i
Hak Cipta © Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
Edisi Tahun 2020
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Editor:
Anggi Soraya Murat, S.Pd.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya modul yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Dasar Penilai Pertanahan. Modul ini dapat
terselesaikan karena kerjasama Tim Penyusun Modul yang sudah
dirangkum melalui beberapa kali workshop dan dukungan dari
berbagai pihak di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
2. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan
Pertanahan Kementerian ATR/BPN;
3. Tim Penyusun Modul;
4. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
Modul ini.
Akhir kata, semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peserta Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dasar Penilai
Pertanahan. Kritik dan saran dengan senang hati akan diterima
untuk perbaikan modul ini.
i
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
DAFTAR ISI
ii
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
iii
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
DAFTAR GAMBAR
iv
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
DAFTAR TABEL
TABEL 1. PERMOHONAN HAK GUNA BANGUNAN UNTUK
BADAN HUKUM ............................................................................80
TABEL 2. PERMOHONAN HAK PAKAI UNTUK BADAN HUKUM
INDONESIA...................................................................................82
TABEL 3. PERMOHONAN HAK PAKAI UNTUK INSTANSI
PEMERINTAH ...............................................................................83
v
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
vi
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum agraria nasional harus mewujudkan penjelmaan
dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan,
Kerakyatan dan Keadilan Sosial, sebagai azas kerohanian
Negara dan cita-cita bangsa seperti yang tercantum di dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar.
Indonesia menganut konsep kesejahteraan sosial yang
termaktub dalam sila kelima dari Pancasila dan Undang-Undang
RI 1945 khususnya Pasal 33 tentang sistem perekonomian dan
Pasal 34 tentang kepedulian Negara pada kelompok lemah,
menempatkan Negara sebagai pihak yang paling bertanggung
jawab dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Dari definisi di
atas, dapat dikatakan bahwa kesejahteraan sosial senantiasa
menjadi tujuan pembangunan di Indonesia yang diarsiteki oleh
Negara (welfare state). Dalam perspektif pertanahan, konsep
negara kesejahteraan (welfare state), bertujuan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat. Hal ini merupakan amanah konstitusi
pada Pasal 33 ayat (3) yang menyatakan bahwa, “bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat”. Tujuan negara kesejahteraan (welfare state) untuk
menjamin hak-hak warga negara pada era modern sekarang ini,
memiliki ketergantungan pada ketersediaan sumber daya alam.
B. DISKRIPSI SINGKAT
Modul diklat ini membahas tentang materi hukum
pertanahan. Pokok bahasan berisi Hukum Tanah Nasional, Hak
Atas Tanah dan Pendaftaran Tanah, Sertipikasi Hak Atas Tanah
Hasil Kegiatan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum dan Sertipikasi Hak Atas Tanah Bekas
Penguasaan Benda-Benda Tetap Milik Perseorangan Warga
Negara Belanda atau Badan Hukum Milik Belanda.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari modul ini di harapkan peserta
pelatihan mampu menjelaskan hukum pertanahan, hak-hak atas
tanah dan tata cara pemberian haknya, proses permohonan hak
atas tanah hasil kegiatan pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum serta menjelaskan tata cara penetapan
dan pendaftaran hak atas tanah bekas penguasaan benda-benda
tetap milik perseorangan warga negara belanda (P3MB) atau
badan hukum milik belanda (Prk 5).
Indikator keberhasilan dari pembelajaran, peserta dapat :
1. Menjelaskan dan memahami Hukum Tanah Nasional sebelum
tahun 1960 dan sesudah terbitnya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria
(UUPA).
2. Memahami dan menjelaskan tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran tanah di indonesia, Jenis Hak Atas Tanah dan
Hak Pengelolaan.
1. Hukum Tanah
a. Hukum Tanah Administrasi Pemerintah Hindia Belanda
b. Hukum Tanah Nasional
BAB II
HUKUM TANAH
11
13
14
1. Konversi hak atas tanah yang berasal dari tanah hak barat.
a. Hak Eigendom dapat dikonversi menjadi hak milik, hak
guna bangunan atau hak pakai.
b. Hak Opstal dapat dikonversi menjadi hak guna bangunan.
c. Hak Erfpacht dikonversi dengan ketentuan:
1) Hak Erfpacht untuk perusahaan kebun besar dapat
dikonversi menjadi hak guna usaha.
2) Hak Erfpacht untuk perumahan dapat dikonversi
menjadi hak guna bangunan.
3) Hak Erfpacht untuk pertanian kecil tidak dikonversi dan
dihapus.
d. Hak Gebruik dapat dikonversi menjadi hak pakai.
2. Konversi hak atas tanah yang berasal dari tanah bekas hak
Indonesia.
a. Hak Erpacht yang altijddurend dikonversi menjadi hak milik
atau hak guna bangunan tergantung pada subjek hak dan
peruntukan tanahnya.
b. Hak Agrarische Eigendom dikonversi menjadi hak milik
atau hak guna bangunan atau hak pakai tergantung subjek
hak dan peruntukan tanahnya.
c. Hak Gogolan dikonversi dengan ketentuan :
1) Hak Gogolan bersifat tetap, apabila si Gogol secara
terus menerus menggarap tanah yang sama dan dapat
diwariskan kepada ahli waris, dikonversi menjadi hak
milik.
2) Hak Gogolan yang bersifat tidak tetap, apabila Gogol
tidak terus menerus menggarap tanah gogolan yang
15
16
C. LATIHAN
Jelaskan Hukum Tanah Administrasi Pemerintah Hindia Belanda
dan Hukum Tanah Nasional sesudah terbitnya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok
Agraria (UUPA)?
D. RANGKUMAN
Hukum Tanah Administratif Pemerintah Hindia Belanda
yang diadakan dalam rangka melaksanakan politik pertanahan
kolonial yang dituangkan dalam Agrarische Wet tahun 1870.
Ketentuan Agrarische Wet pelaksanaannya diatur lebih lanjut
dalam berbagai peraturan dan keputusan, diantaranya Koninklijk
Besluit yang dikenal dengan sebutan Agrarisch Besluit yang
diundangkan dalam Staatsblad 1870-118. Dalam pasal 1
Agrarisch Besluit tersebut dimuat suatu pernyataan asas yang
sangat penting bagi perkembangan pelaksanaan Hukum Tanah
Administrasi Hindia Belanda yakni Domein Verklaring, bahwa
semua tanah yang pihak lain tidak dapat membuktikan sebagai
hak eigendomnya, adalah domein(milik) Negara. Asas ini dinilai
sebagai kurang menghargai, bahkan memperkosa hak-hak rakyat
atas tanah yang tunduk pada Hukum Adat.
17
E. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
e. Badan Hukum
12. Tanah mempunyai pengertian yang beragam, menurut
Saudara pengertian tanah menurut UUPA adalah :
a. Tempat tumbuh tanaman.
b. Sekumpulan partikel bahan organik.
c. Permukaan bumi.
d. Tempat hidup manusia, hewan dan tanaman.
13. Hak Menguasai dari Negara memberi wewenang kepada
Negara untuk melakukan/berbuat apa saja menurut yang
Saudara ketahui :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,
penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air
dan ruang angkasa tersebut;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum
antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan - hubungan hukum
antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum
yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa;
d. jawaban a, b dan c.
e. mengatur dan bertindak baik secara aktif maupun pasif
dalam bidang pemerintahan.
21
BAB III
PENDAFTARAN TANAH
DAN HAK ATAS TANAH
A. SISTEM
Indikator Hasil PENDAFTARAN
Belajar: TANAH
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami
Dalam pelaksanaan
tentang Penyelenggaraan pendaftaran
Pendaftaran tanah tanah
di indonesia, Jenisdikenal
Hak Atasadanya
Tanah
dan Hak Pengelolaan.
Sistem Pendaftaran Tanah dan Sistem Publikasi Tanda Bukti Hak
Atas Tanah. Sistem Pendaftaran Tanah mempermasalahkan apa
yang didaftar, bentuk penyimpanan dan penyajian data yuridisnya
serta bentuk-bentuk tanda bukti haknya. Sedangkan Sistem
Publikasi mempermasalahkan sejauh mana orang boleh
mempercayai kebenaran data yang disajikan dalam suatu surat
tanda bukti hak atau suatu register/daftar isian/buku
tanah/sertipikat hak atas tanah yang diterbitkan atas bidang tanah
tertentu.
23
24
tanah, yaitu asas itikad baik dan asas nemo plus yuris. Asas
itikad baik berarti orang yang memperoleh suatu hak dengan
itikad baik akan tetap menjadi pemegang hak yang sah
menurut hukum, sedangkan asas nemo plus yuris berarti orang
tidak dapat mengalihkan hak melebihi hak yang ada padanya.
Sistem publikasi yang digunakan untuk Asas itikad baik adalah
sistem publikasi positif, sedangkan sistem asas nemo plus
yuris menggunakan sistem publikasi negatif.
25
26
27
29
30
32
33
35
36
4. Tanah Wakaf
Tanah Wakaf memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut
syariah yang diwakafkan oleh Wakif (pihak yang mewakafkan
harta benda miliknya) guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah.
39
41
g. Penerbitan sertipikat.
45
46
47
1. Hak Milik
50
52
53
55
56
57
58
3) Diterlantarkan
4) Tanahnya musnah
6. Hak Sewa
60
61
62
65
H. LATIHAN
1. Sebutkan ketentuan yang mengatur mengenai kegiatan
pendaftaran tanah di Indonesia?
2. Apa yang anda ketahui tentang Hak Atas Tanah dan
bagaimana tata cara pemberiannya?
I. RANGKUMAN
Sistem publikasi pendaftaran tanah di Indonesia menurut
UUPA adalah sistem publikasi negatif bertendensi positif. Artinya
sistem negatif yang mengandung unsur positif karena akan
menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat, seperti yang dinyatakan dalam Pasal
19 ayat 2 huruf c, Pasal 23 ayat 2, Pasal 32 ayat2 dan Pasal 38
ayat 2 UUPA.
Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk
pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah
yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun
serta hak-hak tertentu yang membebaninya (Pasal 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah).
69
J. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
70
71
73
74
BAB IV
SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH HASIL
KEGIATAN PENGADAAN TANAH BAGI
PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
a. Rencana Strategis;
b. Rencana Kerja Instansi.
6. Pengadaan tanah diselenggarakan melalui perencanaan dengan
melibatkan semua pengampu dan pemangku kepentingan;
7. Pengadaan tanah dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi atas nama Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala BPN RI. Dalam prakteknya, Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
menugaskan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
menggunakan tahapan :
a. Perencanaan
Dalam tahap ini instansi yang memerlukan tanah membuat
rencana pengadaan tanah yang disusun dalam bentuk
dokumen perencanaan pengadaan tanah. Setelah dokumen
lengkap, instansi yang memerlukan tanah tersebut
menyampaikan kepada Gubernur.
b. Persiapan
Setelah dokumen rencana pengadaan tanah diterima oleh
Gubernur, Gubernur membentuk Tim Persiapan Pengadaan
Tanah paling lama 10 hari kerja. Tim Persiapan Pengadaan
Tanah memiliki tugas :
1) Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan;
2) Melakukan pendataan awal lokasi rencana
pembangunan;
3) Konsultasi publik rencana pembangunan;
4) Menyiapkan penetapan lokasi pembangunan;
5) Mengumumkan penetapan lokasi pembangunan;
77
78
79
80
81
Persyaratan Waktu
a. Formulir yang sudah diisi dan a. 38 (tiga puluh delapan) hari
ditandatangani pemohon atau untuk :
kuasanya diatas materai cukup.
82
Persyaratan Waktu
83
84
86
87
88
90
91
92
93
94
C. LATIHAN
1. Sebutkan ketentuan yang mengatur mengenai kegiatan
pendaftaran tanah hasil kegiatan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum?
2. Apa yang anda ketahui tentang sertipikasi hasil kegiatan
pengadaan tanah yang merupakan pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional (PSN)?
D. RANGKUMAN
Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum mengamanatkan bahwa instansi yang memerlukan tanah
wajib untuk mendaftarkan tanah yang diperolehnya.
Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 50 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum disebutkan bahwa
setiap instansi yang telah memperoleh tanah wajib
mendaftarkan tanah yang diperoleh sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun yang dimaksud instansi disini adalah lembaga
negara, kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan Badan
96
97
F. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
98
102
103
BAB V
SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH BEKAS
PENGUASAAN BENDA-BENDA TETAP MILIK
PERSEORANGAN WARGA NEGARA BELANDA
ATAU BADAN HUKUM MILIK BELANDA
104
A. OBJEK P3MB/Prk.5
Objek Panitia Pelaksanaan Penguasaan Milik Belanda
yang selanjutnya disebut Objek P3MB adalah semua benda tetap
milik perseorangan Warga Negara Belanda, yang tidak terkena
oleh Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang
Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda yang
pemiliknya telah meninggalkan wilayah Republik Indonesia.
Objek Peraturan Presidium Kabinet Dwikora Nomor
5/Prk/1965 yang selanjutnya disebut Prk.5 adalah semua rumah
dan tanah bangunan kepunyaan badan-badan hukum yang
direksi/pengurusnya sudah meninggalkan Indonesia dan menurut
kenyataannya tidak lagi menyelenggarakan ketatalaksanaan dan
usahanya, dinyatakan jatuh kepada Negara dan dikuasai oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
B. SUBJEK P3MB/Prk.5
1. Subjek Calon Pembeli Objek P3MB/Prk.5 diberikan dengan
memakai urutan pengutamaan sebagai berikut:
a. aparatur sipil negara penghuni rumah/pemakai tanah yang
bersangkutan yang belum mempunyai rumah/tanah;
105
107
108
109
G. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang benar
112
d. 4 (empat) bulan
e. 5 (lima) bulan
7. Penilaian Objek P3MB/Prk.5 ini dilakukan bidang per bidang
tanah, meliputi:
a. tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah
b. bangunan dan tanaman
c. benda yang berkaitan dengan tanah dan/atau kerugian lain
yang dapat dinilai
d. a, b dan c benar
e. tanah
8. Dalam pelaksanaan penilaian harga bangunan/rumah dan
tanah Objek P3MB/Prk.5, Penilai Pertanahan agar melakukan
pemeriksaan/penelitian untuk memastikan bahwa tanah yang
dimohon:
a. tidak dipergunakan sendiri oleh Pemerintah sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 223
Tahun 1961
b. tidak termasuk Aset Pemerintah/Pemerintah Daerah atau
Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah
c. tidak dalam sengketa atau perkara di lembaga peradilan,
dan tidak sedang diletakkan dalam sita jaminan. Demikian
untuk menjadi maklum.
d. a, b dan c benar
e. a dan c benar
9. Permohonan hak tanah P3MB/Prk.5 yang telah diterima di
Kementerian dan telah mendapat persetujuan prinsip serta
telah dilakukan penilaian tanah dan bangunan disampaikan
114
115
BAB VI
PENUTUP
Modul ini disusun untuk keperluan Peningkatan Kompetensi
Dasar Penilai Pertanahan, dengan tujuan agar setiap peserta
pelatihan mampu memahami hukum pertanahan, hak-hak atas tanah
dan tata cara pemberian haknya, proses permohonan hak atas tanah
hasil kegiatan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum serta menjelaskan tata cara penetapan dan
pendaftaran hak atas tanah bekas penguasaan benda-benda tetap
milik perseorangan warga negara belanda (P3MB) atau badan hukum
milik belanda (Prk 5). Setelah selesai mempelajari materi dalam
modul ini, jangan lupa untuk mengecek pemahaman anda dengan
menjawab pertanyaan-pertanyan yang ada dalam latihan serta
melakukan evaluasi dalam setiap materi. Tanyakan pada diri anda:
apakah saya sudah menguasai materi ini? Apakah saya bisa
melakukan transformasi koordinat secara mandiri? Jika jawaban anda
adalah YA, maka anda siap untuk memasuki modul berikutnya!
Selamat Belajar!
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
DAFTAR PUSTAKA
117
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
KUNCI JAWABAN
Evaluasi BAB II
1. D 6. D 11. B
2. C 7. C 12. C
3. B 8. A 13. D
4. C 9. B
5. B 10. B
Evaluasi BAB III
1. D 6. A
2. C 7. C
3. C 8. B
4. D 9. C
5. B 10. D
Evaluasi BAB IV
1. A 6. D 11. A
2. C 7. A 12. D
3. A 8. D 13. D
4. D 9. C 14. A
5. A 10. B
Evaluasi BAB V
1. A 6. C
2. B 7. D
3. C 8. D
4. B 9. A
5. D 10. B
118
PELATIHAN DASAR PENILAI PERTANAHAN
119