara & dokumentasi. Analisis data
35

pada penelitian ini diolah melalui 3 tahapan, yaitu reduksi data, penyajian
data dan penarikan konklusi & verifikasi.Sedangkan pengecekan
keabsahan data memakai triangulasi data & sumber.
2. Penelitian skripsi Asih, lebih terfokus dalam motivasi lantaran motivasi
ini bisa menopang upaya-upaya & menjaga supaya proses belajar
mengajar anak didik permanen jalan. Sedangkan yg penulis bahas lebih
terfokus dalam yg sebagai permasalahannya yaitu hambatan & motivasi
belajar anak didik.
3. Skripsi Vini Vatima tahun 2015 yang berjudul : Peran kepala madrasah
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di MAN Purwodadi. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa, dalam meningkatkan mutu pendidikan
di MAN Purwodadi kepala madrasah mampu melaksanakan
pekerjaannya sebagai Emaslime : educator, manajer, administrator,
supervisor, leader, innovator, motivator, entrepreneur. Edukator berupaya
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian


1. Pendekatan Kualitatif
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif,
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang dialami, (sebagai lawannya adalah
ekspermen) dimana peneliti adalah sebagai insttrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2013 hlm. 1).
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan kualitatif, yang mana data yang dikumpulkan berasal dari
naskah wawancara yang menyangkut tentang manajemen kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi
covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi
B. Setting dan Subjek Penelitian
Setting Penelitian Setting dalam suatu penelitian dapat dipahami
sebagai suatu keadaan atau tempat dimana subjek berdomisili, yang turut
mempengaruhi dan berhubungan dengan kegiatan, peristiwa dan
sebagainya, penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Muaro Jambi adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di Jalan
Jambi - Muaro Bulian Km. 20 Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi
Jambi.
Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik “porposive
sampling” adalah penelitian menetapkan lebih awal siapa saja yang
menjadi sampelnya, dan menyebutkan statusnya masing-masing sesuai
dengan keinginan atau tujuan peneliti (Mukhtar, 2013, hal. 94). Penulis
milih lokasi penelitian pada SMA Negeri 1 Muaro Jambi ini atas dasar
tempat yang terjangkau dan sepengetahuan penulis belum ada peneliti lain

36
yang meneliti tentang Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningatkan
Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1
Muaro Jambi.
1. Subjek penelitian
Subjek yang diteliti diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013).
Subjek yang ingin penulis diteliti adalah kepala sekolah, guru , dan
siswa. Maka ditetapkan informan kunci adalah Kepala sekolah,
sekaligus responden dengan guru sedangkan Siswa dijadikan
informasi tambahan.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh seorang
pemeliti umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan
atau diperoleh dari tangan pertama atau subjek (informan) melalui
proses wawancara (Moleong, 2011, hlm. 100). Data primer dalam
penelitian ini adalah data yang dapat dari hasil wawancara berupa
kata-kata dilakukan berkitan dengan SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan
kedua atau ketiga. Data sekunder dikenal juga sebagai data-data
pendukung atau pelengkap data utama yang dapat digunakan oleh
peneliti, jenis data sekunder ini dapat berupa gambar-gambar,
dokumentasi, grafik, manuscrif, tulisan-tulisan tangan, dan
berbagai dokumentasi lainnya (Moleong, 2011, hlm. 100).
Dari data yang sudah terdokumentasi yang ada hubungannya
dengan pembahasan judul skripsi. Data sekunder yang dimaksud
adalah Historis dan Geografis SMA Negeri 1 Muaro Jambi,
Struktur Organisasi.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber subyek dari mana data bisa
didapatkan. Sumber data dalam penelitian ini juga terdapat sumber
data primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber yang
langsung memberikan data atau informasi.Sumber data sekunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data (Sugiyono,
2012, hlm. 225). Sumber data adalah subjek dimana data tersebut
diperoleh. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Kepala Sekolah
Data atau informasi yang penulis terima dari kepala sekolah
yaitu mengenai bagaimanakah Manajemen Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi
Covid-19 Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
b. Guru
Data atau informasi yang penulis terima dari guru yaitu
mengenai bagaimana Manajemen Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi Covid-
19 Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
c. Siswa
Data atau informasi yang penulis terima dari siswa yaitu
mengenai Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Selama Pandemi Covid-19 Di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi.
d. Arsip, dokumen, kejadian dan peristiwa
Data atau informasi yang penulis kumpulkan dari arsip,
dokumen, kejadian dan peristiwa yaitu historis Sekolah, keadaan
umum Sekolah dan data lainnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Pengamatan atau pencatatan sistematis terhadap gejala-gejala
yang akan diteliti. Obsevasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara
aktif untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang
diinginkan. Adalah mengamati secara langsung terhadap objek
penelitian yaitu pengasuh dan anak-anak dipanti asuhan, baik melalui
penglihatan maupun pendegaran. Tehnik observasi adalah tehnik
pengumpulan data yang di gunakan dengan jalan mengandalakan
pengamatan pen pencatatan secara sistematis terhadap phenomena
yang di selidiki.
Di dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan alat indera. (Suharsimi Arikunto,
2006: hlm 156)
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban pertanyaan. Salah satu bentuk wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara baku terbuka.
Maksudnya adalah menggunakan seperangkat pertanyaan baku,
dengan urutan pertanyaan, kata-kata dan cara penyajian sama pada
tiap responden. Keluwesan mengadakan pertanyaan mendalam
terbatas tergantung pada situasi dan kecakapan pewawancara
(Moleong, 2011, hlm. 186). Untuk informan yang dibutuhkan
diantaranya yaitu:
a) Responden pada penelitian ini yaitu Kepala Sekolah SMA Negeri
1 Muaro Jambi
b) Guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi
c) Siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi
c. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau
variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrif, buku, surat
kabar, majalah, notulen rapat, prasasti, legger agenda dan
sebagainya.(Suharsimi Arikunto, 2006: 231) Dokumentasi penulis
gunakan sebagai Instrumen utama untuk memproleh semua data-data
yang berhubungan dengan gambaran umum tentang manajemen
kepala sekolah dalam meningkatkam motivasi belajar siswa selama
pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif,
mengikuti konsep yang diberikan (Sugiyono, 2007: 337) bahwa penelitian
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
pada setiap tahapan penelitian sehingga tuntas, dan datanya jenuh.
Aktifitas dalam analisis data meliputi tiga langkah sebgai berikut.
1. Data Reduction (reduksi data)
Dalam melakukan reduksi dapat mendiskusikan pada teman sejawat
atau orang yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu wawasan peneliti
akan berkembang sehingga mereduksi data-data yang dimiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
2. Data Display (sajian data)
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian
kualitatif harus didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
sehingga kesimpulan yang dikemukakan merupakan temuan baru
yang bersifat kredibel dan dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan (Sugiyono, 2005, hlm. 89).
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi berarti cara terbaik untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyatan yang ada dalam
konteks suatu study suatu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian
dan hubungan dari berbagai pandangan (Moleong, 2005, hlm. 331).
1. Triangulasi Sumber
Trangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan data
mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu yang berbeda (Burhan 2007, hlm. 264). Hal ini paat
dicapai dengan cara membandingkan apa yang dikatakan di depan
umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi atau personal,
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,
membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa dan orang yang
berpendiidkan (Meleong 2005, hlm.331).
Triangulasi sumber yang dimaksudkan dalam penelitian ini
yaitu dengan membandingkan hasil wawancara yang dilakukan
dengan kepala sekolah, kepala urusan tata usaha,guru dan
masyarakat sekitar. Mengecek apakah data yang diperoleh tersebut
sama, dengan teknik yang sama dengan sumber yang berbeda.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek pada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Mengecek apakah informasi yang didapat sama dengan
metode wawancara serta observasi (Burhan 2007,hlm.265).
Triangulasi teknik yang dimaksud dalam sebuah penelitian ini
yaitu dengan membandingkan teknik pengumpulan data yang satu
dengan teknik yang lain yaitu antara teknik pengumpulan data
wawancara, dokumentasi dan observasi. Dengan mengecek apakah
data yang diperoleh sama dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda. Berdasarkan teknik keabsahan data diatas maka
dapat dipahami bahwa dalam penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber dan teknik untuk mengecek keabsahan data dari seluruh data
yang diperoleh dengan demikian seluruh data yang diperoleh
dilapangan dapat teruji kebenarannya.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun untuk menjadi pedoman dalam rangka


penelitian. Dengan adanya jadwal penelitian akan lebih mudah
mempersiapkan langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan
nantinya. Lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini.
Jadwal Penelitian

Bulan, Tahun 2022


No Jenis Juni 2021 Juli November Desember
Jhgjh Januari
Nnjijos Februari
Jhvk Maret
kegiatan 2021 2021 20213 2 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan √
judul
2 Pengajuan √
dosen
pembimbing
3 Bimbingan √ √
proposal
4 Izin seminar √
proposal
5 Pengajuan √
izin riset
6 Riset √ √
7 Pengolahan √
data
8 Penulisan √
skripsi
9 Bimbingan √ √ √
skripsi
10 Sidang √
munaqosah
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Muaro Jambi
1. Sejarah SMA Negeri 1 Muaro Jambi
a. Historis Sekolah
SMA Negeri 1 Muaro Jambi merupakan salah satu Sekolah
Menengah Atas yang ada di, Provinsi Jambi, Indonesia. Sama dengan
SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di
sekolah ini ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari
Kelas X sampai Kelas XII.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi berdiri sejak
tahun 1990, sebelumnya bernama SMU Negeri 1 Jaluko atau Pijoan
dan setelah adanya pemekaran kabupaten dengan berdirinya
Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 1999 sekolah ini berganti nama
menjadi SMA Negeri 1 Muaro Jambi .
Sekolah ini memiliki luas tanah 2 Hektar lebih, bangunan 1050
M2, luas halaman 800 M2, luas lapangan olahraga 400 M2, dan pagar
keliling 400 M2. Sejak menjadi salah satu SMA yang tertua di
Kabupaten Muaro Jambi SMA Negeri 1 Muaro Jambi secara mandiri
terus memperluas jumlah dan meningkatkan kemampuan guru serta
menambah fasilitas seperti: ruang kelas baru, Laboratorium IPA,
greenhouse, dan lain-lain.
Dari perkembangannya yang pesat maka mulai tahun pelajaran
2008/2009 ditetapkan sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri
(SKM) / Sekolah Standar Nasional (SSN) di bawah pembinaan
Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Managemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
SMA Negeri 1 Muaro Jambi pada tahun pelajaran 2010/2011
memiliki 24 rombongan belajar yang terdiri dari rombongan belajar
10 Kelas X dengan menggunakan KTSP, 7 rombongan belajar kelas
XI yang menggunakan KTSP, dan tujuh rombongan belajar kelas XII

44
juga menggunakan KTSP dengan menggunakan sistem kelas regular /
sistem paket.
SMA Negeri 1 Muaro Jambi dibina oleh tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang berkompeten di bidangnya. Jumlah tenaga
pendidik yang berstatus PNS sebanyak 67 orang terdiri dari 14 orang
guru laki-laki dan 43 orang guru perempuan, sedangkan tenaga guru
yang berstatus Non PNS sebanyak 10 orang terdiri dari 6 guru laki-
laki dan 4 guru perempuan. Jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi
sampai dengan tahun 2009 berjumlah 20 orang.
Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Muaro Jambi
memiliki 2 pegawai berstatus PNS dan 7 pegawai berstatus Non PNS.
Untuk tenaga kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi,
teknisi, perpustakaan, satpam, dan kebersihan.
b. Identitas Sekolah
Adapun identitas dari sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi adalah
sebagai berikut :
Nama sekolah : SMAN 1 Muaro Jambi
NPSN : 10507313
Jenjang Pendidikan : SMA
Alamat Sekolah :Jln. Lintas Jambi Muara Bulian
KM.2Rt/RW :10/4
Kode Pos : 36361
Kelurahan : Pijoan
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Kabupaten : Muaro Jambi
Provinsi : Jambi
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : -1,5998 lintang 103,4785 bujur
Nilai Akreditasi : 96 Tahun ditetapkan menjadi rintisan SSN
Tahun 2008 SK. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor 421/
862 / SDI - 3 /2008 25 April 2008 Akreditasi A.
c. Identitas Kepala Sekolah Identitas Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
 Nama dan Gelar : Heryadi, S.Pd, M.Pd
 NIP : 197610102005011012
 NUPTK : 1845743646200022
 Pendidikan Terakhir : S2
 Jurusan Ijazah : M.Pd
2. Visi dan Misi SMAN 1 Muaro Jambi
a. Visi
1) Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa pada Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Berbudi pekerti luhur, berbudaya, berwawasan lingkungan,
unggul dalam prestasi, serta kompotitif dalam dunia global.
b. Misi
1) Membentuk insan yang taat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
senantiasa menjalankan perintah agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan dan membiasaakan hidup disiplin, bertanggung
jawab dan saling menghagai sesama warga sekolah dan
lingkungannya.
3) Menciptakan peserta didik berakhlakdan berbudi pekerti luhur.
4) Menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepada
seluruh warga sekolah
5) Menanamkan cinta terhadap diri sendiri, sesama warga sekolah
dan lingkungan sekitar.
6) Menanamkan dan membiasakan toleransi antar warga sekolah.
7) Meningkatkan rasa cinta pada lingkungan dan menumbuhkan
kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
8) Menggerakkan warga sekolah untuk dapat mengolah sampah dan
limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat sebagai salah satu upaya
pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
9) Membangun insan yang literet dan terbuka terhadap
perkembangan dunia luar melalui media visual.
10) Membimbing peserta didik untuk dapat bersaing di bidang
akademis dan non akademis di tingkat sekolah, kabupaten,
provinsi dan nasional.
11) Memotivasi peserta didik untuk dapat bersaing masuk ke
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Ternama.
12) Membiasakan peserta didik untuk memanfaatkan IPTEK dalam
proses pembelajaran
13) Menumbuhkan rasa optimis untuk menggunakan IPTEK dan
mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana
peningkatan kualitas hidup.
c. Tujuan Sekolah
 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Berbudi pekerti luhur.
 Berbudaya.
 Berwawasan lingkungan.
 Unggul dalam prestasi.
 Kompetitif dalam dunia global.
3. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro jambi
Suatu organisasi pasti tidak terlepas dari yang namanya struktur
organisasi, baik itu pada organisasi pemerintahan, kemasyarakatan
dan sekolah. Struktur organisasi memiliki peran penting dalam sebuah
organisasi, dimana dalam struktur tersebut dapat terlihat dan
menjelaskan setiap tugas, peran dan fungsi dari setiap komponen
penyelenggara organisasi tersebut. Struktur organisasi sekolah
merupakan suatu bentuk yang berupa urutan atau daftar yang
berfungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan fungsi
dari setiap komponen penyelenggara pendidikan yang bersangkutan
dengan sekolah tersebut.
Selain sebagai penjelasan mengenai tugas dan fungsi dari setiap
komponen yang bersangkutan, pada struktur tersebut kita dapat
melihat mengenai kepeminpinan seseorang siapa yang menjadi
pemimpin dan siapa saja yang dipimpin. Struktur organisasi mengacu
pada orang-orang yang bergabung dengan organisasi, melalui struktur
organisasi dapat diketahui adanya tanggung jawab, wewenang dan
wilayah kerja dalam organisasi. Struktur tersebut juga menunjukkan
gambaran dan area kerja masing-masing orang.
Struktur organisasi pada lembaga pendidikan sangat penting,
karena dengan adanya struktur organisasi tersebut maka lembaga
pendidikan dapat lebih mudah menyelenggarakan pendidikannya
sendiri, baik itu bekerja di dalam masyarakat maupun di luar
pemerintahan. Berikut ini adalah struktur organisasi Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
Kepala Sekolah Komite
Drs.ARIFU
HERYADI,S.Pd,M.Pd
DIN,M.hum
NIP:197610102005011012

Kepala TU

ZAKIAH,S.P.M.P

NIP:19771025200801205

Waka Kurikulum Waka Waka SAPRAS Waka Humas


DRA.NETTI Kesiswaan ENDANG ALIZAR
YULIA NINGSIH SAMSURI,S.Pd MULYATI,S.Pd JOHAN,S.Pd
NIP:19792302009 NIP:1979230200 NIP:19791211201 NIP:197307272009
02111002 90211002 1012004 021002

Kepala Perpus Koordinator Dapodik Koordinator Sosial


Kepala Labor
ANDAR MUKTI H.ASMALI,S.Pd
ROSNI RANI,S.Pd
SIAHAAN,S.Pd SUHRIZAN,S.Pd NIP:107009122008
NIP:197001291993
NIP:196401191987 NIP:19781107200801 011002
0120001
011004 1001

Wali Kelas
uru
Siswa/l

(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi)


Berdasarkan struktur organisasi sekolah diatas, maka berikut ini
adalah pembagian tugas struktur SMA Negeri 1 Muaro Jambi :

a) Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi dipegang oleh kepala


sekolah sebagai tugas administrator dan suvervisor yang dipimpinnya
yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua
urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara informasi kepada
masyarakat. Tugasnya adalah sebagai berikut :
 Menyusun Planning Menetapkan rencana jangka panjang dan rencana
jangka pendek, misalnya dalam program tahunan dan program
semester.
 Menyusun Organizing Kepala sekolah merupakan seorang pelaksana
dari kegiatan, baik itu program jangka panjang maupun jangka
pendek. Contoh : apabila siswa mempunyai prestasi baik, maka kepala
sekolah memberikan beasiswa kepada siswa tersebut untuk
meringankan biaya orangtua yang ditanggungnya.
b) Wakil kepala sekolah Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi terdapat satu
koordinator wakil kepala sekolah yang bertugas mengkoordinir para
wakil kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Kemudian terdapat 4 wakil kepala sekolah yang menangani
bidang yang berbeda yaitu wakil kurikulum, wakil kesiswaan, wakil
sarana dan prasarana, dan wakil kehumasan.
1. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
 Menyusun program pengajaran.
 Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
 Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir.
 Menetapkan kriteria persyaratan naik / tidak naik / kriteria kelulusan
 Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar dan STTB.
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu kegiatan.
 Membina kegiatan MGMP.
 Membina kegiatan sanggar PKG / MGMP / MEDIA.
 Melakasanakan penilaian guru teladan.
 Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis.
2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaaan
 Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS.
 Melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan pengendalaian
kegiatan siswa atau OSIS dalam rangka menegakkan tata tertib
sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.
 Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
 Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
insidental.
 Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.
 Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerima beasiswa.
 Mengatur mutasi siswa.
 Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan
di luar sekolah.
 Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
 Menyusun program ekstrakurikuler.
3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Dan Prasarana
 Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan
orang tua atau wali murid.
 Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga penyantun
dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.
 Menyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.
4. Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas
 Membangun jejaring kerjasama dengan pihak luar.
 Mengelola hubungan sekolah dengan pihak lain diluar sekolah
dalam rangka mendapatkan dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah.
 Mempublikasikan kebijakan, program sekolah dan prestasi
sekolah pada pihak diluar sekolah.
c) Komite Sekolah Komite sekolah bertujuan memelihara dan
meningkatkan hubungan yang ada dan serasi. Kerja dan tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk
menyempurnakan kegiatan pendidikan. Tugas dan wewenang komite
sekolah :
1) Mendorong dan meningkatkan hubungan yang baik antara
masyarakat, sekolah dan pemerintahan.
2) Membantu kelancaran pendidikan.
3) Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa sarana, prasarana serta
jasa.
d) Tenaga Administrasi / Tata Usaha (TU)
Dalam suatu lembaga pendidikan atau sekolah tidak pernah
lepas dari tenaga administrasi yaitu Tata Usaha (TU). TU sendiri
dikepalai oleh seorang kepala TU yang bertugas mengkoordinir para
pegawainya serta bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala
urusan administrasi disekolah tersebut. Tenaga administrasi pada
SMA Negeri 1 Muaro Jambi mempunyai andil besar dalam rangka
lancarnya pendidikan di sekolah. Contoh dalam rangka penerimaan
siswa baru. Kepala tata usaha sekolah bertanggung jawab kepada
kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketata usahaan
sekolah meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun program tata usaha.
2) Mengelola keuangan sekolah.
3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
4) Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah.
5) Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah.
6) Mengkoordinir dan melaksanakan 7 K.
7) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepengurusan ketatausahaan
secara baik.
e) Guru / Tenaga Pendidik Adapun tugas guru / tenaga pendidik di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan sekolah
secara langsung kepada orang tua siswa melalui kontak sehari- hari.
2) Mengembangkan kerja sama dengan orangtua siswa dan masyarakat.
3) Mendidik siswa dan melakukan proses belajar mengajar dengan baik.
4) Memelihara kode etik jabatan guru.
5. Keadaan Personil Sekolah
a. Keadaan Guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Data nama-nama guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi

No Nama L/ Status Jabatan


P Kepegawaian
1. Alizar Johan L PNS Waka Humas
2. Amirullah L PNS Guru Olahraga
3. Ance Eripiana Tambunan P PNS Guru MTK
4. Andar Siahaan L PNS Kepala
Perpustkaan
5. Anggi Chrystin P Honorer Guru IPS
6. Arika Febriyeni P PNS Guru Ekonomi
7. Armalina P PNS Guru Biologi
8. Asmali L PNS Coordinator sosial
9. Budi Yanto L Honorer Keamanan
10. Doni Wijaya L Honorer Guru Agama Islam
11. Efi Juslinawati P PNS Guru B.Inggris
12. Eliza wati P PNS Guru Geografi
13. Elza Indriyani P PNS Guru Antropologi
14. Emi Meili Rizki P Honorer Guru Ekonomi
15. Emri yesmen L PNS Guru Seni Budaya
16. Endang Mulyati P PNS WakaSarana
prasarana
17. Endang Susilakarti P PNS Guru Bahasa dan
seni
18. Fajar wahyudi L Honorer Guru Penjaskes
19. Fetri Syaflidar Yestri P PNS Guru teknologi
20. Fitrah Sukma L PNS Guru Kimia
21. Hamdani L Honorer Guru TIK
22. Hazanatun Nikmatilah P Honorer Guru Biologi
23. Henny Septiani P Honorer Guru MTK
24. Heryadi L PNS Kepala sekolah
25. Hesti Pradita P Honorer Tenaga
Perpustakaan
26. Hesti Yulia sari P PNS Guru Sosiologi
27. Hj. Edrinawati P PNS BP/BK
28. Husni Mubarak L PNS Guru Sejarah
29. Indriani P PNS Guru Agama Islam
30. Ira Veraliza P Honorer Guru Prakarya
31. Ismail L PNS Guru Agama
32. Jamiah P PNS Tenaga
Administrasi
33. Kerini Rahayu P PNS Guru Mapel
34. Kusma Hadiyati P Honorer Guru Mapel
35. Layli Salfia P PNS Guru Mapel
36. Lindasyah L Honorer Guru Mapel
37. Luarni P PNS Tenaga
Administrasi
38. MaiHerti Lasjan simbolon P Honorer Guru BK
39. Maigina Busrianti P Honorer Guru Mapel
40. Meirina Lestari P PNS Guru Mapel
41. Melintari P Honorer Tenaga Pendidikan
Sekolah
42. Minarni P PNS Guru Mapel
43. Moonlailaighis Nellya P PNS Guru Mapel
44. Mukhlis L PNS Guru Mapel
45. Mukti Shuhrizan L PNS Coordinator
Dapodik
46. Mulyawarmon L PNS Guru Mapel
47. Murida P Honorer Guru Mapel
48. Netti Yulia Ningsi P PNS Waksek Kurikulum
49. Nur Azmi P Honorer Tenaga
Administrasi
50. Nurlaili P PNS Koordinator BK
51. Nuzmiah P PNS Guru Mapel
52. Ois oktalina P PNS Guru Mapel
53. Prasetiawati P PNS Guru Mapel
54. Rama Juni Pratama Putra L Honorer Tenaga
Perpustakaan
55. Ramli L Honorer Petugas Keamaan
56. Ratumas Maryatun P PNS Guru Mapel
57. Refdawati P PNS Guru Mapel
58. Rido Mimar Defitra L Honorer Guru Mapel
59. Ririn Monthomimah P PNS Guru Mapel
60. Ristina Sitompul P Honorer Guru Mapel
61. Rizka Apriyani Putri P Honorer Guru Mapel
62. Rizki Februhari L Honorer Guru Mapel
63. Rosni Rani Sitompul P PNS Guru Mapel
64. Rts. Ainun P PNS Guru BK
65. Rts. Eka Enovasi P PNS Guru Mapel
66. Rts. Widyawati P PNS Guru Mapel
67. S. Waltuti P PNS Guru Mapel
68. Samingan L Honorer Guru TIK
69. Samsuri L Waka
70. Septiadi Pangsti Aji L Honorer Guru Mapel
71. Sophia Juanita Bekti P Honorer Office Boy
Rahayu
72. Sri ui Doris P PNS Guru Mapel
73. Sri Wahyu Wulandari. E P Honorer Guru Mapel
74. Sudiarti P PNS Guru BK
75. Supini P PNS Guru Mapel
76. Suryani P PNS Guru Mapel
77. Tri Rahmah Hayati P Honorer Guru Mapel
78. Vony Meiriska P PNS Guru Mapel
79. Welly Karmila P Honorer Guru Mapel
80. Yudi Wijaya L PNS Guru Mapel
81. Zakia P PNS Tenaga
Administrasi
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi)

b. Keadaan Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data Rombongan belajar siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tingkat L P Total
Pendidikan
Tingkat 10 138 172 314
Tingkat 11 136 180 316
Tingkat 12 138 206 344
Total 412 562 974
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi)
c. Sarana dan Prasarana
Sekolah Dalam rangka mendukung kegiatan belajar mengajar di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi, maka sekolah
menyediakan sarana dan prasarana antaralain sebagai berikut:

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1. Ruang kelas 31
2. Ruang perpustakaan 1
3. Ruang kepala sekolah 1
4. Ruang wakil kepala sekolah 1
5. Ruang guru 2
6. Ruang tata usaha 1
7. Ruang wakil bidang kurikulum 1
8. Toilet siswa 4
9. Toilet guru 7
10. Lab. Fisika 1
11. Lab. Biologi 1
12. Lab kimia 1
13. Lab computer 3
14. Aula 1
15. Green House 1
16. Gudang 3
17. Musholla 1
18. Pos satpam 1
19. Ruang Konseling 1
20. Ruang osis 1
21. Ruang pertemuan 1
22. Ruang tata usaha 1
23. Ruang seni 1
24. Ruang uks 1
25. Ruang MGMP 1
26. Ruang BK/BP 1
27. Waserda 1
28. Rumah penjaga sekolah 1
29. Kantin 14
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi)

Sarana Olahraga

No Sarana Olahraga Jumlah


1. Lapangan Badminton 1
2. Lapangan basket 1
3. Lapangan bola kaki 1
4. Lapangan futsal 1
5. Lapangan tenis meja 1
6. Lapangan volley Ball 1
(Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi)

B. Temuan Khusus Dan Pembahasan


Setelah ditemukan data yang terkait dengan penelitian ini, baik
berupa hasil observasi, wawancara dan dokumentasi maka peneliti
akan menganalisa data temuan tersebut dengan teori yang ada untuk
menjelaskan “Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa selama masa pandemic covid-19 di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi”. Adapun data-data yang dipaparkan dan
dianalisa oleh peneliti sesuai dengan fokus penelitian Seluruh data
yang peneliti dapatkan akan di sajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu
dengan menjelaskan melalui uraian kata sehingga menjadi kalimat
yang mudah dipahami agar data yang disajikan terarah dan
memperoleh gambaran yang jelas dari hasil penelitian. Maka, peneliti
menjabarkannya menjadi tiga bagian berdasarkan urusan
permasalahannya, sebagai berikut :
1. Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Kepala sekolah merupakan ketua pimpinan yang ada di sekolah.
Kepala sekolah harus memiliki unit-unit yang tepat untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di
sekolahnya. Dengan maksud untuk mendorong dan mewujudkan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah adalah
seorang motivator yang harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi kepada pengajar dalam melakukan tugas dan
fungsinya. Motivasi dalam metode belajar mengajar sangat
diperlukan, mulai dari Adanya motivasi belajar ini sangat bermanfaat
bagi siswa dalam menerima pelajaran sebagai akibat dari motivasi
yang akan diceritakan di sini akan membuat siswa senang.
Wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro
Jambi bapak Heryadi M.Pd beliau mengatakan :
“Mengenai motivasi saya mengarahkan para pengajar untuk
memberikan dorongan dalam kegiatan belajar mengajar kepada
siswa adalah salah satu dalam meningkatkan motivasi belajar
ditambah lagi masa pandemi sekarang ini. Saya sebagai kepala
sekolah telah menyusun program sekolah yang efektif,
menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan membangun kerja
sama bersama personel sekolah serta dapat membimbing guru
melaksanakan proses pembelajaran. Juga motivasi guru adalah
suatu yang sangat penting kerena dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas sebagai pendidik, saya juga bertindak sebagai
pembangkit, mendorong, merintis dan memantapkan serta
sekaligus sebagai administrator. bahawa saya sebagai kepala
sekolah melakukan salah satu penggerak pelaksanaan
manajemen pendidikan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa agar berkualitas. ”(wawancara, 07 Januari 2022)

Dalam wawancara bersama ibu Meirina lestari, selaku guru wali


kelas SMA Negeri 1 Muaro Jambi, beliau mengatakan :

“Kepala sekolah meningkatkan motivasi belajar peserta didik


dengan cara memberikan dorongan , dorongan tersebut misalnya
mencari apa sih penyebab timbulnya kesulitan siswa dalam
belajar dan hal lainnya cara yang bersifat mendorong atau
membangkitkan motivasi belajar siswa. Dan mengarahkan kami
para guru dalam pembelajaran di kelas harus mempertinggi
motivasi. secara sederhana guru yang mengajar itu harus
mencoba mendorong motivasi agar siswa mereka tetap tertarik
dengan materi pelajaran yang disampaikan dan kemudian dalam
cara menyampaikannya juga harus manarik perhatian siswanya
agar mereka tekun dalam belajar sehingga kalau siswa sudah
paham pelajaran yang dijelaskan tersebut otomatis kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa bisa terpecahkan maka dari itu
siswa tersebut akan termotivasi”(wawancara, 03 Januari 2022)

Berdasarkan pernyataan dari beberapa siwa/siswi kelas Xll.IPS 2


menyatakan bahwa.
“Kami bangga sekolah di SMA Negeri 1 Muaro Jambi karna
kepala sekolah dan guru bekerja sama mengarahkan kami dalam
proses belajar yang dapat memotivasi kami untuk tetap semangat
bersekolah apalagi dimasa pandemi covid ini guru berusaha
dengan beberapa upaya dengan memberitahu hasil belajar kami
jadi kami setelah melihat hasiil belajar tersebut akan terdorong
untuk belajar lebih giat lagi apalagi hasil belajar kami itu
mengalami kemajuan kami akan berusaha mempertahankannya
atau bahkan kmi termotivasi untuk meningkatkannya
lagi”(wawancara,03 Januari 2022)

Adapun manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi


belajar peneliti menemukan yang termasuk dalam manajemen di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi yaitu adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi mengambil
peran cukup penting untuk keberlangsungan kegiatan
pembelajaran. Hal itu dibuktikan dengan tersusunnya beberapa
program pembelajaran yang akan dilaksanakan selama tahun
ajaran berlangsung. kepala sekolah menentukan program yang
sesuai dengan visi, misi dan tujuan. Dalam menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan serta bisa meningkatkan
motivasi belajar siswa, maka kepala sekolah menyusun program
pembelajaran yang sesuai, Senada dengan itu, kepala sekolah
SMA Negeri 1 Muaro Jambi memberikan kegiatan tambahan
dalam rencana kerja yang dibuatnya untuk mencapai tujuan
sekolah yakni meningkatkan mutu pendidikan dan terwujudnya
prestasi anak didik .
Namun untuk tahun 2020 lalu, ada keadaan berbeda yang
mengharuskan kepala sekolah mengubah beberapa kegiatan yang
telah dibuat. Adalah pandemi covid-19 yang menjadi
penyebabnya. Dengan diterbitkannya kurikulum darurat covid-19,
maka ada beberapa kegiatan yang harus ditiadakan mengingat
pelaksanaan pembelajaran yakni secara online, tetapi ditahun
2021 akhir mulai dilakukan pembelajaran tatp muka tetapi masih
ada yang secara online dan hanya diberikan shif ada shif A dan
shif B untuk shif A melakukan pembelajaran secara tatp mukan
dan untuk shif B melakukan pembelajaran online dan sebaliknya
secara bergantian.
Wawancara bersama bapak Heryadi selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Muaro Jambi, dalam wawancaranya beliau
mengatakan :
“Dalam program kerja saya aktif dalam peran melaksanakan
supervisi ,terdapat beberapa aspek yang harus dicapai dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Mulai dari awal kegiatan
hingga akhir kegiatan. Semua aspek yang terdapat pada program
saya sebagai kepala sekolah sangat sesuai untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Didalamnya menilai tentang kesiapan
sebelum melakukan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran hingga menindak lanjuti proses pembelajaran.
Selain itu, saya juga menyusun Program Supervisi. Hal itu
bertujuan untuk memonitoring serta mengevaluasi kinerja guru
yang saya pimpin. dengan begitu,akan lebih mudah untuk
menilai kinerja dewan guru serta memantau kegiatan yang
mereka lakukan supaya tetap berada dalam ranah program kerja
yang telah ditentukan sebelumnya” (wawancara 07 Januari 2022)

Berdasarkan wawancara diatas menunjukan bahwa langkah


awal perencanaan kepala sekolah aktif dalam peran melaksanakan
supervisi periode artinya menyiapkan persiapan guru untuk
melakukan pembelajaran dikelas sampai ke evaluasi. Hal itu
dibuktikan dengan tersusunnya beberapa program pembelajaran
yang akan dilaksanakan selama tahun ajaran berlangsung. kepala
sekolah juga menentukan program yang sesuai dengan visi, misi
dan tujuan .
2) Pengarahan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
Pelaksanaan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar di SMA Negeri 1 Muaro Jambi yang dilakukan kepala
sekolah dalam pelaksanaan program kerja yang telah disusun
yakni dengan melakukan pelatihan kepada para guru untuk
penyusunan program pembelajaran. Hal itu dilakukan melalui
kegiatan rapat kerja di akhir bulan sebelum pelaksanaan kegiatan
pembelajaran awal tahun ajaran baru. Dengan begitu, diharapkan
para guru dapat menentukan kegiatan pembelajaran yang bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro
Jambi bapak Heryadi M.Pd beliau mengatakan :
“ Dalam tahap koordinasi saya itu ada 4 wakil kepala sekolah
jadi yang mewakili saya untuk dibidang masing-masing, Wakil
Kepala Sekolah Bagian Kesiswaaan itulah yang saya arahkan
lebih dominan juga yang berhubungan dengan siswa itu wakil
kepala sekolah bagian kesiswaan adalah wakil saya yang secara
langsung kesiswa dan menberikan motivasi belajar siswa yang
menurun akibat pandemi covid saat ini dan ada pula program
kerja yang sudah ada haruslah bisa terlaksana dengan baik. Saya
menetapkan penyelesaian terhadap masalah dalam belajar
mengajar dengan memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
”(wawancara 07 Januari 2022)

3) Evaluasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Pelaksanaan program kerja kepala sekolah berhubungan
dengan evaluasi program kerja tersebut. Evaluasi menjadi tolak
ukur terhadapkeberhasilan program kerja yang telah disusun.
Dalam bidang pendidikan, evaluasi yang dilakukan oleh kepala
sekolah terhadap guru maupun yang dilakukan pengawas terhadap
kepala sekolah disebut dengan supervisi.
Wawancara bersama bapak Heryadi selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Muaro Jambi, dalam wawancaranya beliau
mengatakan :
“Saya juga melakukan supervisi kepada dewan guru. Supervisi
yang dilakukan yakni dengan memeriksa kinerja guru di akhir
bulan. Dari kinerja bulanan yang terkumpul, saya akan menilai
bagaimana pembelajaran yang terjadi. Dalam pelaksanaan
supervisi, saya juga mengisi lembar observasi yang terdiri dari
beberapa aspek. Aspek tersebut untuk diamati, terkait
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh dewan guru. Ada
lima aspek utama yang dinilai, yakni perencanaan proses
pembelajaran, penyusunan RPP, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan pengawasan proses
pembelajaran. akan diketahui tentang kesiapan guru dalam
melaksanakan program pembelajaran yang telah ditentukan Jika
ada kesulitan, peserta didik akan diberikan kemasukan. Selain
itu, kesulitan itu akan dibahas dalam rapat kerja bersama guru-
guru lain supaya bisa dijadikan solusi bagi guru lain jika suatu
saat mengalami permmasalahan yang sama”(wawancara 07
Januari 2022)

Berdasarkan wawancara diatas pelaksanaan supervisi adalah


suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para
guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, supervisi kepala sekolah
yakni penilaian yang dilakukan kepala sekolah untuk mengontrol
kinerja para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk
pelaksanaan supervisi, kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi
menjelaskan bahwa dilaksanakan setiap akhir bulan serta akhir
semester. Setelah penilaian dilakukan. Sedangkan kendala yang
ditemukan dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah SMA Negeri 1
Muaro Jambi yaitu tidak terlaksananya program kerja yang telah
direncanakan sehingga hasil evaluasi yang diperoleh guru tidak bisa
maksimal.

2. Kendala-kendala manajemen kepala sekolah dalam


meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusi melalui kegiata pengajaran. Salah satu
faktor dala diri yang menuntukan berhasil atau tidaknya dalam proses
belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar,
motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjaminn kelangsungan dari
kegiatan belajar.
Didalam sebuah organisasi atau sekolah dalam melaksanakan
sebuah kegiatan pasti tidak lepas dari kendala atau masalah yang
menjadi faktor terhambatnya pelaksanaan yang ingin dilakukan. Oleh
karena itu, dalam hal ini dalam menjalankan program-program humas
yang ada di SMA Negeri 1 Muaro Jambi terdapat kendala yang
dialami oleh sekolah yaitu kendala pandemi Covid-19 atau virus
Corona. Inilah yang menyebabkan terhambatnya semua aktifitas yang
ada di SMA Negeri 1 Muaro Jambi dengan diliburkannya sekolah
pada awal tahun 2020 sampai ditetapkan kembali masuk sekolah pada
pertengahan tahun 2021.
Sekolah menerapkan sekolah berbasis online yang dianjurkan
oleh pemerintah agar proses belajar mengajar tetap dilakukan dirumah
masingmsing melalui media gadget seperti handphone atau laptop
dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Hal ini dijelaskan oleh
Bapak Heryadi, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi,
dalam wawancara bersamanya beliau mengatakan :

“Kendala yang dihadapi karena input siswa yang hampir 55% itu
siswa zonasi, siswa zonasi beda dengan siswa prestasi, kalo anak
berprestasi tentu berkualitas tetapi kalau siswa zonasi itu adalah
kondisi dilingkungan siswa yang tidak mendukung belajar
kadang-kadang motivasi mereka untuk sekolah saja lemah. Dan
siswa yang tidak niat sekolah yang penting masuk dengan hasil
nilai seadanya. Ditambah lagi belajar dirumah tidak ada yang
mendorong atau yang memotivasi untuk belajar, setelah memulai
pembelajaran secara pembagian jadwal tatap muka banyak guru
mengadu ke saya bahwasanya motivasi belajar mereka sangat
lemah selama pandemi covid-19 dan saya selaku kepala sekolah
berusaha mengerakkan para pengajar agar motivasi belajar siswa
kembali lagi seperti sebelum pandemic covid-19 menyerang
”(wawancara 07 Januari 2022)”

“Kendala yang dihadapi saat ini pandemi covid-19 di SMA


Negeri 1 Muaro Jambi mulai melonjak lagi di tahun 2022 belajar
siswa mulai didaringkan atau belajar dirumah seperti yang
dilakukan pada tahun 2020 lalu dan motivasi belajar siswa
untuk belajar dirumah mulai menurun ditambah tidak ada
dorongan orang tua untuk memotivasikan peserta didik dirumah
Pembelajaran online dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
khususnya internet. Pembelajaran online dilakukan dengan
sistem belajar jarak jauh, dimana kegiatan belajar dan mengajar
(KBM) tidak dilakukan secara tatap muka. Pada pembelajaran
online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat
mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang siswa
yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh
ketidak majuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan
pendorong untuk menggerakkan peserta didik agar semangat
belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar ”(wawancara 07
Januari 2022).

Dan diperjelas lagi oleh Ibu Meirina Lestari, selaku guru wali
kelas SMA Negeri 1 Muaro Jambi, dalam wawancaranya beliau
mengatakan :
“Untuk hambatan yang ada dalam situasi sekarang munculnya
pandemi Covid-19, karena itu sekolah menjadi tidak efektif dan
efesien. Dan mengharuskan para peserta didik tetap melakukan
sekolah dari rumah dengan menggunakan media pembelajaran
online kendala yang cukup berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa, ada siswa yang memang malas dan kurang disiplin
dan itu bisa mempengaruhi temannya yang lain ditambah lagi di
masa pandemi covid-19 pembelajaran banyak dilkakukan
dirumah secara online, jadi motivasi belajar mereka semakin
rendah”(wawancara 03 Januari 2022).

Oleh karena itu Guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi berusaha


meningkatkan motivasi belajar siswa meskipun pada masa pandemi
Covid-19 tidak membuat guru menyerah. Namun pada
pelaksanaannya menemukan beberapa kendala, baik yang berasal dari
siswa itu sendiri maupun dari gurunya.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang
menjadi hambatan atau kendala guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa yaitu kurangnya semangat belajar sebagian siswa
sehingga materi yang diberikan oleh guru kurang diserap dengan baik.
Minat belajar siswa juga menjadi kendala karena untuk menjadi
pelajar yang baik harus ada minat atau ketertarikan terhadap pelajaran
tertentu. Masalah ekonomi keluarga juga menjadi kendala guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa karena ketika di luar sekolah
mereka sibuk bekerja membatu orang tua mencari uang sehingga
siswa kelelahan dan disekolah menjadi ngantuk di rumah juga tidak
sempat untuk mengulang pelajaran.
3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19
Upaya merupakan sebuah cara untuk mengatasi masalah-
masalah yang ada dalam sebuah organisasi atau sekolah degan cara
proses tertentu. Dengan adanya kendala pada kegiatan di sebuah
organisasi atau sekolah maka akan membuat terhambatnya suatu
program kegiatan yang akan dilakukan. Dari hasil wawancara
mengenai kendala yang ada di SMA Negeri 1 Muaro Jambi dalam
meningkatkan motivasi belajar yaitu kendalanya adalah karna adanya
pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 dan sampai
sekarang belum berakhir.
Wawancara kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi
bapak Heryadi M.Pd beliau mengatakan :
“Mengenai upaya di 2020 kita sudah melewati proses yang luar
biasa dalam melakukan tatap muka yang harus dilakukan
menyiapkan tenaga pendidikan dalam penggunaan media online
dan juga melatih guru-guru yang tidak mampu akan media
pembelajaran online kemudian, kepada peserta didik dalam
waktu itu tidak semua mempunyai gadget itu kita upayakan
bagaimana mengajak wali murid untuk membantu menyediakan
alat pembelajaran dan juga banyak kendala selama pandemi
covid-19 ada yang mempunyai gadget tetapi terkendala dengan
sinyal ataupun kouta internet yang tidak ada, kalo dari sekolah
sebelum mendapat bantuan dari pemerintah, sekolah ada
memberikan kouta internet ,kalau masalah motivasi belajar siswa
itu, kita sebagai pihak sekolah untuk tidak melakukan belajar
secara langsung tatap muka, tapi untuk tahun 2022 sekarang anak
masih belajar dengan online tapi di berikan shif ada shif A dan
shif B , jadi ada yang shif A satu minggu sekolah, dan untuk shif
B secara online belajar dari rumah dan sebaliknya ”(wawancara
07 Januari 2022).

“Di dalam kondisi yang serba terbatas saat ini, dibutuhkan


pemahaman dan kreatifitas pengajar dalam mengemas
pembelajaran onlinenya agar menarik perhatian dan motivasi
peserta didik dalam mengikuti proses pengelolaan pembelajaran
online. Pemilihan pendekatan dan model pendekatan yang tepat,
serta dukungan berbagai pihak untuk menentukan keberhasilan
pembelajaran online. Evaluasi pada pembelajaran online penting
dilakukan. Hal ini dikarenakan dengan melakukan evaluasi pada
pembelajaran online maka dapat diketahui apakah pembelajaran
dapat berjalan efektif atau tidak. Jika dirasa tidak efektif maka
dapat melakukan modifikasi pada sistem pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik”(wanwancara 07 Januari
2022).

Dalam wawancara bersama ibu Meirina lestari, selaku guru wali


kelas SMA Negeri 1 Muaro Jambi, beliau mengatakan :

“Kepala sekolah juga memberikan dukungan yang optimal untuk


mendukung pembelajaran online yang dilaksanakan oleh para
guru. seperti penggadaan sumber belajar, komputer yang
tersambung dengan internet, dan alatalat yang mendukung
kegiatan pembelajaran bagi para guru sarana dan prasarana
tersebut digunakan untuk mencari pengetahuan dan informasi
dari berbagai sumber. Upaya yang dilakukan memberikan
dorongan dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa adalah
salah satu dalam meningkatkan motivasi belajar ditambah lagi
masa pandemi sekarang ini. Dorongan tersebut misalnya mencari
apa sih penyebab timbulnya kesulitan siswa dalam belajar dan
hal lainnya yang bersifat membangkitkan motivasi belajar
siswa”(wawancara 03 Januari 2022)

Dari wawancara diatas secara sederhana guru yang mengajar itu


harus mencoba agar siswa mereka tetap tertarik dengan materi
pelajaran yang disampaikan dan kemudian dalam cara
menyampaikannya juga harus menarik perhatian siswanya agar
mereka tekun dalam belajar sehingga kalau siswa sudah paham
pelajaran yang dijelaskan tersebut otomatis kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa bisa terpecahkan maka dari itu siswa tersebut telah
termotivasi. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi
antara guru dan peserta didik. Dalam hal ini, guru sangat berperan
dalam membangkitkan motivasi belajar siswa dan kepala sekolah
sangat berperan penting dalam melakukan program supervisi
mengarahkan para pengajar agar tugas mereka dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik menjadi efektif dan efisien.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan, maka dapat diperoleh
kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah yaitu adalah sebagai
berikut :
1. Manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi mengambil peran cukup
penting untuk keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Hal itu
dibuktikan dengan tersusunnya beberapa program pembelajaran yang
akan dilaksanakan selama tahun ajaran berlangsung. kepala sekolah
menentukan program yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan.
Dengan maksud untuk mendorong dan mewujudkan motivasi peserta
didik dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Kendala-kendala manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1
Muaro Jambi. Berdasarkan penelitian terdapat beberapa faktor yang
menjadi hambatan atau kendala guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa yaitu kurangnya semangat belajar sebagian siswa
sehingga materi yang diberikan oleh guru kurang diserap dengan baik.
3. Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19. Upaya yang
dilakukan memberikan dorongan dalam kegiatan belajar mengajar
kepada siswa adalah salah satu dalam meningkatkan motivasi belajar
ditambah lagi masa pandemi sekarang ini. Dorongan tersebut
misalnya mencari apa sih penyebab timbulnya kesulitan siswa dalam
belajar dan hal lainnya yang bersifat membangkitkan motivasi belajar
siswa.

68
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian diatas, maka peneulis ingin memberikan saran
kepada orang-orang yang berkaitan dengan permasalahan tentang
manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
selama andemi covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi dan pihak yang
bertanggung jawab besar pada dunia pendidikan:
1. Bagi kepala sekolah diharapkan lebih meningkatkan motivasi belajar
di sekolah agar para warga sekolah tidak hanya unggul dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi para warga sekolah juga unggul
dalam iman dan takwa dan output yang dihasilakan sekolah lebih
berkualiatas.
2. Bagi guru agar membantu kepala sekolah untuk mendorong motivasi
belajar dan mewujudkan visi, misi, tujuan dan program sekolah pada
proses pembelajaran, tingkah laku dan sopan santun selalu diterapkan
dalam segala hal.
3. Bagi siswa agar benar-benar memperhatikan dan selalu meningkatkan
motivasi belajar dan unggul disetiap pola kehidupannya. Agar apa
yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2005). Program Belajar ,Belajar Berdasarkan Regulasi Diri dan


Prestasi Belajar Matemetika Pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta.
Disertai (Tidak diterbitkan).Yoyakarta:Paska Sarjana Psikologi UGM.

Arikunto,Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.


Bandung: Rineka Cipta.

Atik Winarsih.2009. Manajemen Pelayanan. Yogyakta: Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan 2007. Penelitian kualitatif :Komunikasi ,Ekonomi, Kebijakan


Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Putra Grafika

Emda Anna. 2017. Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.


Lantanida journal, vol 5 no 2 hlm 176-180

Farikhah, Siti; Wahyudhiana. 2018. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Foster, Bob dan Iwan Sidharta. 2019. Dasar-dasar manajemen. Yogyakarta:


Diandra Kreatif.

Foster, Bob Iwan Sidharta, 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Rineka


Cipta.

Hamdayama Jumanta. 2016. Metodologi Pembelajaran. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Indriana,Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva


Press

Kartono, Kartini. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Kompri, 2016. Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa .Bandung :PT
Remaja Rosdakarya Offset

70
Lexy J Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya

Lexy J Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja


Rosdakarya

Mulyasa,Enco. 2005. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:


Bumi Aksara.

Mukhtar.2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif.Jakarta: GP Press


Group

Novianti, N. R. (2011). Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi


belajar siswa terhadap efektivitas proses pembelajaran. Jurnal Pendidikan
MIPA. Edisi khusus, 1, 158-166.

Nurdiansyah, Haris dan Robbi Saepul, 2019. Pengantar Manajemen, Yogyakarta:


Diandra Kreatif

Oding Supriadi, 2018. Pengantar Manajemen pendidikan. Yogyakarta: member


of laks bangyk group.

Ormrod, Jeanne Ellis, 2008 Psikologi Pendidikan Jilid 1 . Jakarta: Penerbit


Erlangga

Parnawi Afi.2019. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV Budi utama

Purwanto Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah- Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi Dengan
Contoh Rencana Strategis dan Rencana Operasional.Bandung: Refika
Aditama.

Sanjaya,Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman,A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Sardiman,A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:


Grafindo.

Sardiman, 2012. Interaksi Belajar dan Motivasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudarwan Danim, Suparno, 2019. Manajemen Dan Kepemimpinan Trasnformasi


Kekepala Sekolahan. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Sugiyono.2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surabaya IGI. 2018. Muridku Adalah Guruku. Gresik: Caremedia Communication

Sukamadi, 2017. Dasar-dasar manajemen, Bandung: Humaniora Utama Press.

Wahjosumidjo 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan


Permasalahannya. Jakarta:PT Radja Grafindo Persada.
LAMPIRAN 1

IPD (INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA)

Judul Penelitian:

Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa


Selama Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi

A. Pedoman Observasi
1. Mengamati secara langsung suasana dan keadaan di SMA Negeri 1 Muaro
Jambi.
2. Suasana ruangan guru di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
3. Suasana ruangan belajar siswa/siswi di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
B. Pedoman Wawancara
1. Wawancara bersama kepala sekolah
a. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa selama pandemi covid-19 ?
b. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi covid-19 ?
c. Apa saja factor penentu dan penghambat yang dihadapi kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ?
d. Bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa selama pandemi covid-19 ?
e. Bagaimana bentuk pengarahan/penggerakkan yang dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa selama pandemi
covid-19 ?
f. Apakah ada perencanaan yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa ?
g. Bagaimana evaluasi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar ?
2. Wawancara bersama guru
a. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar?
b. Siapa saja yang membantu kepala sekolah dalam meningkatkan
motivasi?
c. Apa perencanaan yang kepala sekolah siapkan dalam meningkatkan
motivasi belajar?
d. Apa faktor penghambat dalam meningkatkan motivasi?
e. Apakah kepala sekolah bekerja sama dengan guru untuk meningkatkan
motivasi belajar?
f. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi
belajar?
3. Wawancara bersama peserta didik
a. Apa yang memotivasi kalian dalam belajar selama pandemi covid-19
ini ?
b. Apakah kepala sekolah pernah memberikan motivasi ataupun
pengarahan yang sifat nya memotivasi selama pandemi covid ini ?
C. Pedoman Dokumentasi
a. Sejarah dan Historis Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
c. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
d. Keadaan Personil Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
e. Keadaan Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
f. Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi.
LAMPIRAN II

DAFTAR INFORMAN

No NAMA KETERANGAN
1 Heryadi, M.Pd Kepala Sekolah

2 Meirina Lestari, S. Pd. Guru/Wali Kelas

3 Siswa kelas XII IPS


LAMPIRAN III

DOKUMENTASI

Tempat Parkir SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tempat Parkir SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Visi dan Misi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Denah Lokasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Piala SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Wawancara Bersama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Wawancara Bersama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Poto Bersama kepala sekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Wawancara bersama guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Poto bersama guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Wawancara bersama peserta didik SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Wawancara bersama peserta didik SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Suasana ruangan kelas SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Suasana ruangan kelas SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Suasana kantor guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Suasana kantor guru SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Lapangan SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Lapangan SMA Negeri 1 Muaro Jambi


Tampak depan ruangan TU SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Tampak depan ruangan TU SMA Negeri 1 Muaro Jambi


LAMPIRAN V

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Biodata Pribadi

Nama : Suci Eka Nurhaslina

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat /tgl lahir : Kerinci, 12 Mei 2000

Alamat : Rt.05 Simpang Sungai Duren

Alamat Email : suciekanurhaslina5@gmail.com

No Kontak : 085279263253

Pendidikan Formal

1. SDN 73/IX Simpang Sungai Duren ( 2006 -2012 )


2. SMPN 1 Muaro Jambi ( 2012-2015 )
3. SMAN 1 Muaro Jambi ( 2015-2018 )

Pengalaman Kerja Praktik : - Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sulthan


Thaha Saifuddin Jambi

-SMPN 7 Muaro Jambi (Operator dan Tata Usaha)

Anda mungkin juga menyukai