Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

( 5 JURNAL)
MENENTUKAN RUMUSAN MASALAH DAN 5 VARIABLE PADA
MASING-MASING JURNAL

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Ansar, SE.,M.Si

Mahasiswa :
A.LENY PUSPITASARI

P21010144

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCA SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AMKOPMAKASSAR

TAHUN 2022
1. JURNAL 1 (SATU)
JURNAL HASIL
JURNAL http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
JUDUL JURNAL Literasi Digital Bagi Guru dan Siswa Sekolah
Dasar : Analisis Konten Dalam Pembelajaran
VOLUME DAN Vol 7, No.2, Mei 2021
HALAMAN
TAHUN 2021
PENULIS ishmatun@fkip.um-surabaya.ac.id1,
ridlwanm@gmail.com2
haqqirul@gmail.com3
REVIEWER A.Leny Puspitasari, S.Kep.Ns
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana digitalisasi konten
pembelajaran terutama media pembelajaran
di sekolah dasar. Literasi digital sebagai
keterampilan yang sangat penting dimiliki
guru dan siswa sekolah dasar terdiri dari:
literasi informasi, literasi media, dan literasi
ICT. Melalui literasi digital siswa
diharapkan memiliki kemampuan yang luar
biasa untuk berpikir, belajar,
berkomunikasi, bekerja sama, serta
berkarya. Hasil penelitian yang dilakukan di
tiga sekolah dasar berbeda menunjukkan
bahwa guru telah memberikan media
pembelajaran dengan sentuhan teknologi.

SUBJEK PENELITIAN Subyek penelitian dirinci menjadi dua


bidang yang difokuskan pada:
(a) media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (TIK)
(b) bahan ajar berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.

METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN Literasi digital yang diintegrasikan dalam
pembelajaran harus mencakup delapan
komponen;
(1) keahlian menggunakan teknologi
informasi;
(2) cara berpikir kreatif memanfaatkan
TIK dalam membangun pengetahuan;
(3) membangun pengetahuan melalui
proses diskusi dan saling memberikan
masukan di ruang digital;
(4) kemampuan mendengar, memahami,
dan menyampaikan gagasan;
(5) memilih informasi;
(6) berpikir kritis dan melakukan
evaluasi; (7) pemahaman kultur sosial;
dan
(8) keamanan digital
(Hague & Payton, 2011).
Tentunya dalam media pembelajaran
berbasis digital yang telah digunakan
guru dalam pembelajaran di tiga sekolah
sampel (SD A, SD B, SD C) telah
memenuhi delapan kriteria tersebut
sehingga dapat diolah dan dianalisis.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dari
3 SD sampel (SD A, SD B, dan SD C) telah
menerapkan literasi digital untuk guru
dan siswa Sekolah Dasar. Literasi digital
sangat penting dikuasai guru dan siswa
SD untuk dimanfaatkan selama
pembelajaran dan diaplikasikan di
kehidupan sehari-hari
RUMUSAN MASALAH Literasi digital sebagai keterampilan yang
sangat penting dimiliki guru dan siswa
sekolah dasar terdiri dari: literasi informasi,
literasi media, dan literasi ICT. Melalui literasi
digital siswa diharapkan memiliki
kemampuan yang luar biasa untuk berpikir,
belajar, berkomunikasi, bekerja sama, serta
berkarya. Hasil penelitian yang dilakukan di
tiga sekolah dasar berbeda menunjukkan
bahwa guru telah memberikan media
pembelajaran dengan sentuhan teknologi.
VARIABLE PADA 1. Guru SD
PENELITIAN 2. Konten pembelajaran
3. Literasi digital
4. media pembelajaran
5. Siswa SD
2. JURNAL 2
JURNAL HASIL
JURNAL http://jurnalpoltekkesjayapura.com/index.php/jktp
JUDUL JURNAL Hubungan tingkat Pendidikan Perawat dengan
Penerapan Kompetensi Pendokumentasian Proses
Keperawatan
VOLUME DAN Volume 1 Nomor 1
HALAMAN
TAHUN 2018
PENULIS Marselius Fatie
Zeth Roberth Felle
REVIEWER A.Leny Puspitasari, S.Kep.Ns
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pendidikan dan
penerapan kompetensi perawat di Rumah Sakit
Umum Daerah Dok II Jayapura.
SUBJEK PENELITIAN 1. Tingkat pendidikan perawat
2. Kompetensi pendokumentasian
keperawatan
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan instrumen lembar
observasi dalam pengumpulan data (terlampir).
Observasi dilakukan peneliti terhadap
pendokumentasian komponen dari proses
keperawatan, yaitu dokumen pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi,
dan evaluasi asuhan keperawatan
. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
analitik dengan pendekatan cross seksional
(potong lintang)
HASIL PENELITIAN Ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan dan pendokumentasian asuhan
keperawatan, dimana dari sisi kuantitas
pencatatan lebih sering dilakukan oleh
perawat dengan latar belakang pendidikan
DIII keperawatan, sedangkan kualitas
pencatatan lebih dilakukan oleh perawat
lulusan S-1 dan S-2 Keperawatan, namun
keterbatasan waktu pelayanan membuat
pencatatan yang berkualitas dimaksud tidak
dilakukan secara merata pada setiap pasien
yang dirawat.
RUMUSAN MASALAH Pendokumentasian yang baik dimulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi yang ditulis dengan
lengkap. Akan tetapi fenomena yang terjadi
dilapangan, masih banyak tenaga perawat yang
belum mendokumentasikan asuhan keperawatan
dengan baik sekalipun tingkat pendidikan dan
kompetensinya cukup mendukung untuk
melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan dengan baik. Perawat sering tidak
melaksanakan pendokumentasian tersebut secara
lengkap, misalnya dalam pengkajian tidak
dilakukan secara menyeluruh hanya ditulis
identitas dan keluhan utama saja. Begitu pula
untuk langkah-langkah selanjutnya, meskipun
dibagian intervensi mereka melakukan tindakan
atau memberikan asuahan keperawatan namun
perawat jarang mencatatnya. Disamping itu tidak
jarang dijumpai perawat mendokumentasikan
asuhan keperawatan hanya berdasar order dokter
dan belum menggambarkan masalah keperawatan
klien secara menyeluruh, sehingga
pendokumentasian asuhan keperawatan hanya
bersifat rutinitas dan tidak berkembang.
VARIABLE PADA 1. Tingkat Pendidikan Perawat
PENELITIAN 2. Kemampuan Kompetensi
Pendokumentasian Proses Keperawatan
3. Jumlah Perawat DIII Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan yang lengkap
5. Perawat RS Jayapura

Anda mungkin juga menyukai