DISUSUN OLEH :
Disusun Oleh :
Telah disetujui
Pada :
Oleh
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
Puskesmas Bira
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan
di Puskesmas Bira Makassar tepat pada waktunya. Laporan PKL ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program kuliah semester 6
politeknik Farmasi Sandi Karsa Makassar.
Penyusun menyadari bahwa laporan Praktek kerja lapangan (PKL) Ini masih
terdapat banyak kekurangan walaupun demikian usaha maksimal telah kami lakukan
untuk menghasilkan laporan yang lengkap dan akurat dengan harapan dapat menjadi
tambahan bacaan bagi rekan-rekan mahasiswa mengenai kegiatan kefarmasian di
gudang farmasi dan menjadi masukan gudang farmasi dalam peningkatan pelayanan
kepada masyarakat. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan laporan ini.
1. Bapak dr Wahyudi Hardi, M.Kes sebagai Ketua Yayasan politehnik Sandi Karsa
Makassar.
2. Ibu Lintje Tulu, M.Kes sebagai direktur Politeknik Sandi Karsa Makassar atas
arahan dan bimbingan selama penyelesaian laporan ini.
3. Bapak Muh. Farid Hasyim,S.Si.,M.Si sebagai pembimbing institusi yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing dan
mengarahkan kami dalam penyusunan laporan ini.
4. drg.Andi Anwar Zainuddin,S.KG.,M.Kes sebagai Kepala Puskesmas Bira yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan prakek kerja lapangan(PKL) selama 3
minggu.
5. Ibu Nurfadhilah Idris, S.Farm.Apt sebagai Apoteker Penanggung jawab Ruang
Farmasi Puskesmas Bira dan juga kepada ibu Fia Tuti Mulyani ,S.Farm, dan kak
Muh.Jafar, Amd.Farm yang dengan ketekunan dan kesabaran membimbing dan
mengarahkan kami selama melaksanakan PKL serta membantu dalam memberikan
data informasi dalam penyusunan laporan ini.
6. Seluruh staf dari Puskesmas Bira.
7. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak
langsung sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini dapat diterima oleh semua pihak dan bermanfaat serta
menambah wawasan dan pemikiran yang akan datang, serta tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga tersusunnya
laporan ini
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II
TINJAUAN UMUM
2. Peran Puskesmas
Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi
pelaksana teknis di tuntuk memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh
kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan.peran trsebut di
tujukan dalam bentuk keikutsertaan dalam menntukan kebijakan daerah melalui
system perencanaan yang matang dan realistis tata laksana kegiatan yang
tersusun rapi,serta system evaluasi dan pemantauan yang akurat.pada masa
mendatang puskesmas juga di tuntut berperan dalam pemanfaatan teknologi
informasi terkait upaya peningkatan pelayanan Kesehatan secara komprehensif
dan terpadu.
3. Fungsi Puskesmas
a. Merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
b. Melakukan pembinaan terhadap peran serta masyarakat di wilayah
kerjanya dalam rangka menolong dirinya sendiri
c. Memberikan pelayanan Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada kepda masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu yang lebih sering dikenal sebagai pusat atau
pusban adalah unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi untuk
menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil pada akhir Pelita IV
di wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi dua hingga tiga
desa dengan sasaran penduduk antara 2500 jiwa di luar jawa-bali hingga
10000 jiwa di perkotaan jawa-bali Puskesmas Pembantu merupakan bagian
integral dan Puskesmas atau setiap Puskesmas memiliki beberapa
Puskesmas Pembantu di dalam wilayah kerjanya namun Adakalanya
Puskesmas tidak memiliki Puskesmas Pembantu khususnya di daerah
perkotaan.(Efendi, 2009)
c. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor pada empat atau perahu bermotor
dan peralatan kesehatan peralatan komunikasi serta sejumlah Tenaga dari
Puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang
belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan kegiatan Puskesmas keliling
adalah sebagai berikut:
a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil
atau daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan Puskesmas
atau Puskesmas Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu atau
disesuaikan dengan kondisi geografis setiap Puskesmas
b) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
c) Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi pasien rujuk bagi kasus
darurat
d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio
visual. (Efendi,2009)
a) Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola
konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
1) Perkiraan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang
mendekati kebutuhan
2) Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3) Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
4) Proses perencanaan kebutuhan sediaan farmasi pertahun dilakukan secara
berjenjang(botton up).
Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian obat dengan
menggunakan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat( LPLPO).
Selanjutnya instalasi Farmasi kabupaten atau kota akan melakukan kompilasi
dan analisis terhadap kebutuhan sediaan farmasi Puskesmas di wilayah
kerjanya menyesuaikan pada anggaran yang tersedia dan memperhitungkan
waktu kekosongan obat,bufferstoc, serta menghindari stok berlebih.
Ada tiga metode yang biasa di gunakan di puskesmas yaitu metode
konsumsi dan metode epimodologi dan metode campuran tetapi yang yang
digunakan di puskesmas bira adalah metode konsumsi.
Metode konsumsi yaitu meenganalisis data komsumsi obat tahun sebelum
nya dimana hal yang harus di perhatikan adalah pengumpulan data dan
pengolahan data, analisis data untuk informasi dan evaluasi, dan perhitungan
perkiraan kebutuhan obat
b) Pengadaan
Tujuan permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
memenuhi kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di
Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat
permintaan diajukan kepada dinas kesehatan kabupaten atau kota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah
daerah setempat.
c) Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat
pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dari
instalasi Farmasi kabupaten atau kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.Tujuannya adalah agar
sediaan farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas dan memenuhi persyaratan
keamanan khasiat dan mutu.
Tenaga kefarmasian dalam kegiatan pengolahan pertanggungjawaban atas
ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat dan
bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan menyertainya.
d) Penyimpanan
a) Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang
jelas pada wadah baru. Wadah sekurang- kurangnya memuat nama Obat,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
e) Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out)
b) Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh
sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep
menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
c) Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f) Pengendalian
2. dispensing;
4. konseling;
2. stabilitas; dan
6. interaksi.
b. Dispensing
d) Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti
riwayat alergi, apakah pasien sedang hamil/menyusui, data laboratorium
e) Uraian pertanyaan;
f) Jawaban pertanyaan;
d. Konseling
Kriteria pasien:
1) Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
3) Adanya multidiagnosis.
BAB III
TINJAUAN UMUM PUSKESMAS BIRA
A.SEJARAH
Puskesmas Bira dibangun pada tahun 1991 oleh Pemerintah Kota Makassar.
Puskesmas ini memiliki tanah seluas 945 m 2 serta mempunyai daya listrik 5.500
watt.
Pus kesmas Bira merupakan salah satu pusatpelayanan kesehatan masyarakat
di kecamatan Tamalanrea, yang beralamat di Jl. Prof.DR.Ir.Sutami No.32. Selain
memiliki fasilitas layanan standar Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014,
Puskesmas Bira juga memiliki Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi dan Mulut. Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, pelayanan Laboratorium dan
Pelayanan Obat (Apotek). Puskesmas Bira dilengkapi dengan 1 unit mobil
ambulance, 1 unit mobil Dottorota, 3 Sepeda Motor.Rata–rata kunjungan ke
Puskesmas Bira sekitar ± 75 orang perhari, dengan jadwal pelayanan pukul 08.00
sampai dengan 14.00 WIB.
Data Demografi
Tabel 1 : Data jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Bira Tahun 2021
Tabel 2 : Data Jumlah Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Bira Tahun
2020
Jumlah 3.853
Tabel 3. Data Jumlah RW dan RT di Wlayah Kerja Puskesmas Bira Tahun 2018
Tahun
Kelurahan 2020
RW RT
Kel. Bira 6 26
Kel. Parangloe 6 21
1. VISI MISI
a. VISI
Mewujudkan Puskesmas Bira Sebagai Pusat LayanananKesehatan
Paripurna di Kota Makassar “
b. MISI
Menciptakan Penyelenggaraan Kesehatan Sesuai Standar
Memelihara dan meningkatkan Pelayanan Kesehatan yangbermutu, merata
dan terjangkau
Mendorong Masyarakat untuk BerperilakuHidup Bersih dan Sehat
TATA USAHA
WAKIL MANAJEMEN
MUTU
LOKET PENDAFTARAN
LOKET UMUM
LOKET KHUSUS JKN
(DI DAHULUKAN) EX ASKES
LANSIA EX JAMKESMAS
DIFABLE JKN MANDIRI
BUMIL NON JKN
IMUNISASI/BALITA KES GRATIS (KTP/KK)
DARURAT LUAR WIL PKM
LUAR KOTA MAKASSAR
DLL
R
RUJUKAN
BERBADAN SEHAT
KES CALON JAMAAH HAJI
PELAYANAN
LABORATORIUM
TINDAKAN
RUANG OBAT
PULANG
BAB IV
PEMBAHASAN
Puskesmas Bira dibangun pada tahun 1991 oleh Pemerintah Kota Makassar.
Puskesmas ini memiliki tanah seluas 945 m 2 serta mempunyai daya listrik 5.500
watt.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penarikan