Anda di halaman 1dari 16

Contoh BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019

TUGAS TUTORIAL KE- 1 /2/ 3 *


KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK4105/SRATEGI PEMBELAJARAN DI SD/ 4 sks
PROGRAM STUDI S1 PGSD

Nama Penulis : Hj. Darmawati, M.Pd


Nama Penelaah : Drs, Raja Usman, M.Pd
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2020.1
a
No Uraian Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial
1. Rancanglah sebuah RPP lengkap dengan memilih salah satu materi pelajaran, tentukan : 100 Modul 5
1. tujuan, 10 Modul 6
2. indikator, 10
3. kegiatan inti dengan menggunakan metode yang tepat, dan mengggunakan media yang 50
tepat
2. Tuliskan Contoh penerapan kegiatan berikut dalam pembelajaran di kelas! Modul 7 KB 1, 2 dan 3
1. Keterampilan bertanya 10
2. Keteampilan memberi penguatan 10
3. Keterampilan mengadakan Variasi 10

* lingkarisalahsatunomorsesuaitugas tutorial
** coret yang tidak sesuai
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Nama : Dani Kurniaty


NIM : 856445311
Tutor : Hj. Darmawati, M.Pd
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD / PDGK 4105
Pokjar : Seberida

1. Contoh RPP Tematik Sekolah Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD EKA TJIPTA INDRA SAKTI


Kelas / Semester : 3 / Ganjil
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 3 : Pertumbuhan Hewan
Muatan Terpadu : B Ind (3.4, 4.4), PPKN (3.4,4.4), Matimatika (3.1,4.1)
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 4 JP

A. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk
hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan,
tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan


tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada
di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam
kalimat efektif

Muatan : PPKN
No Kompetensi Dasar
3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.

4.4 Menyajikan bentuk bentuk kebersatuan dalam keberagaman di


lingkungan sekitar.

Muatan : Matematika
No Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.

4.4 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi


hitung pada bilangan cacah.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi ide pokok dari informasi yang disajikan tentang pertumbuhan dan perkembangan nyamuk
dengan tepat.
2. Setelah membaca, siswa dapat menuliskan pokok-pokok informasi yang disajikan dalam sebuah poster tentang pertumbuhan dan
perkembangan nyamuk dengan tepat.
3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat memberikan saran sebagai pemahaman arti bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekita r
dengan bahasa yang santun.
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

4. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menceritakan pengalaman memberikan saran sebagai pemahaman arti bersatu dalam keberagaman
di lingkungan sekitar dengan bahasa yang santun.
5. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil kali dua bilangan cacah dengan hasil sampai 1000 dengan benar.
6. Setelah mengamati contoh, siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan benar.

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Siswa merespon salam guru sebagai tanda mensyukuri 15
anugrah Tuhan dan saling mendoakan dalam interaksi
Pembukaan langsung (Religius / PPK)
2. Mengaitkan materi Sebelumnya tentang daur hidup hewan menit
dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak ice breaking.
4. Guru menyampaikan langkah pembelajaran tujuan
pembelajaran.
5. Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan /
berbicara selama 10 menit materipelajaran atau non
pelajaran. Kegiatan Literasi.
Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran : 115
Inti Ayo Mengamati
menit
 Siswa membaca teks tentang pertumbuhan dan
perkembangan nyamuk yang ada pada buku.
 Agar lebih memahami tentang daur hidup nyamuk, guru
mengajak siswa untuk menyimak video tentang tahap
pertumbuhan nyamuk yang disampaikan oleh guru.
https://youtu.be/UXWm1Ztq3ek
 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

4-5 orang. (Collaboration)

 Siswa berdikusi dengan kelompoknya tentang cara dan


tempat nyamuk berkembang biak.
 Siswa berdiskusi juga dengan kelompoknya tentang cara
menjaga lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit
yang disebabkan nyamuk. (Critical Thinking and
Problem Formulation)
 Setelah kegiatan diskusi, kemudian masing – masing
perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas
membacakan hasil diskusi.
 Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan – pertanyaan
kepada kelompok yang maju ke depan kelas.

Ayo Berlatih
 Kegiatan selanjutnya siswa mengamati poster yang
ditampilkan oleh guru didepan kelas.
 Bersama kelompoknya tersebut, siswa mencoba
membuat poster sebagai ajakan untuk menjaga lingkungan
agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk.
1. Informasi diantaranya:
 Gambar daur hidup nyamuk.
 Jenis nyamuk dan bahayanya.
 Cara pencegahan perkembangbiakan nyamuk.
 Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
masalah penyebaran penyakit demam berdarah.
2. Tuliskan semua informasi tersebut dalam sebuah buku
gambar. Contoh poster.
(Creativity and Innovation)
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

 Menjaga lingkungan adalah tugas kita semua. Kita harus


saling mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan agar dapat hidup nyaman dan sehat. Namun
apabila kita ingin menyampaikan pesan harus dilakukan
dengan sikap yang baik dan bahasa yang santun.
 Sebagai tugas dirumah, siswa melanjutkan kegiatan untuk
berlatih memberi saran kepada tetangga atau saudara
terdekat.

Ayo Berlatih
 Kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk berlatih
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

menyelesaikan soal perkalian.


1) 3 × 412 = 1.236
2) 4 × 321 = 1.284
3) 2 × 123 = 246
4) 3 × 222 = 666
(Hots )
Kegiatan 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini. 10
Penutup (Mandiri / PPK)
2. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan cara mengisi Menit
halaman Aku Sudah Bisa yang ada di buku siswa.
3. Pernyataan dibacakan satu-satu, lalu siswa memberi tanda
centang (√) jika merasa sudah memahami materi tersebut.
4. Jika ada materi yang belum dipahami, secara bersama-
sama diskusikan strategi pencapaiannya, misalnya melalui
kegiatan remedial.
5. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.

D. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Guru Tema 1
2. Buku Siswa Tema 1
3. Gambar Daur Hidup Nyamuk
4. Video Pembelajaran
5. Contoh Poster
6. Infokus

E. PENILAIAN

Penilaian Sikap : Pengamatan langsung


Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Penilaian Sosial : Pengamatan langsung


Penilaian Pengetahuan :
Menjawab soal perkalian

Jumlah soal 4, masing – masing nilai soal 25.

Penilaian Keterampilan :

Membuat Poster
No Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu
bimbingan
4 3 2 1
1 Kelengkapan Seluruh Hanya ada 3 Hanya ada 2 Hanya 1
informasi; ada komponen komponen. komponen. komponen.
informasi ada.
tentang jenis
nyamuk,daur
hidup nyamuk,
penyakit yang
disebabkan dan
cara mencegah
2 Kreativitas Seluruh ada gambar Hanya Hanya berisi
menggunakan komponen dan tulisan tulisan tanpa informasi
gambar lengkap. tapi tidak gambar dan tulisan.
berwarna berwarna. warna.
menata dengan
rapi
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Mengetahui Bandar Padang, 2021


Kepala Sekolah, Guru Kelas 3 ,

Naning Widyastuti, S.Pd. Dani Kurniaty, S.TP


NIP. ………………………… NIP………………………….

2. a. Contoh Keterampilan Bertanya didalam Kelas


Berikut ini Contoh Pertanyaan Keterampilan Bertanya Dasar jika dibedakan berdasarkan jenis keterampilan bertanya yang dimiliki guru yang dapat dilakukan
didalam kelas.
 Jelas dan singkat

Pertanyaan hendaknya singkat dan jelas, dengan kata-kata yang dipahami siswa. Pertanyaan yang berbelit-belit tidak akan dipahami sehingga
kemungkinan besar siswa tidak dapat menjawabnya. Susunan kata-kata harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa. Contoh:

1. Berapa hasil penjumlahan dari 5 + 5?


2. Siapa yang bertugas membersihkan papan tulis hari ini?
3. Dapatkah kalian menemukan inti permasalahan topik bahasan kali ini?

 Pemusatan

Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas, sedangkan
pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus spesifik. Pertanyaan yang sempit menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang khusus
yang perlu didalami. Contoh:

1. Di dalam naskah cerita tersebut, siapakah yang menjadi tokoh antagonis?


Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

2. Di dalam naskah cerita tersebut, bagaimanakah sudut pandang yang digunakan penulis?
3. Di dalam naskah cerita tersebut, apakah pesan moral yang ingin disampaikan penulis?

 Pemindah giliran

Ada kalanya sebuah pertanyaan lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks, tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. Dalam hal ini,
guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru
meminta siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, kemudian meminta lagi siswa ketiga dan seterusnya. Contoh:

1. Alur cerita terbagi menjadi beberapa jenis, apa saja macam jenis alur cerita?
2. Apa yang membedakan alur cerita maju, mundur dan campuran?
3. Bagaimana struktur cerita berdasarkan jenis-jenis alur cerita tersebut?

 Penyebaran

Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru,
lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk di deretan belakang,
sehingga aman untuk dari kejaran guru. Contoh:

1. Siswa A, Apa yang dimaksud dengan idgam bigunnah?


2. Siswa H, Bagaimana contoh bacaan surah yang menggunakan hukum bacaan idgam bigunnah?
3. Siswa Z, Apakah contoh bacaan idgam bigunnah dari siswa H sudah tepat?

 Pemberian waktu berpikir

Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru
memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu
beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya. Contoh:

1. Si Toni berangkat dari titik A menuju kota B Sejauh 5Km ke arah Timur, Kemudian ia balik dari Kota B menuju desa C sejauh 2 Km. Berapa
jauh jarak perpindahan Toni dar titik A ke Desa C?
2. Jika Budi memiliki 5 ekor ayam. Keseluruhannya adalah campuran ayam jantan dan betina. jika 3 diantaranya adalah ayam jantan, berapakah
jumlah ayam bertina Budi?
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

3. Berapakah jumlah huruf hijaiyah?

 Pemberian tuntutan

Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa, ataupun jika ada yang menjawab, jawaban yang diberikan tidak seperti
yang diharapkan. Dalam hal ini guru tidak boleh hanya diam dan menunggu sampai siswa menjawabnya. Guru harus memberikan tuntunan yang
memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang diharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain sebagai berikut :

 Memparafrasa, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana, sehingga lebih dipahami oleh
siswa
 Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.
 Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.

Contoh pertanyaan awal: Jika Budi memiliki 5 ekor ayam. Keseluruhannya adalah campuran ayam jantan dan betina. jika 3 diantaranya adalah ayam
jantan, berapakah jumlah ayam bertina Budi?

 Parafrasa: Budi memiliki 5 ekor ayam campuran betina dan jantan. Jika tiga ekor diantaranya merupakan ayam jantan, Ayam betina milik Budi
berjumlah?
 Pertanyaan lain: Hasil dari 5 dikurang 3 adalah?
 Menulangi penjelasan: Jika 5 ekor ayam campuran jantan dan betina di kurangi 3 ekor ayam jantan, maka berapa jumlah ayam betina?

Berikut Contoh Pertanyaan Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjut jika dibedakan berdasarkan jenis keterampilan bertanya yan dimiliki guru yang dapat dilakukan
didalam kelas.
 Pengubahan Tuntunan tingkat kognitif

Guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain,
seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Contoh:

1. Apakah kesimpulan dan informasi penting dari penggalan paragraf tersebut?


2. Apakah jenis kalimat tersebut termasuk jenis kalimat majemuk setara ataukah kalimat majemuk bertingkat?
3. Berdasarkah hasil laporan ilmiah tersebut, rumusan masalah penelitian yang digunakan penulis adalah?
4. Metode apakah yang digunakan dalam mengidentifikasi persebaran jumlah penduduk dalam makalah tersebut?
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

5. Bagaimanakah hasil akhir dari laporan penelitian tersebut?

 Pengaturan urutan pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan. Jangan mengajukan pertanyaan bolak
balik dari yang mudah atau yang sederhana kepada yang sukar kemudian kepada yang sukar lagi.

1. Apa yang dimaksud dengan upaya bela negara?


2. Apakah peraturan yang mengatur tentang upaya bela negara?
3. Mengapa seseorang harus melakukan upaya bela negara dalam kehidupan sehari-hari?
4. Siapa saja yang elemen yang harus melakukan upaya bela negara?
5. Bagaimana contoh upaya bela negara dalam setiap elemen masyarakat tersebut?

 Pertanyaan pelacak

Pertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tepat. Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak, yaitu :

1. Klarifikasi

Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum begitu jelas, maka guru dapat melacak jawaban peserta didik dengan pertanyaan lanjutan atau
pertanyaan lacakan agar peserta didik tersebut mengungkapkan kembali dengan kalimat lain.

Contoh: Apa yang dimaksud dengan ide pokok paragraf? Apa yang kamu maksud dengan kalimat utama?

2. Meminta peserta didik memberikan alasan

Pertanyaan ini diajukan guru untuk meminta peserta didik memberikan alasan terhadap jawaban yang diajukannya.

Contoh: Menurut kamu dalam naskah cerita tersebut, sudut pandang pengarang menggunakan sudut pandang orang ke tiga, mengapa demikian?

3. Meminta kesepakatan jawaban


Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Pertanyaan ini diajukan kepada peserta didik lain untuk memperoleh kesepakatan bersama tentang jawaban yang telah diajukan.

Contoh: Dalam naskah cerita tersebut menurut Jawaban si A, sudut pandang pengarang adalah menggunakan sudut pandang orang ke tiga. Bagaimana
menurutmu?

4. Meminta ketepatan jawaban

Apabila jawaban yang diajukan peserta didik belum mencapai sasaran yang diharapkan, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut untuk
memperoleh jawaban yang lebih tepat.

Contoh: Dalam naskah cerita tersebut menurut Jawaban si A, sudut pandang pengarang adalah menggunakan sudut pandang orang ke tiga, sedangkan
menurut si B adalah sudut pandang orang pertama. Manakah sudut pandang pengarang yang tepat?

5. Meminta jawaban yang lebih relevan

Jika jawaban yang diajukan oleh peserta didik kurang relevan dengan materi standar, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk
memperoleh jawaban yang lebih relevan.

Contoh: Jenis-jenis prosa terbagi menjadi beberapa macam, apa sajakah jenis tersebut? Apakah perbedaan dari macam-macam prosa tersebut?

6. Meminta contoh
Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum jelas maksudnya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk meminta contoh atau ilustrasi atas
jawaban yang diajukannya.
Contoh: Upaya bela negara menurut kamu dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, lalu bagaimanakah contoh upaya bela negara yang bisa dilakukan oleh
pelajar?

7. Meminta jawaban yang lebih kompleks

Jika jawaban yang diajukan peserta didik masih sederhana, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih
luas.

Contoh: Bagaimana cara tumbuhan membuat makanannya sendiri? Apa saja proses yang terjadi dalam fotosintesis tumbuhan?

 Mendorong terjadinya interaksi


Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

Untuk mendorong terjadinya interaksi, hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Pertanyaan hendaknya dijawab oleh peserta didik, tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya bersama
teman dekatnya.

Contoh:

 Bagaimanakah contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh TNI? Diskusikanlah dengan teman sebangku kalian dan berikan satu jawaban
contoh upaya bela negara tersebut.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu, mengapa pemerintah perlu menetapkan kebijakan luar negeri?

2. Guru hendaknya menjadi dinding pemantul, jika ada peserta didik yang bertanya, janganlah dijawab langsung, tetapi dilontarkan kembali kepada seluruh peserta
didik untuk didiskusikan.

Contoh :

 Sungguh pertanyaan yang bagus dari siswa A, Nah bagaimana menurut pendapat kalian semua terkait pertanyaan A tentang pengaruh globalisasi dialam
kehidupan sosial?

b. Contoh Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal.

1. Penguatan Verbal. Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegitan pembelajaran dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan,
atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa yang positif. Contoh: 1) Kata-kata: bagus, baik, luarbiasa,
yak, betul. 2) Kalimat: Pekerjaanmu rapi sekali; Wah, tulisanmu rapid an bagus; Anak-anak yang lain perlu meniru sikap Dono

2. Penguatan Non-verbal. Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut:
 Mimik dan gerakan badan. Mimik dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan, atau acungan ibu jari dapat
mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa.
 Gerak mendekati. Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri di samping siswa atau kelompok
siswa, bahkan dalam situasi tertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan dari mendekati adalah memberikan perhatian.
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

 Sentuhan. Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, jika
dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-
hatian dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang siswa.
 Kegiatan yang menyenangkan. Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi
kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagai
penguatan.
 Pemberian simbol atau benda. Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu
misalnya merah, kuning, hijau, atau biru.
 Penguatan tak penuh. Penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswa yang hanya sebagian benar, sedangakan bagian lainnya masih perlu
diperbaiki oleh siswa yang lain.

C. Contoh Keterampilan Mengadakan Variasi


 Variasi dalam gaya mengajar . contohnya :
1. Variasi suara. Variasi suara dapat dilakukan seperti perubahan nada suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, cepat
menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
2. Memusatkan perhatian. Pemusatan dengan lisan diikuti dengan syarat seperti menunjuk pada gambar yang tergantung di dinding atau
papan tulis dan sebagainya. Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek kunci guru dapat menggunakan atau memberikan
peringatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya: “perhatikan baik-baik”, “jangan lupa ini dicatan baik-baik”, dan sebagainnya.
3. Membuatan kesenyapan sejenak. Kesenyapan adalah suatu keadaan atau diam secara tiba-tiba ditengah-tengah kegiatan pembelajaran
atau saat menerangkan sesuatu. Kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Kesenyapan ada untuk
memberi waktu berfikir, supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab
pertanyaan guru dengan baik dan tepat.
4. Mengadakan kontak. Saat guru berbicara atau berinteraksi dengan siswa, sebaiknya pandangan guru menjelajahi seluruh kelas dan
melihat kemata siswa untuk menunjukkan hubungan yang intim dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi (seperti membesarkan mata tanda tercengang), atau dapat juga digunakan untuk mengetahui pengertian dan pemahaman
siswa.
5. Variasi gerakan badan dan mimik. Suatu gerakan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru pada saat menerangkan materi
yang disampaikan, dan hal itu tidak boleh terlalu berlebihan. Begitu juga dengan ekspresi wajah-wajah yang merupakan alat komunikasi
yang kuat. Misalnya: memasang ekspresi wajah yang penuh semangat, ceria dan mendukung suasana belajar yang kondusif agar siswa
tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan.
6. Mengubah posisi dengan gerak. Perpindahan posisi, selain bermanfaat bagi guru agar tidak jenuh, juga agar perhatian siswa tidak
monoton. Sebaiknya pergerakan atau perpindahan posisi guru didasarkan pada tujuan, misalnya karena sebwlah kanan kelas terdapat
siswa yang ribut, maka dengan perpindahan posisi guru kesebelah kanan dapat mengurangi atau menghentikan kegaduhan siswa.
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019

 Variasi dalam penggunaan media pelajaran


1. Variasi media pandang (visual). penggunaan media pandang memiliki keuntungan sebagai berikut: 1) Membantu secara konkret konsep
berpikir, dan mengurangi respons yang kurang bermanfaat; 2) Memiliki perhatian anak didik secara potensial pada tingkat yang tinggi; 3)
Dapat membuat hasil belajar yang riil yang akan mendorong kegiatan mandiri anak didik; 4) Mengembangkan cara berpikir
berkesinambungan, seperti halnya dalam film; 5) Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain; 6) Memberi frekuensi kerja
lebih dalam dan variasi belajar.
2. Variasi media dengar (audio). Variasi dalam penggunaan media dengar memerlukan sekali saling bergantian atau kombinasi dengan media
pandang dan media taktil. Ada sejumlah media dengar yang dapat dipakai diantaranya ialah pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara,
rekaman musik, rekaman drama, wawancara, bahakan rekaman suara ikan lumba-lumba, yang semuanya itu dapat memiliki relevan dengan
pelajaran.
3. Variasi alat yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio-visual aids). Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling
tinggi, karena melibatkan semua indera yang dimiliki. Hal ini sangat dianjurkan dalam proses belajar mengajar. Media yang termasuk AVA ini
misalnya film, televisi, radio,slide projector.
4. Variasi alat yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik). Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan mampu
menarik perhatian siswa, dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun
kelompok. Misalnya peragaan yang dilakukan oleh guru atau siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka.

 Variasi dalam pola Interaksi


Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan seperti berikut:

1. Pola guru-murid: komunikasi sebagai aksi satu arah.


2. Pola guru-murid-guru: ad kebalikan (feedbeak) bagi guru, tidak suka ada interaksi antara siswa.
3. Pola guru-murud-murid: ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.
4. Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: interaksi optimal antara guru dengan murid, dan antara murid dengan murid (komunikasi
sebagai interaksi dan multi arah)
5. Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali
sebelum semua siswa belum mendapat giliran.

Anda mungkin juga menyukai