Raudatul Janah
1
Sel-sel tubuh dapat mengalami kerusakan akibat
faktor eksternal dan internal.
2
Akibat jejas :
1. Perubahan reversible (sub lethal)
Dapat kembali ke normal. (Mis: Degenerasi)
2. Perubahan irreversible (lethal)
Tidak dapat kembali ke normal
(Mis: Nekrosis)
3
Hipoksia (penurunan oksigen)
Faktor fisika : panas / dingin / radiasi / listrik
Faktor kimia : obat-obatan / asam kuat / basa kuat
Faktor infeksi : virus, bakteri, jamur, parasit
Faktor reaksi imunologik
Faktor kel genetik
Faktor ketidakseimbangan gizi / gangguan gizi
5
Kematian sekelompok sel akan mempengaruhi
jaringan tergantung :
Lamanya jejas
6
JEJAS REVERSIBEL
7
1. Degenerasi albuminosa (parenchymatosa)
(bengkak keruh)
Sitoplasma keruh timbul granula halus
didalamnya: - Post mortem
- Penyakit tertentu (pyelonefritis)
8
2. Degenerasi hidrofik : air banyak ditimbun
dalam sitoplasma (intraseluler) :
- Penyakit ginjal: pyelonefritis/glomerulonefritis,
- Molahidatidosa
3. Degenerasi karbohidrat & protein :
Bahan mukopolisakarida (=deg. mukoid)
penyakit kolagen
Bahan mukoprotein (=deg. Mukoid)
- Gastritis kronika, Adeno ca recti
Bahan mukoid tertimbun dalam sel :
inti kedesak ke tepi gambaran spt cincin
(signet ring sel) Adeno ca usus
9
4. Degenerasi miksomatosa. Bila bahan mukoid
ditimbun di luar sel mendesak sel sel stellate
fibroadenoma mammae
5. Degenerasi lemak (fatty change) kel hepar :
alkoholisme, cirrhosis hepatis
6. Degenerasi hialin : masa hialin merah muda,
refraktif : myoma uteri.
7. Degenerasi amyloid : hampir sama dgn
degenerasi hialin berbeda reaksinya terhadap
pulasan khusus amilodosis
Pulasan khusus amilod : methyl violet
Degenerasi hialin : Van Gieson
10
JEJAS IREVERSIBEL
menimbulkan kematian sel
- Kematian/jaringan pd organisme hidup
nekrosis.
- Nekrobiosis : kematian sel
fisiologis/patologis lapisan kulit
bagian atas mati secara teratur (mengalami
penandukan diganti sel dari lapisan
dibawahnya.
11
PENYEBAB NEKROSIS
Mengakibatkan :
Atrofi Hiperplasi
Hipertrofi Metaplasia
15
Alat tubuh menjadi mengecil tapi pernah
mencapai ukuran yang normal ok sel-sel yg
melakukan fungsi organ tersebut mengecil ok :
Penurunan beban kerja organ ybs
Kehilangan persyarafan
Berkurangnya suplai darah
Nutrisi yg inadequat
Hilangnya stimulasi endokrin (hormon-hormon)
Ketuaan
16
HIPERTROFI
Organ / jaringan bertambah besar
(volume meningkat) karena sel-selnya
bertambah besar tapi jumlah sel tetap, ok :
1. Kebutuhan fungsional meningkat
olahragawan
2. Rangsang hormon yg spesifik :
hipertrofi uterus (hamil)
17
HIPERPLASI
Organ / jaringan bertambah besar
(volume meningkat) karena sel-selnya
bertambah banyak tapi besarnya sel tetap.
1. Hiperplasia fisiologik hormonal :
hiperplasi endometrium
2. Hiperplasia kompensasi post hepatectomy
18
Hiperplasia fisiologik :
• Hormonal proliferasi endometrium saat hamil
• Hiperplasia kompensasi post hepatektomi
Hiperplasia patologik:
• Rangsangan hormon yg berlebihan
hiperestrinisme (estrogen ) hiperplasia atipik
endometrium
• Pengaruh faktor pertumbuhan setempat,
mis: penyembuhan luka bila stimulus hilang
normal lagi menjadi masih dpt dikontrol
berbeda dgn neoplasma yg tdk dpt dikontrol
19
METAPLASIA
Berubahnya epitel dewasa bentuk satu menjadi
epitel dewasa bentuk lain.
Mis: Cervicitis chronica metaplasia skuamosa
Pada umumnya untuk pertahanan diri thp stimulus
Metaplasia :
1. Metaplasia epitel : cervicitis chronica,
traktus respirasi dari epitel collumner selapis
jadi epitel squamous kompleks
2. Metaplasia mesenchym :
- Metaplasia osseus : myositis ossificans
- Metaplasia cartilagenous
20
DISPLASIA
Bentuk hiperplasia dengan perubahan proliferasi
abnormal, menyimpang, tidak beraturan, kacau
dan ireguler. Sebenarnya bukan suatu reaksi
adaptasi thd jejas tapi deferensiasi abnormal yg
menyimpang walaupun terjadinya dpt
merupakan reaksi thd iritasi kronik.
Displasi masih bersifat reversibel : lap basal lebih
padat, gelap, epitel diatasnya masih mengalami
maturasi sempurna.
21
Displasi :
Ringan
Sedang,
Berat : insitu ca / ca intraepitelial, mengenai
seluruh tebal epitel, membrana basalis masih intak.
Displasi merupakan kel pre kanker
22
EVOLUSI KEMUNGKINAN DISPLASIA
Displasia
15% 30%
Displasia Displasia
ringan sedang berat
45%
Potensi evolusinya lemah Karsinoma
insitu
23
APOPTOSIS
Kematian sel yang terprogram
Sel mati: inti piknotik
fragmentasi → difagositosis makrofag
24
1. Mengenai 1 sel 1. Mengenai kelompok
sel/jaringan
2. Ada aktivitas gen 2. Tidak ada aktivitas gen,
mengkontrol aktivitas & hanya kandungan enzim
penghambat enzim dalam sitoplasma tidak aktif
3. Sitoplasma dan fragmen inti 3. Sel membengkak (oncosis)
menjadi badan apoptotik
4. Badan apoptotik dilahap 4. Nekrotik sel dilahap
fagosit non spesifik seperti neutrofil
sel tetangga
Misalnya: virus hepatitis (apoptotic hepatocytes
→ massa bulat eosinofil tanpa inti)
25
INFARK
= nekrosis iskemik
Ok berkurangnya pasokan darah secara tiba-tiba
ke suatu daerah.
Dibedakan berdasarkan sebabnya:
1. Arterial : sumbatan arteri
2. Venous : penyumbatan aliran darah vena
3. Hipotensif : ok hipoperfusi jaringan dari
pembuluh darah, misalnya syok berhubungan
dengan hipotensi
26
Berdasarkan warnanya
1. Infark putih/pucat
Ok sumbatan arteri pembawa “makanan”/
hipoperfusi jaringan pd hipotensi →
warna pucat/putih.
Pada organ solid, tdk mempunyai anastomose,
misalnya: jantung, lien, ginjal
27
2. Infark merah
Ok darah yg keluar berada didalam jaringan yg
infark → warna merah kehitaman.
Pada :
a. Infark vena → darah tertimbun pada daerah
infark (kongesti) ok darah tdk bisa keluar
b. Organ dgn 2 pasokan darah:
Mis. Paru → vascularisasi dari: a.pulmonalis,
a.bronchialis, cabang a.thoracalis
Hati → vasc. dari : v.portal, a.hepatica
Salah satu vasc.tersumbat → timbunan ok pasokan
darah dari vasc. yg lain
28
c. Organ dengan anastomose sempurna
Misalnya: otak, usus
29
Contoh: infark
1. Infark jantung → miosit akan diganti dengan
jaringan ikat.
2. Infark serebral → jaringan yang nekrotik
mengalami pencairan yang kemudian
diabsorbsi. Hasil akhir yang ditemukan ialah
bentuk pseudocyst (rongga-rongga kosong)
berisi cairan jernih.
3. Infark renalis → tubulus yang nekrotik diganti
jaringan parut, berbentuk segitiga.
4. Infark hati → sel hati yang sehat mengalami
regenerasi yang mengganti sel yang nekrotik.
30
Selamat belajar.....
31