4
15 Agustus 2019
* lingkarisalahsatunomorsesuaitugas tutorial
** coret yang tidak sesuai
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
A. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk
hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan,
tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Muatan : PPKN
No Kompetensi Dasar
3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
Muatan : Matematika
No Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca, siswa dapat mengidentifikasi ide pokok dari informasi yang disajikan tentang pertumbuhan dan perkembangan nyamuk
dengan tepat.
2. Setelah membaca, siswa dapat menuliskan pokok-pokok informasi yang disajikan dalam sebuah poster tentang pertumbuhan dan
perkembangan nyamuk dengan tepat.
3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat memberikan saran sebagai pemahaman arti bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekita r
dengan bahasa yang santun.
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
4. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menceritakan pengalaman memberikan saran sebagai pemahaman arti bersatu dalam keberagaman
di lingkungan sekitar dengan bahasa yang santun.
5. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil kali dua bilangan cacah dengan hasil sampai 1000 dengan benar.
6. Setelah mengamati contoh, siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan benar.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Siswa merespon salam guru sebagai tanda mensyukuri 15
anugrah Tuhan dan saling mendoakan dalam interaksi
Pembukaan langsung (Religius / PPK)
2. Mengaitkan materi Sebelumnya tentang daur hidup hewan menit
dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak ice breaking.
4. Guru menyampaikan langkah pembelajaran tujuan
pembelajaran.
5. Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan /
berbicara selama 10 menit materipelajaran atau non
pelajaran. Kegiatan Literasi.
Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran : 115
Inti Ayo Mengamati
menit
Siswa membaca teks tentang pertumbuhan dan
perkembangan nyamuk yang ada pada buku.
Agar lebih memahami tentang daur hidup nyamuk, guru
mengajak siswa untuk menyimak video tentang tahap
pertumbuhan nyamuk yang disampaikan oleh guru.
https://youtu.be/UXWm1Ztq3ek
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Ayo Berlatih
Kegiatan selanjutnya siswa mengamati poster yang
ditampilkan oleh guru didepan kelas.
Bersama kelompoknya tersebut, siswa mencoba
membuat poster sebagai ajakan untuk menjaga lingkungan
agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk.
1. Informasi diantaranya:
Gambar daur hidup nyamuk.
Jenis nyamuk dan bahayanya.
Cara pencegahan perkembangbiakan nyamuk.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
masalah penyebaran penyakit demam berdarah.
2. Tuliskan semua informasi tersebut dalam sebuah buku
gambar. Contoh poster.
(Creativity and Innovation)
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Ayo Berlatih
Kegiatan selanjutnya, siswa diminta untuk berlatih
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
E. PENILAIAN
Penilaian Keterampilan :
Membuat Poster
No Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu
bimbingan
4 3 2 1
1 Kelengkapan Seluruh Hanya ada 3 Hanya ada 2 Hanya 1
informasi; ada komponen komponen. komponen. komponen.
informasi ada.
tentang jenis
nyamuk,daur
hidup nyamuk,
penyakit yang
disebabkan dan
cara mencegah
2 Kreativitas Seluruh ada gambar Hanya Hanya berisi
menggunakan komponen dan tulisan tulisan tanpa informasi
gambar lengkap. tapi tidak gambar dan tulisan.
berwarna berwarna. warna.
menata dengan
rapi
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Pertanyaan hendaknya singkat dan jelas, dengan kata-kata yang dipahami siswa. Pertanyaan yang berbelit-belit tidak akan dipahami sehingga
kemungkinan besar siswa tidak dapat menjawabnya. Susunan kata-kata harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa. Contoh:
Pemusatan
Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas, sedangkan
pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus spesifik. Pertanyaan yang sempit menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang khusus
yang perlu didalami. Contoh:
2. Di dalam naskah cerita tersebut, bagaimanakah sudut pandang yang digunakan penulis?
3. Di dalam naskah cerita tersebut, apakah pesan moral yang ingin disampaikan penulis?
Pemindah giliran
Ada kalanya sebuah pertanyaan lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks, tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. Dalam hal ini,
guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru
meminta siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, kemudian meminta lagi siswa ketiga dan seterusnya. Contoh:
1. Alur cerita terbagi menjadi beberapa jenis, apa saja macam jenis alur cerita?
2. Apa yang membedakan alur cerita maju, mundur dan campuran?
3. Bagaimana struktur cerita berdasarkan jenis-jenis alur cerita tersebut?
Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru,
lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk di deretan belakang,
sehingga aman untuk dari kejaran guru. Contoh:
Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru
memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu
beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya. Contoh:
1. Si Toni berangkat dari titik A menuju kota B Sejauh 5Km ke arah Timur, Kemudian ia balik dari Kota B menuju desa C sejauh 2 Km. Berapa
jauh jarak perpindahan Toni dar titik A ke Desa C?
2. Jika Budi memiliki 5 ekor ayam. Keseluruhannya adalah campuran ayam jantan dan betina. jika 3 diantaranya adalah ayam jantan, berapakah
jumlah ayam bertina Budi?
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Pemberian tuntutan
Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa, ataupun jika ada yang menjawab, jawaban yang diberikan tidak seperti
yang diharapkan. Dalam hal ini guru tidak boleh hanya diam dan menunggu sampai siswa menjawabnya. Guru harus memberikan tuntunan yang
memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang diharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain sebagai berikut :
Memparafrasa, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana, sehingga lebih dipahami oleh
siswa
Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.
Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.
Contoh pertanyaan awal: Jika Budi memiliki 5 ekor ayam. Keseluruhannya adalah campuran ayam jantan dan betina. jika 3 diantaranya adalah ayam
jantan, berapakah jumlah ayam bertina Budi?
Parafrasa: Budi memiliki 5 ekor ayam campuran betina dan jantan. Jika tiga ekor diantaranya merupakan ayam jantan, Ayam betina milik Budi
berjumlah?
Pertanyaan lain: Hasil dari 5 dikurang 3 adalah?
Menulangi penjelasan: Jika 5 ekor ayam campuran jantan dan betina di kurangi 3 ekor ayam jantan, maka berapa jumlah ayam betina?
Berikut Contoh Pertanyaan Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjut jika dibedakan berdasarkan jenis keterampilan bertanya yan dimiliki guru yang dapat dilakukan
didalam kelas.
Pengubahan Tuntunan tingkat kognitif
Guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain,
seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Contoh:
Pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan. Jangan mengajukan pertanyaan bolak
balik dari yang mudah atau yang sederhana kepada yang sukar kemudian kepada yang sukar lagi.
Pertanyaan pelacak
Pertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tepat. Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak, yaitu :
1. Klarifikasi
Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum begitu jelas, maka guru dapat melacak jawaban peserta didik dengan pertanyaan lanjutan atau
pertanyaan lacakan agar peserta didik tersebut mengungkapkan kembali dengan kalimat lain.
Contoh: Apa yang dimaksud dengan ide pokok paragraf? Apa yang kamu maksud dengan kalimat utama?
Pertanyaan ini diajukan guru untuk meminta peserta didik memberikan alasan terhadap jawaban yang diajukannya.
Contoh: Menurut kamu dalam naskah cerita tersebut, sudut pandang pengarang menggunakan sudut pandang orang ke tiga, mengapa demikian?
Pertanyaan ini diajukan kepada peserta didik lain untuk memperoleh kesepakatan bersama tentang jawaban yang telah diajukan.
Contoh: Dalam naskah cerita tersebut menurut Jawaban si A, sudut pandang pengarang adalah menggunakan sudut pandang orang ke tiga. Bagaimana
menurutmu?
Apabila jawaban yang diajukan peserta didik belum mencapai sasaran yang diharapkan, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut untuk
memperoleh jawaban yang lebih tepat.
Contoh: Dalam naskah cerita tersebut menurut Jawaban si A, sudut pandang pengarang adalah menggunakan sudut pandang orang ke tiga, sedangkan
menurut si B adalah sudut pandang orang pertama. Manakah sudut pandang pengarang yang tepat?
Jika jawaban yang diajukan oleh peserta didik kurang relevan dengan materi standar, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk
memperoleh jawaban yang lebih relevan.
Contoh: Jenis-jenis prosa terbagi menjadi beberapa macam, apa sajakah jenis tersebut? Apakah perbedaan dari macam-macam prosa tersebut?
6. Meminta contoh
Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum jelas maksudnya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk meminta contoh atau ilustrasi atas
jawaban yang diajukannya.
Contoh: Upaya bela negara menurut kamu dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, lalu bagaimanakah contoh upaya bela negara yang bisa dilakukan oleh
pelajar?
Jika jawaban yang diajukan peserta didik masih sederhana, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih
luas.
Contoh: Bagaimana cara tumbuhan membuat makanannya sendiri? Apa saja proses yang terjadi dalam fotosintesis tumbuhan?
1. Pertanyaan hendaknya dijawab oleh peserta didik, tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya bersama
teman dekatnya.
Contoh:
Bagaimanakah contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh TNI? Diskusikanlah dengan teman sebangku kalian dan berikan satu jawaban
contoh upaya bela negara tersebut.
Diskusikanlah bersama teman kelompokmu, mengapa pemerintah perlu menetapkan kebijakan luar negeri?
2. Guru hendaknya menjadi dinding pemantul, jika ada peserta didik yang bertanya, janganlah dijawab langsung, tetapi dilontarkan kembali kepada seluruh peserta
didik untuk didiskusikan.
Contoh :
Sungguh pertanyaan yang bagus dari siswa A, Nah bagaimana menurut pendapat kalian semua terkait pertanyaan A tentang pengaruh globalisasi dialam
kehidupan sosial?
Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal.
1. Penguatan Verbal. Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegitan pembelajaran dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan,
atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa yang positif. Contoh: 1) Kata-kata: bagus, baik, luarbiasa,
yak, betul. 2) Kalimat: Pekerjaanmu rapi sekali; Wah, tulisanmu rapid an bagus; Anak-anak yang lain perlu meniru sikap Dono
2. Penguatan Non-verbal. Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut:
Mimik dan gerakan badan. Mimik dan gerakan badan seperti senyuman, anggukan, tepukan tangan, atau acungan ibu jari dapat
mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa.
Gerak mendekati. Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri di samping siswa atau kelompok
siswa, bahkan dalam situasi tertentu duduk bersama siswa atau kelompok siswa. Tujuan dari mendekati adalah memberikan perhatian.
Contoh BB03-RK17a-RII.4
15 Agustus 2019
Sentuhan. Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, jika
dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-
hatian dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, serta latar belakang siswa.
Kegiatan yang menyenangkan. Pada dasarnya, siswa akan menjadi senang jika diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi
kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagai
penguatan.
Pemberian simbol atau benda. Simbol dapat berupa tanda cek (V), komentar tertulis pada buku siswa, berbagai tanda dengan warna tertentu
misalnya merah, kuning, hijau, atau biru.
Penguatan tak penuh. Penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswa yang hanya sebagian benar, sedangakan bagian lainnya masih perlu
diperbaiki oleh siswa yang lain.