Anda di halaman 1dari 6

BAB V

KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSISTOR


5.1. Tujuan
1. Menganalisis Karakteristik dari Transistor dan Dioda
2. Menganalisis fungsi Transistor dan Dioda.
3. Mengimplementasikan penggunaan Transistor dan Dioda pada rangkaian
sederhana.
4. Merangkai dan menganalisis rangkaian sederhana dari Transistor PNP ke
NPN.
5. Menganalisis perbedaan dari Dioda Regular dan Dioda Zener pada rangkaian
sederhana.

5.2. Alat dan Bahan


1. Laptop/Komputer

Gambar 5. 1 Laptop atau PC

Laptop atau PC merupakan alat yang wajib untuk melaksanakan


praktikum, untuk mengimplementasikan rangkaian menggunakan software
EasyEDA.
2. EasyEDA

Gambar 5. 2 Software EasyEDA

EasyEDA adalah software yang memungkinkan Anda untuk membuat


sirkuit cetak gratis tanpa batasan PCB. Salah satu kelebihan software ini
adalah digunakan dari halaman web dan anda tidak perlu menginstal plugin
tambahan.
5.3. Langkah Kerja
5.3.1 Percobaan 1
1. Buatlah rangaian seperti pada contoh dibawah.

Gambar 5. 3 Rangkaian percobaan 1

2. Amati perbedaan ketika dioda menghadap ke kanan dan saat diputar


menghadap ke kiri. Akan terjadi perubaahn arus.
3. Ganti jenis diode menjadi diode Zener dan amati perbedaannya dengan
percobaan sebelumnya.
5.3.2 Percobaan 2
1. Buatlah rangaian seperti pada contoh dibawah.

Gambar 5. 4 Rangkaian percobaan 2

2. Atur voltage source dengan nilai DC offset 0, amplitudo 120, frekuensi 50.
Tdelay 0, Theta 1. Phi 0.
3. atur pengaturan simulasi dengan maximum step 1 dan stop time 100m.
5.3.3 Percobaan 3
1. Buatlah rangkaian seperti pada contoh dibawah.
Gambar 5. 5 Rangkaian percobaan 3

2. Kemudian lakukan penggantian pada transistor NPN menjadi PNP.


3. Lakukan uji coba hingga lampu LED menyala menggunakan transistor
NPN dan PNP. Analisis percobaan rangkaian tersebut.

5.4. Hasil Percobaan dan Analisis


5.4.1 Percobaan 1

Gambar 5. 6 percobaan pada


rangkaian

Pada percobaan ini, amperemeter dipasang secara seri dikarenakan


aliran arus yang sama adalah pada rangkaian seri (berpacu pada rumus Hukum
Kirchhoff I). Selanjutnya, pemasangan voltmeter harus paralel karena
tegangan pada rangkaian paralel bernilai sama besar. Nilai 11.409V pada
voltmeter berasal dari DC Power yang sebesar 12V namun dipotong oleh
dioda sebesar 0.7V dan ditambah pula dengan hambatan dalam. Nilai
1.141mA pada amperemeter berasal dari rumus I = V/R. Kemudian pada saat
dioda diputar, nilai amperemeter dan voltmeter sangat kecil akibat adanya
ghost voltage yang mana kaki anoda disambungkan pada kutub negatif dan
katoda dihubungkan pada kutub positif yang mengakibatkan reverse biased.
Hal ini menyebabkan diode akhirnya tidak akan menghantarkan arus listrik
saat diberi bias mundur. Kemudian, bila dioda kita ubah menjadi dioda zener
nilai voltmeter menjadi lebih kecil dari tegangan DC Power akibat adanya
tegangan maju dan adanya hambatan dalam. Dioda zener dapat menyalurkan
arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melewati batas maksmialnya. Namun, pada case dioda zener ini belum
diketahui nilai batasan tegangannya majunya.
5.4.2 Percobaan 2

Gambar 5. 7 rangkaian percobaan 2 Gambar 5. 8 hasil running simulation


rangkaian

Pada percobaan ini, osiloskop A berfungsi untuk menghitung


gelombang tegangan awal sebelum di transfer ke rangkaian yang ada di
sebelah kanan oleh transformer, sehingga rangkaian yang ada di sebelah kanan
mendapatkan sumber tegangan yang hampir sama seperti di sebelah kiri.
Kemudian dioda bridge berguna untuk mengubah aliran arus AC menjadi arus
DC. Osiloskop B berfungsi untuk menghitung gelombang yang dihasilkan dari
perubahan diode bridge. Pada gambar diatas menunjukkan bahwa grafik yang
berwana biru dan kuning merupakan gelombang yang diciptakan sebelum arus
AC diubah. Hal tersebut menandakan bahwa arus masih bersifat bolak balik,
sedangakan grafik dengan warna ungu menampilkan gelombang yang tidak
melewati angka 0V, artinya arus tersebut sudah diubah menjadi arus AC oleh
dioda bridge menjadi arus DC.
5.4.3 Percobaan 3

Gambar 5. 9 Penggantian pada transistor NPN menjadi PNP

Setelah merangkai didapatkan dua hasil seperti di atas. Pada saat


menggunakan transistor NPN, LED dapat menyala karena transistor
mendapatkan tegangan yang sesuai: kolektor dan basis mendapatkan tegangan
positif dan emitor mendapatkan tegangan negatif, sehingga arus listrik
mengalir dengan normal. Sedangkan dengan transistor PNP perlu adanya
pembalikan DC Power dan LED agar tegangan yang didapatkan transistor
sesuai sehingga LED pun menyala. Fungsi dari IB adalah mengukur arus pada
basis, VRB mengukur tegangan pada hambatan basis, VCB mengukur
tegangan kolektor-basis, VRC mengukur tegangan pada hambatan kolektor,
IC mengukur arus kolektor, VLED mengukur tegangan LED, VCE mengukur
tegangan kolektor-emitor, dan VBE mengukur tegangan basis-emitor.

5.5. Kesimpulan
1. Transistor digunakan sebagai saklar dan penguat sinyal. Dioda digunakan
pada circuit power supply
2. Amperemeter dipasang secara seri dikarenakan aliran arus yang sama adalah
pada rangkaian seri. Sedangkan, voltmeter harus paralel karena tegangan pada
rangkaian paralel bernilai sama besar.
3. Pada saat dioda diputar, mengakibatkan reverse biased.
4. Pada saat menggunakan transistor NPN, LED dapat menyala karena transistor
mendapatkan tegangan yang sesuai.
5. Pada saat menggunakan transistor PNP perlu adanya pembalikan DC Power
dan LED agar tegangan yang didapatkan transistor sesuai sehingga LED pun
menyala.
6. Dioda zener bekerja pada zona kerusakan terbalik dan memiliki efek tegangan
yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai