KAIDAH-KAIDAH FIQIYAH
OLEH:
Zulfahmi Maryadi
BANDA ACEH
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia–Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami mata kuliah Fiqh Ushul FIqh yang merupakan
judul dari makalah kami yaitu Kaidah-kaidah Fiqiyah, kami berharap bahwa makalah ini
dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk pengetahuaan kita yang lebih tinggi lagi tentang
pajak.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan
sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari dosen mata
kuliah Fiqh Ushul Fiqh agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.Latar Belakang
Dalam sebuah alinea kitab al-Madkhal al-Fiqhi, karya Dr. Musthafa az- Zarqa` (w. 1375
H) menulis: “seandainya kaidah fiqih tidak ada, maka hukum-hukum fiqih akan tetap menjadi
cecaran-cecaran hukum yang secara lahir saling bertentangan satu sama lain.”
Mustafa az-Zarqa benar, sebab apabila kita terus-menerus berkutatmempelajari hukum-
hukum fiqih secara parsial (sepotong-sepotong), maka kitaakan merasakan adanya kontradiksi
antara satu hukum dengan hukum lainnya. Kitasering dibuat bingung saat mempelajari
persoalan-persoalan hukum yangkarakternya sama tetapi ketentuan hukumnya berbeda.
Salah satu solusi untuk mengurai benang kusut itu adalah denganmengetahui substansi
dan esensi hukum-hukum syari’at. Jadi, selain kita mempelajari hukum-hukum yang sudah jadi,
kita juga dituntut untuk menguasai pangkal persoalan atau substanti hukumnya. Caranya adalah
degan mempelajarikaidah fiqih, baik kaidah ushuliyah maupun kaidah fiqhiyyah. Dengan kedua
kaidah tersebut nilai-nilai esensial syari’at terurai dengan sangat lugas, logis, tuntas,dan rasional.
2.Rumusan Masalah
a.Pengertian Kaidah-Kaidah Fiqiyah
b.Macam-macam Kaidah Fiqiyah
c.Perbedaan Kaidah Fiqiyah Dan Ushuliyah
BAB II
Pembahasan