MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
PENDAHULUAN
(ASPEK HPT)
KONTRAK PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
● Pelaksanaan sesuai jadwal yang berlaku
● Kegiatan praktikum 2 jam di jam ke 4 dan ke 5, dibagi menjadi 1 jam pengantar praktikum(teori) yang dilakukan secara
daring sisanya dilakukan secara luring di Lahan
● Kegiatan praktikum daring berlangsung maksimal 60 menit, dengan 30 menit sisanya untuk persiapan dan mobilisasi
menuju lahan
● Praktikan yang menghadiri kegiatan praktikum secara daring diwajibkan menyalakan kamera selama kegiatan praktikum
berlangsung
● Praktikan wajib berpakaian rapi dan sopan
● Praktikan wajib mengerjakan tugas sesuai dengan arahan asisten praktikum
● Praktikan daring diusahakan bergabung dalam Google meet 5 menit sebelum dimulai
● Presensi kehadiran dilakukan secara langsung oleh asisten
● Kegiatan praktikum dilahan dilakukan di jam ke-5 estimasi waktu 75 menit
● Kelas dibagi menjadi 4 kelompok
● Kegiatan praktikum dilapang dilakukan sebagian mahasiswa yakni maksimal 12 praktikan dalam satu kelas. Dari masing-
masing kelompok mengirim 3 praktikan untuk menghadiri praktikum maes di lapang
● Presensi kehadiran harus 100%, kecuali praktikan memiliki halangan yang tidak dapat dihindarkan dan harus
menyerahkan surat izin yang dapat diterima
● Keterlambatan maksimal 10 menit (sanksi keterlambatan review 1 jurnal internasional).
MATERI MAES PRAKTIKUM ASPEK HPT
MATERI MAES PRAKTIKUM ASPEK TANAH
01 02
mengidentifikasi keanekaragaman mengidentifikasi keanekaragaman
spesies serangga yang ada pada penyakit pada tanaman budidaya
agroekosistem yang ada pada agroekosistem
03 04
Untuk mengetahui peran masing- Untuk merencanakan agroekosistem
masing spesies serangga yang baik secara teoritis
tersebut pada agroekosistem
LUARAN YANG DIHARAPKAN
DIAGNOSIS PENYAKIT
Penyakit
Tumbuhan
Faktor
Jamur, Bakteri, Virus, Nematoda
Biotik
Suhu Tinggi dan Sinar Matahari
• Beberapa tumbuhan peka terhadap
suhu dan intensitas cahaya tinggi dan
menyebabkan gejala sun-scald.
• Kerusakan sering dijumpai pada
tanaman yang banyak mengandung air.
• Berpengaruh besar pada beberapa
pertumbuhan patogen. Contohnya
Antraknosa yang disebabkan
Gambar penyakit Antraknosa
Colletotrichum sp.
Suhu Rendah
• Dapat menimbulkan lapisan frost pada tanah
sehingga menghalangi akar untuk menyerap air.
• Beberapa patogen berkembang cepat pada suhu
rendah. Contohnya jamur Phytopthora infestans.
Pengertian Rumus
PERHITUNGAN IP MUTLAK
Pada suatu lahan yang ditanami bawang merah memiliki jumlah populasi 800
tanaman dengan 480 tanaman terserang penyakit layu fusarium sedangkan
tanaman lain tidak menunjukkan gejala serangan penyakit. Hitunglah intensitas
Rumus IP Mutlak: serangan penyakitnya!
Tepat dosis/konsentrasi
TUGAS 1
1. Petani Tuban membudidayakan tanaman kacang tanah setelah budidaya padi
gogo.Populasi tanaman kacang tanah sebanyak 1500 tanaman. Pada umur 1 MST
350tanaman terserang jamur Sclerotium rolfsii. Berapa persentase kejadian penyakit
yangterjadi pada lahan tersebut?
2. Kecamatan Munjungan merupakan penghasil cengkeh terbesar di Trenggalek.Salah
satu petak lahan petani ditumbuhi 50 tanaman cengkeh. Setelah dilkukanpengamatan
pada 5 tanaman sampel terhadap daun ke 1, 2, 3, 4, dan ke 5 dari duaranting yang
berlainan (sebanyak 10 lembar daun), tanaman cengkeh pada lahantersebut terserang
cacar daun Phyllostica sp. Data yang diperoleh yaitu sampel 1terdapat 2 daun yang
terserang 82%, 3 daun terserang 24% dan 2 persen terserang35% ; sampel 2 terdapat
5 terserang 18%, 1 daun terserang 50% dan 3 daun terserang21% ; sampel ke 3
terdapat 4 daun terserang 58% dan 3 daun terserang 30% ; sampel4 terdapat 2 daun
terserang 93% ; sampel 5 terdapat 6 daun terserang 24% dan 2 daunterserang 35%.
Berapakah intensitas serangan cacar daun pada tanaman cengkehpada lahan
tersebut? (Skala serangan 0= tidak ada infeksi, 1= 1-25%, 2= 26-50%, 3=51-75%, 4=
76-100%).
Ketentuan Tugas 1
a. Tugas ditulis tangan di folio dan di scan
b. Dikumpulkan di google classroom masing-masing
c. Pengumpulan pada hari praktikum 23.59 WIB
d. Format Nama : No Absen_Nama_NIM_Tugas Perhitungan IP
e. Format file PDF
TUGAS 2
1. Mahasiswa melakukan pengamatan pada 2 jenis tanaman berbeda
yang terserang penyakit di sekitar rumah masing-masing
2. Tuliskan gejala, tanda dan asumsi penyakit dan pengelolaan OPT
yang ada di lapang
3. Tugas dilengkapi dengan dokumentasi pribadi dan dokumentasi dari
literatur
4. Bandingkan deskripsi penyakit dengan literatur (2015-sekarang)
Ketentuan Tugas 2
a. Tugas dikerjakan di word
b. Dikumpulkan di google classroom masing-masing
c. Pengumpulan maksimal H+7 praktikum (23.59 WIB)
d. Format Nama : No Absen_Nama_NIM_Tugas Diagnosis Penyakit
e. Format file PDF
TERIMA KASIH
MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
Permasalahan OPT di
Agroekosistem &
Pengamatan Hama
TIM ASISTEN MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
ASPEK HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN 2022
Munculnya permasalahan
OPT di agroekosistem
Praktik budidaya monokultur
Budidaya tanpa mengistirahatkan lahan
Penggunaan Pestisida kimia berlebih
Minimnya habitat bagi predator dan parasitoid
Cuaca dan iklim
Budidaya Monokultur
Perubahan Iklim
Bagaimana mengatasi
permasalahan yang
muncul dalam
agroekosistem?
= Monitoring
Pemantauan atau monitoring merupakan sebuah proses
pengumpulan informasi dari penerapan suatu program
termasuk mengecek apakah suatu program telah berjalan
sesuai dengan rencana yang diinginkan sehingga setiap
masalah yang ditemukan dapat diatasi (Pujiarti, 2018).
Dalam hal ini yang dikoleksi adalah komunitas arthropoda yang berperan
sebagai hama, musuh alami, dan arthropoda lain (pengurai, dll).
1. Pitfall Trap
Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga tanah dan laba-laba. Alat
yang digunakan adalah gelas plastik yang berisi air yang dilarutkan sedikit
sabun/detergen.
Pengamatan Hama
2. Malaise Trap
Perangkap ini terdiri dari jaring vertikal sebagai pelindung, jaring ujung, dan
kanopi miring yang mengarah ke perangkat koleksi. Malaise trap digunakan untuk
mengoleksi jenis lebah dan berbagai jenis serangga terbang lainnya
Pengamatan Hama
3. Pan trap
Perangkap ini terdiri dari panci/wadah berwarna-warni yang berisi air sabun di
dalamnya. Warna wadah yang berbeda akan memerangkap jenis serangga yang
berbeda pula.
Pengamatan Hama
4. Sticky trap
Perangkap ini berupa perangkap warna yang lekat, sehingga serangga yang
hinggap tidak dapat lepas. Perangkap warna yang biasa digunakan yaitu perangkap
warna kuning, yang dapat menarik kutu aphid, kutu kebul, dan serangga bermanfaat,
sedangkan perangkap warna putih dapat menarik thrips.
PENGAMATAN HAMA
TABEL 1. KOMPOSISI PERAN ARTHROPODA PADA PERTANAMAN
KENTANG DI KECAMATAN LOWOKWARU 2010-2011
PENGAMATAN HAMA
Menentukan komposisi peran dari hasil pengamatan minggu pertama,
yaitu 25 % hama - 25 % musuh alami - 50 % serangga lain.
Pengamatan Hama
TUGAS PRAKTIKUM
KODE A (KELAS A-F)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
TUGAS PRAKTIKUM
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
KODE B (KELAS G-L)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
Waktu Pengamatan Jumlah Individu
(mst) Hama Musuh Alami (MA) Serangga Lain (SL) Total
1 15 25 4
2 20 15 5
3 5 25 9
4 10 25 13
5 19 10 5
6 15 20 5
TUGAS PRAKTIKUM
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
KODE C (KELAS M-R)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
TUGAS PRAKTIKUM
Buatlah segitiga fiktorial dengan data tersebut dan
simpulkan bagaimana hasil dari masing-masing segitiga
fiktorial tersebut. Kemudian lakukanlah interpretasi data
dan buat kesimpulan dari komposisi peran Arthropoda
pada pertanaman Tomat di Lahan Jatimulyo 2015.
Kerjakan dikertas folio bergaris dan ditulis tangan, serta
dikumpulkan dalam bentuk PDF dan format pengumpulan
(Nama_Nim_Segitiga Fiktorial). Dikumpulkan pada pukul
23.59 malam ini. Semangat!
TERIMAKASIH
PENGAMATAN
BERKELANJUTAN
Tim Asisten
Manajemen Agroekosistem
Aspek HPT 2022
Pitfall Trap
a.
Keterangan:
a. Layout pengambilan sampel
hama menggunakan metode
b. yellow trap
b. Layout pengambilan sampel
hama menggunakan metode
pitfall trap
Sweep Net
1 Belalang 5
sembah
2 Acarina 5
3 Lebah madu 10
4 dst dst
Identifikasi Serangga
Tujuan :
1. untuk mendokumentasikan dan mengetahui peranan
arthropoda
2. Untuk melihat morfologi arthropoda dengan lebih jelas
Langkah Kerja
1. Siapkan sampel arthropoda yang sudah diambil dari lokasi pengamatan.
2. Letakkan sampel tanaman di atas stage plate dengan perbesaran yang
sesuai hingga morfologi arthropoda terlihat dengan jelas.
3. Dokumentasikan arthropoda dengan kamera.
4. Golongkan ke dalam salah satu dari tiga peranan serangga.
Peranan
Arthropoda
Arthropoda lain
Musuh alami
Hama
Tabel dan Segitiga Fiktorial
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑚𝑎
% Hama = x
Dalam pengamatan arthropoda, 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑟𝑡ℎ𝑟𝑜𝑝𝑜𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑙𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠𝑒
ditemukan 5 kepik hijau, 5 100%
5
belalang sembah, dan 10 lebah = 𝑥 100%
5+5+10
madu dalam satu land use, = 5/20 x 100%
sehingga dapat dilakukan = 25%
perhitungan sebagai berikut.
% Musuh alami = 25 %
% Serangga lain = 50%
Tabel dan Segitiga Fiktorial
Pengamatan Penyakit
∑(𝒏 × 𝒗)
𝑰= × 𝟏𝟎𝟎%
𝒁×𝑵
STEP 2 STEP 4
Menyiapkan alat dan Pengamatan dilakukan
bahan yang digunakan keesokan harinya (YST,
pitfall, dan sweep net)
Cara Kerja Pengamatan
Keanekaragaman Penyakit