Disusun Oleh :
Kompetensi :
Aspek Manajemen Mutu dan Tanggung Jawab Apoteker di PBF
Oleh :
KOMPETENSI
Aspek Manajemen Mutu dan Tanggung Jawab Apoteker di PBF
Kudus, 20 November
2021
Menyetujui,
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
HALAMAN PENGESAHAN
ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
FARMASI KOMUNITAS 2
KOMPETENSI
Aspek Manajemen Mutu dan Tanggung Jawab Apoteker di PBF
Mengesahkan,
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PBF Millenium Pharmacon
International (MPI) dengan baik dan lancar. Penyusunan laporan ini sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker di Universitas
Muhammadiyah Kudus.
Penulis menyadari terdapat banyak kendala yang dihadapi dalam
penyusunan laporan ini. Namun, berkat doa, motivasi dan kontribusi dari
berbagai pihak kendala tersebut mampu teratasi dan terkendali dengan baik.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Dr. Apt. Endang Setyowati, M.Sc selaku Ketua Program Studi
Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Kudus
2. Ibu apt. Eko Retnowati, M.Si, M.Farm selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing laporan ini
3. Bpk. Ihsan Sajidin selaku Kepala Cabang PT. Millennium
Pharmacon International Tbk Cabang Kediri yang telah memberikan
kesempatan dan waktu untuk pelaksanaan PKPA
4. Ibu Apt. Chatarina Martanti, S.Farm selaku Apoteker PT.
Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Kediri sekaligus
sebagai preseptor yang telah memberikan pengarahan selama
praktek
5. Seluruh staff karyawan PT. Millennium Pharmacon International
Tbk Cabang Kediri yang telah memberikan bimbingan dan bantuan
selama proses Praktek Kerja Profesi Apoteker berlangsung
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat atas segala
kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh
iv
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun untuk laporan ini.
Kudus, 20 November 2021
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
URAIAN KEGIATAN
1.1 Definisi PBF
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
Indonesia, 2009).
bahan obat dan obat tradisional. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh
1
penyimpanan, penyaluran sediaan farmasi dalam jumlah besar sesuai
apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat
memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan obat dan integritas rantai
2
distribusi harus ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan
meliputi :
pemegang izin edar dan Badan POM segera diberitahu dalam kasus
obat dan/atau bahan obat palsu atau dicurigai palsu. Obat dan/atau
lanjut.
3
4) Manajemen puncak harus menunjuk penanggung jawab untuk tiap
memadai.
9) Sistem mutu harus diterapkan dengan cara yang sesuai dengan ruang
4
Sistem mutu harus memastikan bahwa:
persyaratan CDOB.
tersebut dilakukan.
5
1.3 Tata Cara Pendirian dan Persyaratan Mengurus Perizinan PBF
Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM, untuk
berikut:
penanggung jawab.
disimpan.
6
7. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain
sesuai CDOB.
Direktur Jenderal.
Farmasi Cabang.
Cabang.
7
peraturan perundang-undangan di bidang farmasi dalam kurun waktu
penanggung jawab.
2. Susunan direksi/pengurus.
perundang- undangan.
8
6. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan.
jawab.
d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak melakukan audit
9
pemohon yang telah memenuhi persyaratan CDOB kepada Kepala
Badan.
g. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin (c), (d), (e),
Izin PBF berlaku selam 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama
waktu izin PBF. Izin PBF dinyatakan tidak berlaku dan akan dilakukan
10
a. Masa berlaku izin habis dan tidak diperpanjang
efektif.
11
h. Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai
yaitu:
obat.
pelatihan.
ialah:
a) Menyusun
b) Memastikan dan
12
Dalam menyusun, memastikan dan mempertahankan mutu
efektivitasnya.
13
BAB II
PEMBAHASAN
sesuai dengan akta No 182 tanggal 21 Februari 1990, dibuat oleh Notaris
14
2.2 Visi dan Misi PT. Millennium Pharmacon International Tbk
a. Visi
b. Misi
Cabang Kediri
di Jl. Masjid Al Huda No. 4, Tepus, Ngadirejo, Kec. Kota Kediri, Kediri,
Jawa Timur 64129. Adapun struktut organisasi PBF MPI cabang Kediri
15
antara lain meliputi Kepala Cabang PBF, Apoteker Penanggung Jawab
Kediri yaitu sebagai sarana distribusi obat dan alat kesehatan. Pelayanan
penyaluran obat dan alat kesehatan dapat disalurkan kepada Pedagang Besar
16
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18