Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RISET UMKM

“BURGERCHILL”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Bisnis

Disusun oleh:
GHALUH IEDMU AMMAR - 1501204125
VICKY KHAYLLA AZZAHRA - 1501204082

ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2021
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Burgerchill merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang food and
beverage yang beralamat dijalan Bengawan No 11 Kota Bandung. Burgerchill
didirikan pada tahun lalu 14 Juni 2020 pada awal masa pandemi. Pada awalnya sang
Owner Dzaky dan Naufal ingin mencari uang sendiri dan akhirnya mencoba membuat
burger. Mereka menjual burger karena burger adalah makanan kesukaan mereka
berdua. Burgerchill itu merupakan sebuah singkatan dari burger kecil yang bisa
dimakan santai karena biasanya kalau burger burger lain ditujukan untuk makan siang
atau malam. Burgerchill ini karena ukurannya kecil agar bisa dimakan pada waktu
kapan saja yang bertujuan untuk mengganjal perut.

Burgerchill menjajakan berbagai macam menu makanan seperti Original


Chicken Burger, Milo Banana Burger, Spicy Chicken Burger, French Fries, dan
Lemon Tea. Burgerchill ini merupakan salah satu pelopor burger manis yang ada di
Indonesia. Menu yang paling rekomended dari Burgerchill ini yaitu Spicy Chicken
Burger. Apabila ingin membeli Burgerchill ini bisa ditemukan dengan mudah melalui
aplikasi Grab Food, Go Food, sehingga memudahkan pelanggan untuk memesan via
online.

B. Rumusan Masalah
Blalalalalal

C. Sumber Kepustakaan
BAB II

Landasan Teori

A. Landasan Teori dan Hukum


Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR
NO.XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai
bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi
strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang,
berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM
melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan perkembangan yang semakin
dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20Pasal 1Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang undang ini
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar
dari UsahaMenengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
di Indonesia.
5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi diIndonesia dan berdomisili di
Indonesia.

Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM


dalam bentuk permodalan adalah sebagai berikut:
1) Kriteria Usaha Mikro adalah memeiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2) Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
3) Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)
B. Perkembangan Burgerchill
Pada saat pertama kali bisnis ini berjalan, Burgerchill hanya mengandalkan open
preorder melalui akun instagram bayar hari ini kemudian besoknya barang dianter ke
rumah. Setelah waktu sekitar 2 bulan, yang awalnya tidak mempunyai modal sama sekali
jadi mempunyai modal untuk beli peralatan sendiri dan akhirnya sanggup buat berjualan
tanpa harus pre order. Seiring berjalannya teknologi, media sosial pun ikut berkembang,
dan Burgerchill menjadikan media sosial yaitu tiktok menjadi tempat promosi. Pada saat
itu menemukan momentum yang sangat pas, kemudian hal ini dimanfaatkan sehingga
burgerchill dapat dikenal oleh masyarakat melalui tiktok. Melalui tiktok ini Burgerchill
mendapatkan pelanggan yang sangat banyak. Burgerchill merupakan produk satu satunya
produk burger yang terkenal melalui tiktok. Setelah mendapatkan banyak pelanggan
melalui tiktok, burgerchill dapat membuka toko offline nya yang beralamat di Jalan
Bengawan No 11 Kota Bandung. Strategi yang dilakukan Burgerchill agar dapat
mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi, Burgerchill membuat satu buah menu
yang unik yaitu , Burger Banana Milo. Burger ini memiliki rasa yang manis. Dengan itu
banyak orang orang penasaran mencoba burger itu. Burgerchill merupakan salah satu
pelopor burger manis yang ada di Indonesia. Sebagaimana tahu kepanjangan dari
Burgerchill yaitu burger kecil. Burgerchill membuat burger kecil tujuan pasarnya yaitu
anak kalangan muda dari usia 16 sampai dengan 25 tahun. Burger pada umumnya
memiliki ukuran besar, berbeda dengan Burgerchill, memiliki ukuran yang kecil karena
bertujuan untuk mengganjal perut saja dan juga apabila makan burger ini tidak cukup
satu. Dengan pemanfaatan peluang dan mengikuti perkembangan zaman, Burgerchill kini
berhasil mengembangkan bisnisnya sehingga lebih dikenal di kalangan masyarakat.
BAB III

Analisa

A. Analisis SWOT
Analisis SWOT, yaitu kegiatan untuk mengetahui peluang, ancaman, maupun
kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri, hal ini sangat penting dilakukan
untuk kemajuan serta kesuksesan suatu bisnis. Menurut Freddy (2013), analisis
SWOT adalah analisa yang didasarkanpada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strength) dan peluang(Opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan definisi diatas bahwa analisis SWOT, yaitu suatu metode untuk
menggambarkan dan membandingkan bagaimana kondisi dan cara untuk
mengevaluasi suatu masalah bisnis dan proyek berdasarkan faktor eksternal dan
internal, yaitu Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.

Berikut adalah analisis SWOT dari hasil wawancara Burgerchill :

a. Strength (Kekuatan)
Burgerchill salah satu produk burger yang memasarkannya melalui tiktok.
Dari segi produk mempunyai rasa yang enak dan harga terjangkau.
Burgerchill disukai pelanggan karena memiliki burger yang berbeda dari
yang lain dengan rasa yang manis, packaging yang beda.
b. Weakness (Kekurangan)
Banyak yang mengeluh ketika sudah membuka toko offline, karena
pelanggan burgerchill dari luar kota.Burgerchill memiliki tempat yang
terbatas sehingga kekurangan kursi untuk nongkrong dan juga tempat
outdoor.
c. Opportunity (Peluang)
Peluang yang dapat dikembangkan oleh Burgerchill yaitu sedang proses
membuat rasa baru dari berbagai rasa eskrim, kemudian sedang
mengembangkan produk burger menjadi frozen food.
d. Threat (Ancaman)
Menurut Burgerchill, ancaman yang dapat mengancam bisnis itu ketika
ada pesaing baru yang memiliki modal lebih besar.
B. Analisa Marketing Research

C. Analisa Resiko Bisnis


BAB IV

Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai